Você está na página 1de 11

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA

(AD/ART )
GERAKAN PEMUDA DESA CIBUNGUR

PEMBUKAAN

Demokrasi nasional akan kokoh apabila disokong oleh demokrasi di tingkat


akar rumput. Hampir dua dekade terakhir, dihitung sejak reformasi 1998,
perhatian publik terarah pada sistem dan perjalanan demokrasi di tingkat
nasional. Sementara di masyarakat paling bawah, demokrasi belum menjadi
agenda yang menonjol baik dalam regulasi maupun dalam proses politik riil.
Masyarakat Desa misalnya, sejauh ini hanya dilibatkan dalam
perhelatanperhelatan demokratis daerah maupun nasional, seperti dalam
Pemilu, Pemilukada langsung, atau menjadi objek pengaturan dalam otonomi
daerah. Perhelatan-perhelatan tersebut tentu memiliki maksud dan tujuan
tersendiri yang tak kalah penting, diantaranyasebagai pewujudan demokrasi
dalam politik nasional. Akan tetapi demi kuatnya demokrasi secara nasional,
penumbuhan kesadaran dan pembelajaran demokrasi membutuhkan upaya
yang lebih massif dan langsung menyentuh kehidupan masyarakat Desa.
Bahwa dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesaia, generasi muda memiliiki
peranan yang sangat menonjol dalam memainkan peran dalam pembangunan
nasional yang didasari idealisme dan militansi, sebagaimana dibuktikan pada
tahun 1908 dengan momenteum Kebangkitan Nasional, tahun 1928 Sumpah
Pemuda, Gerkan Reformasi 1998, dan 1945 Proklamasi Kemerdekaan Reublik
Indonesia, pemuda mempuyai peran penting sebagai sakah satu penentu dan
subjek bagi tercapainya tujuan nasional.
Kaum muda sebagai sumber insan dan ahli waris serta cita-cita bangsa perlu
mempersiapkan dan membina menjadi kader kader bangsa yang memiliki
integritas, berbudi luhur serta memiliki keterampilan, dan bertanggung jawab
untuk bangsa Negara khususnya dirinya sendiri.
Dalam proses pembangunan bangsa, pemuda merupakan kekukatan moral,
control sosial dan agen perubahan sebagai perwujudan dan fungsi, pern,
karakteristik dan kedudukannya yang startegis dalam pembangunan nasional.
Untuk itu, tanggung jawab dan peran startegis pemuda di segala dimensi
pembangunan perlu ditingkatkan dalam kerangka hukum nasional sesuai
dengan nilai yang terkandung dalam pancasila dan Amanat Undang Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemnausiaan, Kebangsaan, Kebhinekaan, demokratis,
keadilan, partisipattif, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.
Bahwasannya pembentukan Gerakan Pemuda Desa Desa Cibungur ini
dianggap mampu dapat menerusakan cita-cita bangsa yang bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, serta berdampak positif bagi masyarakat.

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
(1) Organisasi ini bernama Gerakan Pemuda Desa Desa Cibungur disingkat
GARDA DESA
(2 GARDA DESA didirikan pada tanggal 04 Februari 2017di Kampung Cibugur
Masjid Desa Cibungur Kecamatan Sukaresmi untuk waktu yang tidak
ditentukan.
(3) Pusat organisasi GARDA DESA berkedudukan di Desa Cibungur Kecamatan
Sukaresmi.
(4) Kewilayahan GARDA DESA mencakup se- desa Cibungur

BAB II
AZAS, SIFAT DAN TUJUAN
Pasal 2
Azas
GARDA DESA berazaskan Pancasila

Pasal 3
Tujuan
GARDA DESA memiliki tujuan sebagai berikut:
(1) Terjalinnya silaturahmi antar pemuda yang berada di Desa Cibungur
Kecamatan Sukaresmi dan sekitarnya
(2) Terwujudnya Pemuda Desa Cibungur sebagai agen perubahan
(3) Terciptanya pemuda yang mempunyai sifat gotong royong dan jiwa
kepedulian, memiliki intelektual, berakhlak mulia, dan memiliki keahlian
professional, dalam rangka menjamin kesinambungan dalam perkembangan
pembangunan daerah
(4) Meningkatkan Pasrtisipasi dalam pembangunan desa
(5)Memberdayakan potensi pemuda desa untuk memberikan kontribusi positif
terhadap pembangunan desa
(6) Menciptakan demokrastisasi di desa yang lebih mapan

BAB III
KEDAULATAN
Pasal 4
Kedaulatan GARDA DESA berada di tangan anggota.

BAB IV
STATUS, SIFAT DAN FUNGSI
Pasal 5
Status
Status GARDA DESA adalah wadah berhimpun pemuda yang berada di wilayah
Desa Cibungur dan sekitarnya.

Pasal 6
Sifat
GARDA DESA bersifat Gotong royong dan kekeluargaan
Pasal 7
Fungsi
GARDA DESA memiliki fungsi, sebagai berikut:
(1) Sebagai wadah perekat kemajemukan pemuda Desa Cibungur dalam rangka
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
(2) Sebagai wadah kreatifitas pemuda dalam rangka mengembangkan potensi
insaniah yang berwawasan kebangsaan, mandiri dan bertanggung jawab
guna terjaminnya proses regenerasi dan kesinambungan masa depan
bangsa
(3) Sebagai wadah perjuangan pemuda Desa Cibungur dalam rangka
peningkatan derajat, taraf hidup, status dan kesejahteraan sosial

BAB V
FALSAFAH
Pasal 8
Falsafah GARDA DESA memakai istilah bahasa sunda
(1) Ngahudangkeun
(2) Ngahadeukeun
(3) Ngahijikeun
(4) Nyampekeun
(5) Ngartikeun

BAB VI
USAHA
Pasal 9
Berdasarkan azas, tujuan, sifat dan fungsinya, GARDA DESA memiliki usaha
sebagai berikut:
(1) Membina dan menjalin komunikasi intensif diantara komponen yang berada
di desa Cibungur dan sekitarnya.
(2) Mempererat kekeluargaan antar pemuda dan masyarakat yang berada di Desa
Cibungur.
(3) Mengembangkan sumber daya pemuda melului kegiatan terintegritas dan
tersinkronisasi, mengembangkan wawasan kebangsaan, sikap mental yang
tangguh sebagai pewaris masa depan bangsa.
(4) Melaksanakan upaya-upaya artikulasi terhadap berbagai aspirasi pemuda
bersama kelembagaannya melalui pokok-pokok program yang beriorentasi
penyaluran potensi pemuda secara professional.
(5) Mengawal Penyelenggaraan pemerintah Desa

BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 10
(1) Anggota GARDA DESA terdiri dari anggota biasa dan anggota kehormatan
(2) Penjelasan tentang anggota biasa dan anggota kehormatan diatur dalam
anggaran rumah tangga.
BAB VIII
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 11
Susunan Organisasi
Susunan organisasi GARDA DESA terdiri dari:
a. Dewan Pembina
b. Dewan Penasehat
c. Pengurus Harian
BAB IX
PERMUSYAWARATAN
Pasal 12
Permusyawaratan organisasi Gerakan Pemuda Desa meliputi:
a. Musyawarah Besar;
b. Musyawarah Luar Biasa;
c. Rapat Pimpinan Pengurus; dan
d. Rapat Koordinasi.

Pasal 13
RAPAT KOORDINASI
(1) Diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.
(2) Dapat membuat rekomendasi terhadap perubahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
(3) Mengevaluasi Program Kerja selama 1 (satu) tahun kerja dan 1 (satu) tahun
berikutnya
(4) Dapat memberikan rekomendasi untuk menyelenggarakan Musyarawah
Luar Biasa.
(5) Memberikan rekomendasi kepada Presedium tentang kebijakan yang sedang
dan akan ditempuhnya.
(6) Merumuskan dan mengadakan perubahan materi pokok kaderisasi serta
mengevaluasi pelaksanaanya oleh Presedium.
(7) Tata cara pelaksanaan Rapat Koordinasi ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga.

BAB X
ATRIBUT
Pasal 14
(1)GARDA DESA mempunyai logo organisasi yang berbentuk:
a. Rantai melingkar artinya kekuatan dalam persatuan
b. Padi dan kapas artinya memperjuangkan kesejahteraan sandang dan
pangan
c. Bintang lima artinya bahwa palsafah organisasi yaitu pancasila dan
kewajiban shalat lima waktu
d. Tangan mengepal artinya symbol perlawan dari kesewenang-wenang dan
menginginkan adanya perubahan kea rah yang lebih baik
e. Nama garda desa dalam kotak artinya nama organisasi
f. Backround warna putih artinya kesucian perjuangan
(2) GARDA DESA mempunyai Lambang, Mars dan Bendera Panji serta atribut
organisasi lainnya yang telah ditetapkan Musyawarah besar.
(3) Pembuatan dan pemakaian atribut organisasi diatur dalam peraturan
BADAN PENGURUS HARIAN yang diberlakukan secara menyeluruh.
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 15
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Besar
dengan mendapatkan persetujuan dari sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta
yang hadir.

BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
(1) Segala sesuatu ada di Anggaran Dasar menimbulkan perbedaan penafsiran
dikoordinasikan melalui hierarki organisasi dan dimusyawarahkan dalam
Rapat Koordinasi Pusat dan kemudian dipertanggung-jawabkan dalam
Musyawarah Besar.
(2) Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggran Dasar, akan di atur dalam
Anggaran Rumah Tangga, Peraturan dan kebijakan Organisasi lainnya.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
(1) Anggaran Dasar ini disertai Anggaran Rumah Tangga dan lampiran
penjelasannya yang merupakan bagian tak terpisahkan.
(2) Anggaran Dasar ini disempurnakan pada Muasyawarah Besar Gerakan
Pemuda Desa Cibungur.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
GERAKAN PEMUDA DESA KECAMATAN SUKARESMI

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
(1) Anggota Biasa adalah anggota yang berusia 16 tahun sampai 45 tahun yang
berdomisili di wilayah desa Cibungur
(2) Anggota kehormatan adalah anggota yang telah memberikan kontribusi
secara moril dan materil

Pasal 2
SYARAT SYARAT KEANGGOTAAN
(1) Mengajukan permohonan secara tertulis.
(2) Minimal berusia 16 (enam belas) tahun dan maksimal 45 (empat puluh )
tahun
(3) Mengikuti Kaderisasi
(4) Berdomisili di wilayah desa Cibungur Kecamatan Sukaresmi dan sekitarnya,
dengan melampirkan biodata dan memiliki kontribusi terhadap GARDA DESA
Cibungur Kecamatan Sukaresmi

Pasal 3
HAK ANGGOTA BIASA
(1) Mempunyai hak suara, hak bicara dalam rapat dan/atau permusyawaratan
organisasi
(2) Memilih dan dipilih dalam segala jabatan organisasi
(3) Bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul kepada pimpinan
secara langsung, baik secara lisan ataupun tulisan berkaitan dengan
kebijakan organisasi
(4) Mendapat perlindungan organisasi sepanjang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan kebijakan organisasi

Pasal 4
HAK ANGGOTA KEHORMATAN
Mempunyai hak bicara dalam rapat dan/atau permusayawaratan, serta
mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan secara
langsung, baik secara lisan ataupun tulisan berkaitan dengan kebijakan
organisasi

Pasal 5
KEWAJIBAN ANGGOTA
(1) Mentaati Anggran Dasar dan Anggran Rumah Tangga, peraturan dan
keputusan serta ketentuan lainnya dalam organisasi
(2) Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik organisasi
(3) Aktif melaksanakan tujuan, usaha dan program-program organisasi tanpa
terkecuali
(4) Membayar iuran anggota yang besarannya ditetapkan melalui musyawarah
pengurus
Pasal 6
HILANGNYA KEANGGOTAAN
(1) Atas permintaan sendiri yang diajukan secara tertulis dan ditujukan kepada
ketua pengurus harian GARDA DESA DESA CIBUNGUR
(2) Tidak ada keterangan, baik secara lisan ataupun tulisan selama 3 (tahun)
terakhir
(3) Meninggal dunia
(4) Sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (2) badan pengurus harian dapat
meninjau tentang keanggotaan tersebut
(5) Hilangnya keanggotaan sepenuhnya dilakukan berdasarkan keputusan
rapat pimpinan pengurus

BAB II
PENGURUS
Pasal 7
BADAN PENGURUS HARIAN
(1) Badan Pengurus Harian GARDA DESA Desa Cibungur meliputi :
a. Ketua
b. Sekretaris; dan
c. Bendahara.
(2) Badan Pengurus Harian dipilih oleh formatur terpilih
(3) Kepengurusan formatur terpilih hanya dapat di pilih 2 (dua) kali masa
kepengurusan
(4) Kepengurusan GARDA DESA Desa Cibungur bersifat kolektif-kolegial dan
masing masing anggota mempunyai kedudukan sederajat
(5) Jumlah Pengurus GARDA DESA Desa Cibungur ditetapkan sekurang -
kurangnya 3 orang terdiri 1 orang ketua, 1 orang sekretaris, 1 orang
bendahara
(6) Badan Pengurus Harian GARDA DESA Desa Cibungur dipilih oleh formatur
terpilih
(8) Masa bhakti pengurus GARDA DESA Cibungur yaitu selama 3 tahun sejak
dipilih dan dibentuk
(9) Surat keputusan penetapan pengurus GARDA DESA desa Cibungur
ditetapkan oleh keputusan dewan pembina

Pasal 8
TUGAS DAN WEWENANG
(1) Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan
ketetapan ketetapan musyawarah
(2) Dalam melaksanakan ayat (1) Badan Pengurus Harian menetapkan
peraturan-peraturan dan keputusan Badan Pengurus Harian
(3) Menyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Musyawarah Besar sesuai waktu
yang telah ditetapkan
(4) Menegakan kedisiplinan organisasi
(5) Pada masa akhir jabatannya, badan pengurus harian menyampaikan
laporan akhir kepengurusan dalam musyawarah besar

BAB III
PEMBINA dan P E N A S E H A T
Pasal 9
1) Pembina merupakan bagian penting dari kebijakan organsisasi GARDA DESA
desa Cibungur
2) Pembina adalah seorang tokoh Pemuda, tokoh masyarakat dan/atau
akademisi non politik
3) Penasehat merupakan tokoh masyarakat yang mempunyai komitmen dalam
kepemudaan
3) Jumlah dan nama - nama Pembina dan Penasehat ditentukan dan di
tetapkan pada rapat Pimpinan Badan Pengurus Harian GARDA DESA- Desa
Cibungur
(4) Pembina melantik pengurus harian GARDA DESA desa Cibungur
(5) Penasehat memberikan saran serta pendapat atau gagasan tentang garis-
garis besar program kerja organisasi (GBPKO)

BAB IV
PERMUSYAWARATAN
Pasal 11
MUSYAWARAH BESAR
(1) Diselenggarakan Badan Pengurus Harian dengan dibantu oleh kepanitiaan
Musyawarah Besar yang dibentuk oleh Badan Pengurus Harian
(2) Rancangan materi, acara dan tata tertib musyawarah besar dipersiapkan oleh
panitia Musyawarah Besar untuk selanjutnya dibahas dan ditetapkan oleh
sidang-sidang musyawarah besar
(3) Pembahasan acara dan tata tertib dipimpin panitia musyawarah besar dan
selanjutnya dipimpin oleh pimpinan siding terpilih
(4) Musyawarah Besar dinyatakan sah jika di hadiri 2/3 dari jumlah Anggota
definitif

Pasal 12
PESERTA MUSYAWARAH BESAR
(1) Peserta Musyawarah Besar adalah Pembina, Penasehat, nggota biasa dan
anggota kehormatan
(2) Peninjau Musyawarah Besar pemerintah desa dan/atau undangan

Pasal 13
PENGAMBILAN KETETAPAN-KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR
(1) Ketetapan-ketetapan pada dasarnya diambil dengan mengutamakan
musyawarah untuk mencapai mufakat
(2) Dalam keadaan dimana terdapat pendapat pendapat yang tidak dapat
dipertemukan, Musyawarah Besar dapat meminta Badan Pengurus Harian
untuk menjelaskan pokok persoalan
(3) Apabila ayat (1) dan (2) tidak dapat dipenuhi, ketetapan dapat diambil
berdasarkan suara terbanyak. Ketetapan sah apabila disetujui minimal +
1 peserta yang mempunyai hak suara

Pasal 14
MUSYAWARAH LUAR BIASA
(1) Musyawarah Luar Biasa dapat diselenggarakan dalam keadaan darurat,
yang dinilai dapat mengancam eksitensi dan keutuhan organisasi, setelah
mendapat persetujuan minimal 2/3 Pengurus GARDA DESA Desa
Cibungur
(2) Rancangan materi, acara dan tata tertib musyawarah luar biasa,
dipersiapkan oleh Panitia untuk selanjutnya ditetapkan dalam sidang-
sidang musyawarah luar biasa
(3) Pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa ditetapkan melalui Rapat Koordinasi
melaui inisiatif Pengurus GARDA DESA Desa Cibungur dan disetujui 2/3
Pengurus GARDA DESA Desa Cibungur
(4) Pengambilan keputusan dalam musyawarah luar biasa dinyatakan sah
apabila disetujui minimal + 1 peserta yang mempunyai hak suara

Pasal 15
RAPAT KOORDINASI
(1) Diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun oleh
Badan Pengurus Rancangan materi, acara dan tata tertib di siapkan Badan
Pengurus Harian
(2) Pembahasan acara dan tata tertib dipimpin oleh Badan Pengurus Harian
(3) Rapat Koordinasi dinyatakan sah jika dihadiri 2/3 pengurus Badan
Pengurus Harian
(4) Ketetapan-ketetapan dalam rapat koordinasi pada dasarnya diambil dengan
mengutamakan musyawarah untuk mufakat
(5) Apabila ayat (5) tidak dapat dilakukan maka ketetapan rapat koordinasi sah
apabila disetujui minimal + 1 peserta yang hadir

Pasal 16
RAPAT PIMPINAN PENGURUS
(1) Diselenggarakan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali masa kerja
kepengurusan
(2) Rancangan pembahasan di siapkan oleh Sekretaris
(3) Rapat dihadiri badan pengurus harian dan/atau Pengurus
(4) Ketetapan-ketetapan dalam rapat pimpinan pada dasarnya diambil dengan
mengutamakan musyawarah untuk mufakat
(5) Apabila ayat (5) tidak dapat dilakukan maka ketetapan rapat pimpinan sah
apabila disetujui minimal + 1 pengurus yang hadir

BAB V
KADERISASI
Pasal 17
(1) Pentahapan Kaderisasi pada dasarnya adalah proses kaderisasi untuk
menunjang kesinambungan, kualitas kepemimpinan dan pengabdian
organisasi
(2) Setiap calon anggota mengikuti kaderisasi GARDA DESA Desa Cibungur
(3) Setiap Anggota adalah kader berdasarkan syarat-syarat yang ditetapkan
Badan Pengurus Harian

BAB VI
KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 18
(1) Kekayaan organisasi adalah seluruh harta benda yang dimiliki oleh organisasi
(2) Organisasi berkewajiban memelihara harta dan di iventariskan secara baik

BAB VII
KEUANGAN
Pasal 19
Keuangan organisasi diperoleh dari iuran anggota, sumbangan yang tidak
mengikat dan usaha usaha lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggran Rumah Tangga

BAB VIII
HIERARKI PERATURAN ORGANISASI
Pasal 20
Tata urutan peraturan organisasi disusun secara hierarki, meliputi :
a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
b. Ketetapan Musyawarah Besar;
c. Keputusan Rapat Koordinasi;
d. Keputusan Rapat Pimpinan Pengurus;
e. Peraturan Badan Pengurus Harian; dan
f. Keputusan Ketua

BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
(1) Segala sesuatu dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang
menimbulkan perbedaan penafsiran, dimusyawarahkan dalam rapat
koordinasi
(2) Segala sesuatu yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga ini, akan
diatur dalam peraturan dan kebijakan organisasi

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
(1) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian tak terpisahkan dari
Anggaran Dasar
(2) Anggaran Rumah Tangga ini disempurnakan kembali dalam Musyawarah
Besar berikutnya dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Cibungur


Pada Tanggal: 04 Februari 2017

PANITIA PEMBENTUKAN GERAKAN PEMUDA DESA CIBUNGUR

Ketua Sekretaris

SAEFULLAH MASHURI

Você também pode gostar