Você está na página 1de 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PG. Tjoekir merupakan salah satu pabrik gula yang berada di bawah
kendali PT. Perkebunan Nusantara X, yang bekerja sama dengan pemerintah.
Dengan produk utama gula dan hasil sampingan berupa tetes tebu. Hasil
produksi utama digunakan untuk pemenuhan kebutuhan gula nasional, dan
hasil sampingan banyak dipakai oleh perusahaan yang bergerak di bidang
bahan penyedap masakan. Proses produksi gula pada PG Tjoekir berlangsung
dari stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun penguapan, stasiun
kristalisasi, stasiun puteran dan berakhir di stasiun penyelesaian. Dan hanya
berlangsung selama 6 bulan operasi dengan target produksi gula untuk setiap
1 kali masa giling yakni minimal 46.000 ton untuk pemenuhan kebutuhan
gula selama 1 tahun. Sehingga selama masa giling tersebut harus terus
berjalan. Jika proses berhenti 1 hari saja, maka target tidak akan tercapai, dan
kerugian perhari diperkirakan Rp. 400.000.000,-.
Data giling PG Tjoekir tahun 2008 menyebutkan bahwa perusahaan
berhenti giling sebanyak 4 kali. Salah satunya disebabkan karena kerusakan
salah satu komponen pada ketel uap. Waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan
sehingga proses giling bisa berlangsung kembali yakni selama 2 hari.
Sehingga bisa dipastikan perusahaan mengalami kerugian yang besar.
PG Tjoekir mempunyai 4 ketel uap, dengan masing masing
kapasitasnya yakni 20 ton sebanyak 2 buah, 30 ton sebanyak 1 buah, dan 40
ton sebanyak 1 buah. Bahan bakar yang digunakan yakni ampas tebu, dan
untuk keadaan darurat, menggunakan bahan bakar cair, yakni residu. Jika
terdapat salah satu ketel uap yang bermasalah dan kerusakan tersebut
mengharuskan pemberhentian giling perusahaan, maka perusahaan wajib
berhenti giling. Untuk itu diperlukan upaya pencegahan pada ketel uap agar
proses produksi dapat terus berjalan dan mencegah terjadinya kerugian
perusahaan karena terjadiya kecelakaan.
Untuk itulah diperlukan upaya untuk membuat dan menyusun kegiatan
perawatan yang memperhatikan task dan interval perawatan dengan mengacu
pada keselamatan, lingkungan, dan operasional. Salah satu metode yang
sesuai untuk digunakan dalam menentukan apa yang harus dilakukan dalam
menetukan kebijakan penggunaan ketel adalah JSA (Job Safety Analysis)
digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisa potensi bahaya pada
pekerjaan perawatan ketel uap tersebut, sehingga nantinya dapat membantu
pekerja untuk memahami pekerjaannya. Selain itu juga untuk menghindari
terjadinya kecelakaan karena potensi bahaya tersebut karena di dalam JSA
terdapat rekomendasi rekomendasi untuk mencegah terjadinya bahaya
tersebut dan juga terdapat cara bekerja yang aman sesuai dengan langkah
kerja yang diuraikan pada JSA.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ketel Uap


Berdasarkan Undang Undang Uap tahun 1930, yang dimaksud
dengan ketel uap yakni suatu pesawat yang digunakan untuk menghasilkan
uap atau stoom yang dipergunakan di luar pesawatnya.

Gambar 2.1 Stasiun Ketel Pabrik Gula

2.1.1 Komponen Ketel Uap


Tabel 2.1 Komponen Ketel Uap

No. Komponen Fungsi


1 Dumping grade Untuk menahan dan juga membuang ampas
2 Safety valve Untuk alat pengaman bila terjadi overpressure
3 Manometer Untuk mengukur tekanan kerja ketel
4 Sumbat timah Melindungi ketel dari kerusakan akibat adanya permukaan air
melampaui batas minimum dipasang pada punggung lorong
api, karena gunanya untuk mematikan api secara otomatis
bila ketel kekurangan air

5 Peluit bahaya Memberi isyarat suara atau melindungi ketel karena


kekurangan air (batas minimal)
6 Gelas Penduga Untuk mengetahui tinggi permukaan air di dalam ketel
7 Blower Untuk membersihkan jelaga yang menempel pada ketel
8 IDF (In Draft Fan) Untuk menghisap udara dari cyclone
9 FDF (Force Draft Untuk menghembuskan udara ke dalam dapur ketel
Fan)
10 Bagasse feeder Untuk memasukkan ampas ke dalam dapur ketel
11 Bagasse carrier Untuk membawa ampas dari stasiun gilingan
12 Bagasse reclaimer Untuk membuang ampas ke dalam bagasse house
13 Oil heater Sebagai pelumas
14 Burner Sebagai alat pembakar campuran bahan bakar dan udara
bakar di dalam ruang ketel
15 Dust Collector Untuk mengumpulkan gas asap agar tidak berbahaya bagi
lingkungan sekitar
16 BFWP (Boiler Sebagai pompa bertekanan tinggi untuk menaikkan air
Feed Water Pump) pengisi ketel ke dalam drum

17 Cerobong Tempat membuang asap sisa pembakaran pada ketel

18 Deaerator Sebagai pemanas air sebelum dipompa masuk ke drum water,


pengurai oksigen yang terlarut dalam air pengisi ketel dan
tempat menginjeksikan bahan kimia untuk menjaga kualitas
air pengisi ketel

19 Air Heater Sebagai alat untuk memanaskan udara pembakaran yang


dihembuskan oleh Force Draft Fan sebelum dipakai untuk
pembakaran di dalam furnace ketel
20 Furnace Merupakan bagian ketel sebagai tempat pembakaran antara
udara dan bahan bakar yang dindingnya terdiri dari pipa-pipa
air

21 Steam drum Sebagai penampung air pengisi, penampung uap dari pipa
penguapan, pemisah uap terhadap unsur air yang terbawa
dalam penguapan dan tempat pengaturan kualitas bila terjadi
pencemaran

2.3 JSA (Job safety Analysis)


Job safety analysis (JSA) adalah sebuah metode identifikasi yang
digunakan untuk menganalisa kegiatan kerja yang dilakukan terhadap
potensi bahaya yang dihadapi ketika menjalankan pekerjaan tersebut.
Merupakan cara yang efektif untuk membantu mengurangi atau
menurunkan terjadinya insiden, kecelakaan atau bahkan cedera yang
terjadi ditempat kerja. Dapat dijadikan sebagai alat Bantu yang dapat
digunakan ketika dilakukan program pelatihan atau orientasi kerja pada
pekerja yang baru magang dan dapat juga digunakan untuk melakukan
kegiatan investigasi terhadap kejadian hampir celaka (near-miss), dan
kecelakaan yang terjadi.
Form atau worksheet JSA setiap perusahaan dapat bermacam-
macam namun tetap memiliki kesamaan dalam inti atau ide yang
terkandung didalamnya. Selanjutnya, lakukan Identifikasi terhadap semua
langkah kerja yang dilakukan, bahaya yang ada, dan prosedur kerja aman
sebelum memulai pekerjaan tersebut. JSA merupakan sebuah multi-step
process.

2.4 IDENTIFIKASI BAHAYA


Identifikasi Bahaya adalah upaya sistematis untuk mengetahui
potensi dan melakukan langkah pengendalian bahaya yang ada
dilingkungan kerja. Adapun tujuan dari identifikasi bahaya ini adalah
Mengurangi peluang kecelakaan, Memberikan pemahaman bagi semua
pihak mengenai bahaya kerja di perusahaan sehingga dapat meningkatkan
kewaspadaan, Sebagai landasan sekaligus menentukan strategi pencegahan
dan pengamanan yang tepat, Memberikan informasi yang terdokumentasi
mengenai sumber bahaya di perusahaan kepada semua pihak yang
berkepentingan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan identifikasi bahaya, yaitu Man, Material, Machine, Methode,
Environment. Dalam hal ini, mengkategorikan sebuah potensi bahaya
terbagi menjadi beberapa jenis bahaya, yaitu bahaya fisik, bahaya kimia,
bahaya biologi, bahaya ergonomis, bahaya psikologis (stress kerja),
bahaya elektrik, dan lain-lain.

2.5 MANAJEMEN RISIKO

Dalam melakukan manajemen risiko diperlukan adanya beberapa


kegiatan yang perlu dilakukan. Langkah pertama yang dilakukan adalah
analisa risiko, yaitu sebuah kegiatan analisa suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari
akibat/consequences suatu risiko. Langkah kedua yang dilakukan adalah
dengan menilai resiko, yaitu sebuah proses penilaian suatu risiko dengan
cara membandingkannya terhadap tingkat atau kriteria risiko yang telah
ditetapkan. Setelah kedua hal tersebut dilakukan maka kita dapat
menentukan prioritas penanganan resiko yang perlu kita tindak lanjut.
Semua kegiatan tentunya memiliki peluang untuk terjadi kecelakaan
namun dampak yang diberikan dari kecelakaan tersebut memiliki kondisi
yang beragam. Berikut adalah kriteria peluang dan dampak terjadinya
sebuah risiko kecelakaan.

Level Descriptor Example detail description

Insignifica dampaknya tidak significant terhadap Manusia, Aset, Lingkungan &


1 nt (tidak Reputasi (kejadian tidak menimbulkan kerugian atau cedera pd manusia)
signifikan)
dampaknya kecil terhadap Manusia, Aset, Lingkungan & Reputasi
Minor
2 (menimbulkan cedera ringan, kerugian kecil,dan tidak menimbulkan
(kecil)
dampak serius thd kelangsungan bisnis)

dampaknya sedang terhadap Manusia, Aset, Lingkungan & Reputasi


Moderate
3 (menimbulkan cedera berat dan dirawat di rumah sakit, tidak menimbulkan
(sedang)
cacat tetap, kerugian finansial sedang)

dampaknya besar terhadap Manusia, Aset, Lingkungan & Reputasi


Major
4 (menimbulkan cedera parah dan cacat tetap dan kerugian financial besar
(berat)
serta menimbulkan dampak serius thd kelangsungan usaha)

Catastroph Dampaknya significant/sangat besar terhadap Manusia, Aset,


5 ic Lingkungan & Reputasi (mengakibatkan korban meninggal dan kerugian
(bencana) parah, bahkan dapat menghentikan kegiatan usaha selamanya)

2.6 PENGENDALIAN RISIKO

Berdasarkan hasil analisis terhadap sumber risiko, penyebab risiko dan


dampak risiko, pihak K3 menetapkan rencana pengendalian risiko. Berbagai
alternatif rencana pengendalian risiko yang dapat dipilih oleh Unit Kerja K3,
antara lain:

Menghindari tindakan/transaksi tertentu (avoid);


Menahan untuk tidak memperbesar biaya atau kerugian (retain);
Mengurangi biaya atau kerugian (reduce);
Memindahkan risiko (transfer);
Memanfaatkan risiko untuk kepentingan jangka panjang (exploit).

Dalam tahapan pengendalian risiko, terdapat hirarki pengendalian yang


memberikan gambaran mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan untuk
melakukan pengendalian risiko yang sedang terjadi
Eliminasi
1
2 Substitusi

3 Rekayasa/Engineering
Pengendalian
4 Administratif
Alat Pelindung Diri
5

Gambar 2.1 Hirarki Pengendalian


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 IDENTIFIKASI BAHAYA

1. Potensi bahaya dari pengoperasian ketel dapat mengancam keselamatan


kerja operator dan lingkungan sekitar. Kegagalan pada
komponen/peralatan pendukung pada ketel akan mengarah pada terjadinya
overheating dan berlanjut pada terjadinya overpressure sehingga dapat
mengarah pada terjadinya ledakan besar yang dapat menghancurkan asset
perusahaan dan ancaman terhadap keselamatan operator serta rusaknya
lingkungan sekitar.
2. Kegagalan ketel dalam beroperasi dapat menghambat atau menurunkan
kualitas produksi uap yang dihasilkan, dan konsekuensi terburuk yaitu
dapat menghentikan seluruh rangkaian kegiatan produksi yang dijalankan
oleh PG. Tjoekir. Superheat steam yang dihasilkan oleh ketel akan
digunakan untuk menggerakkan alat diketel, turbin, Chane Cutter,
Unigrator, gilingan I sampai dengan V, Stasiun pemurnian, dan juga
stasiun puteran. Dimana nantinya putaran turbin inilah yang akan
menghasilkan energy mekanis untuk menggerakkan generator, dan
kemudian dikopel tenaga untuk menghasilkan tenaga. Kegagalan pada
ketel dalam menyuplai superheat steam yang tidak optimal dapat
mengganggu proses produksi, bahkan dapat menyebabkan pabrik berhenti
giling. Terganggunya kelancaran proses produksi akibat kegadan
berhentinya giling pabrik akibat kegagalan operasi pada ketel akan
berdampak pada profit yang akan diterima perusahaan.
3. Data historis menunjukkan bahwa komponen /peralatan pada Stasiun Ketel
mengalami kegagalan beberapa kali. Kegagalan/ kerusakan pada
komponen kritis penyususn ketel tersebut dapat menyebabkan terjadinya
major accident jika tidak diberikan penganan berupa perawatan yang
sesuai pada masing-masing komponen pada ketel uap PG. Tjoekir.
3.2 MANAJEMEN RISIKO
Rating kriteria Severity

Description Definition Rating

Sistem beroperasi & aman, terjadi sedikit gangguan


peralatan tidak berarti 1
MINOR Potensi bahaya serta kerusakan/ kerugian property yang
ditimbulkan hamper tidak ada (tidak berpengaruh secara
significant)
Sistem tetap beroperasi & aman, gangguan mengakibatkan
sedikit penurunan perfomansi atau kinerja sistem terganggu 2
LOW Kerusakan/ kerugian yang ditimbulkan minor, dan atau
potensi bahaya dapat mengakibatkan luka-luka/ cedera
ringan.
Sistem dapat beroperasi. Kegagalan dapat mengakibatkan
mesin kehilangan fungsi utamanya dan atau dapat
MODERATE menimbulkan kegagalan produk 3
Kerusakan/ kerugian yang ditimbulkan moderate
(berpengaruh secara signifikan) dan atau potensi bahaya
dapat mengakibatkan resiko luka-luka berat
Sistem tidak dapat beroperasi. Kegagalan dapat
menyebabkan terjadinya banyak kerusakan fisik & sistem,
dapat menimbulkan kegagalan produk, dan atau tidak 4
HIGH memenuhi persyaratan peraturan Keselamatan Kerja
Kerusakan/ kerugian yang ditimbulkan bersifat major dan
atau potensi bahaya dapat mengakibatkan serious-
permanent injury
Sistem tidak layak operasi. Keparahan yang sangat tinggi
bila kegagalan mempengaruhi system yang aman,
VERY HIGH melanggar peraturan Keselamatan Kerja 5
Kerusakan/ kerugian yang ditimbulkan bersifat extreme.
Kejadian serius yang dapat mengakibatkan kematian,
menimbulkan kerugian finansial yang sangat besar

3.3 PENGENDALIAN
Potensi bahaya kerja dalam pelaksanakan kegiatan maintenance dan
kegiatan yang berlangsung selama masa giling pada Stasiun Ketel dan
berpotensi bahaya akan dianalisa dengan JSA (Job Safety Analysis). Tidak
semua pekerjaan yang ada pada RCM II Decision Worksheet akan dianalisa
dengan menggunakan JSA, hanya pekerjaan dengan potensi bahaya tinggi
(high risk).Kegiatan diawali dengan membagi/ menentukan langkah kerja
dalam pelaksanaan kegiatan maintenance ke dalam urutan mulai dari awal
hingga pelaksanaan kerja selesai dilakukan. Selanjutnya masing-masing job
step/ langkah kerja tersebut diidentifikasi potensi bahayanya dan terakhir
memberikan rekomendasi untuk tindakan pengendalian dalam menghadapi
potensi bahaya kerja yang mungkin dihadapi pekerja. Berikut merupakan contoh
dari JSA dan pengendalian yang dapat dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan Gorek
Abu
- PG. TJOEKIR JOMBANG - JOB SAFETY ANALYSIS
- Jenis Pekerjaan : penggantian skep (rupture disk) safety valve - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:
- APD yang dipakai :
- Kacamata
- Sarung tangan kulit
- Penutup kepala (topi)
- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif
- 1. - Pre Job Safety -Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
manual, salah pengertian terhadap topik dipertanggungjawabkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksana dan - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bisa dieliminir,
penanggung jawab pekerjaan kurang mengerti jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang
dengan topik yang dibicarakan telah ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin
dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- kesalahan jenis/ tipe dari skep (rupture disk) - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
- pastikan jenis/ tipe dari skep (rupture disk) yang akan
dipasang sesuai dengan jenis safety valve
- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
(pendinginan dan kurang mengerti dengan prosedur yang Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan
pengurangan tekanan) dimaksud dapat dipertanggungjawabkan
- pelaksanaan proses pendinginan mesin - pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
berjalan abnormal dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan dalam pemasangan (rupture skep akan dilakukan
a. lepas baut pengikat disk) - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
flange rupture disk
b. buka rupture disk - pastikan pemasangan skep (rupture disk) sesuai dengan
c. ambil rupture disk yang SOP
lama
d. bersihkan rumah
rupture disk dan tempat
gasket packing
e. pasang rupture disk dan
gasket packing yang
baru
f. pasang kembali tutup
rupture disk dan
kencangkan baut
pengikat
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam
- PG. TJOEKIR JOMBANG - JOB SAFETY ANALYSIS
- Jenis Pekerjaan : penggantian pressure gauge - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:
- APD yang dipakai :
- kacamata
- sarung tangan
-
- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif
- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari manual, standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
salah pengertian terhadap topik permasalahan yang dipertanggungjawabkan
dimaksud, pelaksana dan penanggung jawab - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bisa dieliminir, jika
pekerjaan kurang mengerti dengan topik yang tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang telah
dibicarakan ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin dan
menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah kerja serta
batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan
pekerjaanwork
yang permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
dibicarakan
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- kesalahan jenis/ tipe pressure gauge - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi baik
dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan
- pastikan jenis/ tipe pressure gauge yang akan dipasang sesuai

- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual Standard
(pendinginan dan kurang mengerti dengan prosedur yang Operational Procedure (SOP) masih valid dan
pengurangan tekanan) dimaksud dapat dipertanggungjawabkan
- pelaksanaan proses pendinginan mesin - pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
berjalan abnormal dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang akan
penggantian - kesalahan dalam pemasangan gauge pressure dilakukan
a. lepas pressure gauge yang - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
rusak pressure gauge
b. ambil ring packing - pastikan pemasangan pressure gauge sesuai dengan SOP
tembaga
c. bersihkan rumah drad
(sock drad) dari kotoran
d. pasang pressure gauge dan
ring packing tembaga
baru
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam
-

-
JSA penggantian Thermometer

- Jenis Pekerjaan : penggantian thermometer - JSA No :


- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:
- APD yang dipakai :
- kacamata
- sarung tangan
-
- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif
- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari manual, standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
salah pengertian terhadap topik permasalahan dipertanggungjawabkan
yang dimaksud, pelaksana dan penanggung - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bisa dieliminir,
jawab pekerjaan kurang mengerti dengan topik jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang telah
yang dibicarakan ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin dan
menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah kerja serta
batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- kesalahan jenis/ tipe thermometer - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan
- pastikan jenis/ tipe thermometer yang akan dipasang sesuai

- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab kurang - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
(pendinginan dan mengerti dengan prosedur yang dimaksud Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan dapat
pengurangan tekanan) - pelaksanaan proses pendinginan mesin dipertanggungjawabkan
- pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
berjalan abnormal dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan dalam pemasangan akan dilakukan
a. lepas thermometer yang thermometer - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
rusak thermometer
b. ambil ring packing - pastikan pemasangan thermometer sesuai dengan SOP
tembaga
c. bersihkan rumah drad
(sock drad) dari kotoran
d. pasang thermometer
dan ring packing
tembaga baru
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam

JSA Penggantian Mechanical Seal pada Boiler Feed Water Pump (BFWP)

-
- PG. TJOEKIR JOMBANG - JOB SAFETY ANALYSIS
- Jenis Pekerjaan : penggantian mechanical seal - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:
- APD yang dipakai :
- kacamata
- sarung tangan
-
- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif
- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
manual, salah pengertian terhadap topik dipertanggungjawabkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksana dan - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bias dieliminir,
penanggung jawab pekerjaan kurang mengerti jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang
dengan topik yang dibicarakan telah ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin
dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- kesalahan jenis/ tipe mechanical seal - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
- pastikan jenis/ tipe mechanical seal yang akan dipasang
sesuai
- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
kurang mengerti dengan prosedur yang Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan
dimaksud dapat dipertanggungjawabkan
- - pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan dalam pemasangan akan dilakukan
a. lepas baut pengikat mechanical seal - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
pompa pada dudukan mechanical seal
dan ambil pompa - pastikan pemasangan mechanical seal sesuai dengan SOP
b. lepas penutup
mechanical seal dan
ambil mechanical seal
yang lama
c. bersihkan rumah pompa
dan pasang mechanical
seal yang baru
d. pasang kembali tutup
mechanical seal dan
pasang pompa pada
dudukan
e. pasang mechanical seal
dan ring packing
tembaga baru
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam

JSA Penggantian Impeller

- PG. TJOEKIR JOMBANG - JOB SAFETY ANALYSIS


- Jenis Pekerjaan : penggantian impeller - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:
- APD yang dipakai :
- kacamata
- sarung tangan
-
- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif
- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
manual, salah pengertian terhadap topik dipertanggungjawabkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksana dan - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bias dieliminir,
penanggung jawab pekerjaan kurang mengerti jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang
dengan topik yang dibicarakan telah ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin
dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- kesalahan jenis/ tipe impeller - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
- pastikan jenis/ tipe dari impeller yang akan dipasang sesuai
- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
kurang mengerti dengan prosedur yang Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan
dimaksud dapat dipertanggungjawabkan
- - pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan dalam pemasangan impeller akan dilakukan
a. lepas baut pengikat - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
pompa pada dudukan impeller
dan ambil pompa - pastikan pemasangan impeller sesuai dengan SOP
b. lepas penutup impeller
dan ambil impeller yang
lama
c. bersihkan rumah pompa
dan pasang impeller
yang baru
d. pasang kembali tutup
impeller dan pasang
pompa pada dudukan
e. pasang impeller dan
ring packing tembaga
baru
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam
-
-
- PG. TJOEKIR JOMBANG - JOB SAFETY ANALYSIS
- Jenis Pekerjaan : pembersihan burner - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:
- APD yang dipakai :
- kacamata
- sarung tangan
-
- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif
- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
manual, salah pengertian terhadap topik dipertanggungjawabkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksana dan - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bias dieliminir,
penanggung jawab pekerjaan kurang mengerti jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang
dengan topik yang dibicarakan telah ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin
dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- kesalahan jenis/ tipe burner - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
kurang mengerti dengan prosedur yang Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan
dimaksud dapat dipertanggungjawabkan
- - pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan pembersihan akan dilakukan
a. lepas baut-baut - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
pengikat flange penutup burner
burner - pastikan pemasangan burner sesuai dengan SOP
b. ambil flange penutup
dan lepas burner dari
housing burner
c. bersihkan burner
dengan cairan
pembersih (penetrant)
d. pasang kembali burner
di housing burner
e. pasang kembali flange
penutup burner dan
kencangkan baut-baut
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam
-
- PG. TJOEKIR JOMBANG - JOB SAFETY ANALYSIS
- Jenis Pekerjaan : pembersihan nozzle - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:
- APD yang dipakai :
- kacamata
- sarung tangan
-
- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif
- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
manual, salah pengertian terhadap topik dipertanggungjawabkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksana dan - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bias dieliminir,
penanggung jawab pekerjaan kurang mengerti jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang
dengan topik yang dibicarakan telah ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin
dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- kesalahan jenis/ tipe nozzle - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
kurang mengerti dengan prosedur yang Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan
dimaksud dapat dipertanggungjawabkan
- - pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan pembersihan akan dilakukan
a. lepas baut-baut - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
pengikat flange penutup nozzle
nozzle - pastikan pemasangan nozzle sesuai dengan SOP
b. ambil flange penutup
dan lepas nozzle dari
housing nozzle
c. bersihkan nozzle
dengan cairan
pembersih (penetrant)
d. pasang kembali nozzle
di housing nozzle
e. pasang kembali flange
penutup nozzle dan
kencangkan baut-baut
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam
- PG. TJOEKIR JOMBANG - JOB SAFETY ANALYSIS
- Jenis Pekerjaan : pembersihan nozzle - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:
- APD yang dipakai :
- sarung tangan
- masker
- safety shoes
- kacamata
-
- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif
- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
manual, salah pengertian terhadap topik dipertanggungjawabkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksana dan - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bias dieliminir,
penanggung jawab pekerjaan kurang mengerti jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang
dengan topik yang dibicarakan telah ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin
dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
kurang mengerti dengan prosedur yang Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan
dimaksud dapat dipertanggungjawabkan
- - pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terpapar panas - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan pemasangan akan dilakukan
a. tutup check valve - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
b. ambil sumbat nozzle
timah - pastikan pemasangan nozzle sesuai dengan SOP
c. pasanglah sumbat - pastikan terdapat pengawas atau pekerjaan tidak dilakukan
timah oleh operator seorang diri
d. buka check valve
-
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam
- PG. TJOEKIR JOMBANG - JOB SAFETY ANALYSIS
- Jenis Pekerjaan : penggantian bearing induce draft fan - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:

- APD yang dipakai :


- Penutup kepala (topi)

- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif


- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
manual, salah pengertian terhadap topik dipertanggungjawabkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksana dan - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bisa dieliminir,
penanggung jawab pekerjaan kurang mengerti jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang
dengan topik yang dibicarakan telah ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin
dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- kesalahan jenis/ tipe dari bearing - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
- pastikan jenis/ tipe dari bearing akan dipasang sesuai
dengan manual standard pemasangan yang dipersyaratkan
- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
(pendinginan dan kurang mengerti dengan prosedur yang Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan
pengurangan tekanan) dimaksud dapat dipertanggungjawabkan
- pelaksanaan proses pendinginan mesin - pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
berjalan abnormal dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan dalam pemasangan bearing akan dilakukan
a. lepas kabel pada motor - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
IDF bearing
b. lepas baut pengikat dan - pastikan pemasangan bearing sesuai dengan SOP
ambil IDF dari dudukan
c. buka penutup bearing
dan lepas bearing yang
lama
d. bersihkan motor dan
pasang bearing yang
baru
e. pasang kembali tutup
bearing dan pasang
dudukan blower
g. pasang kembali kabel
motor
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam
- PG. TJOEKIR JOMBANG - JOB SAFETY ANALYSIS
- Jenis Pekerjaan : perbaikan servis motor Induce Draft Fan (IDF) - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:

- APD yang dipakai :


- Penutup kepala (topi)

- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif


- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
manual, salah pengertian terhadap topik dipertanggungjawabkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksana dan - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bisa dieliminir,
penanggung jawab pekerjaan kurang mengerti jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang
dengan topik yang dibicarakan telah ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin
dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
- pastikan jenis/ tipe dari bearing akan dipasang sesuai
dengan manual standard pemasangan yang dipersyaratkan
- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
(pendinginan dan kurang mengerti dengan prosedur yang Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan
pengurangan tekanan) dimaksud dapat dipertanggungjawabkan
- pelaksanaan proses pendinginan mesin - pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
berjalan abnormal dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan dalam pemasangan bearing akan dilakukan
f. lepas kabel pada motor - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
IDF bearing
g. lepas baut pengikat dan -
ambil IDF dari dudukan
h. buka penutup bearing
dan lepas bearing yang
lama
i. bersihkan motor dan
pasang bearing yang
baru
j. pasang kembali tutup
bearing dan pasang
dudukan blower
h. pasang kembali kabel
motor
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam
- PG. TJOEKIR JOMBANG - JOB SAFETY ANALYSIS
- Jenis Pekerjaan : penggantian membran regulator valve - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:

- APD yang dipakai :


- Penutup kepala (topi)

- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif


- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
manual, salah pengertian terhadap topik dipertanggungjawabkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksana dan - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bisa dieliminir,
penanggung jawab pekerjaan kurang mengerti jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang
dengan topik yang dibicarakan telah ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin
dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- kesalahan jenis/ tipe dari rubber membrant - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
- pastikan jenis/ tipe dari rubber membrant akan dipasang
sesuai dengan manual standard pemasangan yang
dipersyaratkan
- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
(produk sirkulasi/ holding kurang mengerti dengan prosedur yang Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan
mesin) dimaksud dapat dipertanggungjawabkan
- pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan dalam pemasangan rubber akan dilakukan
a. lepas penutup rubber membrant - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
membrant dengan rubber membrant
melepas baut pengikat - pastikan pemasangan rubber membrant sesuai dengan
b. ambil rubber packing SOP
yang lama
c. bersihkan rumah rubber
membrant dari kotoran
d. ganti rubber membrant
dengan yang baru dan
tutup kembali penutup
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam
- Jenis Pekerjaan : perbaikan burner control - JSA No :
- Area / Unit : Stasiun Ketel PG. Tjoekir Jombang - Mulai berlaku :
- Penyususn JSA : - Dianalisa Oleh - Diperiksa Oleh : - Disetujui Oleh :
:
- APD yang dipakai :
- Penutup kepala (topi)
- Sarung tangan
- No - Langkah kerja - Potensi Bahaya - Tindakan Antisipaif
- 1. - Pre Job Safety - Kesalahan perencanaan, kurang - Pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
Meeting lengkap informasi yang didapatkan dari standard operasional prosedur masih berlaku dan dapat
manual, salah pengertian terhadap topik dipertanggungjawabkan
permasalahan yang dimaksud, pelaksana dan - Tentukan apakah potensi bahaya yang ada bisa dieliminir,
penanggung jawab pekerjaan kurang mengerti jika tidak harus dikontrol dengan cara yang aman yang
dengan topik yang dibicarakan telah ditetapkan.
- Menjelaskan semua topic permasalahan sedetail mungkin
dan menetapkan penanggung jawab dari setiap langkah
kerja serta batas wewenang dan kewajibannya
- Memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan semua pihak yang terkait dengan
pekerjaan yang dibicarakan
- 2. - Persiapan - kesalahan pemakaian alat - dapatkan work permit yang sesuai dengan pekerjaan yang
peralatan - kesalahan pengisian permit dilakukan
- kesalahan jenis/ tipe sensor - lakukan pre job meeting sebelum kerja
- - periksa peralatan sebelum digunakan
- pastikan peralatan yang digunakan tersedia dalam kondisi
baik dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan
dilakukan
- 3. - Persiapan mesin - pelaksana dan penanggung jawab kurang - pastikan bahwa referensi baik berupa regulasi, manual
(pendinginan dan mengerti dengan prosedur yang dimaksud Standard Operational Procedure (SOP) masih valid dan
pengurangan tekanan) - pelaksanaan proses pendinginan mesin dapat dipertanggungjawabkan
berjalan abnormal - pastikan bahwa prosedur kerja akan dilaksanakan telah
dimengerti dan tetapkan penanggung jawab dari setiap
langkah kerja serta batas wewenang dari kewajibannya
- memutuskan dengan tegas setiap langkah kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh semua pihak yang terkait
dengan pekerjaan yang dikerjakan
- 4. - Pelaksanaan - terkena peralatan yang tajam - pastikan permit dan APD sesuai dengan pekerjaan yang
penggantian - kesalahan dalam penggantian sensor akan dilakukan
a. lepas penutup panel - pastikan work permit dilampiri dengan JSA penggantian
burner control dengan sensor
melepas baut pengikat. - pastikan sensor sesuai dengan SOP
b. Ambil sensor lama dari - pastkan pemasangan sensor sesuai dengan manual standard
rumah sensor (box pemasangan yang dipersyaratkan
panel)
c. Ganti sensor dengan
yang baru dan tutup
kembali penutup.
-
- 5. - Cleaning - Mata terkena debu - Penggunaan APD sarung tangan dan kacamata
- Tangan terkena benda tajam

Você também pode gostar