Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
NAHDIA / P0302216004
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan bahan bangunan seperti pasir dan batu dewasa ini meningkat seiring
dengan peningkatan teknologi dan kebutuhan pengembangan wilayah. Kegunaan pasir
digunakan untuk pengembangan perumahan, bahan bangunan maupun industri. Pesatnya
pembangunan di wilayah perkotaan menjadikan kebutuhan akan bahan bangunan berupa
pasir dan batu (Sirtu) yang termasuk Bahan Galian Golongan C sangat meningkat. Peraturan
yang tertuang dalam regulasi dan ketentuan dari pemerintah lebih detail tentang segala bentuk
rencana kegiatan pembangunan yang diprediksi akan memberikan dampak penting dan besar
terhadap lingkungan, termasuk kegiatan pertambangan mineral dengan segala bentuk
kegiatan yang terkait didalamnya adalah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan
selanjutnya Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
Mengacu pada perundang-undangan dan peraturan-peraturan tersebut, maka pihak
merupakan perusahaan swasta bergerak di bidang pertambangan umum harus merencanakan
melakukan studi AMDAL atas rencana kegiatan pada areal Izin Usaha Tambang Golongan
Galian-C dengan luas 100 ha, yang izin eksplorasinya telah dikeluarkan berdasarkan Surat
Keputusan Bupati.
Kegiatan eksploitasi yang diharapkan kegiatan tersebut menjadi penggerak ekonomi
wilayah sekitar khususnya, sumber penerimaan negara melalui devisa serta meningkatkan
kualitas sosial ekonomi dan budaya masyarakat melalui peningkatan pendapatan dan
kesempatan berusaha serta alih teknologi. Disamping dampak positif tersebut tentunya akan
timbul dampak negatif, baik langsung maupun tidak langsung pada komponen lingkungan
fisik kimia, biologi maupun sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat, karena usaha
penambangan tersebut mempunyai interaksi yang kuat dengan lingkungan hidup.
Page | 1
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
1.2.2. Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan Tambang Golongan Galian-C
(pasir dan batu) adalah :
Bagi Perusahaan :
a. Keuntungan ekonomis bagi keberlanjutan usaha perusahaan;
b. Memenuhi permintaan pasokan pasir dan batu dari industri-industri mitra yang
membutuhkan; serta
c. Meningkatkan pendapatan perusahaan dari usaha pertambangan.
Bagi Pemerintah :
a. Penggerak percepatan pertumbuhan wilayah (growth development)
b. Penggerak dan pendorong pengembangan sektor inti dan sektor strategis daerah
(prime mover); serta
c. Meningkatkan pendapatan negara melalui pajak dan royalti.
Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan tingkat kesejahteraan ekonomi dan sosial melalui penciptaan peluang
kerja dan berusaha; serta
b. Penyerapan tenaga kerja produktif di daerah sekitar kegiatan.
Page | 2
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
1.3.1 PERUNDANG-UNDANGAN
Landasan hukum yang dipakai sebagai payung dalam menyusun dokumen AMDAL
rencana kegiatan penambangan Galian C (pasir dan batu) berupa peraturan perundang-
undangan dan kebijaksanaan pemerintah yang berlaku.
Page | 3
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Tabel 1.2. Peraturan Pemerintah terkait dengan Studi Amdal penambangan Galian C (pasir
dan batu)
No Peraturan Tentang Alasan
Pemerintah
1 No. 20 Tahun 1990 Pengendalian Pencemaran Air Kegiatan Potensial
dan Lampirannya menyebabkan perubahan
kualitas air
2 No. 12 Tahun 2012 Analisis Mengenai Dampak Acuan dalam proses
Lingkungan pelaksanaan Studi Amdal
3 No. 41 Tahun 1999 Pengendalian Pencemaran Pedoman pelaksanaan
Udara Pengendalian pencemaran
udara
4 No. 75 Tahun 2001 Perubahan UU Pertambangan Acuan pokok pertambangan
5 No. 82 Tahun 2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pedoman pelaksanaan
Pengendalian Pencemaran Air kegiatan untuk meminimalisir
pencemaran air
6 No. 34 Tahun 2002 Penyusunan Rencana Dasar pengelolaan kawasan
Pengelolaan Hutan, hutan
Pemanfaatan Hutan dan
Penggunaan Kawasan Hutan
7 No. 6 Tahun 2007 Penataan Hutan dan Rencana Telaah penataan dan
Pengelolaan Hutan serta pemanfaatan wilayah hutan
Pemanfaatan Hutan
Tabel 1.3. Keputusan Menteri dan Peraturan Menteri terkait dengan Studi Amdal
penambangan Galian C (pasir dan batu).
Keputusan /
No Peraturan Tentang Alasan
Menteri
1 Kep. Men. LH Metode Analisis Kualitas Air Panduan pengukuran
No. 37 Tahun Permukaan parameter kualitas air
2003 permukaan
2 Kep. Men. LH Pedoman Penentuan Status Mutu Pedoman penetapan kualitas
No. 115 Tahun Air dan mutu air di sekitar lokasi
2003 sebelum
Page | 4
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
BAB II
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
a. Tahap Prakonstruksi
Pada tahap prakonstruksi, kegiatan yang dilakukan dengan survey studi kelayakan dan
studi detail desain dan perizinan lokasi. instruksi, operasional dan pasca operasi.
1) Studi kelayakan dan studi detail desain
Studi kelayakan dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran mengenai cadangan,
penambangan, sarana/infrastruktur yang diperlukan serta evaluasi ekonomis dengan
contoh perhitungan target produksi 100 truck/hari pada lahan 100 ha. Asumsi I ha (10000
m2 tebal material 5 meter dari permukaan tanah menjadi 50.000 m2/ha. Sehingga deposit
untuk masa usaha sebesar 5.000.000 m2. Produksi per hari 2 ret dengan kapasitas muatan
3 m2/unit truk dengan 100 truck hari menjadi 600 m2/hari. Sehingga umur tambang
selama 22 tahun.
b. Tahap Konstruksi
Kegiatan tahap konstruksi meliputi mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi alat berat dan
material, pembangunan jalan, pembangunan dermaga dan sarana penunjang (seperti
bengkel kerja, kantor, gudang, base camp, laboratorium, rumah genset, pompa BBM,
barak poliklinik, mess, dan lain-lain).
1) Mobilisasi Tenaga Kerja
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kegiatan penambangan pasir dan batu,
direncanakan suatu organisasi kerja. Dengan rencana produksi per tahun sekitar /tahun,
tenaga non skill operasi produksi akan diserahkan kepada pihak ketiga (out sourching)
dan tenaga kerja outsourching dapat diambil dari masyarakat setempat.
Page | 5
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Page | 6
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
c. Tahap operasional
1) Clearing dan Striping Tanah Penutup
Proses pengupasan dan penambangan tidak memerlukan peledakan untuk melubangi
melainkan langsung dengan teknik pengerukan.
Berdasarkan perbedaan topografi maka pengupasan yang dipakai yaitu teknik
pengupasan dengan excavator hidrolik pengangkutan dengan dump truck. Lapisan
overburden dan mineral langsung dikeruk menggunakan excavator untuk selanjutnya
loading.
Teknik pengupasan yang dipakai adalah teknik pengupasan vertikal. Maka urutan proses
pengupasan adalah dari bawah ke atas. Maka urutan penambangan adalah dari atas ke
bawah. Yang perlu dipersiapkan untuk proses pengupasan adalah :
a). Tinggi stage : 6-10 meter
b). Lebar minimum : 30 meter 35 meter
c). Lebar kanal pembuka : 10 meter 15 meter
Page | 7
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Alat yang diperlukan untuk di front tambang adalah alat galimuat, yaitu : PC 200
dengan kapasitas bucket 0.8 m3 dengan kemampuan alat per jam sebesar 60 ton,
sedangkan alat angkut pasir dan batu dari front tambang menggunakan dump truck 10
roda dengan daya angkut sebesar 20 ton dengan kapasitas per jam sebesar 40 ton dan
untuk perawatan jalan menggunakan motor grader. Jumlah alat yang dibutuhkan untuk
kegiatan dapat dilihat pada tabel kebutuhan berat.
3) Reklamasi lahan
Setiap selesainya penambangan pada tiap blok, langsung dilakukan reklamasi dengan
cara revegetasi dengan terlebih dahulu mengembalikan topsoil (tanah pucuk) yang telah
dikupas sebelumnya. Tanah ini kemudian ditebarkan kembali ke area bekas tambang
yang siap untuk direhabilitasi kembali. Tanaman yang digunakan menggunakan tanaman
Page | 8
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
setempat yang memiliki sifat tanaman cepat tumbuh (fast growing) yang berfungsi
produktif.
4) Pengangkutan dan Pemuatan Hasil Tambang
Alat bucket yang digunakan untuk kegiatan ini adalah kombinasi alat muat Wheel
Loader WA 180 kapasitas 2,50 m3 dan alat angkut dump truck dengan daya angkut 10
ton. Hasil tambang ini kemudian diangkut ke lokasi stockpile.
5) Operasional Sarana Penunjang
Sarana penunjang yang penting dioperasikan di lokasi penambangan pada saat kegiatan
operasi adalah bengkel, laboratorim, workshop, dan genset. Dalam operasional ini akan
dibutuhkan bahan-bahan penunjang yang mendukung operasional berupa oli, pelumas,
dan bahan lain yang dibutuhkan.
Page | 9
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
BAB III
RONA LINGKUNGAN HIDUP
Rona lingkungan hidup adalah gambaran awal kegiatan yang didapatkan berdasarkan
data primer hasil survey dan data sekunder, serta hasil penelitian sebelumnya. Komponen
rona lingkungan yang ditelaah dalam studi ini adalah :
a. Komponen abiotik
Komponen abiotik meliputi :
- Iklim
- kualitas udara
- fisiologi dan geologi
- hidrologi
- kualitas air.
b. Komponen biotik
Komponen biotik meliputi :
- flora
- fauna darat dan air.
c. Komponen sosial ekonomi budaya
Adapun komponen sosial ekonomi meliputi :
- kepadatan penduduk
- agama
- pencaharian, dan pendapatan penduduk.
Komponen sosial budaya meliputi :
- asal usul penduduk
- adat istiadat
- interaksi sosial budaya
- persepsi masyarakat terhadap proyek.
d. Komponen kesehatan masyarakat.
Komponen kesehatan masyarakat meliputi :
- kondisi kesehatan masyarakat
- kesehatan lingkungan.
Page | 10
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
BAB IV
RUANG LINGKUP STUDI
Potensi dampak penting dari kegiatan penambangan Golongan Galian C (pasir dan
batu) merupakan hasil telaahan terhadap kegiatan yang akan dilakukan pada seluruh tahapan
kegiatan. Dampak penting yang diperkirakan timbul tersebut merupakan hasil dari rangkaian
proses identifikasi dan pelingkupan dampak potensial dengan mendasarkan pada interaksi
antara deskripsi rencana kegiatan dengan kondisi rona lingkungan hidup awal.
Proses pelingkupan yang dilakukan untuk menelaah dampak potensial dalam kegiatan
ini adalah sebagai berikut :
b) Komponen biologi
1) Tergangunya biota darat
Komponen biota darat dijabarkan dalam kepadatan satwa dan vegetasi baik yang
dilindungi maupun tidak. Dengan adanya kegiatan penambangan ini, dampak yang
Page | 11
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
timbul terhadap biota darat adalah menurunnya populasi satwa liar dan dilindungi
maupun vegetasi darat. Kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap komponen
biota darat tersebut antara lain :
Page | 12
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Page | 13
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Tabel 4.1. Dampak potensial penambangan Galian C (pasir dan batu) yang berpengaruh
terhadap komponen lingkungan
Rencana Kegiatan PASCA
PRAKONS KONSTRUKSI OPEARSIONAL
OPERASIONAL
Penataan lahan
dan batu
Komponen Lingkungan
Fauna X
Biota perairan X X
Sosial ekonomi Kesempatan kerja X X X X X
Kesempatan berusaha X X X X X
SOSEKBUD
Pendapatan X X X X X
Aksesibilitas X X
Sosial budaya Persepsi masyarakat X X
Keresahan masyarakat X X
KESMAS Kesmas Penyakit X X X X X X
Page | 14
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
b. Komponen biologi
1) Tergangunya biota darat
Komponen biota darat dijabarkan dalam kepadatan satwa dan vegetasi baik yang
dilindungi maupun tidak. Dampak terhadap biota darat ini akibat perubahan bentang
lahan, sehingga sebagian vegetasi pada lahan tersebut mengalami distorsi. Karena
fungsi ekosistem kawasan yang banyak, maka dampak yang muncul termasuk
dampak negatif besar dan penting.
Page | 15
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Page | 16
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
b. Komponen biologi
1) Terganggunya biota darat
2) Terganggunya biotas perairan
Page | 17
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
BAB V
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
Kegiatan penambangan Galian C (pasir dan batu ) dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup, baik yang bersifat positif maupun negatif serta bersifat penting maupun
tidak penting. Besaran dampak ini akan dievaluasi menggunakan metode Leopold modifikasi.
Skala kualitas lingkungan ditentukan berdasarkan besaran (Magnitude) dan tingkat
kepentingan dampak (Importance). Berikut ini Tabel 5.1. mengenai besaran dampak yang
diklasifikasikan menjadi 5 kategori.
Tabel 5.1. Skala besaran dampak
B. Tahap Konstruksi
3. Mobilisasi Peralatan dan Material
4. Land Clearing dan Stripping
5. Pembuatan Jalan Masuk
5. Pembuatan Base camp
Page | 18
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
C. Tahap Operasi
7. Penambangan Sirtu
8. Pengangkutan Material Sirtu
Tabel 5.2. Dampak besar terhadap komponen lingkungan pada tahap konstruksi
Rona Prakiraan
lingkungan dampak
No Komponen Lingkungan Keterangan
Awal Penting
Skala Skala
A. Abiotik (Fisik-Kimia)
1 Perubahan bentuk lahan 3 2 Besar
Negatif
2 Kualitas udara dan kebisingan 4 2 Besar
Negatif
3 Gangguan lalu lintas 3 2 Besar
Negatif
4 Erosi dan sedimentasi 5 2 Besar
Negatif
5 Kerusakan jalan 4 2 Besar
Negatif
6 Penurunan kualitas air permukaan 4 2 Besar
Negatif
7 Penurunan kualitas air tanah 4 2 Besar
Negatif
8 Penurunan kualitas tanah 3 2 Kecil
Negatif
B Biotik
1 Vegetasi 3 2 Kecil
Negatif
2 Fauna 3 3 -
-
3 Biota air 3 2 Kecil
Negatif
C Sosekbudkesmas
1 Persepsi masyarakat 2 1 Kecil
Negatif
2 Gangguan kesehatan masyarakat 3 2 Kecil
Negatif
Page | 19
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Tabel 5.3. Dampak besar terhadap komponen lingkungan pada tahap operasional
Rona Prakiraan
lingkungan dampak
No Komponen Lingkungan Keterangan
Awal Penting
Skala Skala
A. Abiotik (Fisik-Kimia)
1 Perubahan bentuk lahan 3 2 Besar
Negatif
2 Kualitas udara dan kebisingan 4 3 Negatif
Besar
3 Gangguan lalu lintas 3 2 Negatif
Besar
4 Erosi dan sedimentasi 5 2 Negatif
Besar
5 Kerusakan jalan 4 2 Negatif
Besar
6 Penurunan kualitas air permukaan 4 2 Negatif
Besar
7 Penurunan kualitas air tanah 4 3 Negatif
Besar
8 Penurunan kualitas tanah 3 2 Negatif
Besar
B Biotik
1 Biota air 3 2 Kecil
Negatif
C Sosekbudkesmas
1 Persepsi masyarakat 2 3 Kecil
Positif
2 Gangguan kesehatan masyarakat 3 2 Besar
Negatif
Kriteria ukuran dampak penting dapat ditetapkan atas pertimbangan salah satu atau
beberapa faktor dari 6 kriteria dampak. Berikut ini pada Tabel 5.4. mengenai 6 dampak
kriteria berdasarkan UU No 32. Tahun 2009 mengenai Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Page | 20
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Tabel 5.4. Kriteria dampak berdasarkan UU No 32. Tahun 2009 mengenai Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Klasifikas
No Kriteria Keterangan
kepentingan
1 Jumlah manusia terkena dampak 1 Tidak penting
2 Luas wilayah persebaran dampak 2 Kurang penting
3 Intensitas dan lamanya dampak berlangsung 3 Cukup penting
4 Banyaknya komponen lingkungan yang 4 Penting
terkena dampak
5 Sifat kumulatif dampak 5 Sangat penting
6 Berbalik tidaknya dampak 6
Sumber : UU No 32. Tahun 2009
Kategori untuk setiap parameter dikelompokkan dalam skala berdasarkan kriteria sebagai
berikut :
1. Jumlah Manusia yang terkena dampak
1 = Kurang Penting, bila manusia yang terkena dampak < 10% dari manusia yang
memperoleh manfaat.
2 = Cukup Penting, bila manusia yang terkena dampak 11-20% dari manusia yang
memperoleh manfaat.
3 = Penting, bila manusia yang terkena dampak 21-30% dari manusia yang
memperoleh manfaat.
4 = Lebih Penting, bila manusia yang terkena dampak 31-40% dari manusia yang
memperoleh manfaat.
5 = Sangat Penting, bila manusia yang terkena dampak >51% dari manusia yang
memperoleh manfaat.
Page | 21
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
1 = Sangat Sedikit
2 = Sedikit
3 = Sedang
4 = Banyak
5 = Sangat Banyak
Page | 22
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
BAB VI
EVALUASI DAMPAK PENTING
Evaluasi dampak penting kegiatan penambangan Golongan Galian C (pasir dan baru)
berdasarkan hasil prakiraan dampak yang meliputi tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi,
dan pasca operasi dapat menimbulkan dampak pada komponen fisik - kimia, biotik, sosial
ekonomi budaya, dan kesehatan masyarakat. Evaluasi dampak penting dilakukan untuk
mengkaji secara holistik atas berbagai komponen lingkungan hidup yang diprakirakan akan
timbul dikaitkan dengan isu pokok yang ada dengan menggunakan metode matriks Leopold
dimodifikasi.
Page | 23
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Page | 24
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Page | 25
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Page | 26
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Sumber Dampak
Dampak dampak tersebut bersumber dari kegiatan penerimaan tenaga kerja
pada tahap operasional.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah :
- Jumlah masyarakat sekitar tapak proyek yang diterima sebagai tenaga kerja
operasional.
- Besarnya pendapatan masyarakat yang bekerja sebagai tenaga operasional.
2. Dampak terbukanya kesempatan berusaha Dampak peningkatan
pendapatan
Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah sosial ekonomi berupa
kesempatan berusaha dan pendapatan.
Sumber Dampak
Dampak dampak tersebut bersumber dari kegiatan penerimaan tenaga kerja
pada tahap operasional.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah :
- Jumlah toko/warung/kios tukang ojek/ transportasi lainnya dan
perusahaan pemasok material yang beroperasi saat operasional
berlangsung
- Besarnya pendapatan masyarakat pemasok kebutuhan perkebunan kelapa
sawit selama operasional.
3. Dampak timbulnya persepsi negatif Dampak timbulnya keresahan
masyarakat
Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak
Komponen lingkungan yang terkena dampak adalah komponen sosial budaya
berupa persepsi negatif dan keresahan masyarakat.
Sumber Dampak
Dampak dampak tersebut bersumber dari kegiatan penerimaan tenaga kerja
pada tahap operasional.
Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah :
Page | 27
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Page | 28
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
d. Kegiatan Pengangkutan
1. Dampak penurunan Kualitas Udara Dampak peningkatan intensitas bising
Dampak gangguan kesehatan Dampak timbulnya keresahan masyarakat
Page | 29
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Page | 30
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
Page | 31
Tugas Mata Kuliah : AMDAL
Analisi Dampak Lingkungan
Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu)
DAFTAR PUSTAKA