Você está na página 1de 2

Aplikasi Green Marketing Pada Produk Perikanan

Sektor perikanan yang merupakan salah satu dari bagian dari bentuk aktivitas ekonomi tidak bisa
terlepas dari lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adalah kewajiban dari setiap
pelaku usaha untuk menjalankan bisnis dengan tetap memperhatikan lingkungan dan kesehatan.
Lingkungan ini memiliki cakupan yang luas, baik terkait dengan lingungan hidup dimana usaha
bisnis dijalankan, produk, konsumen, dan stake holder lainnya yang terkait dengan aktivias bisnis
tersebut.
Kepedulian dan kesadaran akan lingkungan dan kesehatan, merupakan satu hal yang harus menjadi
perioritas dalam menjalankan aktifitas bisnis. Sehingga akan tercipta suatu kondisi dimana aktifitas
yang dilakukan oleh para pelaku bisnis yang ramah lingkungan, aman bagi kesehatan disamping
tercapainya keuntungan ekonomis. Fenomena banyaknya praktek-praktek bisnis yang tidak
memperhatikan aspek lingkungan dan kesehatan yang mengakibatkan semakin memburuknya
kondisi lingkungan dan semakin buruknya kondisi kesehatan, telah merubah cara pandang dan pola
hidup manusia dan para pelaku usaha. Hal ini ditunjukkan pada perubahan pola hidup masyarakat
yang mengarah pada pola hidup back to nature dan penggunaan produkproduk organik serta pola-
pola pendekatan bisnis yang mulai mengarah pada pendekatan aktivitas bisnis berbasis kelestarian
lingkungan atau green business.
Fenomena ini terlihat mulai banyak praktek-praktek bisnis yang mengarah produk hijau (green
produk) dan Pemasaran Hijau (Green Marketing), Pendekatan Pemasaran hijau (green marketing
approach) pada area produk diyakini dapat meningkatkan integrasi dari isu lingkungan pada
seluruh aspek dari aktivitas perusahaan, mulai dari formulasi strategi, perencanaan, penyusunan,
pengelolaan, produksi dan penyaluran atau distribusi dan hal-hal yang terkait dengan interaksi atau
hubungan pelanggan lainnya.
Pendekatan Green Marketing dalam sektor perikanan dipercaya dapat menciptakan bisnis dan
produk yang aman dan ramah lingkungan dan juga kesehatan, hal lain yang diperoleh dengan
menggunakan pendekatan green marketing dapat menjaga keberlanjutan dari sumberdaya
perikanan khususnya perikanan tangkap di Indonesia. Adapun contoh pendekatan green marketing
yang sudah dilakukan dalam sektor perikanan adalah:

Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)

CBIB merupakan sertifikasi perikanan budidaya dari Pemerintah


Republik Indonesia agar praktik budidaya yang dijalankan sesuai
dengan standar nasional dan internasional. Sertifikasi CBIB mulai
diwacanakan sejak 2004, lalu dimatangkan dengan pembinaan dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh tim Trade Support
Program (TSP) 1 Uni Eropa. Oleh karenanya, sertifikat ini pun
mengacu pada standar EURO GAP yang mengutamakan aspek
keamanan pangan dan jaminan mutu pangan dalam proses
budidaya. CBIB resmi menjadi aturan pemerintah sejak keluarnya Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan (Kepmen KP) Nomor 02 tahun 2007 tentang CBIB dan diperkuat oleh Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 19 tahun 2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.

Ada beberapa poin penting dalam CBIB, yaitu:


1) Memerhatikan keamanan pangan bagi produk dengan memperhatikan sanitasi;
2) Letak usaha perikanan jauh dari lahan pertanian;

3) Air yang masuk tidak mengandung bahan kimia berbahaya, residu logam berat dan
organisme patogen.

Proses assessment dimulai dari proteksi terhadap benih yang terserang penyakit, penggunaan
input yang ramah lingkungan, minimalisasi pencemaran, proses panen dan pascapanen yang baik
dan terbebas dari penyakit. CBIB menjadi jaminan bagi konsumen, bahwa produk perikanan yang
dikonsumsi tersebut diperoleh dari proses yang memenuhi kualifikasi keamanan pangan.

Eco Label marine stewardship council (MSC)


MSC merupakan sebuah lembaga swadaya yang menetapkan standar
untuk perikanan berkelanjutan di seluruh dunia. Sebuah usaha perikanan
dapat meminta untuk disertifikasi akan dinilai oleh tim pakar dari MSC
yang bersifat independen terhadap MSC dan usaha perikanan tersebut
dan sertifikat akan diberikan jika telah terbukti sesuai standar. MSC
menetapkan standar berdasarkan ilmu pengetahuan. Perusahaan boga
bahari yang telah tersertifikasi dapat memasarkan produknya dengan
memasang label MSC.
Misi dari MSC adalah memanfaatkan program sertifikasinya untuk
berkontribusi dalam menjaga kesehatan laut dunia dengan
memperkenalkan system penangkapan ikan berkelanjutan, mempengaruhi
pilihan orang ketika akan membeli boga bahari, dan bekerja sama berbagai pihak untuk mengubah
pasar boga bahari menjadi lebih lestari.

MSC sendiri menetapkan kriteria keberlanjutan dengan empat kriteria, yaitu:

1) Menjaga kestabilan dan kesehatan populasi dari spesies yang ditargetkan untuk
dibudidaya;

2) Menjaga keberlanjutan ekosistem;

3) Membangun dan menjaga system manajemen perikanan yang efektif baik secara biologis,
teknologi, ekonomis, social, lingkungan dan aspek komersial;

4) Sejalan dengan peraturan hukum baik secara local, nasional maupun internasional.

Você também pode gostar