Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2
2 = 1 10
1
10
= 70 10 1
= 60 dBA
Dimana :
LP1 = Tingkat kebisingan pada jarak r1, dBA
LP2 = Tingkat kebisingan pada jarak r2, dBA
r1 = Jarak pengukuran kebisingan dan sumber kebisingan 1
r2 = Jarak pengukuran kebisingan dan sumber kebisingan 2
Berdasarkan hasil perhitungan kebisingan di atas sebesar 60 dBA pada
jarak 10 meter dari permukiman penduduk. Hal ini telah melebihi baku
mutu sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor: KEP-48/MENLH/11/1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan
untuk kawasan perumahan dan permukiman sebesar 55 dBA.
Berdasarkan kriteria faktor penentu dampak penting, maka penilaian
bobot dampak dari peningkatan kebisingan saat mobilisasi alat dan
material adalah:
1. Jumlah Manusia yang Akan Terkena Dampak
Jumlah manusia yang akan terkena dampak yaitu penduduk Desa
Pasir Jengkol dan Desa Margasari yang tinggal di pinggir ruas Jalan
Lingkar Tanjungpura yang dilalui kendaraan pengangkut alat dan
material, sehingga dampaknya dikategorikan penting. (P)
2. Luas Wilayah Penyebaran Dampak
Luas wilayah penyebaran dampak sepanjang jalur yang dilalui oleh
kendaraan pengangkut alat dan bahan material yaitu ruas Jalan
Lingkar Tanjungpura sehingga dampaknya penting. (P)
3. Intensitas dan Lamanya Dampak Berlangsung
Dampak tergolong besar, peningkatan kebisingan saat mobilisasi alat
dan material sebesar 60 dBA (melebihi standar baku mutu) dan
dampak berlangsung selama kegiatan mobilisasi alat dan material,
sehingga dampaknya penting. (P)
4. Banyaknya Komponen Lingkungan Hidup Lainnya yang Terkena
Dampak
Komponen lingkungan hidup lainnya yang terkena dampak
terganggunya kesehatan masyarakat serta keresahan/kekhawatiran
masyarakat. Sehingga dampaknya Penting (P).
5. Sifat Kumulatif Dampak
Dampak terjadi secara terus menerus dan terakumulasi dengan
kegiatan lain di sekitar lokasi kegiatan. Sehingga dampaknya Penting
(P).
6. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
Dampak dapat berbalik dan dipulihkan apabila kegiatan mobilisasi
alat dan material telah selesai, sehingga dampaknya dikategorikan
tidak penting. (TP).
2
2 = 1 10
1
5
= 70 10 1
= 63,01 dBA
Dimana :
LP1 = Tingkat kebisingan pada jarak r1, dBA
LP2 = Tingkat kebisingan pada jarak r2, dBA
r1 = Jarak pengukuran kebisingan dan sumber kebisingan 1
r2 = Jarak pengukuran kebisingan dan sumber kebisingan 2
Berdasarkan hasil perhitungan kebisingan di atas sebesar 63,01 dBA
pada jarak 5 meter dari permukiman penduduk. Hal ini telah melebihi
baku mutu sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor: KEP-48/MENLH/11/1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan
untuk kawasan perumahan dan permukiman sebesar 55 dBA.
Berdasarkan kriteria faktor penentu dampak penting, maka penilaian
bobot dampak dari peningkatan kebisingan saat mobilisasi alat dan
material adalah:
1. Jumlah Manusia yang Akan Terkena Dampak
Jumlah manusia yang akan terkena dampak yaitu pekerja sebanyak
350 orang dan penduduk di sekitar lokasi kegiatan (penduduk Desa
Pasir Jengkol dan Desa Margasari), sehingga dampaknya
dikategorikan penting. (P)
2. Luas Wilayah Penyebaran Dampak
Luas wilayah penyebaran dampak terjadi pada luasan wilayah
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana sehingga dampaknya
penting. (P)
3. Intensitas dan Lamanya Dampak Berlangsung
Dampak tergolong besar, kebisingan saat rona awal sebesar 60^ dBA
dan setelah ada kegiatan pembangunan sarana dan prasarana menjadi
63,01dBA dan dampak berlangsung selama kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana dengan kegiatan lebih dari satu jenis, sehingga
dampaknya penting. (P)
4. Banyaknya Komponen Lingkungan Hidup Lainnya yang Terkena
Dampak
Komponen lingkungan hidup lainnya yang terkena dampak
terganggunya kesehatan masyarakat serta keresahan/kekhawatiran
masyarakat. Sehingga dampaknya Penting (P).
5. Sifat Kumulatif Dampak
Dampak terjadi secara terus menerus selama kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana. Sehingga dampaknya Penting (P).