Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstrak
Asma merupakan inflamasi (peradangan) kronik saluran pernafasan yang ditandai adanya mengi, batuk, dan rasa
sesak di dada yang berulang dan timbul terutama pada malam atau menjelang pagi akibat penyumbatan saluran
pernafasan. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hampir semua negara di dunia.Senam Asma
sesuai dengan namanya merupakan terapi terhadap penyakit asma. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
hubungan senam asma terhadap penurunan tingkat serangan asma di Yayasan Asma Indonesia cabang kota sidoarjo.
Pada penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan yang bertujuan untuk
menerangkan atau menggambarkan masalah kesehatan. Sampel sebanyak34 orang diambil dengan insidental
sampling. Variabel independen adalah kekambuhan asma.Pengumpulan data menggunakan Astma Control Test
(ACT). Senam asma juga meningkatkan kesegaran jasmani juga dapat meningkatkan kemampuan bernafas. Senam
asma juga penunjang pengobatan senam asma, karena keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh
obat asma yang dikonsumsi, tetapi juga faktor gizi dan olahraga.
Abstract
Asthma is an inflammatory (inflammatory) chronic respiratory tract characterized by wheezing, coughing, and chest
tightness in the chest that repeats and arises especially at night or early morning due to blockage of the respiratory
tract. This disease is still a public health problem in almost all countries in the world. Six Asma as its name is a
therapy against asthma disease. This study aims to prove the relationship of asthma gymnastics to decreased asthma
attack rate at the Asma Indonesia Foundation sidoarjo city branch. In this research use descriptive research that is
research method which conducted to explain or describe health problem. Samples counted 34 people taken with
incidental sampling. Independent variable is recurrence of asthma. Data collection using Astma Control Test (ACT).
Asthma gymnastics also improves the freshness of the body also can improve breathing ability. Six asthma also
support asthma gymnastics treatment, because the success of asthma treatment is not only determined by asthma
drugs consumed, but also nutritional factors and sports.
1
berkisar antara 1-18% (Riskesdas RI, jumlah anggota senam Asma menjadi 211
2013). anggota, Walaupun tidak terjadi
Saat ini asma mempunyai tingkat peningkatan kasus asma tetap diharapkan
fatalitas yang rendah namun kasusnya agar dapat dipertahankan keadaan tersebut
cukup banyak di negara dengan pendapatan dengan mengikuti terapi latihan
menengah kebawah.Apabila tidak dicegah pernafasan/Senam Asma Indonesia
dan ditangani dengan baik, maka akan sehingga tidak terjadi peningkatan.
terjadi peningkatan prevalensi di masa yang Pasien dengan asma mengalami
akan datang. Berdasarkan data Sistem kelemahan pada otot-otot pernafasan, hal
Informasi Rumah sakit (SIRS) di indonesia ini disebabkan karena sering terjadi
didapatkan bahwa angka kematian akibat dypsneadan pembatasan aktivitas. Melatih
penyakit asma adalah sebanyak 63.584 otot pernafasan dapat meningkatkan fungsi
orang (Depkes, 2014). otot respirasi, itulah sebabnya olahraga bisa
Data jawa timur tahun 2007 penyakit dilakukan dengan berbagai jenis termasuk
asma 2,8% mengalami kenaikan menjadi di dalamnya senam asma, renang dan
5,1% pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013). latihan pernafasan. Adapun senam asma
Penanganan nonfarmakologis merupakan indonesia terdapat beberapa gerakan untuk
penanganan awal untuk mengatasi serangan mengatur nafas otot perut/diafragma begitu
asma supaya keadaan tidak semakin dianjurkan bagi penderita asma, sebab
memburuk. Secara nonfarmakologis support tersebut memberikan efek relaksasi
penatalaksanaan pada pasien asma pada secara mental dan kondisi tenang. Kondisi
dasarnya dapat dibedakan secara fisik relax dan tenang tersebut akan menurunkan
maupun psikologis, secara fisik tidak pada frekuensi pernafasan yang meningkat saat
saat serangan dapat diberikan tindakan terjadi serangan.
terapi salah satu unsur di dalamnya adalah Yayasan Asma Indonesia (YAI) telah
olahraga senam asma dan latihan merancang senam bagi peserta klub asma
pernafasan, karena dengan olahraga seperti yang disebut Senam Asma Indonesia.
senam asma dan aktivitas bertahap dapat Tujuan senam asma indonesia adalah
mengurangi gejala asma (Supriyantoro, melatih cara bernafas yang benar,
2004). melenturkan dan memperkuat otot
Study pendahuluan disidoarjo dari pernafasan, melatih ekspektorasi yang
hasil survey awal, diperoleh data angka dari efektif, juga meningkatkan sirkulasi. Senam
Yayasan Asma Indonesia adalah sebagai ini dapat dilakukan tiga hingga empat kali
berikut :tahun 2017 dari bulan januari seminggu dengan durasi sekitar 30 menit.
sampai dengan maretterdapat peningkatan Senam akan memberikan hasil bila
2
dilakukan sedikitnya 5 sampai 7 minggu. Metode Penelitian
Sebelum melakukan senam perlu diketahui Penelelitian ini menggunkan desain
bahwa pasien tidak sedang kondisi serangan penelitian deskriptif .
asma, tidak dalam keadaan gagal jantung
tetapi dalam kondisi kesehatan cukup baik Populasi dan Sampel
(Supriyantoro, 2004). Populasi pada penelitian ini adalah
Senam Asma sesuai dengan namanya seluruh penderita asma yang melakukan
merupakan terapi terhadap penyakit asma. senam asma di yayasan asma indonesia
Senam ini pertama kali berkembang cabang kota sidoarjo yaitu berjumlah 34
didaratan Amerika. Dalam gerakanya
responden. Tehnik pengambilan
menggabungkan berbagai gerakan senam
sampelnya adalah menggunakan adalah
pernafasan dari seluruh belahan dunia.
insidental sampling
Senam ini mempunyai gerakan variatif dan
berkembang sesuai dengan daerahnya. Di
Instrumen
indonesia sendiri senam asma belum begitu
Pada penelitian ini untuk
populer. Senam ini berkembang
mengetahui kekambuhan asma
mempunyai tujuan-tujuan untuk
stmenggunakan kuisioner Astma Control
menyembuhkan asma dengan cara terapi
Test (ACT).
fisik yang berkelanjutan.program terapi
latihan atau fisioterapi yang umum
dilakukan dalam gerakan senam asma ini Analisa Data
juga terdapat latihan-latihan yang bertujuan menggunakan uji cross tab dengan
3
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
3 Total 34 100 Responden Berdasarkan
Pendidikan di Yayasan
Sumber: Data Primer (2017) Asma Indonesia Cabang
Berdasarkan tabel 4. sebagian Kota Sidoarjo.
No Pendidikan Frekuensi Prosentase
besar responden berjenis kelamin (orang) (%)
perempuan yaitu 23 responden (67,6%). 1 SMP 3 8,8
2 SMA 28 82,4
Tabel 4.2 Distribusi Responden 3 Sarjana 3 8,8
Berdasarkan Umur di
Yayasan Asma Indonesia Total 34 100
Cabang Kota Sidoarjo Sumber: Data Primer (2017)
No Umur Frekuensi Prosentase Berdasarkan tabel 4.4 hampir
(orang) (%)
1 25-30 2 5,9 seluruhnya adalah berpendidikan SMA
2 31-35 5 14,7
28 responden (82,4%).
3 31-36 22 64,7
4 36-40 5 14,7 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan
Total 34 100 rutin mengikuti senam di
Yayasan Asma Indonesia
Berdasarkan tabel 4.2 sebagian Cabang Kota Sidoarjo
besar responden berusia 31-36 tahun No Rutin Frekuensi Prosentase
/Tidak (orang) (%)
sebanyak 22 responden (64,7%). 1 Rutin 30 88,2
2 Tidak 4 11,8
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Rutin
Responden Berdasarkan
Pekerjaan Di Yayasan Total 34 100
Asma Indonesia Cabang Berdasarkan Tabel 4.5 distribusi
Kota Sidoarjo
No Pekerjaan Frekuen Prosenta di atas hampir seluruhnya adalah
si se (%) berpendidikan SMA 30 responden
(orang)
1 TNI/Polri/PNS 8 23,5 (88,2%).
2 Wiraswasta/sw 8 23,5
asta 2. Data Khusus
3 Karyawan/bur 18 52,9
uh Tabel 4.5 Distribusi Responden
KekambuhanAsma berdasarkan
Total 34 100 ACT Di Yayasan Asma Indonesia
Cabang Kota Sidoarjo
Sumber: Data Primer (2017)
Berdasarkan tabel 4.3 sebagian No Kriteria Frekuensi Prosentase
besar responden pekerjaanya besar (orang) (%)
karyawan/buruh sebanyak 18 responden
1 Tidak 6 17,6
(52,9%). terkontrol
2 Terkontrol 25 73,5
4
sebagian Senam asma juga penunjang
3 Terkontrol 3 8,8
penuh pengobatan senam asma, karena
keberhasilan pengobatan asma tidak
Total 34 100
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas hanya ditentukan oleh obat asma yang
menunjukan bahwa sebagian besar dikonsumsi, tetapi juga faktor gizi dan
kekambuhan tidak terkontrol sebanyak olahraga. Frekuensi kekambuhan asma
6 orang, terkontrol sebagian 25 orang dinilai dengan Asthma Control Test
dan terkontrol penuh 3 orang. (ACT)
Secara umum senam ini meliputi
Pembahasan peningkatan kekuatan kontraksi
Berdasarkan tabel 4.5 jantung, kemampuan menyerap dan
menunjukan sebagian besar masuk menggunakan O2 dan efisiensi
dalam kriteria terkontrol sebagian. Hal penggunaan O2 pada suatu pekerjaan.
ini bisa dibuktikan dengan beberapa Sedang manfaat dari psikologis sendiri
faktor diantaranya responden terkontrol adalah mempunyai perasaan sehat,
sebagian mengalami jarang sesak nafas mempunyai dorongan yang lebih kuat,
atau sekali dalam sebulan dan 3 mampu menghadapi tantangan fisik
responden terkontrol penuh tidak maupun mental dengan kepercayaan diri
pernah mengalami sesak nafas. yang lebih, juga membantu kelenturan
Kekambuhan penderita asma otot-otot rongga dada dan diafragma,
berbeda antara satu dengan lainya, hal sehingga pada saat bernafas otot
ini bisa dipengaruhi oleh beberapa diafragma dapat berkembang optimal.
faktor antara lain : imunitas dasar, Banyak faktor mempengaruhi
umur, jenis kelamin faktor pencetus dan perubahan frekuensi kekambuhan
sosial ekonomi. Penderita asma yang misalnya menghindari faktor pencetus
belum pernah mengikuti senam asma seperti alergen, infeksi pernafasan,
akan lebih beresiko terjadi serangan polusi lingkungan yang buruk, obat-
sesak nafas pada malam hari atau waktu obatan serta psikologi dan
beraktifitas. emosional.(Joyce M Black, 2014).
Senam asma juga meningkatkan Terdapat 6 responden dari 34 responden
kesegaran jasmani juga dapat masih tetap kriteria tidak terkontrol,
meningkatkan kemampuan bernafas. meskipun senam asma efektif mampu
5
menurunkan frekuensi kekambuhan teratur sehingga bisa mengontrol
pada penderita asma tetapi pada frekuensi kekambuhanya.
kenyataannya ada 6 responden yang
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
justru tidak mengalami perubahan,
Melaksanakan riset/penelitian
karena banyak beberapa faktor yang
keperawatan yang lebih baik dan
dapat mempengaruhi terjadinya
fokus tentang pengaruh jenis
serangan asma yaitu, faktor pencetus,
olahraga.
alergen terhadap beberapa makanan,
dan daya imunitas DAFTAR PUSTAKA
6
Juhariyah, S, Djajalaksana, S,Sartono, kesehatan RI. 10 mei 2017.
T. R., Ridwan, M. http:depkes.go.id.
2012.Efektivitas Latihan
Fisis dan Latihan Rita Rogayah dan Faisal Yunus. 2012.
Pernapasan pada Asma Senam Pada Penderita
PersistenSedang-Berat. Asma RSUP Persahabatan
Jakarta
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan
Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Setiadi. 2013. konsep dan Praktik
pengembangan Kesehatan Penulisan Riset
Kementrian Kesehatan RI. Keperawatan.Yogyakarta:
GRAHA ILMU
LPPM STIKES Bina Sehat PPNI
Mojokerto. 2014. Buku YAI, 2003. Senam Asma Indonesia
Panduan Penyusunan KTI Merupakan Salah Satu
dan Skripsi. Mojokerto: Penunjang Pengobatan
LPPM. Asma. Yayasan Asma
Indonesia Pusat, Jakarta.
Notoatmodjo,S. 2010. Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta World Health Organization (WHO).
Naepp (2007), Expect Panel Report 3 : 2013. Asthma.
Guidlines For The
Diagnosis and Management Thomas M, Kay S, Pike J, Williams A,
of Asthma, Bethesda MD : Rosenzweig JR, Hilyer EV,
Departement of Health and Price D. The Asthma
Human Service. Control Test (ACT) as a
predictor of GINA
National Education and Prevention guidelinedefinedasthmacont
Program (NAEPP). 2007. rol: analysis of a
Guidelines for the diagnosis multinationalcross-
andmanagement of asthma. sectionalsurvey. Prim Care
United States: National Respir J 2009;18:41-9.
Heart, Lung andBlood
Institute (NHLBI) of Teich JM, Marchibroda JM. Electronic
National Institute of health
prescribing:
(NHI) Publication.
Yayasan Asma Indonesia Wilayah DKI towardmaximumvalueandrapid
Jakarta. Senam Asma.
adoption. A report of the
Supriyantoro. 2004. Asma dan Electronic
Kehidupan Sehari hari.
PrescribingInitiative.
Jakarta. Yayasan Asma
Indonesia. Washington, DC:
eHealthInitiative; April 14,
Riskesdas, (2013). Riset Kesehatan
Dasar. Badan penelitian 2004. AMERICAN HEALTH
dan pengembangan
kesehatan kementerian
7
& DRUG BENEFITS March,
2008.
Prof. H.Y.S. Santoso
Giriwijoyo.2012.Ahli Ilmu
Faal dan Ilmu Kesehatan
Olahraga.