Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari abortus
2. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam abortus
3. Mengetahui penyebab terjadinya Abortus
1
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
BAB IV
PEMBAHASAN
Butir d
Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga
dan peralatan yang memadai untuk tindakan tersebut dan telah ditunjuk
oleh Pemerintah.
Ayat (3)
Dalam Peraturan Pemerintah sebagai pelaksana dari pasal ini dijabarkan
antara lain mengenai keadaan darurat dalam menyelamatkan jiwa ibu hamil
dan atau janinnya, tenega kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan, bentuk persetujuan, dan sarana kesehatan yang ditunjuk.
Secara rinci KUHP mengancam pelaku-pelaku abortus buatan illegal
sebagai berikut;
1.Wanita yang sengaja menggugurkan kandungan atau menyuruh orang lain
melakukannya (KUHP pasal 346, hukuman maksimum 4 tahun).
2.Seseorang yang menggugurkan kandungan wanita tanpa seizinnya (KUHP
pasal 347, hukuman maksimum 12 tahun, dan bila wanita tersebut
meninggal, hukuman maksimum 15 tahun).
3. Seseorang yang menggugurkan kandungan wanita seizin wanita tersebut.
(KUHP pasal 348, hukuman maksimum 5 tahun 6 bulan, dan bila wanita
tersebut meninggal, maksimum 7 tahun).
4. Dokter, bidan atau juru obat yang melakukan kejahatan di atas (KUHP
pasal 349, hukuman 1/3-nya dan pencabutan hak pekerjaannya).
5. Barangsiapa mempertunjukkan alat/cara menggugurkan kandungan kepada
anak di bawah usia 17 tahun/di bawah umur (KUHP pasal 283, hukuman
maksimum 9 bulan).
6. Barangsiapa menganjurkan/merawat/memberi obat kepada seorang wanita
dengan memberi harapan agar gugur kandungannya (KUHP pasal 299,
hukuman maksimum 4 tahun).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Abortus merupakan istilah yang diberikan untuk semua kehamilan yang
berakhir sebelum periode viabilitas janin, yaitu yang berakhir sebelum berat berat
janin 500 gram. Bila berat badan tidak diketahui, maka perkiraan lama kehamilan
kurang dari 20 minggu lengkap (139 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir
normal yang dapat dipakai. Macam abortus adalah; abortus kompletus, abortus
habitualis, abortus inkompletus, abortus incipiens, imminens, abortus
inkompletus, missed abortus, abortus infeksious, dan septic abortion. Hukum
dalam menangani kasus abortus di Indonesia ini tertuang dalam UU No.23 tahun
1992 tentang kesehatan dan dalam Deklarasi Oslo (1970) tentang pengguguran
atas indikasi medik, disebutkan bahwa moral dasar yang dijiwai oleh seorang
dokter adalah butir Lafal Sumpah Dokter.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah yang membahas tentang Abortus dalam Tinjauan
Hukum Kesehatan/Keperawatan di Indonesia ini dapat membantu pembaca untuk
dapat mengetahui dan mengerti arti dari Abortus itu sendiri serta hukum yang
menangani masalah abortus ini. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada
semua orang untuk membaca makalah ini agar pembaca lebih dan lebih mengerti
tentang arti abortus, macamnya, terapinya, dan hukum kesehatan yang menangani
masalah abortus ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Monib,M. Bahrawi, I. 2011. Islam Dan Hak Asasi Manusia Dalam Pandangan
Nurcholish Madjid. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suhaemi, Mimin Emi, Hj. 2004. Etika Keperawatan: Aplikasi pada praktik.
Jakarta: EGC.