Você está na página 1de 8

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA PM.

K DENGAN REMATIK

A. Pengkajian
Tanggal 11 April 2014 Pukul 09.00 WIB
1. Identitas PM
a. Nama : PM. K
b. Umur : 75 thn
c. Alamat : Sidareaja
d. Pendidikan : SR
e. Jenis Kelamin : laki-laki
f. Suku Bangsa : Indonesia (Jawa)
g. Agama : Islam
h. Status Pernikahan : Menikah
i. Tanggal Masuk panti : 5 Maret 2003
j. Diagnos Medik : Rematik
k. No Rekam Medik : 13.662
l. Orang paling dekat untuk dihubungi : Keponakan
2. Status Kesehatan Saat ini
a. Keluhan Utama
PM. K mengatakan kedua kakinya sakit terasa cekat cekot
b. Riwayat Kesehatan sekarang (PQRST)
PM. K mengatakan kedua kakinya sakit (nyeri) dengan skala 5 nyeri dirasakan
cekot-cekot PM. K mengatakan nyeri muncul setelah beraktivitas berat
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
PM. K mengatakan tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
PM. K mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami seperti ini
5. Pemeriksaan Fisik Per Sistem
a. Keadaan Umum
PM. K memiliki tinggi badan 163 cm dan berat badan 56 kg dan PM. K masih
terlihat sehat secara fisik dan PM. K mengatakan tidak mengalami masalah
kesehatan
b. Sistem Integumen
PM. K memiliki suhu badan 37 oC, PM. K tidak mengalami masalah pada
sistem integumen, tugor kulit masih normal
c. Sistem Hemopoitik
PM. K tidak mengalami masalah pada sistem Hemopoitiknya
d. Sistem Penginderaan
Mata
PM. K mengalami penurunan lapang pandang batas lapang pandang PM. K
5 cm, diploppia, kesulitan menentukan objek yang jauh, PM. K menggunakan
tetes mata, reaksi pupil terhadap cahaya dan PM. K tidak pernah menjalin
operasi
Hidung
PM. K tidak mengalami masalah pada hidung baik sinus maupun nyeri pada
mukosa hidung
Lidah
PM. K masih dapat membedakan rasa
e. Sistem Pencernaan
PM. K pada saat pengkajian tidak mengalami masalah pada sistem
pencernaan, PM. K masih dapat mengunyah dengan baik bising usus PM. K 8
kali/ menit, LILA 28 cm, pola defekasi 1 kali/ hari, frekuensi BAB 1
kali/hari, karakteristik feses lunak
f. Sistem Pencernaan
PM. K pada saat pengkajian tidak ditemukan masalah pada sistem pernafasan
PM. K respirasi ratenya 23 kali per menit, suara nafas vesikuler
g. Sistem Cardiovaskuler
PM. K tidak ada masalah pada sistem cardiovaskuler tekanan darah PM. K
120/70 mmHg, Heart rate 89 kali/menit
h. Sistem Perkemihan
PM. K tidak mengalami maslah pada sistem perkemihan, frekuensi PM. K
berkemih 3 kali/ hari dan jumlah cairan yang masuk sebanyak 6 gelas/ hari
i. Sistem Genitoreproduksi
PM. K mengatakan tidak ada masalah pada sistem genitoreproduksinya
j. Sistem Muskuloskeletal
PM. K mengatakan kekuatan ototnya masih baik 5 5
PM. K mengalami kekakuan sendi dan nyeri sendi, 5 5
k. Nyeri Saraf
PM. K mengatakan tidak mengalami masalah pada sistem saraf ini dibuktikan
dari hasil pengkajian PM. K tidak mengalami maslah koordinasi dan kognitif
l. Sistem Endokrin
PM. K tidak mengalami masalah pada sistem endokrinya dan PM. K
mengatakan tidak mengalami riwayat penyakit dalam.
6. Pengkajian Status Fungsional PM
6.1. KATZ INDEKS
PM. K masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari ( Mandi, berpakaian,
berpindah kekamar mandi, dan makan
6.2. MODIFIKASI dari BARTHEL INDEKS
Dari hasil pengkajian PM. K masih dapat melakukan kegiatan secara mandiri
7. Pengkajian Status Kognitif / afektif
7.1. Identitas tingkat kerusakkan intelektual dengan menggunakan Short
Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)
Dari hasil pengkajian PM. K masih memiliki fungsi intelektual yang utuh
7.2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental menggunakan Mini
Mental Status Examinition (MMSE)
PM. K masih memiliki aspek kognitif dari fungsi mental yang baik ini di
buktikan dari hasil pengkajian PM. K memiliki poin 31 ( > dari 23 : aspek
kognitif dari fungsi mental baik)
8. Pola Komunikasi
PM. K pada saat dilakukan pengkajian masih dapat berkomunikasi dengan baik
tanpa alat bantu pendengaran dapat memahami informasi yang diberikan dan
masih dapat bicara dengan jelas
9. Pola Perilaku dan Alam Perasaan
Pola perilaku dan alam perasaan PM. K tidak ada yang masuk dalam kategori
indikator, PM. K hanya mengalami insomia pada malam hari
10. Psikososial dan Spiritual
PM. K mudah berinteraksi dengan orang lain, lingkungan dan PM. K terlibat
berbagai kegiatan di panti sosial

B. ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1. DS : PM. K mengatakan kedua Agen injury biologi Nyeri akut
kakinya terasa nyeri dengan skala 5 (distensi jaringan
nyeri terasa cekot-cekot dan oleh akumulasi
bertambah setelah beraktivitas cairan proses
P : penekanan sendi
inflamasi
Q : terasa cekot-cekot
R : kedua kaki ( lutut)
S : skala 5
T : hilang timbul (akan bertambah
saat beraktivitas)

DO : PM. K tampak meringis


kesakitan saat dilakukan pengkajian
dan kaki tampak kaku saat diangkat
2. DS : PM. K mengatakan pandangan Proses penuaan Perubahan sensori
terganggu untuk melihat benda yang (fisiologis manusia) penglihatan
lebih jauh tidak terlihat
DO : PM. K pada saat dilakukan
pengkajian PM. K tidak dapat
melihat benda yang jauh
3. DS : PM. K mengatakan Penurunan lapang Hambatan
penglihatan tidak dapat melihat dada mobilitas fisik
dengan jelas terhadap benda yang
jauh
DO : PM. K tidak dapat melihat
benda yang jauh dengan jelas

C. DIAGNOSA KEPERAWATAAN
Prioritas Masalah/ Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan distensi jaringan oleh akumulasi cairan/ proses
inflamasi
2. Perubahan sensori penglihatan berhubungan dengan proses penuaan (fisiologis
manusia)
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan lapang pandang

D. RENCANA KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi


Hasil (NOC) (NIC)
Keperawatan
1. 11/04/2014 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Pain management
Kaji tingkat
agen injuri tindakkan keperawatan
nyeri yang
biologi (distensi selama 2x 24 jam
secara
jaringan oleh diharapkan nyeri
komprenshif :
akumulasi cairan terkontrol dengan
lokasi, durasi,
inflamasi kriteria hasil :
1. Melaporkan karakteristik,
nyeri terkontrol frekuensi,
2. Melaporkan
intesitas,
kenyamanan
faktor
fisik dan
pencetus,
psikologis
sesuai dengan
usia dan
tingkat
perkembangan
Observasi
reaksi non
verbal dari
ketidaknyama
nan
Evaluasi nyeri
masa lalu PM
Ajarkan PM
untuk
mengurangi
nyeri dengan
tingkat
relaksasi nafas
dalam
Motivasi PM
untuk
mengurangi
faktor yang
dapat memicu
nyeri
Kolaborasi
dengan
fisioterapi
untuk
melakukan
pengurangan
nyeri dengan
sinar infrared
Kolaborasi
pemberian
analgetik
2. 11/04/2014 Hambatan Setelah dilakukan Terapi aktivitas
mobilitas fisik tindakkan keperawatan mandiri
Monitor TD
b/d penurunan selama 2x 24 jam
sebelum dan
lapang pandang diharapkan mobilitas
sesudah
fisik dapat diatasi
beraktivitas
dengan kriteria hasil : Bantu PM
1. Penampilan
untuk
tubuh
menggunakan
seimbang
alat bantu
2. Ambulasi PM
tongkat/ alat
dapat mandiri
yang
mepermudah
beraktivitas
Monitor PM
dalam
melakukan
aktivitas

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Jam, Hari/tgl Implementasi Evaluasi


dan Diagnosa
Keperawatan
1. Pukul 12. 00 Melakukan S : PM. K mengatakan nyeri
WIB Jumat, pengkajian nyeri berkurang setelah disinar
11/04/2014 secara komprehensif dengan skala 5
1 dan 2 Mengobservasi P : agen injuri biologi
reaksi non verbal (distensi jaringan oleh
dari rasa akumulasi cairan inflamasi
Q : cekot-cekot
ketidaknyamanan R : kaki (lutut)
PM S : skala 5
Mengevaluasi T : saat disinar
O : PM. K terlihat tampak
pengalaman nyeri
rileks dan tidak mengeluh
masa lalu
Mengajarkan PM nyeri
TD : 120/80 mmHg
teknis relaksasi nafas
dalam A : masalah nyeri terkontrol
Mengurangi nyeri P : Lanjutkan intervensi pain
dengan teknik mangement
fisioterapi infra
merah
Menganjurkan PM
untuk minum obat
pengurang nyeri dan
banyak istirahat
Memonitor TD PM
Memotivasi PM
untuk tidak
melakukan aktivitas
yang berlebih
2 Pukul 12.00 wib, Mengevaluasi S : PM. K mengatakan
Sabtu, kembali pengalaman nyerinya berkurang dengan
12/04/2014 nyeri PM skala 4
Mengevaluais tehnik P : agen injuri biologi
relaksasi yang telah (distensi jaringan oleh
diajarkan kemarin akumulasi cairan inflamasi
Memberikan Q : cekot-cekot
R : kaki (lutut)
fisioterapi dengan S : skala 4
sinar infra merah T : saat disinar
Memotivasi PM O : PM. K dapat
untuk banyak menggunakan kakinya lebih
istirahat dan minum lincah
obat penurun nyeri A : Masalah nyeri dapat
jika nyeri dirasakan terkontrol
berlebih P Lanjutkan intervensi pain
management

Você também pode gostar