Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Di samping yang disebut di atas, hal yang terpenting adalah: kita dapat
membandingkan hasil stock opname dalam nilai rupiah pada setiap akhir tahun, akan
a. Nilainya lebih besar dari nilai kebutuhan yang wajar atau yang diharapkan
Nilai kebutuhan yang wajar sesuai dengan tujuan inventory control adalah
persediaan hasil stock opname haruslah seimbang dengan permintaan yang ada, yang
distandarisasikan pada satu satuan waktu tertentu, misalnya satu bulan, dua bulan dan
disediakan dalam jumlah yang banyak, sedangkan bagi yang slow moving (slow
26
2. Persediaan ditentukan berdasarkan lokasi perusahaan
Bagi lokasi yang jauh dari supplier maka harus disediakan barang yang
cukup banyak, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan, dan bagi yang
lokasinya yang dekat dengan supplier, maka dalam penyediaannya tidak perlu
terlalu banyak.
bulannya atau satu satuan waktu tertentu lalu diadakan pemesanan kembali, hal ini
Misal : Laba bruto yang diharapkan 25% per bulan, maka jumlah pembelian
4. Arus barang
Dalam setiap keseimbangan, maka ada arus permintaan dan seolah-olah semua
barang dalam situasi yang bergerak secara terus-menerus dari waktu ke waktu
sampai hentinya.
27
Karena itu terdapat 3 jenis kegiatan yang terlibat dalam arus barang tersebut :
dan bahan baku, dan alkes. Untuk mencapai keseimbangan tidak saja dilihat dari
total penjualan maupun total pembelian, tetai lebih jauh lagi harus melihat
kepada keseimbangan antara pembelian dengan penjualan dari setiap jenis obat
atau produk.
28
2. Keseimbangan komposisi
Dan ini pun harus dilihat apakah produk tersebut fast moving atau slow moving.
Maka besarnya persediaan barang kedua kelompok barang ini harus proporsional
seimbang yaitu :
sebagai berikut :
a. Terlalu banyak items dari produk-produk yang slow moving yang terbeli
c. Atau banyaknya items dari produk-produk yang fast moving terbeli dalam jumlah
terjadi secara bersama-sama (fast moving dan slow moving terbeli sama-sama
penjualan tidak berarti bahwa nilai rupiah dari total pembelian sama dengan
nilai rupiah dari total penjualan, tetapi keseimbangan itu ditunjukkan pula kepada
kesamaan dalam kwantum unit dari masing-masing produk, jika produk penjualannya
rata-rata 50 unit per bulan, maka pembeliannya pun rata-rata 50 unit per bulan.
Contoh : besarnya pembelian akan terhenti sebesar COGS bagi apotik dan PBF.
29
Laba bruto rata-rata ialah laba bruto rata-rata dari semua jenis penjualan karena
penjualan.
Selain dari perhitungan tersebut di atas, COGS dapat juga diperoleh dari hasil
30
Suatu sistem pengadaan barang baru dikatakan baik, kalau hasil pembeliannya
a. Komposisi produk sesuai dengan kebutuhannya, baik fast moving maupun slow
moving
- Persediaan lengkap
sudah terjual, agar jumlah keseimbangan antara persediaan dan penjualan bisa
dipertahankan, maka yang perlu dibeli disini adalah barang yang sudah habis terjual
yang harus dibeli, maka sebaiknya pembelian itu diatur berdasarkan data-data
antara lain :
31
1. Buku permintaan barang
4. DEFECTA
dipakai untuk meminta barang ke gudang yang diperlukan di ruang racikan. Dokumen
ini mencatat obat-obatan yang masuk dan obat-obatan yang keluar. Dalam dokumen
Kolom sisa persediaan gudang inilah yang dapat menjawab pertanyaan apa
yang harus dibeli pada saat ini, karena akan terlihat angsung apakah persediaan obat-
obatan tersebut masih cukup atau sudah habis di gudang, dengan demikian sumber
informasi yang merupakan jawaban tentang barang apa saja yang harus dibeli pada
berapa banyak items yang harus dibeli dari masing-masing items. Kartu gudang
terdapat kolom-kolom obat-obatan masuk dan obat-obatan yang keluar serta lajur sisa
persediaan.
32
Kolom barang yang keluar ini menjadi sumber informasi untuk mencari tahu
berapa besarnya kebutuhan untuk setiap bulannya dari produk tersebut. Dengan
demikian sumber data tentang berapa banyak kebutuhan untuk setiap produk dalam
satu satuan waktu dapat diperoleh dari kartu gudang atau kartu barang. Cantumkan
antara lain :
a. Harga yang kompetitif, jika suatu produk terdapat lebih dari satu distribusi
c. Masa kredit item yang paling menguntungkan pada tingkat harga dan pelayanan
penggunaan dana / modal, juga harus efisien dalam pelaksanaannya serta dalam
pencapaian tujuannya.
1. Waktu pembelian/timing
2. Lokasi
33
Faktor yang menyebabkan penyimpangan :
kecil saja.
Dilihat dari faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan itu maka akan
terlihat adanya tiga kelompok faktor yang mempengaruhi apotik tersebut, yaitu :
rata-rata, nilai rata-rata adalah nilai yang menjadi dasar perhitungan dimana
angka-angka yang lebih kecil atau angka-angka yang lebih besar dijumlahkan dan
56 44
Standar deviasi : = 6 = X
2
Maka secara teoritis dapat diperoleh 70% dari produk-produk akan berdeviasi
antara 50 X dan 50 + X.
Dari Curve Gauss dapat diartikan 50% dari seluruh produk yang beredar di
suatu apotik akan menyimpang kearah persediaan yang lebih dini, dan 50%
34
penyimpangan kearah habisnya persediaan yang lebih lambat. Untuk
omset sebanyak 80% dari total omset, sedangkan sisanya sebesar 20% dari omset.
pareto, perlu dibuat suatu daftar yang terdiri dari produk yang menghasilkan omset
mulai dari omset yang tertinggi sampai yang terendah, dan biasanya kelompok
pareto tidak begitu besar, hanya berkisar antara 20% - 30% dari semua produk di
apotik dan sisanya non pareto antara 70% - 80% dari semua produk yang beredar.
Makin banyak jumlah item yang termasuk kelompok pareto, maka makin sulit
35
- Petugas pembelian terlalu dekat dengan daya instinc-meleset
Ada dua kelompok biaya yang harus dikeluarkan dalam kegiatan pengadaan barang,
antara lain :
a. Biaya langsung
Bunga dapat diperhitungkan dan biaya akan meningkat secara proporsional dengan
b. Biaya transportasi
Bila barang/obat telah terjual dalam satu periode fiskal, maka untuk
menentukan gros profit (laba bruto) atas penjualan akan dapat ditentukan dengan
mudah, yaitu total harga pokok pembelian dan harga pokok penjualan dibebankan
kepada hasil penjualan, tetapi barang/obat tersebut tidak terjual seluruhnya pada akhir
periode, untuk itu berapa nilai hasil dari persediaan sangat sulit untuk ditentukan.
36
Cara-cara menentukan/metode penilaian persediaan :
Cara ini diasumsikan/didasarkan bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai
menurut harga pembelian barang yang terdahulu masuk, maka persediaan akhir
Persediaan akhir menunjukkan secara fisik jumlah persediaan 300 unit, jadi
pembelian :
Dari hasil penjualan akan dikurangi sebesar jumlah tersebut yaitu harga pembelian
37
(100 x 12) + (100 x 10) = Rp 1.200 + Rp 1.000 = Rp 2.200
Rp 5.500
Harga rata-rata ditimbang menjadi = = Rp 11
500
Diasumsikan bahwa harga barang yang telah terjual dinilai menurut harga-harga
pembelian barang yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada/stock
Persediaan selanjutnya
38
STRATEGI OPERASI PERSEDIAAN
persediaan sangat penting, terlalu banyak dana dalam persediaan menyebabkan biaya
Tingkat persediaan harus dijaga kapan persediaan harus disediakan dan berapa besar
yang tepat. Berarti sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan
biaya total melalui kapan dan berapa besar pesanan harus dilakukan secara optimal.
berbeda.
39
5. Persediaan barang jadi (finished goods).
B. Fungsi Persediaan
C. Biaya persediaan
Merupakan tindakan yang sangat penting dalam menentukan tingkat yang optimal dari
persediaan.
- Order size
- Order point
40
Yang masing-masing tidak memiliki tingkat prioritas yang sama.
100
90
50
0
10 50 100
Berdasarkan kuarva tersebut bahwa 20% jenis barang merupakan 80% dari nilai total
penjualan.
Hasil analisis :
- Metode konsumsi
- Metode epidemiologi
41
Didasarkan pada analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya. Epidemiologi
didasarkan pada frekuensi penyakit. Jumlah obat yang dipesan adalah estimasi
1. Sisa stock
2. Stock pengaman
3. Lead time
1. Hitunglah jumlah dana yang dibutuhkan untuk masing-masing obat dengan cara
2. Tentukan rangkingnya mulai dari yang terbesar dananya sampai yang terkecil.
42
Analisa Data Berkala
sakit adalah bersifat sangat dinamis, terdapat perubahan yang sangat teratur
maupun tidak dari waktu ke waktu. Hal ini tercermin dari gerakan suatu deret
berkala berupa :
2. Gerakan/variasi siklis
3. Gerakan/variasi musiman
Vol.
Gerakan siklis
Garis trend
Tahun
43
1. Perhitungan jumlah kunjungan/jumlah kasus
Misal : Data jumlah penduduk dan jumlah kunjungan pada sebuah poliklinik/
puskemas.
Tahun X Y X.Y X
XY = a x + b x
4,38 = 6a + 14b II
Y = n.a + bx
2,07 = 3a + 6b I
44
Dari persamaan tersebut diperoleh :
a = 0,45
b = 0,12
Berapa jumlah dana yang harus disediakan, jika setiap penderita dewasa diperlukan
45
Menghitung perkiraan penggunaan obat berdasarkan metode rata-rata bergerak untuk
1 15 botol 15 + 17 + 16,5
= 16,2
3
2 17 botol
17 + 16,5 + 18,5
3 16,5 botol = 17,3
3
4 18,5 botol
16,5 + 18,5 + 21
= 18,6
5 21 botol 3
18,5 + 21 + X
Ramalan tahun ke 6 : = 20,0
3
X = 3 x 20 21 18,5
= 60 39,5 = 20,5
a. Untuk menentukan faktor pengaruh musim dalam suatu data berkala, maka harus
dianalisa perubahan data berkala dari bulan ke bulan dalam satu tahun. Dari data
46
Misalkan Puskesmas A menggunakan Parasetamol tablet selama tiga tahun sebagai
berikut :
Jumlah Pemakaian
Bulan
1987 1988 1989
47
Indeks rata-rata musiman
X = 6 Y = 5.750 XY = 11.650 X = 14
48
1987 1988 1989
Pemakaian rata-rata
1.850 1.900 2.000
per bulan
Dari data di atas dapat dicari indeks presentase untuk tiap-tiap bulan pada
rata bulanan pada tahun bersangkutan. Misalnya untuk Januari 1987 indek
presentasenya adalah :
1650
x 100% = 89%
1859
seperti di atas.
Y = na + b X XY = a + b X
a = 1917 dan b = 75
Y = 1917 + 17 X
49
Grafik
50
Dari grafik di atas dapat dilihat trend untuk tiap-tiap bulan (estimasi pada angka-angka
pada grafik)
Nilai forecast (perkiraan pemakaian tahun 1990 dan tahun-tahun selanjutnya) dapat
INDEKS MUSIMAN
NILAI FORECAST = X NILAI TREND
100
Berdasarkan rumusan di atas maka dapat diramalkan jumlah pemakaian pada tahun
Pemakaian / Ramalan
Indeks Nilai Trend (Dilihat
Bulan Pamakaian Tahun
Musiman pada Grafik
1990
51
Dari hasil analisa di atas selain untuk menentukan jumlah kebutuhan dapat
juga untuk menetapkan alokasi obat berdasarkan musiman oleh gudang farmasi
Analisa berkala dapat dilakukan untuk setiap jenis obat dan setiap tahun
menggunakan data 3 tahun terakhir. Analisa ini dapat pula digunakan dalam analisa
di Puskesmas dapat pula dipakai oleh GFR dalam menetapkan alokasi obat untuk
Analisa data berkala ini seharusnya dilakukan untuk setiap jenis obat
dan setiap tahun menggunakan data 3 tahun terakhir, namun karena analisa ini
memerlukan waktu dan tenaga yang relatif cukup banyak, maka analisa ini dapat
Permintaan Independen :
(replenishment) masa tenggang M. Semakin besar safety stock = order point >
52
Biaya kekurangan stock (cost of shortage)
Cs = Biaya pemesanan
Asumsi :
2. Biaya kehilangan stock = biaya per unit (selama masa kehabisan stock)
Safety Stock = (R-M) adalah positif dengan asumsi safety stock rata-rata dapat
53
Model :
R =
Q =
D =
Cs =
Cc =
Cp =
Diasumsikan :
2 Cs D
Q =
Cc
54
Optimal order point (suatu pendekatan marjinal)
stock (R-M)
Probabilitas F [R] permintaan [M] selama masa tenggang < atau = nilai awal (R)
Cc
R Titik pemesanan R
Optimum
55
Pada titik R : karena harga tambahan satu unit lebih besar dari biaya tidak menambah
D Cc Q
Cc = [1 F (R)] . Cp atau [1 F (R)] =
Q Cp D
Sehingga :
Cc Q
F[R] = 1 -
Cp D
M < = R
Cc Q
Terminologi F (R) hitung R = 1
Cp D
Probabilitas M < = R
stock (Z)
56
Soal :
Q = 50 unit
Cp = Rp 80,- / unit
__
M = 20
= 5
Maka :
Cc Cp 40 x 50
1 = 1 = 1 0,25 = 0,75
Cp D 40 x 50
57
GRAFIK PEMAKAIAN PARASETAMOL TABLET
TAHUN 1987 1989
49
58