Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KEL.PANCAITANA, KEC.SALOMEKKO
I. PENGUMPULAN DATA
A. BIODATA KEPALA KELUARGA
Nama : TN K
Umur : 30 Tahun
Suku / bangsa : Bugis / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan pokok : Pemadam
Penghasilan perbulan : Rp 2.000.000/bulan
Perkawinan ke : 1 (pertama)
Lamanya menikah : 5 Tahun
Alamat : Ling.Timpalaja, kel.Pancaitana
B. SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA
KK
1 NyR P 25 thn Istri IRT SMA
2 AnV P Tidak ada Belum sekolah
3 thn anak
75 67
7 5
0 9
5
5
5
52 3 4
Ket :
3 5: perempuan
3 5 0
0 0
5
5: laki-laki
5: serumah
5
5 3 1
5
5
5
5
5
keluarga masing-masing.
d. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan
Mencuci tangan merupakan kebiasaan yang selalu di lakukan oleh anggota keluarga.
e. Kebiasaan memotong kuku
Kebisaan memotong kuku anggota keluarga sekali perminggu.
4. Penggunaan waktu senggang
- waktu senggang keluarga biasanya digunakan atau dimanfaatkan untuk menonton TV
bersama.
5. Situasi social budaya dan ekonomi
a. .Peranan anggota keluarga dan hubungannya dengan masyarakat
Ayah sebagai pencari nafkah
Ibu mengatur urusan rumah tangga
Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar cukup baik.
Kegiatan masyarakat yang dilakukan adalah kerja bakti.
b. Suku/agama
Bapak dan ibu serta anggota keluarga lainnya adalah suku bugis.
Keluarga beragama islam dan mereka cukup taat melaksanakan ajaran agama.
c. Penghasilan
Pekerjaan bapak adalah petani
Penghasilan kurang dari Rp 2.000.000/ bulan
E. SITUASI LINGKUNGAN
1. Keadaan rumah :
Luas rumah : 6 x 8 m
Keadaan rumah
Keluarga menempati rumahnya permanen dalam bentuk rumah panggung dengan perabot
teras
terbuka.
6. Pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampah pada keluarga yaitu di kumpulkan lalu di bakar.
7. Kepemilikan ternak
Ibu dan keluarga tidak memiliki ternak peliharaan,namun banyak ayam ternak peliharaan
tetangga yang berkeliaran di pekarangan ibu,sehingga banyak kotoran ayam disekitar teras
hubungan seksul.
SADARI
3
SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri adalah metode pemeriksaan pada bagian
keluarga Tn K :
A.SPAL keluarga tidak mempunyai
pengetahuan
keluarga tentang
kesehatan
lingkungan.
2. Kemungkinan 1/2 x1 1 Keluarga dapat
4
diubah yang tertutup
3. Potensi 2/3 x1 2/3 Adanya keinginan
memperbaharui
kesehatan.
4. Penonjolan 0/2 x1 0 Masalah tidak di
masalah rasakan
Total 2 1/3
B. KELUARGA BERENCANA
KB,karena anak
disyukuri.
3. Potensi 1/3 x 1 1/3 Keluarga tidak yakin
akan dapat
meningkatkan
kesejahteraan
keluarga ( falsafah
reski ).
5
4. Penonjolan 0/2 x1 0 Keluarga tidak
Rencana Tindakan
1. Berikan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan lingkungan
Rasional : keluarga mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan.
2. Berikan dan ajarkan kepada keluarga tentang SPAL yang memenuhi kriteria.
Rasional : memiliki SPAL yang memenuhi kriteria akan memutuskan mata rantai dari
vektor penyakit.
3. Berikan penjelasan tentang penyakit yang dapat timbul jika SPAL yang tidak memenuhi
kriteria.
Rasional ; mengetahui hal-hal yang dapat timbul jika SPAL tidak memenuhi kriteria.
2. Masalah keluarga Berencana
DS : ibu mengatakan ibu tidak ber KB
DO: ----
Tujuan :
Keluarga dapat mengerti pentingnya dan manfaat KB
Keluarga dapat mengatur dan jumlah anak dengan KB
Ibu mengetahui keuntungan dan kerugian tentang KB
Kriteria :
Ibu ingin menjadi akseptor KB
Ibu mengetahui keuntungan dan kerugian tentang KB
Rencana Tindakan
1. Berikan penjelasan tentang macam-macam KB dan efek sampingnya
Rasional : ibu dapat mengetahui dan mengerti macam-macam KB dan efek sampingnya
6
V. IMPLEMENTASI
Tanggal 27 februari 2012,jam 11,00 wita
1. Masalah Lingkungan
a. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya kesehatan lingkungan
Keluarga mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan
b. Memberikan dan mengajarkan kepada keluarga tentang SPAL yang memenuhi target
Memiliki SPAL yang kriteria akan memutuskan mata rantai dari vektor penyakit.
c. Memberikan penjelasan tentang penyakit yang timbul jika SPAL yang tidak memenuhi
kriteria.
2. Masalah Keluarga Berencana
a. Memberikan penjelasan tentang macam-macam KB
Senggama terputus
Kondom
Pil
Suntikan
Tubektomi
Vasektomi
b. Memberikan ibu motivasi untuk menjadi akseptor KB
Ibu dapat mengatur jarak kehamilannya.
VI. EVALUASI
Tanggal 27 februari 2012,jam 11,30 wita
1. Masalah kesehatan lingkungan
a. Setelah penyuluhan keluarga dapat mengetahui tentang kesehatan lingkungan
b. Keluarga dapat mengerti dan memahami tentang SPAL yang sehat dan penyakit yang dapat
7
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Metode : Ceramah.
Tanya jawab
Media : --------
8
SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan yang harus ada antara manusia dan
Harus mempunyai ventilasi yang cukup yang memungkinkan sirkulasi udara menjadi
lancar
Harus ada tempat pembuangan kotoran ,sampah,dan air limbah yang baik.
Keluarga yang sehat biasanya berasal dari lingkungan yang sehat pula,apabila kesehatan
lingkungan rumah terjamin maka di harapkan kesehatan keluarga dapat meningkatkan rumah
Rumah yang ventilasinya cukup udara keluar masuk dapat menghindarkan keluarga dari resiko
Pengelolahan sampah
9
Pemberantasan vektor
Sanitasi makanan
Tidak berbau
Tidak berbusa
Tujuan Umum : Agar ibu mengerti dan mengetahui jenis jenis keluarga berencana (alat
kontrasepsi).
10
Tujuan Khusus : Agar ibu mau menjadi akseptor KB.
Metode : Ceramah.
Media : -
11
KELUARGA BERENCANA
Keluarga Berencana adalah suatu metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan
Jenis jenis KB :
Metode Amenorea Laktasi ( MAL ) adalah jenis kontrasepsi yang mengandalkan pemberian
ASI secara eksklusif saja selama 6 bulan tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman
lainnya.
Belum haid.
Senggama dihindari pada masa subur yaitu sekitar 14 hari sebelum dan sesudah haid.
Pantang senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturut-turut
Metode keluarga berencana dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina
3. Metode Barier
Kondom
12
Kondom merupakan selubung / sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan
diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi hewani) yang
Kondom menghalangi pertemuan sperma dan sel telur dgn mengemas sperma diujung
selubung karet yg dipasang pd penis shgga sperma tdk tercurah dalam saluran reproduksi
perempuan.
Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks (karet) yang
Diafragma bekerja dengan cara menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai
Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh
Pil kombinasi
- Monfasik, pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
estrogen/progestin (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon
aktif.
13
Pil kombinasi bekerja dengan cara menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengakibatkan
lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma, pergerakan tuba terganggu
Suntikan kombinasi
Suntikan kombinasi bekerja dengan cara menekan ovulasi, membuat lendir serviks
5. Kontrasepsi Progestin
Suntiksn progestin
Suntikan progestin bekerja dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks
sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis
6. AKDR ( IUD )
AKDR adalah alat kontrasepsi dalam rahim. Jenis AKDR yaitu AKDR CuT-380A. AKDR
bekerja dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi,
sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma
untuk fertilisasi.
7. Kontrasepsi Mantap
Tubektomi
seorang perempuan. Jenis tubektomi yaitu, minilaparatomi dan laparaskopi. Cara kerja
tubektomi yaitu dengan cara mengoklusi tuba fallopi (mengikat dan memotong atau
Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan
melakukan insisi pada vas deferens sehingga alur transportasi sperma tehambat.
merupakan ancaman atau gangguan terhadap kesehatan pria dan pasangannya serta
Operasi rekanalisasi dengan teknik bedah mikro sudah dapat dikembangkan. Teknik ini
tidak saja menyambung kembali tuba fallopi dengan baik, tetapi juga menjamin
kembalinya fungsi tuba. Hal ini disebabkan oleh teknik bedah mikro yang secara akurat
pascaoperasi, mempertahankan fisiologi tuba, serta menjamin fibriae tuba tetap bebas
15
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
KEL.PANCAITANA, KEC.SALOMEKKO
OLEH:
16