Você está na página 1de 4

ASKEP BUNUH DIRI

Rabu, 05 Oktober 2011

ASUHAN KEPR PD KLIEN DGN PERILAKU MENCEDERAI DIRI


KONSEP BUNUH DIRI

KONSEP BUNUH DIRI

Clinton, 1995
Suatu upaya yg disadari dan bertujuan utk mengakhiri kehidupan, indv scr sadar berhasrat
dan berupaya melaksanakan utk mati.Perilaku bunuh diri meliputi isyarat isyarat, percobaan
atau ancaman scr verbal, yg akan mengakibatkan kematian. Luka atau menyakiti diri sendiri.

Tailor dlm Fundamental of Nursing (1990)


Bunuh diri scr tradisional dipahami sbg kegiatan mengakhiri kehidupan. Bantuan dlm
melakukan bunuh diri sgt berarti. Mis. Menyediakan obat atau senjata.

Stuart Sundeen (1995)


Bunuh diri (Suicide) adl menimbulkan kematian sdr. Upaya bunuh (Suicide attempt) diri adl
dengan sengaja melakukan kegiatan tsb. Bila kegiatan tsb smp tuntas akan menyebabkan
kematian
Isyarat Bunuh diri (Suicide Gesture) adl bunuh diri yg direncanakan utk usaha mempengaruhi
perilaku orla.
Ancaman bunuh diri (Suicide treat) adl suatu peringatan yg scr langsung atau tdk langsung
verbal atau non verbal seseorang sedang mengupayakan bunuh diri.

BENTUK PRILAKU DESTRUKTIF DIRI TAK LANGSUNG


1. Merokok
2. Mengebut
3. Berjudi
4. Tindakan kriminal
5. Terlibat dlm tindakan rekreasi berisiko tinggi
6. Penyalahgunaan zat
7. Perilaku yg menyimpang scr sosial
8. Perilaku yg menimbulkan stress
RENTANG RESPON PROTEKSI DIRI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BUNUH DIRI


1. Faktor mood dan biokimiawi otak
2. Faktor riwayat gangguan mental
3. Faktor meniru, imitasi dan pembelajaran
4. Faktor isolasi Sosial dan human relations
5. Faktor hilangnya perasaan aman dan ancaman kebutuhan dasar
6. Faktor Religiusitas

JENIS BUNUH DIRI


1. Bunuh diri anomik - Faktor stress dan tekanan ekonomi.
2. Bunuh diri Altruistik - Kehormatan diri Harakiri
3. Bunuh diri Egoistik - Faktor dalam diri seseorang -
Putus cinta dan putus harapan.

PENGKAJIAN PRILAKU
Tiga kategori perilaku Bunuh Diri
1. Ancaman bunuh diri - Peringatan verbal atau nonverbal utk bunuh diri.
2. Upaya bunuh diri -
Semua tindakan diarahkan pada diri yg dilakukan oleh indv yg dpt mengarahpd ke
matian jk tdk dicegah
3. Bunuh diri - Mungkn tjd stl tanda peringatan diabaikan
PETUNJUK GEJALA
1. Keputusasaan
2. Celaan thd diri sendiri, perasaan gagal dan tidak berharga
3. Depresi ( dijelaskan tanda gejala )
4. Agitasi dan gelisah
5. Insomnia menetap
6. Penurunan berat badan
7. Berbicara lamban, keletihan, menarik diri

FAKTOR PENCETUS
1. Diagnosa psikiatrik - Gangguann afektif, pengguna Nafza, Skizofrenia
2. Sifat kepribadian - Rasa bermusuhan, impulsif, depresi
3. Lingkungan Psikososial - Kehilangan, perpisahan, perceraian.
4. Riwayat keluarga
5. Faktor biokimia

STRESSOR PENCETUS

Stress berlebihan akibat :


1. Kejadian memalukan
2. Masalah interpersonal
3. Kehilangan pekerjaan
4. Ancaman penjara
5. Mengetahui cara bunuh diri

FAKTOR RESIKO SECARA PSIKOSOSIAL


1. Putus asa
2. Ras
3. Jenis kelamin laki-laki
4. Lansia
5. Hidup sendiri
6. Riwayat pernah mencoba bunuh diri
7. Penyalahgunaan obat
8. Penyakit kronis

MEKANISEME KOPING
1. Denial
2. Rasionalisasi
3. Intelektualisasi
4. Regresi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Koping, individu inefektif
2. Menyangkal, inefektif
3. Mutilasi diri, resiko terhadap
4. Amuk, risiko terhadap, diarahkan pada diri
5. Harga diri rendah
6. Gangguan citra tubuh

INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Listening, kontrak, kolaborasi dgn keluarga
2. Pahami persoalan dari kacamata mereka
3. Pentingnya partisipasi masyarakat
4. Express feeling
5. Lakukan implementasi khusus

IMPLEMENTASI KHUSUS
1. Ancaman verbal dan non verbal segera laporkan dan lakukan pengamanan.
2. Jauhkan semua benda yg berbahaya dr lingkungan.
3. Jika klien berisiko tinggi bunuh diri, observasi scr ketat baik ditempat tidur ata
u kamar mandi
4. Observasi ketat saat klien minum obat; pastikan bahwa obat sudah ditelan
5. Jelaskan semua tindakan pengamanan pd klien
6. Waspadai bila klien tenang sebab mkn saja klien sedang merencanakan bunu
h diri

TERAPI LINGKUNGAN UNTUK SUICIDE


Ruangan aman nyaman
1. * Hindarkan alat-alat yg dpt digunakan utk bunuh diri ?
2. * Ruangan dilantai satu
3. * Mudah dipantau ?
4. * Tata ruangan menarik dan meningkatkan gairah hidup pasien ?
5. Warna ruangan ?

Lingkungan sosial
Komunikasi terapeutik :
1. Sapa pasien sesering mkn
2. Jelaskan prosedur
3. Terima pasien apa adanya, jgn mengejek dan merendahkan
4. Tingkatkan harga diri pasien
5. Membantu meningkatkan hubungan sosial
6. Bantu pasien berinteraksi dgn keluarga
7. Sertakan keluarga dlm rencana asuhan
8. Jangan membiarkan pasien terlalu lama sendiri

Diposkan oleh Basten Ronald di 09.38 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Beranda

Langganan: Entri (Atom)


Pengikut

Mengenai Saya Arsip Blog

2011 (1)

o Oktober (1)
ASUHANKEPR
Basten PD KLIEN
Ronald DGN
Lihat profil PERILAKU
lengkapku MENCEDERAI
DIRIKO...
Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.

Você também pode gostar