Você está na página 1de 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ASMA

BRONKIAL

1. PENGARTIAN
Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame
akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan
penurunan ventilasi alveolus. ( Huddak & Gallo, 2011 ) Asma adalah penyakit
jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronchi berspon
dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. ( Smeltzer, 2011 : 611)
Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika bronkus
mengalami inflamasi/peradangan dan hiperresponsif. (Reeves, 2012 : 48)

a. PENYEBAB
Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
Reaksi antigen-antibodi
Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
Faktor Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
Iritan : kimia
Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
Emosional : takut, cemas dan tegang
Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
(Suriadi, 2001 : 7)
3. TANDA DAN GEJALA
1. Stadium dini
Faktor hipersekresi yang lebih menonjol
a. Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek
b. Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang timbul
c. Whezing belum ada
d. Belum ada kelainan bentuk thorak
e. Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E
f. BGA belum patologis

Faktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih dominan


1. Timbul sesak napas dengan atau tanpa sputum
2. Whezing
3. Ronchi basah bila terdapat hipersekresi
4. Penurunan tekanan parsial O2
2. Stadium lanjut/kronik
1. Batuk, ronchi
2. Sesak nafas berat dan dada seolah olah tertekan
3. Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan
4. Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent Chest)
5. Thorak seperti barel chest
6. Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus
7. Sianosis
8. BGA Pa O2 kurang dari 80%
9. Ro paru terdapat peningkatan gambaran bronchovaskuler kanan dan kiri
10. Hipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik
(Halim Danukusumo, 2000, hal 218-229)
4. PATOFISIOLOGO / PATHWAYS

Spasme otot Sumbatan Edema Inflamasi


bronchus Mucus dinding bronchus

Mk : Tak efektif Obstruksi sal nafas Alveoli tertutup


bersihan ( bronchospasme )
jalan nafas
Hipoksemia Mk : Gg
Pertuka
ran gas

Penyempitan jalan Asidosis metabolik


Nafas

Peningkatan kerja Mk : Kurang pengetahuan


Pernafasan

Peningkatan kebut Penurunan


oksigen masukan oral

Hyperventilasi Mk : Perub nutrisi


kurang dari
kebutuhan tbh
Retensi CO2

Asidosis respiratorik
5. TANDA DAN GEJALA
Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan/tanpa stetoskop
Batuk produktif, sering pada malam hari
Nafas atau dada seperti tertekan, ekspirasi memanjang

2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Spirometri
Uji provokasi bronkus Pemeriksaan
sputum Pemeriksaan cosinofit total Uji
kulit
Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum Foto dada
Analisis gas darah

3. PENGKAJIAN
Awitan distres pernafasan tiba-tiba
Perpanjangan ekspirasi mengi
Penggunaan otot-otot aksesori
Perpendekan periode inpirasi
Sesak nafas
Restraksi interkostral dan esternal
Krekels
Bunyi nafas : mengi, menurun, tidak terdengar
Duduk dengan posisi tegak : bersandar kedepan
Diaforesis
Distensi vera leher
Sianosis : area sirkumoral, dasar kuku
Batuk keras, kering : batuk produktif sulit
Perubahan tingkat kesadaran
Hipokria
j. Hipotensi
k. Pulsus paradoksus > 10 mm
l. Dehidrasi
m. Peningkatan anseitas : takut menderita, takut mati

8. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN TIMBUL


Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d bronkospasme : peningkatan
produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental : penurunan
energi/kelemahan
Kerusakan pertukaran gas b.d gangguan suplai oksigen, kerusakan
alveoli
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan
masukan oral
Kurang pengetahuan b.d kurang informasi/tidak mengenal sumber
informasi

9. INTERVENSI KEPERAWATAN
DP : Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
Tujuan : Bersihan jalan nafas efektif
KH : - Mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas
bersih/jelas
- Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki bersihan jalan nafas
mis : batuk efektif dan mengeluarkan sekret
Intervensi
Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, mis; mengi, krekels,
ronki
Kaji/pantau frekuensi pernafasan
Catat adanya/derajat diespnea mis : gelisah, ansietas, distres
pernafasan, penggunaan otot bantu
Kaji pasien untuk posisi yang nyaman mis : peninggian kepala tempat
tidur, duduk pada sandaran tempat tidur
Pertahankan polusi lingkungan minimum
Dorong/bantu latihan nafas abdomen/bibir
Observasi karakteristik batuk mis : menetap, batuk pendek, basah
Tingkatkan masukan cairan sampai 3000 ml/hr ss toleransi jantung dan
memberikan air hangat, anjurkan masukkan cairan sebagai ganti makanan
Berikan obat sesuai indikasi
Awasi/buat grafik seri GDA, nadi oksimetri, foto dada

DP : Kerusakan pertukaran gas


Tujuan : Pertukaran gas efektie dan adekuat
KH : -Menunjukkan perbaikan vertilasi dan oksigen jaringan adekuat
dalam rentang normal dan bebas gejala distres pernafasan
-Berpartisipasi dalam program pengobatan dalam tingkat
kemampuan /situasi
Intervensi
Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan, catat penggunaan otot aksesori,
nafas bibir, ketidak mampuan bicara/berbincang
Tingguikan kepala tempat tidur, pasien untuk memilih posisi yang mudah
untuk bernafas, dorong nafas dalam perlahan / nafas bibir sesuai
kebutuhan / toleransi individu.
Dorong mengeluarkan sputum : penguapan bila diindikasikan.
Auskultasi bunyi nafas, catat area penurunan aliran udara dan / bunyi
tambahan.
Awasi tingkat kesadaran / status mental, selidiki adanya perubahan.
Evaluasi tingkat toleransi aktivitas.
Awasi tanda vital dan irama jantung.
Awasi / gambarkan seri GDA dan nadi oksimetri.
Berikan oksigen yang ssi idikasi hasil GDA dan toleransi pasien.
C. DP : Perubahan nutrisi kurang dari tubuh
Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kh : - Menunjukan peningkatan BB
- Menunjukan perilaku / perubahan pada hidup untuk
meningkatkan dan / mempertahanka berat yang tepat.
Intervensi :
Kaji kebiasaan diet, masukan makanan, catat derajat kesulitan makan,
evaluasi BB.
Avskultasi bunyi usus.
Berikan perawatan oral sering, buang sekret.
Dorong periode istirahat, 1jam sebelum dan sesudah makan berikan
makan porsi kecil tapi sering.
Hindari makanan penghasil gas dan minuman karbonat.
Hindari maknan yang sangat panas / dingin.
Timbang BB sesuai induikasi.
Kaji pemeriksaan laboratorium, ex : alb.serum.

D. DP : Kurang pengetahuan
Tujuan : Pengetahuan miningkat
KH : - Menyatakan pemahaman kondisi / proses penyakit dan
tindakan.
Mengidentifikasi hubungan tanda / gejala yang ada dari proses
penyakit dan menghubung dengan faktor penyebab.
Melakukan perubahan pola hidup dan berparisipasi dalam
program pengobatan.
Intervensi:
Jelaskan proses penyakit individu dan keluarga
Instrusikan untuk latihan nafas dan batuk efektif.

Diskusikan tentang obat yang digunakan, efek samping, dan reaksi yang tidak
diinginkan
Beritahu tehnik pengguanaan inhaler ct : cara memegang, interval semprotan,
cara membersihkan.
Tekankan pentingnya perawatan oral/kebersihan gigi
Beritahu efek bahaya merokok dan nasehat untuk berhenti merokok pada
klien atau orang terdekat
Berikan informasi tentang pembatasan aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansyoer(1999). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jilid I. Media


Acsulapius. FKUI. Jakarta.

Heru Sundaru(2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga.
BalaiPenerbit FKUI. Jakarta.

Hudack&gallo(1997). Keperawatan Kritis Edisi VI Vol I. Jakarta. EGC.

Doenges, EM(2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta. EGC.

Tucker, SM(1998). Standar Perawatan Pasien. Jakarta. EGC.


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An A DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASMA BRONCHIAL DI RUANG
IGD RSUD KOTA MATARAM

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : An A
Umur : 8 Bln
Alamat : Karang Bedil
Pekerjaan :-
Tgl MRS : 21 Februari 2016 :Jam 09.00 WIB
Tgl Pengkajian : 21 Februari 2016 :Jam 09.15 WIB
Penanggung Jawab : Tn R
Alamat : Karang Bedil
No. Register : 1534900
Dx Medis : Asma bronchial

2. Keluhan Utama : Sesak


3. Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan anaknya sesak sejak umur 1 bulan, anaknya sesak biasanya
didahului dengan batuk pilek terlebih dahulu, penyakit yang dialami anaknya
merupakan penyakit keturunan dari gen ibunya.
4. Pemeriksaan Fisik
Airway : Tidak ada sumbatan pada jalan nafas.
Breathing : RR 29 x/menit, Weezhing (+), Ronchi (+), Retraksi dada (-)
Circulation : Nadi: 120 x/menit, TD: - mmHg, suhu 37,5C,
Disability : Ekstremitas atas dan bawah dapat digerakkan, tidak ada
krepitasi atau tanda-tanda fraktur.
Exposure : GCS 4,5,6 = 15.
Full Vital Sign & Five Intervention
Nadi : 120 x/menit
TD : - mmHg
Suhu : 37,5C
RR : 29 x/menit
BB : 8 Kg.

5. Give A Comfort
Tindakan yang sudah dilakukan sehubungan dengan keamanan dan
kenyamanan klien adalah mempertahankan posisi kepala, posisi semifowler dan
melakukan terapi oksigen guna mengatasi hipoksia atau kematian jaringan otak
yang disebabkan oleh sesak nafas.

6. History & Head To Toe Assesment


Histori : Ibu anak mengatakan anaknya memang sering mengalmi sesak.
Biasanya diiringi dengan batuk dan pilek, penyakit sesak yang diderita anaknya
memang penyakit keturunan. Sehingga sering datang tiba-tiba pada saat musim
dingin dan terpapar debu.
Head To Toe
a. Kepala :
Inspeksi : bentuk bulat, rambut hitam, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada benjolan pada kepala, tidak ada nyeri tekan
b. Leher
Inpeksi : tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugolaris, kelenjar tyroid dan limfe
c. Dada
1) Paru
Ispeksi : Terdapat tarikan dinding dada, tampak lemas dan sesak
Palpasi : Taktil primitus pengembangan paru simetris
Perkusi : Dalnes
Auskultasi : Terdapat ronchi dan wheezing
2) Jantung
Ispeksi : Iktus cordis di mitclavicula line tidak terjadi pelebaran
Palpasi : Iktus cordis di mitclavicula line tidak terjadi pelebaran
Perkusi : Tidak ada benjolan
Auskultasi : S1 terdengar normal tunggal dan S2 tunggal
d. Abdomen
Inpeksi : Simetris, tidak ada benjolan dan pembesaran.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada area perut kanan bawah.
Perkusi : D T
T T
Auskultasi : Bising usus 10 x/ menit.
e. Genital : tidak terkaji
f. Ekstremitas
1) Atas
Simetris, tidak terdapat sianosis,lengan kanan dan kiridapat melawan
tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh (Nilai kekuatan otot 5) dan
tidak terdapat edema.
2) Bawah
Simetris, tiadak terdapat sianosis kaki kiri dan kaki kanan dapat
melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh (Nilai kekuatan
otot 5) dan tidak terdapat edema.

7. Riwayat Penyakit Terdahulu


Ibu anak mengatakan penyakit anaknya memang keturunan dari keluarga saya .
a. Riwayat Keluarga
Menurut Pasien tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
keturunan atau penyakit menular seperti TBC, liver, jantung, kencing manis
dan ginjal serta darah tinggi.
b. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki/perempuan hidup
: Laki-laki/perempuan meninggal
: Pasien
: Pernah menderita penyakit yang sama
: Tinggal serumah
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
8. Pola Pemenuhan ADL
a. Kebutuhan Nutrisi
Ibu pasien mengatakan pasien ASI sampai 5 kali sehari.
b. Pola Eliminasi
Ibu pasien mengatakan, pasien biasa BAK 4-5 kali perhari dan BAB 1-2 kali
perhari.
c. Pola Istirahat Tidur
Ibu pasien mengatakan anaknya biasanya tidur malam mulai pukul 20.30
sampai dengan 05.00.
d. Pola aktifitas
Anak menangis pada saat lapar dan ngantuk, terkadang becanda dengan
ibunya.
e. Pola Kebersihan Diri
Ibu pasien mengatakan anaknya dimandikan 2 kali sehari, menggunakan
sabun. Keramas 2-3 kali seminggu.
f. Pola Koping: keluarga mengatakan selalu meyerahkan segala hal kepada
Tuhan dan hanya bisa berdoa saja.
9. Pemeriksaan penunjang
LAB : -
10. Terapi Medik
Infuse D5 Ns 12 tts/menit (micro).
Nebulizer 1x1 Amp
Inj Methyil prednisolone 1x 31,25 mg
ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS: Alergan,infeksi,polusi Ketidak efektifan bersihan
keracunan
Ibu pasien mengatakan anaknya jalan nafas
sesak dan batuk,pilek.
Lepasnya macam-macam
DO:
mediator dari sel mast
1. Tampak batuk,pilek atau basofil
2. Hidung tersumbat
3. Tampak gelisah Kontraksi otot polos
4. Tampak lemas
Terdapat ronchi dan Spasme otot polos,
sekresi kelenjar bronkus
wheezing.
meningkat
R:29x/menit
Penyempitan/obstruksi
Nafas cuping hidung
proksimal dari bronkus
Tarikan dinding dada kecil pada tahap inspirasi
dan ekspirasi

Edema mukosa bronkus

Keluarnya sekret ke
dalam lumen bronkus

Sesak napas

Ketidak efektifan bersihan


jalan nafas

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan sekresi kental
peningkatan produksi mukus dan bronkospasme.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEP. TUNJUAN RENCANA KEP. RASIONALISASI

1 2 3 4 5

1 Ketidak efektifan jalan Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji warna, kekentalan dan jumlah sputum 1) Karakteristik sputum dapat menunjukkan
nafas yang keperawatan selama 1x24 jam
berhubungan dengan diharapkan Jalan nafas menjadi berat ringannya obstruksi
sekresi kental efektif dengan kriteria hasil:
2) Instruksikan klien pada metode yang tepat 2) Batuk yang tidak terkontrol melelahkan
peningkatan produksi
mukus bronkospasme. 1. menentukan posisi yang nyaman
dalam mengontrol batuk. dan inefektif serta menimbulkan frustasi
sehingga memudahkan
peningkatan pertukaran gas. 3) Ajarkan klien untuk menurunkan viskositas 3) Sekresi kental sulit untuyk dikeluarkan

2. dapat mendemontrasikan batuk sekresi. dan dapat menyebabkan sumbatan mukus


efektif
yang dapat menimbulkan atelektasis.
3. dapat menyatakan strategi untuk
menurunkan kekentalan sekresi 4) Auskultasi paru sebelum dan sesudah 4) Berkurangnya suara tambahan setelah

4. tidak ada suara nafas tambahan tindakan tindakan menunjukan keberhasilan

5) Lakukan fisioterapi dada dengan tehnik 5) Fisioterpi dada merupakan strategi untuk

drainage postural,perkusi dan fibrasi dada. mengeluarkan sekret.

6) Dorong dan atau berikan perawatan mulut 6) Hygiene mulut yang baik meningkatkan

rasa sehat dan mencegah bau mulut.


D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL JAM NO.DX IMPLEMENTASI RESPON HASIL PARAF

1 2 3 4 5 6 7

1 21-02-16 17.45 1 1. Mengevaluasi keadaan umum dan keluhan 1. S: Ibu pasien mangatakan anaknya masih
pasien tampak lemas
WIB a. Anak tampak lemas
b. Tampak tarikan dinding dada
c. Terdapat ronchi dan wheezing

2. Mengobservasi vital sign 2. R:29x/menit S:37,5 N:120x/menit


3. Memberikan terapi O2 nasal canul 3 lpm 3. Terpasang terapi O2 3 Lpm
4. Mengatur posisi senyaman mungkin/posisi 4. Posisi duduk/semipowler
semi powler
5. Kolaborasi dalam pemberian terapi sesuai 5. Nebulizer (ventolin) : 1x1 Amp
advice. Methyil prednisolone : 1x31,25mg
6. Keluarga tampak membatasi pengunjung
6. Menciptakan lingkungan yag terapeutik dan menghindari alergan
E. EVALUASI
Tgl / Jam No.Dx EVALUASI Paraf
21-02-16 1 S:
Jam: 13.00 Ibu Pasien mengatakan anaknya masih mengeluh sesak.

O:
Tampak batuk dan pilek
Tampak lemas
R: 29x/m
Tarikan dinding dada
Hidung tampak kesumbat
Tampak batuk
Terdengar ronchi dan wheezing.
A:
Masalah teratasi sebagian

P:
Intervensi dilanjutkan

Você também pode gostar