Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
MUSTAQIM
NIM. 204046102952
PANITIA UJIAN
Fuji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
ini, yang merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan masa kuliah di
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
SAW, yang telah membawa umat manusia keluar dari kubangan Lumpur jahiliyah
bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, baik secara moril mamupun
materil. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam penulis mengucapkan
1. Prof. Dr. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., Dekan Fakultas Syariah
2. Dr. Euis Amalia, M.Ag., Ketua Program Studi Muamalah Ekonomi Islam
dan sekretaris Program Non-Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
pembimbing, atas segala bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada
8. Kepada Bapak Yudi, Bapak Heri Siswanto dan Ibu Dani di Bapepam, yang
dana syariah.
9. Kedua orang tua penulis yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada
penulis dan seluruh saudara penulis yang telah memberikan dukungan dan
10. Bapak Rudiyanto, analis senior PT. Infovesta Utama yang telah memberikan
inspirasi judul ini, dan telah memberi masukan tentang metode pemeringkatan
reksa dana.
angkatan 2004, terima kasih atas persahabatan yang terjalin selama ini.
panjatkan doa dan semoga amal kebajikan mereka diterima di sisi Allah SWT
dan diberikan pahala yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga skripsi ini
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Syariah .................................................................................. 36
Biaya .......................................................................................... 71
A. Kesimpulan ................................................................................ 80
B. Saran............................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 84
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Syariah .................................................................................. 36
Biaya .......................................................................................... 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 80
B. Saran............................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 84
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi Indonesia yang dapat
pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para pemodal. Untuk
mengembangkan berbagai produk salah satunya adalah Reksa dana.1 Reksa dana
ini merupakan solusi bagi para pemodal kecil yang ingin ikut serta dalam pasar
modal dengan modal yang relatif kecil dan kemampuan menanggung risiko yang
kecil.
dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.2 Sedangkan reksa dana syariah
dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai
1
http://www.bapepam.go.id/ reksa dana.html.
2
Nurul Huda. & Mustafa E Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah (Jakarta:
Prenada Media Group, 2007), h. 95.
pemilik harta (sahib al-mal/rabb al-mal) dengan Manajer Investasi sebagai wakil
sahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil sahib al-mal
Reksa dana syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 oleh
National Commercial Bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity
syariah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1998 oleh PT Dana Reksa
Investement Management, pada saat itu reksa dana yang diterbitkan oleh PT Dana
berimbang.4 Pada awal tahun 1996, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) RI
KIK untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah munculnya reksa dana
syariah pertama di Indonesia pada tahun 1998 yang dikelola olah PT Danareksa
Investment Management.
mengalami kenaikan cukup pesat. Hal ini terlihat dari data statistik bahwa pada
tahun 2003 hanya ada 3 (tiga) reksa dana syariah di mana 1 (satu) diantaranya
efektif pada tahun yang sama, sedangkan pada tahun 2004 terdapat 7 (tujuh) reksa
dana syariah baru dinyatakan efektif, sehingga sampai dengan akhir tahun 2004
3
Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional (Jakarta:
DSN MUI-Bank Indonesia, 2006), Edisi. Revisi. Hal.115.
4
Huda, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, hal. 103.
secara kumulatif terdapat 10 (sepuluh) reksa dana syariah yang telah ditawarkan
tahun 2003 yang hanya terdapat 3 (tiga) reksa dana syariah dengan total Nilai
Aktiva Bersih (NAB) sebesar Rp 168.110,17 Miliar. Harus diakui bahwa sampai
dengan akhir tahun 2004, total (NAB) reksa dana syariah baru mencapai Rp.
525.970,10 Miliar (0,51%) dari total NAB industri reksa dana di pasar modal
dengan NAB reksa dana syariah sampai dengan tahun 2003, maka terlihat
Rp.525.970,10 Miliyar pada akhir tahun 2004.5 Secara kumulatif hingga akhir
2007 terdapat 25 reksa dana syariah (5,7 % dari total reksa dana), dengan nilai
NAB per 10 Desember 2007 senilai Rp.2,1 triliun (2,35 % dari total NAB reksa
dana).6
berinvestasi pada reksa dana syariah. Namun demikian, pada sisi lain hal tersebut
dapat pula menimbulkan kebingungan ataupun kesulitan bagi para calon pemodal
yang dimilikinya. Tidak tepatnya investor dalam memilih suatu reksa dana akan
5
Ngapon (Staf Bagian Riset Bapepam), Perkembangan Reksa dana Syariah, Artikel
diakses pada 12 Juli 2008 dari http://pasarmodalsyariah1.blogspot.com/2006/08
syariah1.blogspot.com/2006/08/pasar-modal-syariah-bag-1_28.html.
6
Subur Harahap, Reksa dana syariah Artikel diakses pada 04 Juni 2008 17:30 dari
http://perencanakeuangansharia.blogspot.com/2008/01/kinerja-indeks-islam-lebih-baik-dari.html.
menimbulkan sejumlah konsekuensi seperti tidak sesuainya investasi dengan
tujuannya, atau malah yang lebih buruk lagi yaitu pemodal dapat menanggung
para pengelola reksa dana sehingga dapat berakibat pada turunnya kekayaan
pemodal. Pemeringkatan terhadap reksa dana merupakan salah satu upaya positif
untuk memajukan industri reksa dana syariah, selain sebagai panduan calon
pembahasan penelitian ini lebih fokus dan tidak mencakup hal yang lebih luas.
1. Analisis pengukur risk adjusted return, dengan metode Sharpe dan Treynor.
3. Analisa terhadap kinerja reksa dana syariah yang sudah dan masih aktif
kinerja reksa dana mana yang memberikan risk adjusted return optimal?
2. Bagaimana cara menilai reksa dana syariah yang kinerjanya paling baik?
3. Dengan melakukan rating, reksa dana syariah mana yang kinerjanya paling
baik?
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat penelitian
a) Bagi penulis
Penelitian ini dapat menjadi panduan dan informasi bagi calon investor
kinerja perusahaan.
d) Bagi akademisi
syariah di Indonesia.
D. Studi Pustaka
Secara umum, penelitian tentang reksa dana telah banyak dilakukan oleh
Kinerja Reksa Dana Syariah Terhadap Kinerja Reksa dana Konvensional (studi
memberikan return (lebih besar atau lebih kecil) dibanding reksa dana
Skripsi tersebut menjelaskan tentang konsistensi kinerja reksa dana saham dan
reksa dana pendapatan tetap, diukur dengan metode Sharpe, Treynor dan
Jensen.
memilih saham yang baik dengan menghitung risiko sistematik dan risiko tidak
sistematik.
harian/bursa/1id2261.html.
konsistensi kinerja risk- adjusted return, kinerja jumlah dana kelolaan, kinerja
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengguna: Bungaran_manaor_hutajulu.
Berdasarkan penelitian penulis, secara khusus sampai saat ini belum ada
penelitian yang membahas reksa dana syariah dengan metode Sharpe dan
Treynor. Atas dasar itu, penulis tertarik untuk membahas dan melakukan
penelitian tentang kinerja reksa dana syariah dengan metode Sharpe dan Treynor.
E. Kerangka Teori
dana. Pengukuran dengan metode Sharpe didasarkan pada apa yang disebut
premium atas risiko atau risk premium. Risk premium adalah perbedaan (selisih)
antara return rata-rata portofolio dan investasi bebas risiko (risk free asset).
Indeks Sharpe membagi risk premium dengan standar deviasi reksa dana selama
Sharpe mengukur risk premium yang dihasilkan dari setiap investasi di reksa dana.
R pi R f
Spi =
pi
Di mana:
didasarkan atas risk premium. Namun, Treynor mengukur risiko bukan dengan
risiko total melainkan dengan risiko pasar atau beta (). Beta diperoleh dengan
meregresikan return reksa dana terhadap return Jakarta Islamic Indeks (JII)
pengukuran indeks Treynor, semakin baik pula kinerja reksa dana. Pengukuran
R pi R f
Tpi =
i
indeks Sharpe) dan didefinisikan beta (dalam indeks Treynor), yaitu angka yang
return reksa dana. Semakin besar melencengnya maka semakin besar standar
deviasi atau beta, ini berarti semakin besar pula risikonya. Dengan digabungkannya
secara bersamaan antara return dan risiko menunjukkan bahwa semakin besar
angka Sharpe atau Treynor berarti semakin baik, karena untuk setiap satu satuan
jumlah dana yang mampu dikumpulkan untuk dikelola oleh Manajer Investasi dan
waktu tertentu. Besarnya AUM dan besarnya pertumbuhan AUM menjadi faktor
penting dalam pemeringkatan ini, karena hal ini mencerminkan kepercayaan para
investor serta soliditas suatu reksa dana terhadap besarnya penarikan (redemtion)
unit penyertaan (UP) reksa dana. Di samping itu juga diperhitungkan tingkat biaya
yang dikenakan kepada investor, baik itu biaya pada saat membeli reksa dana
maupun pada saat menjual reksa dana. Bagaimanapun juga biaya ini akan sangat
1. Jenis Penelitian
dana, return SWBI, dan return JII. Kemudian dianalisis untuk memberikan
penjelasan secara menyeluruh mengenai kinerja reksa dana syariah agar dapat
2. Sumber Data
b. Data sekunder
Yaitu data yang dikumpulkan oleh orang lain. Data ini diperoleh dari:
b) Indeks JII, diperoleh dari Pusar Referensi Pasar Modal (PRPM) BEI
a. Kinerja Sharpe:
return reksa dana dengan return asset bebas risiko (SWBI) lalu dibagi
dengan standar deviasi atau risiko tidak sistematis, dengan rumus sebagai
berikut:
R pi R f
Spi =
Di mana:
=
( x x) 2
Di mana:
= Standar deviasi
b. Kinerja Treynor
R pi R f
Tpi =
i
Di mana:
yang objektif, dimana: reksa dana yang mengenakan biaya antara 1%-2%
diberi nilai 10 (sepuluh) dan reksa dana yang mengenakan biaya 2%-3%
e. Penilaian
dana yang memiliki nilai (Sharpe, Treynor, AUM, dan Growth AUM) 0-10
mendapatkan nilai 10. Untuk menilai biaya, bagi reksa dana yang
sebesar 1-2 % akan mendapatkan nilai 10, sedangkan apabila biaya berkisar
7
Bodie. Keane dan Marcus, Investment (New York: McGraw Hill & Irwin, 2002), Hal.
833.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN.
dan beta.
dan misi pasar modal, dan peran reksa dana di pasar modal.
dan growth AUM, analisis biaya dan rating reksa dana syariah.
BAB V PENUTUP
LANDASAN TEORI
Reksa dana syariah secara etimologi berasal dari kata reksa yang
artinya polis atau penjaga.8 Sedangkan kata dana artinya uang yang disediakan
untuk keperluan.9 Sehingga dapat diartikan sebagai uang yang dijaga atau
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasal 1 ayat 27, Reksa dana
termasuk saham, Obligasi, unit penyertaan reksa dana yang telah dijual dalam
penyertaan umum, serta surat pengakuan utang, surat berharga komersial, tanda
bukti utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun) oleh Manajer
8
Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar Bahasa
Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 1999). Edisi. Ke-2, h.830.
9
Ibid., h. 200.
10
Tjipto Djarmadji dan Henri Fachruddin, Pasar Modal Indonesia: Pendekatan Tanya
Jawab (Jakarta: Salemba Empat, 2001). Edisi. Ke-1. h.147.
11
Briepcase Book Edukasi Profesional Syariah, Investasi Halal di Reksa dana Syariah
(Jakarta: Renaisan, 2005). Cet. Pertama,.hal.14.
Sedangkan reksa dana syariah mengandung pengertian sebagai reksa dana
mendefinisikan reksa dana syariah sebagai reksa dana yang beroperasi menurut
ketentuan dan berdasarkan prinsif syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara
Investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai
dengan syariat Islam, seperti pabrik makanan atau minuman yang mengandung
dana-dana pemilik, di mana pemilik reksa dana adalah sebagai pihak yang
variasi artinya reksa dana dapat perorangan atau lembaga, di mana pihak tersebut
12
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi
(Jogyakarta: Ekanusia, 2007). Cet. keempat, hal. 200.
13
Ibid., h. 201.
Kedua, diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi. Ketiga,
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak mempunyai waktu
untuk menghitung risiko atas investasi mereka, reksa dana dirancang sebagai
sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan
dan pengetahuan yang terbatas.15 Maka melalui reksa dana mereka dapat
menyerahkan tugasnya, reksa dana memiliki saham yang diprediksi dan dianalisa
Reksa dana erat kaitannya dengan bursa efek, karena reksa dana
merupakan alat investasi yang pada dasarnya bertujuan untuk membantu para
emiten.17 Dengan adanya reksa dana, maka risiko akibat berinvestasi saham
dapat dikurangi karena para penasehat investasi dari reksa dana memiliki potensi
14
Adler Haymans Manurung, Reksa Dana (Jakarta: Adler Manurung Press, 2003), h. 1-2
15
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Hal. 194.
16
Vonny Dwiyanti, Wawasan Bursa Saham(Yogyakarta: Universitas Atma Jaya, 1999),
Edisi. Pertama, hal. 37.
17
Emiten yaitu pihak yang melakukan kegiatan penawaran umum, istilah emiten
mengacun pada kegiatan yang dilakukan perusahaan yang menjual sebagian sahamnya kepada
masyarakat investor melalui penawaran umum/pasar perdana (Dr. Eti Rochaeti & dr. Ratih
Tresnati, Pasar Modal di Indonesia:Pendekatan Tanya Jawab, Jakarta: Bumi Aksara, 2005,
Hal.108)
Reksa dana bukanlah hal yang baru, jenis investasi ini sudah ada sejak
ini. Di Amerika reksa dana dikenal dengan nama Mutual Fund, di Inggris disebut
Unit Trust, dan di Jepang disebut Investment Trust. Reksa dana mulai
perseroan yang dibidani oleh PT. BDNI Reksa dana.19 Reksa dana syariah sendiri
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995 oleh National Commercial Bank di
Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity. Sedangkan reksa dana syariah di
Indonesia pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998 oleh PT. Danareksa
produk reksa dana berdasarkan prinsip syariah berjenis reksa dana campuran yang
reksa dana pasar uang, karena reksa dana ini bertujuan untuk investasi jangka
pendek dan sangat cocok untuk investor pemula atau yang tidak berani
mengambil risiko tinggi) yang dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana
18
Nurul Huda. & Mustafa E. Nasution, Investasi di Pasar Modal Syariah(Jakarta:
Prenada Media Group, 2007), Cet.1. h.95.
19
Ibid.
20
Ibid., h. 103.
Investasi, dan harta bersama milik pemodal yang berinvestasi dalam reksa dana
Dengan membeli reksa dana syariah, maka para pemodal telah melakukan
investasi langsung pada surat berharga. Secara prinsif, investasi pada reksa dana
perdagangkan di pasar modal (seperti saham, Obligasi, dan efek lainnya) dan
juga pasar uang,22 hal ini bertujuan untuk memperkecil risiko yang dihadapi oleh
investor sesuai dengan istilah yang sangat dikenal dalam pasar modal dont put
dengan pemodal. Dengan akad wakalah ini, pemodal memberikan mandat kepada
jaminan bahwa seluruh dananya akan disimpan, dijaga, dan diawasi oleh bank
21
UP adalah satuan investasi dalam reksa dana. Pada saat penawaran umum perdana, UP
ditetapkan Rp. 1000 kecuali reksa dana pasar uang yang selalu ditetapkan Rp. 1000 setiap awal
hari bursa. Adapun minimal kepemilikan UP adalah 500 unit atau Rp.500.000.
(http://nofieman.com/2007/04.investasi-di-reksadana.diakses pada 27 Maret 2007).
22
Seperti Deposito, SBIS dan Obligasi Syariah (sukuk).
23
Ahmad Jalalussuyuti, .Konsistensi Model Pengukuran Sharpe, Treynor, dan Jensen
Serta Sensitivitas Benchmark analisa Kinerja Reksadana di BEJ. Skripsi Mahasiswa Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi( Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2007). Hal.34.
pengguna investasi menggunakan akad mudharabah.24 Manajer Investasi sebagai
keuangan yang sesuai dengan syariah Islam, meliputi instrumen yang sudah
melalui penawaran umum dan pembagian dividen berdasarkan tingkat laba usaha,
penempatan dalam deposito pada bank umum syariah, dan surat hutang jangka
mengandung gharar.
aktivitas ekonomi (muamalat) dengan cara yang benar dan baik, serta melarang
24
Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional (Jakarta:
DSN MUI-Bank Indonesia, 2006), Edisi. Revisi. Hal.115.
25
Ibid.
investasi dari sumber dan cara yang bersih, dan dapat dipertanggung jawabkan
secara syariah.26
melanggar ajaran Islam. Bahkan Allah secara tegas memerintahkan kepada orang-
.
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesama kamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu
(QS. An-Nisa (4); 29 ).
dan tidak terbatas kepada jual beli atau perdagangan saja. Termasuk transaksi-
transaksi yang tidak secara tunai dan dapat memberikan efek pembiayaan dari
26
Sofiniyah Ghufron, Briefcase Book Edukasi Profesional Sistem Keuangan dan
Investasi Syariah,(Jakarta: Renaisan, 2005), h. 12.
satu pihak kepada pihak lain. Bilamana dalam perniagaan tersebut tidak
dilakukan secara tunai, harus dibuatkan perjanjian / kontrak (akad) secara tertulis.
- - -
:
)
,
27
(
Artinya: Dari Amru bin Auf al-Muzanni RA. Rasulullah SAW Bersabda:
Perdamaian itu dapat dilakukan diantara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang
haram, dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali
syarat yang menghalalkan yang haram. (HR. Tarmidzi )
28
( )
Artinya: Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh pula
membahayakan orang lain (HR. Ibnu Majah ).
menjadi dua, yaitu Reksa Dana Tertutup (close-end fund) dan Reksa Dana
27
Abi Isa Muhammad, Sunan Tarmidzi (Beirut: Darul Fikri, 2002), Juz. 3. hal.73.
28
Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Ar-Rabai al-Qazwin, Sunan Ibnu Majah (Beirut:
Darul Fikri, 2001), hal. 167.
29
Nurul Huda. Mustafa E. Nasution, Investasi di Pasar Modal Syariah. Hal. 97.
1) Reksa Dana Tertutup (Close-End Fund)
Reksa dana tertutup adalah Reksa dana yang tidak dapat membeli
bursa efek tempat saham reksa dana tersebut dicatatkan.30 Jadi saham
reksa dana tidak dapat dibeli atau dijual kepada perusahaan reksa dana
saham yang tetap dan tidak mengatur secara reguler penerbitan saham
(sebagai wakil Manajer Investasi) akan mengelola reksa dana dan akan
Saham yang tidak dibeli oleh investor publik, bisa dibeli oleh
pengelola reksa dana tersebut, atau pihak lain yang terkait dalam
penawaran tersebut. Setelah penawaran umum tidak ada lagi saham yang
30
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi
(Yogyakarta: Ekanusia, 2007), Cet. keempat, hal.203.
31
Ibid.
dari investor lain. Pengelola reksa dana boleh membeli saham tersebut
tetapi tidak wajib membeli dari investor. Harga reksa dana tertutup lebih
jenis ini dapat menjual kembali saham/unit penyertaan setiap saat apabila
mudah diuangkan dengan harga pasar dari pada UP pada reksa dana
kepada penerbitnya kapan saja, harga per UP tergantung pada nilai asset
Berdasarkan jenis portofolionya pada saat ini ada beberapa jenis reksa
investasi 100% pada efek pasar uang. Efek pasar uang adalah sebagai
efek-efek hutang berjangka yang kurang dari satu tahun. Secara umum,
risiko yang paling rendah membuat reksa dana ini sangat cocok untuk
investor pemula atau yang tidak berani mengambil risiko tinggi dan juga
pelengkap investasi deposito atau tabungan yang sudah ada. Jenis reksa
32
Jaka E Cahyono, Cara Jitu Meraih Untung dari Reksadana,(Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2001), Cetakan. Kedua, h. 22.
33
Nurul Huda & Mustafa E. Nasution, Investasi pada pasar Modal Syariah,(Jakarta:
Prenada Media Group, 2007), Edisi.1. cet. Pertama, hal.98.
Tujuan investasi reksa dana pasar uang adalah untuk
dengan risiko penurunan nilai investasi yang hampir tidak ada. Dalam
reksa dana pasar uang kemungkinan hasil negatif ada, namun sangat
kecil. Tidak seperti saham dan obligasi yang berjangka pendek umumnya
dana pasar uang ini sangat cocok untuk investor yang takut dengan
risiko tinggi, selain relatif aman reksa dana pasar uang ini memperoleh
Reksa dana pasar uang ini berbeda dengan reksa dana lainya,
karena reksa dana ini tidak memungut biaya penjualan (selling fee)dan
uang relatif kecil dibanding dengan reksa dana lainnya, hal ini sejalan
dengan sifat reksa dana pasar uang yang dimaksud untuk investasi jangka
34
Eko Priyo dan Ubaidillah Nugraha, Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era
Modern (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002). Cet. Ke-2, h. 68.
35
Ahmad Jalalussuyuti, .Konsistensi Model Pengukuran Sharpe, Treynor, dan Jensen
Serta Sensitivitas Benchmark Analisa Kinerja Reksa Dana di BEJ. Hal.29.
2) Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)
bentuk bunga (kalau di reksa dana syariah bagi hasil) seperti deposito,
komposisi investasi reksa dana ini difokuskan pada sarana investasi yang
pasar uang.
investasi yang lebih besar daripada reksa dana pasar uang, sementara
risiko reksa dana pendapatan tetap juga lebih besar dari reksa dana pasar
uang. Hasil investasi uang lebih besar ini umumnya dihasilkan dari
Obligasi yang secara teoritis memberikan hasil yang lebih tinggi dari
36
Tjipto Djarmadji dan Henri M Fachruddin, Pasar Modal Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab (Jakarta: Salemba Empat, 2001), Edisi.1, h. 151
pada deposito. Di lain pihak, terdapat risiko fluktuasi dari harga yang
naik-turunnya NAB per unit dari reksa dana pendapatan tetap. Inilah
risiko yang mungkin terjadi pada reksa dana pendapatan tetap.37 Secara
dibayarkan secara teratur. Misalnya setiap tiga bulan sekali, enam bulan
mana efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi
capital gain, efek saham memberikan hasil lain berupa dividen. Reksa
37
Reksa dana pendapatan tetap ini cocok untuk orang yang ingin berinvestasi jangka
pendek atau yang tidak ingin mengambil risiko akan kehilangan sebagian nilai investasinya,
namun jangan harap mendapatkan keuntungan besar apabila mempertimbangkan tingkat inflasi
pertahun.
38
Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, Reksa Dana Solusi Perencanaan
Investasi di Era Modern, Hal-72.
dana ini investasinya di sarana yang menawarkan potensi pertumbuhan
yang lebih besar, demikian juga dengan risikonya, di mana reksa dana
saham memberikan tingkat risiko paling tinggi, dan hasil yang diperoleh
juga paling tinggi (high risk high return). Untuk memperkecil risiko
dana saham.39
saham, dana kita dikelola oleh Manajer Investasi dan bank kustodian
saham mana yang akan dibeli, kapan harus membeli dan menjual serta
Manajer Investasi sehingga kita tidak perlu repot dalam mengatur saham
saja.
39
Reksa dana ini paling sesuai untuk para investor yang mengejar pertumbuhan nilai
dana investasinya yang maksimal dalam jangka panjang (growth Fund).
ekstra untuk menganalisa dan memantau perkembangan saham-saham
invesatsi (management fee) lebih tinggi dari management fee reksa dana
lain.
pendapatan tetap dan reksa dana saham. Jadi reksa dana yang tidak
tetap, dan reksa dana saham akan termasuk ke dalam kategori jenis
40
Eko Budi Prayitno. & Randi Pangalila, Menjadi Kaya Melalui Reksa Dana,(Jakarta:
Elex Media Komputindo, 2008), Cet. Kelima, hal.209.
dana campuran dapat berorientasi ke saham, obligasi, atau ke pasar
obligasi atau deposito tergantung dari keadaan dan situasi pasar saat ini.
Kunci dari reksa dana campuran ini terletak pada timing dan
investor dapat memperoleh hasil yang lumayan. Tapi bila tidak, bukan
mustahil jika hasilnya akan lebih rendah dari reksa dana pendapatan
tetap.
return reksa dana saham, tetapi yang pasti (jika Manajer Investasi
pandai membaca pasar) lebih besar dari reksa dana pendapatan tetap.
antara lain:42
41
Ahmad Ghazali, Mengenal dan Memilih Produk Investasi Syariah (Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2004), h.74
42
Capital Market Society Of Indonesia, Dana dan Investasi., Jakarta: Bapepam,1997.
a. Diversifikasi Investasi dan penyebaran risiko
ada, serta menganalisanya berdasarkan data yang tersedia secara teliti. Selain
itu penasehat investasi akan melihat sektor-sektor industri mana yang dapat
uang. Jadi, dalam kegiatan investasi ini, secara terus menerus pengelola akan
lebih besar.
b. Biaya rendah
komisi transaksi akan relatif lebih besar, dan hanya untuk mendapatkan
lainnya. Oleh karena itu, secara Manajer Investasi dapat mengalihkan dana
penyertaan secara rutin, karena setiap hari bursa, reksa dana akan
Nilai Aktiva Bersih dihitung berdasarkan harga penutupan pada akhir hari
bursa untuk setiap efek yang ada dalam portofolio, ditambah asset lain
e. Likuiditas terjamin
perusahaan penerbit reksa dana wajib membelinya kembali pada harga NAB
yang berlaku.
44
Nilai Aktiva Bersih (NAB) merupakan jumlah aktiva setelah dikurangi kewajiban-
kewajiban yang ada. Sedangkan NAB per Unit Penyertaan merupakan jumlah NAB dibagi
dengan jumlah nilai Unit Penyertaan yang beredar (Outstanding), yang telah dimiliki investor
pada saat tertentu. (http://nofieman.com/2007/04/investasi-di-reksadana. diakses pada 27 Maret
2008.
f. Pengelolaan secara profesional
sumber sehingga mampu mengambil keputusan secara lebih cepat dan tepat.
maupun di luar negeri atau pun peraturan, khususnya di Pasar Uang dan Pasar
bursa efek Indonesia, yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja
b. Risiko berkurangnya unit penyertaan, nilai unit penyertaan reksa dana dapat
c. Risiko wanprestasi oleh pihak-pihak terkait, risiko ini dapat terjadi apabila
dapat termasuk tetapi tidak terbatas pada emiten, pialang, bank kustodian, dan
agen penjual.
dengan syariah, yang meliputi saham yang sudah melalui penawaran umum dan
pembagian dividen yang didasarkan pada tingkat laba usaha, penempatan pada
Jenis usaha emiten harus sesuai dengan syariah antara lain tidak boleh
dan minuman haram serta barang-barang atau jasa yang merusak moral dan
dengan prinsip kehati-hatian dan tidak boleh ada unsur yang tidak jelas (gharar).
serta melakukan investasi pada perusahaan yang tingkat utangnya lebih dominan
dari modalnya.
Emiten tidak layak diinvestasikan dalam reksa dana syariah jika struktur
hutang terhadap modal sangat bergantung pada pembiayaan dari hutang, yang
memiliki nisbah utang terhadap modal lebih dari 82 % (utang 45%, modal 55%),
Islami.
1) Dividen yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yang dibagi dari laba,
baik yang dibayar dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk salam.
2) Capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari jual beli
b. Dari obligasi yang sesuai dengan syariah: bagi hasil yang diterima secara
c. Dari surat berharga pasar uang yang sesuai dengan syariah: bagi hasil sesuai
dengan issue.
d. Dari deposito dapat berupa: bagi hasil yang diterima dari bank-bank syariah.
46
Dewan Syariah Nasional (DSN). Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional (Jakarta:
DSN MUI-Bank Indonesia, 2006), Edisi. Revisi. Hal.115.
47
Ibid.
B. Alat Ukur Kinerja Risk Adjusted Return
tepat dan menguntungkan. Saat ini, salah satu alat penilai kinerja portofolio yang
bisa diterima secara universal masih menjadi harapan, namun demikian ada
beberapa model yang dapat atau mendapat pengakuan secara luas, model tersebut
adalah Sharpe measure dan Treynor measure. Alat ukur ini digunakan untuk
1. Indeks Sharpe
(reward/rasio risk). Pembilang pada indeks ini sama dengan pada indeks
Treynor. Risiko portofolio diukur oleh standar deviasi portofolio. Oleh karena
R pi R f
Spi =
pi
Di mana:
Spi = Indeks Sharpe portofolio
Rpi = Rata-rata tingkat pengembalian portofolio investasi
Rf = Rata-rata imbal hasil dari SWBI
pi = Standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio investasi
Rpi - Rf = Premi risiko portofolio.
48
Frank Fabozzi, Manajemen Investasi (Jakarta: Salemba Empat, 2000), Buku 2. Edisi-
pertama, h.799.
49
Ibid., hal. 798
Rumus tersebut pada hakikatnya menghitung kemiringan (slope) garis
semakin besar kemiringan garis tersebut, berarti semakin baik portofolio yang
semakin baik.50
model / CML (Capital Market Line) sebagai patok duga, yaitu dengan cara
indeks Sharpe bisa dipakai untuk mengukur premi risiko untuk setiap unit
2. Indeks Treynor
Alat ukur ini, diperkenalkan oleh Jack Treynor pada tahun 1965. indeks
50
Abdul Halim, Analisis Investasi (Jakarta: Salemba Empat, 2005), Edisi. 2. hal.68.
51
Eduardus Tandelin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofoli (Yogyakarta: BPFE,
2001). Edisi. Pertama, hal.324.
pengembalian portofolio dengan tingkat pengembalian bebas risiko pada
periode evaluasi yang sama. Alat ukur risiko dalam indeks Treynor merupakan
risiko sistematis relatif sebagaimana yang diukur olah beta () portofolio, yang
Peter R. Crabb dalam bukunya Finance & Investment Using The wall
Street Journal menerangkan risiko sistematis adalah52
The risk as the market move up or down, the price of the stock move up
or down as well. This risk is the risk associated with being invested in market
securities in the first place and in therefore often called market risk. Systematic
risk cannot be diversified away. No matter how many stock holds, market price
move up or down and therefore risk exists.
boleh dikatakan tidak ada. Dalam bentuk persamaan, indeks Treynor adalah:
R pi R f
Tpi =
i
Di mana:
garis tersebut dinyatakan dengan (Rp-Rf / p). Dengan demikian, semakin besar
52
Peter R. Crabb, Finance & Investment Using The wall Street Journal
(NewYork:McGrawHill &Irwin, 2003), Hal.267.
kemiringan garis tersebut berarti semakin baik portofolio yang membentuk garis
tersebut. Karena semakin besar rasio premi risiko portofolio terhadap beta, dapat
baik.53
sekuritas / SML (Security Market Line) sebagai patok duga, dan bukan garis pasar
modal seperti pada indeks Sharpe. Asumsi yang digunakan oleh Treynor adalah
dianggap relevan adalah risiko sistematis (risiko pasar) yang diukur dengan beta
().54
53
Abdul Halim, Analisis Investasi. Hal. 68
54
Tandelin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, hal. 324.
return yang diharapkan dan standar deviasi tiap portofolio dan kemudian
memilih yang terbaik berdasarkan besaran relatif dari kedua parameter tersebut.
Rate of return satu periode suatu sekuritas dapat dihitung dengan rumus.55
Wi Wo
Rp =
Wo
Di mana:
Rp = Return
Wo = Modal awal periode
W1 = Modal akhir periode
2. Standar deviasi dan Beta
merupakan akar dari varians, standar deviasi dengan varians digunakan untuk
55
William F. Sharpe, Investasi (Jakarta: PT. Indeks, 2005). Edisi. Keenam. Jilid. 1. hal.
130.
56
Charles P. Jones, Investment (USA: John Willey & Sons, 2007), Edisi. Keempat,
hal.158.
Varians dapat dibedakan antara varians populasi dan varians sampel.
Varians populasi adalah akar kuadrat dari setiap data terhadap rata-rata hitung
semua data dalam populasi. Sedang varians sampel adalah deviasi kuadrat dari
setiap data rata-rata hitung terhadap semua data dalam sampel. Di mana sampel
( x x)2
adalah bagian dari populasi. Varians dirumuskan sebagai berikut: 2 = N
2
(x x)
berikut: 57 = N
.
(0,06-0,05) 2 = 0,0001
2
(0,02-0,05) = 0,0009
2
(0.04-0,05) = 0,0001
2
(-0,01-0,05) = 0,0036
2
(0,12-0,05) = 0,0049
2
(0,07-0,05) = 0,0004
Jumlah = 0,0100
Jadi Varians = 0,0100/ (6) = 0,0017
57
Suharyadi. Purwanto SK, Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern (Jakarta:
Salemba Empat, 2003). Buku. pertama, hal. 99-102.
Setelah varians diketahui, maka standar deviasi diperoleh dengan
penyimpangan dua kelompok data atau lebih. Apabila standar deviasinya kecil,
maka hal tersebut menunjukkan nilai sampel dan populasi berkumpul atau
Karena nilainya hampir sama dengan nilai rata-rata, maka kita dapat
ekonomi, inflasi, dan lain-lain. Sebaliknya apabila nilai deviasinya besar, maka
penyebarannya dari nilai tengah juga besar. Hal tersebut menunjukkan adanya
tinggi sekali atau rendah sekali, harga saham suatu saat tinggi sekali atau satu
saat rendah sekali, dan sebagainya. Standar deviasi yang tinggi biasanya
58
Dr. A Radani & Otman Yong, Analisis Investasi & Teori Portofolio(Jakarta: Raja
Grapindo Persada, 2002), cet. Pertama, Hal.12.
59
Suharyadi. & Purwanto SK, Statistik untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. hal.111-
112.
kemungkinan hasil yang berbeda, ukuran risiko seharusnya mengestimasi
sampai tingkat tertentu di mana hasil nyata mungkin meleset dari yang
diharapkan. Simpangan baku adalah cara mengukur hal itu, karena simpangan
baku adalah estimasi kemungkinan perbedaan return nyata dari return yang
diharapkan.
tingat ketidakpastian.60
Gambar 4.1
Garis pasar SML (Securities Market Line)
Return
Km SML
Rf
Covim
m2
Garis vertikal (Km) menunjukkan return pasar, dan Rf menunjukkan aset
bebas risiko. Garis horizontal menunjukkan risiko aset tersebut yang dibagi
dengan risiko pasar, aset bebas risiko tidak memiliki risiko ( Covim = 0 karena
standar deviasi dari Rf adalah 0). Kemiringan (slope) garis SML disebut beta.
60
William F. Sharpe, Investasi.Hal. 141.
Beta () untuk mengukur risiko sistematis. Beta dapat dicari dengan
return rata-rata pasar (JII) yang merupakan variabel Independen dengan return
bawah ini:
Tabel 4.2
Tabel mencari beta Reksa dana
Periode Km Ki
1 5.00% 4.00%
2 10.00% 9.00%
3 -5.00% -3.00%
4 3.00% 2.00%
Total 13.00% 12.00%
Rata-rata 3.25% 3.00%
Di mana Covim adalah kovarians antara sekuritas Ki dengan indeks pasar (Km) ,
indeks pasar (Km) dan m2 menotasikan varians untuk sekuritas Km, seperti
0.23
yang diukur oleh beta (). = Cov2 im = = 0,7791 . Jadi berdasarkan
m 0.2952
perhitungan di atas saham tersebut memiliki beta 0,7791. Saham dengan beta
sama dengan satu menunjukan saham yang tidak terpengaruh oleh pergerakan
pasar, sedangkan saham yang betanya lebih dari satu menunjukan saham yang
agresif.
Beta yang memiliki nilai lebih dari satu menunjukkan bahwa saham
memiliki risiko yang besar dibanding indeks pasar dan begitu sebaliknya.61
Saham dengan beta yang lebih besar dari satu lebih tidak stabil dibanding
indeks pasar dan disebut saham agresif (aggressive stock) begitu juga
sebaliknya saham yang memiliki beta kurang dari satu lebih stabil.62
61
Peter R. Crabb, Finance & Investment Using The wall Street Journal, Hal. 268.
62
Ibid.
BAB III
Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan
obligasi dimulai pada abad-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh
Verreniging voor de Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah
dan Tokyo.63
1. Zaman Penjajahan
satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-
baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa
penduduk pribumi.
63
http://www.bapepam.go.id/old/profil/sejarah.htm. diakses pada 12 Agustus 2008.
Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan
Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa yang aktif (makelar) yaitu
: Fa. Dunlop & Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co.; Fa. Adree
Witansi & Co.; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz; Fa. Jeannette
Walen; Fa. Wiekert & V.D. Linden; Fa. Walbrink & Co; Wieckert & V.D.
Linden; Fa. Vermeys & Co; Fa. Cruyff dan Fa. Gebroeders.
Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah: Fa. Dunlop & Koff,
Fa. Gijselman & Steup, Fa. V. Van Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop, dan N.
64
Jogianto, teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta: BPFE, 2003), Edisi.
Ketiga, hal.37.
Koster. Sedangkan anggota bursa di Semarang waktu itu adalah : Fa. Dunlop
& Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa. Monad & Co, Fa. Companien & Co, serta
terlihat dari nilai efek yang tercatat yang mencapai NIF 1,4 milar (jika di
indeks dengan harga beras yang disubsidi pada tahun 1982, nilainya adalah +
2. Perang Dunia II
Semarang.
semua efek-efek harus disimpan dalam bank yang ditunjuk oleh Pemerintah
likuiditas efek, menyulitkan para pemilik efek, dan berakibat pula pada
Belanda.
3. Aktif Kembali
Efek di Jakarta pada tanggal 31 Juni 1952, setelah terhenti selama 12 tahun.
Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bank negara dan beberapa
yang diperdagangkan adalah Efek yang dikeluarkan sebelum Perang Dunia II.
pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para
karena mulai saat itu terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan di Bursa.
Perusahaan Belanda (BANAS) pada tahun 1960, yaitu larangan bagi Bursa
Tingkat inflasi pada waktu itu yang cukup tinggi ketika itu, makin
dan pasar modal, juga terhadap mata uang rupiah yang mencapai puncaknya
menjadi rendah, sehingga tidak menarik lagi bagi investor. Hal ini merupakan
Modal. Dengan surat keputusan direksi BI No. 4/16 Kep-Dir tanggal 26 Juli
1968, di BI di bentuk tim persiapan (PU) Pasar Uang dan (PM) Pasar Modal.
sebenarnya sudah ditanam pemerintah sejak tahun 1952, tetapi karena situasi
politik dan masyarakat masih awam tentang pasar modal, maka pertumbuhan
Bursa Efek di Indonesia sejak tahun 1958 s/d 1976 mengalami kemunduran.
1972 tim dibubarkan, dan pada tahun 1976 dibentuk Bapepam (Badan
perkembangan PM dapat di bagi menjadi 2, yaitu tahun 1977 s/d 1987 dan
tahun 1987 s/d sekarang. Perkembangan pasar modal selama tahun 1977 s/d
disebabkan oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham
dan obligasi yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham dan lain
sebagainya.66
6. Pakdes 1987
65
Subagyo. dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Yogyakarta: STIE YKPN,
2005), Edisi.kedua. Cet.kedua, hal.185.
66
Puji Anoraga. SE. MM, Pengantar pasar Modal (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal.
32.
Bapepam, seperti biaya pendaftaran emisi efek. Selain itu dibuka pula
kesempatan bagi pemodal asing untuk membeli efek maksimal 49% dari total
emisi. Pakdes 87 juga menghapus batasan fluktuasi harga saham di bursa efek
dan memperkenalkan bursa paralel. Sebagai pilihan bagi emiten yang belum
7. Pakto 88
memberi perlakuan yang sama antara sektor perbankan dan sektor pasar
modal.
8. Pakdes 88
67
http://www.bapepam.go.id/old/profil/sejarah.htm. diakses pada 10 Agustus 2008.
Pasar modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan
nasional, yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan juga
sebagai sarana investasi bagi masyarakat. Oleh karena itu, pasar modal harus
dikelola secara teratur, wajar dan efisien. Untuk menunjang terciptanya pasar
modal yang teratur, wajar, dan efisien diperlukan mekanisme pasar modal yang
melibatkan instansi pemerintah dan lembaga swasta. Setiap lembaga atau instansi
1995 tentang Pasar Modal, kebijakan di bidang pasar modal ditetapkan oleh
Gambar 3.1
Lembaga Pengatur Pasar Modal68
Mentri Keuangan
BAPEPAM
Pemodal/Masyarakat/
Agen/Penjual Agen/Sub Agen Pemodal
68
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A: Bank and Financial Institution Management:
Conventional and Sharia System (PT. Raja Grafindo Press: Jakarta, 2007), hal. 937.
Pasar Primer Pasar Sekunder
mekanisme pasar modal yang baik, diperlukan adanya lembaga yang mengatur
pasar modal. Lembaga tersebut adalah Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
yang bertindak atas nama Departemen keuangan. Bapepam memiliki tugas dan
tanggung jawab sebagai pelaksana bursa efek di Indonesia sehingga harus setiap
saat mengawasi aktivitas di bursa efek, selain bertugas membina pelaku bursa
efek serta mengatur agar bursa efek dapat berjalan dengan baik.
dan Penyelesaian (LPP). Lembaga kliring dan penjaminan dilaksanakan oleh PT.
PT. KSEI dimana lembaga ini berfungsi sebagai Self regulatory Organization
(SRO).69
69
Ibid.
undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bapepam dan
persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar
modal.
Perusahaan Publik.
5. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh
Penyelesaian.
keuangan.
70
www.bapepam.go.id diakses pada 12 Agustus 2008.
Dengan adanya kontrol yang ketat terhadap Bursa Efek Indonesia (BEI)
trading dan short selling harus dicegah, agar mekanisme perdagangan di pasar
a. Misi ekonomi, menciptakan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien
71
Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A: Bank and Financial Institution Management:
Conventional and Sharia System. hal. 394.
D. Peran Reksa Dana di Pasar Modal
terhadap investor reksa dana, bahwa tidak sedikit investor saham awalnya
melakukan investasinya melalui reksa dana, sehingga investor reksa dana dapat
dianggap investor yang akan terupgrade seiring dengan waktu menjadi investor
saham. Sekitar 30 % dari investor saham saat ini memulai investasi pertamanya
di pasar modal melalaui reksa dana saham dan index fund. Index sebagai alat
Isi FRM,
Form
pembelian, & Ditolak Diterima Surat Konfirmasi
foto copy Kepemilikan
identitas diri
Gambar 3.2
Skema Pembelian Reksa dana (Unit Penyertaan)
Sebelum melakukan pembelian, calon investor wajib mempelajari dan
72
Prospektus Trimegah Syariah Berimbang, Hal. 21
Investor juga wajib mengisi formulir yang ditentukan. Prospektus dan formulir
mengembalikan formulir terkait dilampiri bukti jati diri (KTP/Paspor) dan bukti
institusi).73
Isi FRM,
Form
Surat Konfirmasi
Penjualan Diproses Penjualan kembali
kembali Unit
Penyertaan
Gambar 3.3
Skema Penjualan kembali Reksa dana (Unit Penyertaan)
Pada saat investor menjual UP maka, investor harus mengisi formulir
penjualan kembali UP yang terlampir di surat konfirmasi unit penyertaan. Dan
hasil penjualan kembali unit penyertaan akan ditransfer ke rekening investor
73
Prospektus Reksadana Capital Syariah Fleksi, Hal. 24.
74
Prospektus Trimegah Syariah Berimbang, Hal. 22.
selambat-lambatnya tujuh hari bursa sejak adanya permintaan penjualan kembali
oleh pemegang unit penyertaan.75
Sehingga dengan adanya kemudahan bagi investor dalam menjual unit
penyertaan atau mencairkan reksa dananya, maka reksa dana bukan sebagai
investasi alternatif, tetapi merupakan investasi pilihan utama.
75
Ibid.
BAB IV
ANALISIS KINERJA REKSA DANA SYARIAH
penelitian ini adalah reksa dana syariah jenis campuran dan pendapatan tetap yang
telah terdaftar aktif di Bapepam-LK sebelum bulan Januari 2007 dan masih aktif
sampai dengan Desember 2007. Dari populasi tersebut, diperoleh 12 jenis reksa dana
dilakukan analisis berdasarkan single indeks model (Sharpe indeks dan Treynor
indeks). Model ini berupaya memberikan solusi bagaimana memilih reksa dana yang
memiliki kinerja optimal, yaitu dengan membandingkan risk dan returnnya, dengan
R pi R f R pi R f
rumus Sharpe = dan Treynor = . Selain menggunakan indeks
pi
pertumbuhan AUM dan yang terakhir adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh
investor pada saat membeli(subscription fee) dan menjual (redemption fee) reksa
dana.
bersamaan antara risiko dengan return. Beberapa alat pengukur kinerja portofolio
telah dikemukakan oleh para pakar analis pasar modal namun hanya beberapa
saja yang masih digunakan hingga saat ini. Salah satu dari itu dan paling
R pi R f
Spi =
pi
Di mana:
Spi = Indeks Sharpe reksa dana
Rpi = Rata-rata tingkat pengembalian (return) reksa dana
Rf = Rata-rata atas imbal hasil SWBI
pi = Standar deviasi dari tingkat pengembalian reksa dana
Rpi - Rf = Premi risiko reksa dana
Standar deviasi merupakan pengukur pada risiko total dari sebuah asset
=
( x ) 2
N
X = Return reksa dana
= Rata-rata tingkat pengembalian reksa dana
N = Jumlah periode
= Standar deviasi
76
Frank Fabozi, Investasi (Jakarta:Salemba Empat, 2003). Buku-2. Hal-799.
77
Charles P. Jones,Investment(New York: John Willey & Soon, 2007). Edisi. 4. Hal. 158.
Aplikasi dari rumus di atas adalah perhitungannya sebagai berikut:
penulis mengambil contoh reksa dana AAA Amanah Syariah fund, yang
=
( x ) 2
N
= (0.17272 - 0.03356)2 = 0.019366
(0.03943 - 0.03356)2 = 0.00
(0.06691 - 0.03356)2 = 0.001112
(-0.06693 - 0.03356)2 = 0.010098
(0.03545 - 0.03356)2 = 0.00
(-0.00341 - 0.03356)2 = 0.001367
(0.02914 - 0.03356)2 = 0.00
(0.01125 - 0.03356)2 = 0.000498
(0.03487 - 0.03356)2 = 0.00
(0.02457 - 0.03356)2 = 0.00
(0.00655 - 0.03356)2 = 0.00073
(0.05219 - 0.03356)2 = 0.000347
Jumlah = 0.03352
Varians = 0.03352
12
Varians = 0.00279
=
( x ) 2
N
0.03352
=
12
= 0.0279
= 0.05285
Sehingga setelah standar devasinya diketahui, nilai sharpe dapat
78
Daftar return perbulan tiap reksa dana disajikan di lampiran 2.
R pi R f 0.03356 0.06213
Spi = = = - 0.53946
pi 0.05285
Arti dari nilai Sharpe -0.53946 adalah untuk setiap 1% risiko (standar
deviasi) yang ditanggung reksa dana AAA Amanah Syariah fund memberikan
Tabel 4.1
Return Rata-rata, St. Deviasi, dan Beta Reksa dana Campuran
Return Standar
Reksa dana Rata-Rata Deviasi Beta
Tabel 4.2
Return Rata-rata, St. Deviasi, dan Beta Reksa dana Pendapatan Tetap
Reksa dana Return Standar Beta
Rata-Rata Deviasi
Berdasarkan tabel 4.1 dapat kita lihat bahwa terdapat tujuh reksa dana
yang memiliki return di atas indek pasar (JII), yaitu Reksa dana IPB Syariah
dana Mega dana Syariah (0.30793), Trim Syariah Berimbang (0.46476), Reksa
dana Capital Syariah Fleksi(0.11403), dan Reksa dana BNI Dana Plus
Syariah(0.84536), dan PNM Syariah (0.07159). Ketujuh reksa dana ini be-
return melebihi return pasar/JII (0.04552), return yang besar tersebut diikuti
dengan risiko yang besar pula, seperti risiko yang dimiliki oleh Reksa dana IPB
Syariah yang mencapai (4.73624), hal ini sesuai dengan hukum investasi no
risk no return.
baik.
tertinggi. Sehingga kita dapat melihat tabel 4.2 reksa dana yang berada di The
Best Five dari Sharpe measure diantaranya Mandiri Investa Syariah Berimbang,
Trim Syariah Berimbang, Mega Dana Syariah, BNI Dana Plus Syariah, dan
IPB Syariah. Sedangkang untuk reksa dana berjenis pendapatan tetap kinerja
terbaik Sharpe measurenya dipegang oleh Reksa dana Big Dana Muamalah.
Tabel 4.3
Nilai Sharpe dan Treynor Reksa dana Campuran
Sharpe Treynor
Reksa dana Measure Measure
AAA Amanah Syariah Fund -0.53946 0.10242
Batas Syariah -1.24667 3.30232
BNI Dana Plus Syariah 0.32471 0.12047
Capital Syariah Flexi 0.16687 2.05626
Danareksa Syariah Berimbang 0.11299 -0.4737
Euro Peregrine Syariah Balance -0.19691 -0.26305
IPB Syariah 0.28956 1.38494
Kausar Balance Growth Syariah -0.28838 0.37719
Mandiri Investa Syariah Berimbang 0.77331 -3.27345
Mega Dana Syariah 0.42905 9.22615
PNM Syariah 0.0371 0.08525
Trim Syariah Berimbang 0.56728 -16.4473
Tabel 4.4
Nilai Sharpe dan Treynor Reksa dana Pendapatan Tetap
Reksa dana Sharpe Treynor
Measure Measure
Big Dana Muamalah -0.35442 -0.27765
BNI Dana Syariah -0.78994 -0.09688
Haji Syariah -0.45198 0.10861
PNM Amanah Syariah -0.39859 -3.05812
dari indeks Sharpe hanya saja Jack Treynor membagi premi risiko portofolio
dengan risiko sistematis atau sering diukur dengan beta. Beta dihitung dengan
meregresikan return JII (variable X) dengan return reksa dana (variable Y). Di
mana return JII sebagai variabel independen (variabel bebas) dan return reksa
Tabel 4.5
Tabel Analisis Regresi
Reksa dana AAA Amanah Syariah Fund
Periode
X X-Xi (X-Xi)2 Y Y-Yi (Y-Yi)2 (X-Xi)(Y-Yi)
Sehingga dengan menggunakan rumus berikut ini akan diperoleh nilai yang
sama: = Cov2 im . Di mana Covim menotasikan kovarian return untuk reksa dana
m
AAA amanah Syariah Fund dengan indeks pasar (JII) dan m2 menotasikan varians
Cov
untuk reksa dana AAA amanah Syariah Fund, sehingga = im
=
m
2
- 0.0008
= -0.2795 .
0.00279
Dengan mengetahui nilai beta hasil dari regresi return pasar (JII) dengan
return reksa dana, maka Indeks Treynor dapat diketahui dengan formula sebagai
berikut:
R pi R f
Tpi =
Tpi = Indeks Treynor reksa dana
Rpi = Rata-rata tingkat pengembalian (return) reksa dana
Rf = Rata-rata atas imbal hasil SWBI
= Beta reksa dana
Rpi - Rf = Premi risiko reksa dana
Sebagai aplikasi rumus di atas, penulis mengambil contoh reksa dana AAA
R pi R f 0.03356 0.06213
Tpi = = = 0.10242
0.2795
(beta/risiko tidak sistematis) yang ditanggung oleh reksa dana AAA Amanah
Syariah fund memberikan excess return (selisih antara return dengan risiko) sebesar
0.10242 %.
Dengan rumus tersebut penulis menghitung excess retrun per unit dari
riskso sistematis. Seperti pada indeks Sharpe, dalam indeks Treynor juga reksa
dana yang memiliki nilai Treynor paling tinggi merupakan reksa dana dengan
kinerja paling baik. Suatu reksa dana yang memiliki nilai Treynor lebih besar
Seperti yang tercantum dalam tabel 4.2 reksa dana jenis campuran yang
Dana Syariah, Reksa dana Batasa Syariah, Reksa dana Capital Syariah Flexi, Reksa
dana IPB Syariah, dan Reksa dana Kausar Balance Growth Syariah. Sementara itu
untuk reksa dana berjenis pendapatan tetap kinerja terbaik diperlihatkan oleh Reksa
Reksa dana yang memiliki risiko sistemaits lebih kecil dan risiko totalnya
besar akan memiliki nilai Treynor yang tinggi dan nilai Sharpe yang rendah,
tertera pada tabel 4.2 di mana reksa dana Batasa Syariah memiliki nilai Treynor
(3.30232) dengan risiko sistematis (-0.02461) dan risiko totalnya (0.06519) tetapi
memiliki nilai Sharpe yang rendah yaitu (-1.24667). Hal ini menunjukkan bahwa
portofolio yang dimiliki Reksa dana Batasa Syariah belum terdiversifikasi dengan
baik.
79
Charles P. Jones, Investment. Hal.614.
80
Ibid.
B. Pertumbuhan AUM (Asset Under Management) dan Biaya
dana tersebut tinggi, walaupun hal itu tidak selamanya demikian. AUM juga
merupakan salah satu pertimbangan bagi setiap investor untuk masuk atau
berinvestasi di reksa dana tersebut, dengan AUM yang besar investor akan
merasa aman akan keberadaan dananya. Reksa dana yang dipercaya oleh investor
tentu memiliki kinerja pertumbuhan AUM yang positif dan jumlah absolut yang
reksa dana jenis campuran dan 4 reksa dana jenis pendapatan tetap selama
periode Januari 2007 s/d Desember 2007. Penulis menemukan kenaikan AUM
Dengan begitu reksa dana Mega Dana Syariah merupakan superior di kelas
reksa dana jenis campuran. Sedangkan reksa dana yang mengalami penurunan
AUM dialami oleh Batasa Syariah hingga mencapai (29.64%). Penurunan AUM
pada Batasa Syariah ini seiring dengan penurunan return hingga mencapai
negative returns, maka kinerja AUM reksa dana ini termasuk yang inferior.
adalah Reksa dana Haji Syariah (66.96%), dan untuk pertumbuhan yang paling
Tabel 4.6
Pertumbuhan AUM Reksa dana Campuran
No. AUM (Rp) AUM (Rp) Growth
NAMA REKSA DANA
Jan' 07 Des' 07 AUM%
1 AAA Amanah Syariah Fund 31.733.135.827 41.919.004.825 32,09
2 Batasa Syariah 122.643.096.452 91.137.036.342 -29,64
3 BNI Dana Plus Syariah 5.343.550.821 14.784.179.637 176,67
4 Capital Syariah Fleksi 59.504.629.059 81.368.278.737 36,74
5 Danareksa Syariah Berimbang 44.570.010.869 66.114.389.626 48,34
6 Euro Peregrine Syariah Balance 1.529.611.505 1.909.903.068 24,86
7 IPB Syariah 16.220.371.507 44.147.477.259 172,17
Tabel 4.7
Pertumbuhan AUM Reksa dana Pendapatan Tetap
No. AUM (Rp) AUM (Rp) Growth
NAMA REKSA DANA
Jan' 07 Des' 07 AUM%
1 Big Dana Muamalah 16.586.370.704 22.695.766.501 36,83
2 BNI Dana Syariah 70.743.322.058 80.433.872.200 13,69
3 Haji Syariah 23.849.259.427 39.819.538.253 66,96
4 PNM Amanah Syariah 65.974.721.798 73.178.023.584 10,92
Total 177.153.673.987 176.307.662.285
Rata-Rata 54.031.800.135 32,1
Berdasarkan data pada tabel 4.6 di atas untuk reksa dana jenis campuran
Reksa dana Batasa Syariah, Reksa dana PNM Syariah, Reksa dana Mega Dana
Syariah, dan Reksa dana Capital Syariah Fleksi. Adapun reksa dana yang
pertumbuhannya berada di atas benchmark adalah BNI Dana Plus Syariah, IPB
Syariah, Mega Dana Syariah, dan Mandiri Investa Syariah Berimbang. Reksa dana
Batasa Syariah meskipun AUMnya berada di atas benchmark namun ingat bahwa
reksa dana ini sedang mengalami penurunan AUM, yang mana dalam kurun waktu
satu tahun penurunannya mencapai 29,64%. Sedangkan untuk reksa dana BNI Dana
Plus Syariah dan reksa dana IPB Syariah meskipun AUMnya berada di bawah rata-
rata benchmark namun BNI Dana Plus Syariah dan IPB Syariah mengalami
172.17%.
Pada reksa dana pendapatan tetap AUM tertinggi diperoleh oleh BNI Dana
Syariah dan PNM Amanah Syariah. Namun kedua reksa dana ini mengalami
pertumbuhan AUM yang lambat, sebaliknya pertumbuhan AUM kalah oleh reksa
dana yang nilai AUMnya berada di bawah benchmark, yaitu diperlihatkan oleh
reksa dana Big Dana Muamalah dan I-Haj Syariah yang masing-masingnya
Dalam reksa dana dikenal tiga macam biaya, yaitu biaya yang menjadi
beban tanggungan reksa dana, biaya yang mejadi beban Manajer Investasi dan
mengurangu nilai UP, baik itu biaya yang dikenakan pada saat membeli reksa dana
maupun pada saat menjual kembali reksa dana. Berdasarkan hasil analisis penulis,
terdapat beberapa reksa dana syariah yang tidak mengenakan biaya sama sekali,
baik itu biaya pembelian maupun biaya penjualan. Hal itu terjadi karena reksa
dana tersebut tidak memakai jasa agent penjualan, sehingga tidak ada biaya yang
harus dikeluarkan oleh pengelola reksa dana tersebut, karena tidak ada biaya yang
harus dikonpensasi. Hal ini seperti yang dilakukan oleh reksa dana Big Dana
Muamalah yang tidak dikelola oleh Bhakti Asset Management ini tidak
mengenakan fee kepada investornya. Setiap reksa dana membebankan biaya yang
beragam kepada investornya, namun biaya-biaya tersebut tidak ada yang lebih dari
2.00%. Dari dua belas reksa dana jenis campuran dan empat reksa dana jenis
pendapatan yang diamati terdapat Mega Dana Syariah dan PNM Syariah yang
Tabel: 4.8
Data Biaya yang dikenakan Reksa dana Campuran
Subscription Redemtion Jumlah
No. Reksa dana Fee Fee Biaya
1 AAA Amanah Syariah Fund 1,00% 1,00% 2,00%
2 Batasa Syariah 0,00% 0,00% None
3 BNI Dana Plus Syariah 1,00% 0,00% 1,00%
4 Capital Syariah Fleksi 0.50% 0.50% 1.00%
5 Danareksa Syariah Berimbang 1,00% 0,50% 1.50%
6 Euro Peregrine Syariah Balance 1,00% 1,00% 2,00%
7 IPB Syariah 0,00% 0,00% None
8 Kausar Balanced Growth Syariah 1,00% 1,00% 2,00%
Mandiri Investa Syariah
9 Berimbang 1,00% 1,00% 2,00%
10 Mega Dana Syariah 1,00% 2,00% 3,00%
11 PNM Syariah 3.00% 0,00% 3,00%
12 Trim Syariah Berimbang 1.00% 1.00% 2,00%
Tabel 4.9
Data Biaya yang dikenakan Reksa dana Pendapatan Tetap
Subscription Redemtion Jumlah
No. Reksa dana Fee Fee Biaya
1 Big Dana Muamalah 0,00% 0,00% None
2 BNI Dana Syariah 1,00% 0,00% 1,00%
3 Haji Syariah 1,00% 0,50% 1,50%
4 PNM Amanah Syariah 1.00% 1.00% 2,00%
Untuk mengetahui peringkat reksa dana syariah yang kita miliki berada
pada urutan keberapa dan berapa nilai yang diperoleh reksa dana tersebut. Maka,
angka-angka yang diperoleh dari hasil analisis (analisis kinerja sharpe dan treynor,
analisis AUM dan Growth AUM, dan analisis biaya) kita beri nilai. Nilai-nilainya
Tabel 4.10
Skala Penilaian Rating Reksa dana
Persen (%) Nilai
0-10 2
10-32.5 4
32.5-67.5 6
67.5-90 8
90-100 10
81
Bodie. Kane dan Marcus, Investment (New York: McGraw Hill Iwin, 2002), Hal.833.
Dengan berdasrakan pada tabel 4.11, peringkat reksa dana terbaik ditempati
oleh Mega Dana Syariah. Reksa dana ini berhasil berada di urutan pertama untuk
kategori reksa dana jenis campuran dengan kinerja satu tahun,reksa dana yang
dikelola oleh Mega Capital Indonesia ini, selain menghasilkan return rata-rata
perbulan yang baik juga berhasil melakukan pencapaian kinerja RAR atau risk
adjusted return berdasarkan sharpe ratio dan treynor ratio mencerminkan nilai yang
positif, yaitu nilai sharpe 0,42905 dan nilai treynor 9,22615. Sedangkan dari sisi
return, reksa dana ini membukukan return rata-rata perbulan sebesar 30,793%.
kelolaan Mega Dana Syariah. Terhitung dari awal Januari 2007 sampai dengan
akhir Desember 2007 AUM (Asset Under Management) tumbuh hingga mencapai
Reksa dana Mega Dana Syariah ini mengalokasikan danaya sebagan besar
pada saham, hingga mencapai 67,13%. Dengan sebagian besar investasinya pada
saham-saham Blue Chip, seperti pada saham Agro Lestari sebesar 10,25%, saham
Bukit Asam 10,25%, Bumi Resources 9,22% dan lain-lain. Di samping itu Mega
Dana Syariah menempatkan pula dananya pada obligasi syariah hingga mencapai
82
Data terakhir bulan Juli 2008 Mega Dana Syariah Asetnya sudah mencapai
Rp.142.329.198,25.
Pada peringkat kedua dan ketiga untuk kategori jenis yang sama(jenis
campuran) ditempati oleh IPB Syariah dan Capital Syariah Fleksi. Kedua reksa
dana ini menempatkan sebagian besar dananya pada saham. Dari total dana
saham, 23% pada pasar uang dan 4% pada obligasi. Beberapa saham utama yng
dipegang IPB Syariah adalah Apexindo Pratama Duta, Sukuk Ijarah Indosat 2,
Sukuk Ijarah Summarecon dan lain-lain. Dilihat dari kinerja Risk Adjusted Return
kedua reksa dana ini bernilai positif, di mana reksa dana IPB Syariah bernilai
sharpe 0,28956 dan nilai Treynornya 1,38494. Sedangkan reksa dana Capital
Syariah Fleksi memiliki nilai sharpe 0,16687 dan nilai treynornya 2,05626.
saham, hingga mencapai 54,60%, 18,54%nya pada obligas dan sisanya pada PUAS
(pasar uang antar bank syariah). Diantara obligasi utama yang mengisi fortofolio
Capital Syariah Fleksi adalah MPPA Syariah 1 seri 1, PLN Syariah Ijarah 1, Ricky
Putra Syariah Ijarah 1 dan lain-lain. Sedangkan untuk saham, portofolio terbesarnya
ditempati oleh BNI Dana Syariah dan peringkat keduanya ditempati oleh reksa
dana PNM Amanah Syariah. Reksa dana BNI Dana Syariah memiliki nilai sharpe
negatif 0,78994 dan nilai treynornya -0,09688. PNM Amanah Syariah memiliki
nilai sharpe -0,39859 dan nilai treynornya -305812. Dari segi AUM BNI Dana
Syariah memiliki AUM lebih besar dibanding ketiga pesaingnya hingga mencapai
Rp 80 miliar, namun pada kurun waktu 2007 reksa dana ini kurang agresip dalam
hampir seluruh dananya pada obligasi syariah, yang mencapai 98% dan sisanya di
PUAS. Begitu juga untuk PNM Amanah Syariah 98% dananya di portofolio
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Analisis kinerja Sharpe menghasilkan risk adjusted return yang lebih baik
dibanding dengan analisis kinerja Treynor untuk reksa dana syariah jenis
campuran. Tetapi untuk reksa dana syariah jenis pendapatan tetap, pengukur
2. Metode shrape dan treynor merupakan salah satu cara untuk menilai kinerja
reksa dana syariah yang paling baik. Dengan metode Sharpe dan Treynor
tersebut tinggi dan dengan AUM yang besar likuiditas akan selalu terjaga.
investasi kita.
metode sharpe dan treynor selama tahun 2007, maka menempatkan reksa
dana Mega Dana Syariah sebagai yang terbaik untuk kelas reksa dana syariah
jenis campuran. Produk dari Mega Capital Indonesia ini berhasil menjadi
yang terbaik. AUM (asset under management) yang besar dan pertumbuhan
AUM yang positif dan signifikan sesuai dengan return yang diberikan reksa
dana ini. Sementara itu untuk reksa dana jenis pendapatan tetap, reksa dana
terbaik ditempati oleh BNI Dana Syariah, reksa dana produk BNI Securities
yang dikelola oleh Manajer Investasi Bapak Sugeng Sugiharto ini berhasil
B. Saran
memberikan informasi yang sedikit berbeda, tapi dari kedua pengukur ini
mendapat nilai yang tinggi untuk indeks treynor, namun lebih rendah untuk
mendapat nilai yang relative sama untuk kedua jenis pengukur ini. Perbedaan
penting juga memperhatikan data-data kualitatif dari suatu reksa dana, seperti
4. Agar reksa dana syariah dapat tumbuh lebih maju diperlukan peran agresif
5. Agar industri reksa dana syariah dapat lebih berkembang. Maka, Manajer
Hal ini untuk penyedia likuiditas (standby buyer) dan sebagai jaga-jaga
redemption.
DAFTAR PUSTAKA
Capital Market Society of Indonesia. Dana dan Investasi. Jakarta: Bapepam, 1997.
Bodie. Kane & Marcus. Investmen. New York: McGraw Hill & Irwin, 2002.
Budi S. Eko. Menjadi Kaya Melalui Reksa Dana. Jakarta: Elex Media Komputindo,
2008.
Djarmadji Tjipto & Fachruddin Henri. Pasar Modal Indonesia: Pendekatan Tanya
Jawab. Jakarta: Salemba Empat, 2001.
E. Cahyono. Jaka. Cara Jitu Menarik Untung di Reksa Dana. Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2001.
F. Sharpe. William, J. Alexander. Gordon. dkk. Investasi. Jakarta: PT. Indeks, 2005.
Ghufron. Sofiniyah. Briep Case Book Edukasi Profesional Sistem Keuangan dan
Investasi Syariah. Jakarta: Renaisan, 2005.
Huda, Nurul & Edwin N. Mustafa. Investasi pada Pasar Modal Syariah. Jakarta:
Prenada media Group, 2007.
Jones P. Charles. Investment. New York: John Willey & Soon, 2007.
P. Pratomo. Eko. Menjadi Kaya Melalui Reksa Dana, Jakarta, Elex Media
Komputindo, 2008.
Priyo Eko & Nugraha. Ubaidilah, Hendri, Reksadana Solusi Perencanaan Investasi
di Era Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.
R. Crabb, Peter. Finance & Investment Using the Wall Steet journal. New York: Mc
Graw Hill & Irwin, 2003.
Rodoni. Ahmad. Dr. & Yong Otman. Analisis Investasi & Teori Portofolio. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2002.
Sudarsono Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi.
Jogyakarta: Ekanusia, 2007.
Pendapatan Tetap
13 Big Dana Muamalah (Big D Syariah) 24.977.253.351 16.586.370.704 16.827.534.650 16.528.768.596
14 BNI Dana Syariah 70.877.545.337 70.743.322.058 71.047.282.938 73.167.232.773
15 Haji Syariah 22.857.394.205 23.849.259.427 24.089.390.323 24.427.188.590
16 PNM Amanah Syariah 63.457.445.318 65.974.721.798 75.294.505.017 77.066.689.498
Pendapatan Tetap
13 Big Dana Muamalah (Big D Syariah) 19.923.324.808 15.539.466.261 15.224.838.703 18.843.446.708
14 BNI Dana Syariah 94.201.008.711 86.426.752.276 81.681.852.880 85.603.356.439
15 Haji Syariah 30.312.105.805 33.808.839.958 34.889.993.319 34.950.941.500
16 PNM Amanah Syariah 56.894.631.385 48.861.324.814 53.271.754.154 53.502.985.802
Tabel 4.11
Rating Reksadana Syariah
Risk & Return AUM (Rp) Nilai Nilai Struktur Biaya Jumlah Nilai
Ranking
Reksadana Sharpe Treynor Nilai AUM Growth Growth Biaya Biaya Biaya Biaya
Nilai
Ratio Ratio Des'07 % Pembelian Penjualan
Campuran
1 Mega Dana Syariah -0.53946 4 9.22615 10 112.275.385.126 10 624.3 10 1,00% 2,00% 3,00% 8
2 IPB Syariah -1.24667 4 1.38494 10 44.147.477.259 4 172.2 10 0,00% 0,00% None 10
3 Capital Syariah Fleksi 0.32471 4 2.05626 10 81.368.278.737 8 36.74 4 0.50% 0.50% 1.00% 10
4 Mandiri Investa Syariah
Berimbang 0.16687 8 -3.2735 2 67.905.834.261 4 343.4 10 1,00% 1,00% 2,00% 10
5 Trim Syariah Berimbang 0.11299 4 -16.447 2 89.745.415.662 8 100.8 10 1.00% 1.00% 2,00% 10
6 BNI Dana Plus Syariah -0.19691 8 0.12047 4 14.784.179.637 4 176.7 10 1,00% 0,00% 1,00% 10
7 Batasa Syariah 0.28956 2 3.30232 10 91.137.036.342 10 -29.64 2 0,00% 0,00% None 10
8 PNM Syariah -0.28838 2 0.08525 2 145.729.621.853 10 72.14 8 3.00% 0,00% 3,00% 8
9 Danareksa Syariah Berimbang 0.77331 4 -0.4737 2 66.114.389.626 4 48.34 4 1,00% 0,50% 1.50% 10
10
Kausar Balanced Growth Syariah 0.42905 2 0.37719 4 61.260.921.049 4 172.2 2 1,00% 1,00% 2,00% 10
11
Euro Peregrine Syariah Balance 0.0371 2 -0.2631 4 1.909.903.068 2 24.86 4 1,00% 1,00% 2,00% 10
12 0.56728
AAA Amanah Syariah Fund 2 0.10242 2 41.919.004.825 4 32.09 4 1,00% 1,00% 2,00% 10
Pendapatan Tetap
1 BNI Dana Syariah -0.35442 2 -0.0969 2 80.433.872.200 8 13.69 4 1,00% 0,00% 1,00% 10
2 PNM Amanah Syariah -0.78994 2 -3.0581 2 73.178.023.584 8 10.92 4 1.00% 1.00% 2,00% 10
3 Haji Syariah -0.45198 2 0.10861 4 39.819.538.253 4 66.96 4 1,00% 0,50% 1,50% 10
4 Big Dana Muamalah -0.39859 2 -0.2777 2 22.695.766.501 4 36.83 4 0,00% 0,00% None 10