Você está na página 1de 5

ANALISIS KASUS KORUPSI

untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan dan Budaya Anti Korupsi

yang dibina oleh Bu Wahyuningsri S.Pd, M.kes

Oleh :

Icha Farrasi Taradipa Sandra (1501460019)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN MALANG
Agustus 2017
Mantan Lurah Tunggulwulung Kota
Malang Terjerat Korupsi
Rabu, 10 Februari 2016 21:06 WIB

Tower di Jl. Arumba belakang kantor Kelurahan Tunggulwulung yang juga disewakan Rendi.
foto: iwan irawan/ BANGSAONLINE

KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Mantan Lurah Tunggulwulung, Kecamatan


Blimbing, Kota Malang, Rendi Triatmojo (49), Rabu (10/2) menjalani sidang perdana di
pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya. Rendi disidang terkait
penyalahgunaan wewenang melalui penyewaan aset milik Pemkot Malang tanpa hak di 3
lokasi antara lain Jl. Arumba berupa Tower, Jl. Saxsofon berupa tower, Jl. Akordion Barat
1A berupa Teras BRI.

Rendi sendiri saat ini menjabat sebagai Kasubag Umum di Kecamatan Blimbing Kota
Malang. Dia menjabat Lurah Tunggulwulung periode 2002 hingga 2009. Semua aset yang
disewakan Rendi berada di Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Malang saat
dia menjabat.

Dua penyewaan tower tersebut dikontrak selama 11 tahun lamanya dengan nilai sewa Rp 250
juta. Sedangkan Teras BRI dikontrak selama 3 tahun dengan nilai Rp 7 juta per tahun. Semua
perjanjian sewa-menyewa itu diawali pada tahun 2008 menjelang tahun akhir jabatan dia
sebagai lurah dan diperkriakan baru akan berakhir pada tahun 2019 nanti.
Akibat perbuatan tersebut, Pemkot Malang diduga mengalami kerugian sebesar Rp 257
juta," ungkap Kasubag Humas Polres Malang Kota AKP Nunung Anggraeni, didampingi
Ipda Rudi Hidajanto, Kanit 4 Pidsus Reskrim Polres Malang Kota ketika dikonfirmasi.

Dijelaskan AKP Nunung, Rendi ditetapkan sejak bulan Oktober 2015 lalu setelah dua alat
bukti berupa keterangan 2 orang saksi. Dua orang saksi itu satu PNS yang ada di BPKAD dan
satunya lagi adalah pimpinan penyewa asset itu sendiri.

Salain itu juga adanya bukti berkas perjanjian sewa tempat. Sedangkan soal penahanan, saya
kurang paham dan kemungkinan Kejaksaan yang lebih paham. Alasan tersangka melakukan
penyewaan aset milik Pemkot dikarenakan untuk peningkatan pembangunan di wilayahnya,
salah satunya ada pembangunan sekolah TK dan bangunan bentuk lainnya," terang perwira
pertama Polri ini.

Terpisah, menurut Plt Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Kota Malang, Hadi Riyanto
menjelaskan, berkasnya sudah P21.

Pasal Tipikor yang akan kita kenakan adalah UU Tipikor tahun 1999 pasal 2 atau pasal 3, di
mana ancamannya untuk pasal 2 adalah minimal 4 tahun kurungan penjara maksimal 20
tahun. Sedangkan pasal 1 minimal 1 tahun kurungan penjara maksimal 20 tahun. Selama
persidangan berlangsung, tersangka dititipkan di LP Lowokwaru," terang Hadi Riyanto, Plt
Kasi Pidsus sekaligus jabat Kasubag BIN Kejari Kota Malang.

Sementara pengacara Rendi, yaitu Dwi Indro Tito Cahyono, SH menyampaikan bahwa
sejauh ini pihaknya masih belum mendapatkan materi dakwaannya dari Kejaksaan. Untuk
saat ini, saya pastikan masih tahapan pembacaan dakwaan. Nanti akan kita pelajari, untuk
bisa mengetahui sejauh mana klien kami terlibat dalam dakwaan tersebut," singkat Tito di
Pengadilan Tipikor Surabaya. (iwa/thu/ns).

https://www.bangsaonline.com/berita/19174/mantan-lurah-tunggulwulung-kota-malang-
terjerat-korupsi
Sidang Kasus Korupsi Mantan Lurah
Tunggulwulung, Saksi dan Tersangka Saling Bantah
Terima Uang
Kamis, 18 Februari 2016 15:48 WIB

KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com Sidang kasus penyalahgunaan wewenang


mantan Lurah Tunggulwulung, Kota Malang, Rendi Triatmojo, kembali digelar kemarin
(17/2), di Pengadilan Tipikor Surabaya. Dalam sidang tersebut, 6 orang warga Kelurahan
Tunggulwulung, antara lain 5 orang mantan ketua RW, dan satunya lagi adalah mantan Ketua
LPMK yakni Kholik Nuriadi, dihadirkan oleh pihak Kejaksaan di persidangan, guna
memberikan kesaksian.

Saudara Rendi secara tanpa hak di 3 lokasi wilayah Kelurahan Tunggulwulung menyewakan
tanah yang mengakibatkan negara dirugikan sekitar Rp 257 juta," kata salah satu JPU dari
Kejari Malang yakni Anjar Purbo,SH, usai mengikuti sidang di Pengadilan Tipikor Surabaya,
Rabu (17/02).

Lanjut Anjar, saksi-saksi itu dihadirkan agar dakwaan yang sampaikan pihak Kejari Malang
semakin jelas.

Anjar menceritakan, saat di persidangan, salah satu saksi yakni Joni atau Suryo Atmojo,
sempat saling bantah dengan Rendi (tersangka). Mereka berdua tidak saling mengakui
menerima uang pada termin ke II sisa pembayaran uang sewa dari PT senilai Rp 80 juta.

Di hadapan Hakim, Joni mengaku hanya sekedar menyaksikan pembayaran waktu itu. Rendi
menyatakan hal serupa, yakni mengaku hanya mendapatkan laporan semata, dan tidak terlibat
penerimaan pembayaraan dari PT. Sedangkan saksi lainnya yaitu Kholik Nuriadi, mantan
Ketua LPMK Tunggulwulung, membenarkan jika ada transaksi penyewaan, dan
menyaksikan adanya penerimaan uang yang diterimakan oleh Rendi sebesar Rp 82,5 juta
pada termin I saja, sedangkan di termin II, dia tidak ikut menyaksikan.

Itu saja sekilas hasil persidangan. Untuk saksi lainnya, mohon maaf saya gak hafal yang
disampaikannya," terang Anjar, yang ditemani Siane Mattulesi dan Irawan Eko.

Anjar juga menceritakan bahwa para mantan ketua RW saat itu merasa terkejut karena tanda
tangannya dipalsu untuk penyewaan aset, Saat melihat bukti adanya tanda tangan, para ketua
RW itu secara tegas 5 mantan ketua RW menolak akan hal itu," beber Anjar.

Masih kata Anjar, pada sidang selanjutnya, pihaknya berencana menghadirkan pihak swasta
maupun PNS lingkungan Pemkot Malang. Semoga dipersidangan berikutnya semakin
mendapatkan titik terang," pungkas Anjar, pria berpenampilan kalem ini.

Sementara Dwi Indro Tito C,SH selaku pengacara Rendi Triatmojo belum bisa memberikan
dihubungi terkait hasil persidangan. (iwa/thu/rev)
https://www.bangsaonline.com/berita/19498/sidang-kasus-korupsi-mantan-lurah-tunggulwulung-
saksi-dan-tersangka-saling-bantah-terima-uang

Você também pode gostar