Você está na página 1de 1

Tulisan tentang Arsitektur, Konstruksi, Properti dan Perkotaan 2013

Peran Arsitek Dalam Proyek

Masyarakat mulai mengenal secara baik profesi arsitek. Keahlian arsitek tidak lagi hanya pada perencanaan
bangunan berskala besar yang diselenggarakan baik itu oleh pihak swasta (korporasi) maupun pemerintah
saja, tapi bangunan lain yang dianggap sederhana ataupun berskala kecilpun arsitek mulai dilibatkan. Artinya,
kebutuhan klien makin beragam.

Untuk itu bagi yang berencana menggunakan jasa seorang arsitek didalam kegiatan rancang bangun tentunya
perlu mengetahui apa sebenarnya tugas dan peran arsitek didalam proyek tersebut.

Secara utuh, tugas dan peran arsitek dalam kegiatan rancang bangun adalah sebagai berikut :

Pertama, arsitek berperan menginterprestasikan kebutuhan klien. Memberikan advise, hingga perencanaan
dan perancangan arsitektur. Dalam kegiatan ini arsitek akan mengolah data rinci mengenai potensi site,
kebutuhan bangunan, fungsi bangunan, perilaku pengguna dan sebagainya untuk melihat konsep besar yang
diinginkan. Data inilah yang kemudian diolah menjadi usulan wujud bangunan. Penghayatan arsitek terhadap
kebutuhan riil klien akan menjadikan usulan wujud bangunan itu menjadi bangunan yang dapat beradaptasi
dengan kebutuhan-kebutuhan klien kedepan.

Kedua, arsitek turut memaksimalkan investasi yang dikeluarkan klien. Menjadi kordinator atas tiap pekerjaan
yang akan dilaksanakan berdasarkan metode pelaksanaan pekerjaan. Menerapkan batasan anggaran
berdasarkan rencana anggaran biaya yang dibuat dan punya pemahaman terhadap karakteristik material
sehingga penggunaan material dan teknologi terukur dan terencana.

Ketiga, Arsitek berperan dalam menghemat waktu pelaksanaan berdasarkan time schedule yang dibuat.
Arsitek menjadi kordinator yang mengatur elemen-elemen penting di proyek sehingga setiap bagian
pekerjaan yang dikerjakan menjadi lebih efisien dan tepat waktu. Arsitek melakukan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan agar setiap pekerjaan sesuai bestek dan sesuai perjanjian yang telah dibuat antara
klien dengan kontraktor pelaksana. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak
menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang
disepakati.

Penulis : Rio Hamdani, ST (anggota IAI Propinsi Riau)

Você também pode gostar