Você está na página 1de 2

Analisis BOPB dan BOPP

Pada tahun 2013,mekanisme pembayaran biaya pendidikan di UI sudah tidak dikenakan uang
pangkal.Hal ini dikarenakan karena uang pangkal telah disubsidi oleh pemerintah melalui
Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). BOPTN adalah mekanisme bantuan
biaya dari Pemerintah yang diberikan pada perguruan-perguruan tinggi negeri di Indonesia untuk
dialokasikan sebagai biaya operasional akibat dikeluarkannya Surat Edaran Dirjen Dikti No.
305/E/T/2012. Surat edaran tersebut menyatakan bahwa 92 universitas penerima BOPTN
dilarang untuk menaikkan tarif kuliahnya sehingga Pemerintah menganggarkan dana untuk
menutupi kekurangan dana untuk biaya operasional universitas.

UI sendiri merupakan salah satu universitas penerima BOPTN terbesar, yaitu sebesar Rp 226
milyar. Dalam hal ini, kebijakan yang diambil UI adalah dengan menghilangkan uang pangkal
bagi mahasiswa S1 reguler sehingga mahasiswa S1 reeguler tersebut hanya akan membayar
komponen biaya BOP Berkeadilan (BOP-B) yang besarannya disesuaikan dengan kemampuan
finansial penanggung biaya.Dengan demikian, mahasiswa baru UI program S-1 reguler tahun
akademik 2013 bebas dari pungutan uang pangkal.

Mekanisme pemabayaran biaya pendidikan di UI terbagi menjadi dua yaitu BOPB dan BOPP
untuk S1 reguler. BOPB adalah biaya pendidikan operational pendidikan berkeadilan yang
mekanisme pengajuan tarif BP/UKT bagi mahasiswa penetapannya disesuaikan dengan
kemampuan penanggung biaya pendidikan dan dalam pengnjuannya harus disertai dengan
sejumlah data dan dokumen pendukung.Setelah sejumlah data dan dokumen pendukung
terkirim,BOPB tidak secara otomatis akan disetujui.UI perlu melakukan verifikasi dan penilaian
terlebih dahulu sebelum ditetapkannya keputusan atas biaya pendidikan yang harus dibayarkan
berdasarkan sejumlah data dan dokumen pendukung tersebut sesuai kondisi penanggung biaya.
Besarnya BP yang dibayarkan pada mekanisme ini mulai dari Rp. 0,- (nol rupiah) sampai dengan
maksimal Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) untuk rumpun sosial dan humaniora (FIB, FISIP,
FPsi, FH, FEB, FIA) dan maksimal Rp 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) untuk
mahasiswa rumpun kesehatan, eksakta, dan teknologi (FK, FKG, FMIPA, FT, FKM,
FASILKOM, FIK, F.Farmasi).
Sedangkan,BOPP adalah biaya pendidikan operational pilihan sehingga mahasiswa yang
mengajukan BOPP dapat menentukan sendiri biaya pendidikan yang akan dibayarkan dan secara
langsung diterima oleh UI dan pengaju BOPP tidak perlu mnyiapkan berkas-berkas seperti
halnya yang disyaratkan untuk BOPB serta didukung dengan fasilitas yang didapatkan juga
samaa.

1. Untuk Rumpun kesehatan, eksakta, dan teknologi (FK, FKG, FMIPA, FT, FKM, FASILKOM,
FIK, F.Farmasi) Pilihan A sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), Pilihan B sebesar Rp.
12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu rupiah) dan Pilihan C sebesar Rp. 15.000.000,- (lima
belas juta rupiah).

2. Untuk Rumpun rumpun sosial dan humaniora (FIB, FISIP, FPsi, FH, FEB, FIA), Pilihan A
sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu rupiah), Pilihan B sebesar Rp. 10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah), Pilihan C sebesar Rp. 12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu rupiah).

Berdasarkan penjelasan di atas,maka dapat disimpulkan bahwa mekanisme biaya pendidikan di


UI terbagi menjadi dua yaitu BOPB dan BOPP yang didasari atas kemampuan penanggung
pengaju biaya pendidikan atau pun pilihan dari pengaju biaya pendidikan sendiri.

Você também pode gostar