Você está na página 1de 17

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA

TN. H DI RT 04 DUSUN 03 DESA AMOITO


KECAMATAN RANOMEETO
TANGGAL 14 FEBRUARI 2017

OLEH

ANNISA NURFITRIANA
P00312016106

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIV
2017
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA
KELUARGA TN H DI DUSUN I DESA AMOITO
KECAMATAN RANOMEETO KAB. KONSEL
TANGGAL 14 FEBRUARI 2017

I. Identitas Keluarga
1. Kepala Keluarga
Nama : Tn. Hendrik
Umur : 39 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan pokok : Wiraswasta
Penghasilan perbulan : 1,5 juta / bulan
Perkawinan ke : 1 (Satu)
Agama : Islam
Alamat : Desa Amoito Dusun 3

2. Data Anggota Keluarga Yang Hidup

No Nama Umur Agama Hub. Keluarga Pendidikan Pekerjaan


1 Hartian 29 Thn Islam Istri SMA IRT
2 Agista 10 tahun Islam anak SD pelajar
3 Ananda 3,5 bulan Islam anak Belum -
sekolah

3. Genogram
Alm Al Alm
H
R
m H
T

H W J
P A H
H

Keterangan :
1. = perempuan

2. = laki-laki

3. = garis pernikahan

4. = garis keturunan

5. = pasien

6. = keluarga yang tinggal serumah

II. Pola / Kebiasaan Keluarga sehari-hari


1. Pola makanan keluarga
Makanan pokok : Nasi, sinonggi
Frekuensi makanan/hari : 3x sehari
Menu makanan keluarga : Nasi + sayur + Lauk
2. Pola rekreasi dan hiburan : Tidak ada waktu khusus untuk
melakukan rekreasi / hiburan
3. Pola komunikasi keluarga
Dalam menghadapi suatu masalah kesehatan, yang mengambil
keputusan untuk mencari jalan pemecahan adalah kepala keluarga.
Tidak ada perselisihan / konflik antara anggota keluarga
III. Data Kesehatan Lingkungan
1. Perumahan
a. Status kepemilikan rumah :
Milik sendiri
b. Bentuk bangunan :
Permanen
c. Komposisi ruangan dan jumlahnya
Ruang tamu :1
Ruang tidur :4
Ruang makan :1
Dapur :1
Kakus :4
d. Luas bangunan :
10 x 10 meter
e. Penerangan :
listrik
f. Ventilasi rumah :
jendela
g. Lantai :
tehel
2. Sarana sanitasi lingkungan
a. Sumber air minum :
dari aliran AURI
b. Untuk mencuci :
dari aliran AURI
c. Penggunaan air minum : dimasak sampai
mendidik
d. Jarak antara sumber air minum dengan tempat
pembuangan kotoran 100 meter
e. Air limbah di buang ke :
tanah
f. Pembuangan kotoran (BAB/BAK) :
WC
g. Kebiasaan keluarga membuang sampah :
dialang-alang dekat rumah.
h. Pembuangan kotoran :
langsung dibuang lalu dibakar
i. Status WC yang digunakan keluarga :
Milik sendiri
j. Pemeliharaan kebersihan WC :
1x seminggu dikuras
k. Ternak peliaraan :
tidak ada
l. Pekarangan :
ada

IV. Pemanfaatan Sarana Kesehatan


1. Apabila anggota keluarga sakit, mereka berobat ke puskesmas Ranomeeto
2. Jarak rumah dengan fasilitas kesehatan + 5 KM
V. Fasilitas Yang Dimiliki
1. Fasilitas transportasi : Motor
2. Fasilitas komonikasi : HP

VI. Data Personal Hygiene


1. Rambut
Kebersihan : bersih
Kebiasaan mencuci rambut : 2 X seminggu
Bahan pencuci rambut : Shampo
Anggota keluarga yang bermasalah : Tidak ada
2. Mulut dan gigi
Kebersihan : Bersih
Kebiasaan menggosok gigi : 2 X sehari
Alat yang digunakan untuk menggosok gigi : Sikat gigi
Menggunakan pasta gigi : Ya
Anggota keluarga yang bermasalah : Tidak ada
3. Kulit
Kebersihan : Bersih
Frekuensi : Mandi 2 X sehari
Tempat mandi : Sumur
4. Kebersihan tangan dan kaki
Kebiasaan mandi alas kaki
: Ya
Kebiasaan mencuci tangan sebelum
: Ya
Kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur
: Tidak

5. Pakaian
Kebersihan : Kurang
bersih
Kebiasaan mengganti pakaian
: 1 X / hari
VII. Data KIA
1. Anak balita

No Berat Badan Imunisasi


Penolong DPT Polio Hep
Urut Nama Campak Ket
Persalinan Lahir Sekarang BCG 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Anak
1 Agista dokter 4800 25 Kg Lengkap
2 Ananda Bidan 3800 15 Kg Lengkap

Pertumbuhan anak perkembangan


Anak tidak ditimbang alasannya imunisasi sudah lengkap
Anak tidak memiliki KMS
Tidak ada makanan pantang bagi anak

VIII. Keluarga Berencana


1. Ibu pernah menjadi akseptor KB
2. Persepsi ibu tentang KB : ibu tidak mengerti
tentang manfaat KB

IX. Sosial Ekonomi Budaya Spiritual


1. Pendapatan dapat memenuhi kebutuhan keluarga
2. Yang menentukan keuangan keluarga : Istri
3. Ada pembagian tugas masing-masing anggota keluarga
yaitu suami sebagai kepala keluarga merupakan pencari nafkah utama bagi
keluarga yang dibantu oleh anak pertama, lalu istri sebagai pengatur dan
pengurus rumah tangga yang dibantu oleh anak kedua.

X Pendidikan Kesehatan
1. Kurangnya pengetahuan tentang alat kontrasepsi
2. Keluarga belum mengerti tentang pemanfaatan penimbangan balita di
posyandu setiap bulan
3. Keluarga belum mengerti tentang Papsmear / Pemeriksaan IVA

XI Kajian Status Kesehatan Keluarga


A. Kepala keluarga (Tn.Hendrik)
1. Riwayat kesehatan yang lalu : Bapak pernah
menderita kurang darah ( anemia dan sering kambuh jika kecapean
2. Riwayat kesehatan sekarang :
TTV (TD : 100 / 70 mmHg)
3 Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Jika menderita sakit bapak memeriksakan diri ke puskesmas
Bapak memeriksakan diri ke puskesmas saat sakit berat
Jika menderita sakit ringan bapak memeriksa diri ke polindes
B. Ibu (Ny. Hartian)
1. Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu pernah menderita
ulu hati sejak berusia 20 tahun dan masih sering kambuh sekarang
2. Riwayat kesehatan sekarang :
TTV (TD : 110 / 80 mmHg)
Ibu tidak pernah mengalami keputihan atau
penyakit genetalia lainnya
3. Pemanfaatan fasilitas kesehatan :
Saat Ibu hamil Ibu memeriksakan diri ke posyandu.
Ibu melahirkan Puskesmas ditolong oleh bidan pada anak 1 dan
anak 2 melahirkan di RS. Dewi sartika ditolong oleh bidan
Ibu pernah dapat penyuluhan diposyandu tentang ASI eksklusif,
bubur saring, diare, kehamilan.
Ibu pernah diperiksa genetalianya oleh bidan saat hendak
melahirkan.

C Anak 1 (Agista)
1. Riwayat kesehatan yang lalu : Anak tidak pernah mendapat penyakit
serius.
2. Riwayat kesehatan sekarang :
BB : 25 kg PB : 120 cm
Anak tidak keposyandu lg setelah imunisasinya lengkap
Anak termasuk anak yang cerdas dan aktif.
3. Pemanfaatan fasilitas kesehatan :
Jika menderita sakit memeriksa diri kepuskesmas
Jika menderita sakit, ringan ibu membawa anak kepuskesmas

D. Anak II (Ananda)
1. Riwayat kesehatan yang lalu : Anak lahir di RS. Dewi
Sartika ditolong oleh bidan, lahir spontan, letak kepala, bayi langsung
menangis.
2. Riwayat kesehatan sekarang :
BB : 13Kg PB : 90 cm
Anak tidak keposyandu lg setelah imunisasinya lengkap
Anak termasuk anak yang cerdas dan aktif.
1. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Jika menderita sakit ibu membawa bayinya di puskesmas.
memeriksakan diri kepuskesmas saat sakit berat.
XII. Kajian Status Kesehatan Lingkungan
Keluarga nyaman BAB di WC permanent.
Keluarga mempunyai WC permanent.

DATA
1. Ibu mengerti tentang ASI eksklusif.
2. Tidak adapun anggota keluarga yang mengerti tentang Paps Smear.
3. Anggota keluarga mengetahui tentang HIV
4. Jumlah anak 2 orang.
5. Umur anak 10 tahun, dan 3,5 tahun
6. Kebersihan anak dan pekarangan kurang.
7. Ibu menggunakan akseptor KB Implan
8. Keluarga mengetahui pentingnya kebersihan lingkungan
9. Ibu tidak mengerti tentang pentingnya penimbangan balita setiap bulan di
posyandu
10. Balita tidak memiliki KMS
11. Tn. Hendrik tidak merokok
Analisis Data

Masalah kesehatan/kebidangan yang dialami oleh keluarga Tn.H disebabkan


oleh factor ketidak tahuan, hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan
keluarga yaitu tamatan SMA disamping itu ditunjang pula oleh factor social budaya
masyarakat tempat tinggal klien.
Faktor ketidak tahuan tersebut di tandai oleh ketidak mengertian keluarga
mengenai tentang pemanfaatan posyandu, tentang KB dan Papsmear.
Tingkat pendidikan yang rendah dan pengaruh social budaya adalah salah satu
hambatan yang harus dihadapi dalam membina keluarga Tn.H karena itu intervensi
awal yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada keluarga yang
diharapkan dapat sedikit demi sedikit mengubah prilaku keluarga secara berlahan-
lahan. Tetapi katena reaksi positif yang diberikan oleh keluarga maka diharapkan
dengan penyuluhan dan intervensi rill yang disesuaikan dengan permasalahan dapat
memberikan hasil yang memuaskan sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh
keluarga dalam meningkatkan kemampuan dan kemauan memelihara kesehatan diri
dalam keluarganya sendiri.

Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan hasil analisis data, maka banyak
permasalahan yang timbul dalam keluarga Tn. H yang disebabkan oleh karena
factor kurangnya informasi atau ketidaktahuan disamping factor social budaya
sehingga menimbulkan masalah keluarga dan sebagai berikut
Ibu tidak mengetahui tentang pentingnya penimbangan balita diposy
Balita tidak memiliki KMS
Ibu tidk mengetahui tentang papsmear

Prioritas Masalah
Untuk mengatasi masalah Tn. H secara keseluruhan tidak mungkin, oleh
karena itu dilakukan Prioritas masalah kesehatan keluarga. Agar dapat melakukan
prioritas, maka dilakukan pembobotan masalah, sebagai berikut :

Keluarga tidak mengetahui tentang pentingnya penimbangan balita diposyandu

No Kreteria Perhitungan Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 2/3 X 1 2/3 Masalah merupakan ancaman
kesehatan bagi keluarga karena ibu
tidak mengetahui perkembangan
balitanya

2. Kemungkinan 2/2 X 2 2 Masalah dapat diubah dengan mudah


masalah dapat jika proses penyuluhan dan pendekatan
diubah berhasil.

3. Potensi 3/3 X 1 1 Masalah dapat dicegah jika keluarga


masalah untuk mengetahui tentang pentingnya
dicegah penimbangan balita dposyandu setiap
bulan

4. Menonjolnya 1/2 X 1 Masalah sama sekali tidak diketahui


masalah oleh keluarga yaitu paps smear dan
HIV yang hanya diketahui sedikit oleh
keluarga sebagai suatu masalah

Jumlah 4 1/6

Balita Tidak Memiliki KMS


No Kreteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 X 1 2/3 Masalah kepemilikan KMS merupakan
ancaman kesehatan dimana ancaman
kesehatan dimana anak ibu sudah tidak
memiliki KMS di anggap hilang.

2. Kemungkinan 2/2 X 2 2 Masalah dapat berubah dengan mudah


masalah dapat jika proses penyuluhannya dan
diubah pendekatan berhasil setelah KMS dig
anti oleh bidan, ibu dapat menjagannya
dengan baik.

3. Potensi 2/3 X 1 2/3 Masalah dapat dicegah jika keluarga


masalah untuk mengetahui akan pentingnya KMS
dicegah

4. Menonjolnya 1/2 X 1 2/2 Masalah sama sekali tidak diketahui


masalah oleh keluarga yaitu keluarga tidak
menyadari bahwa tidak memiliki KMS
merupakan suati masalah.

Jumlah 1,7

Kurangnya pengetahuan tentang paps smear


No Kreteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 X 1 2/3 Masalah merupakan ancaman
kesehatan bagi keluarga karena
kurangnya pengetahuan dapat
menimbulkan perilaku yang tidak sehat
yang dapat menimbulkan gangguan
reproduksi

2. Kemungkinan X 2 1 Masalah kurangnya pengetahuan yang


masalah dapat di akan dicoba atasi dengan penyuluhan
diubah akan sulit diubah sepenuhnya
mengingat factor pendidikan keluarga
terutama bapak dan Ibu yang rendah

3. Potensi 1/3 X 1 1/3 Masalah dapat dicegah jika keluarga


masalah untuk mempunyai pendidikan yang baik dan
dicegah sarana informasi yang memadai

4. Menonjolnya 0/2 X 1 0 Masalah sama sekali tidak diketahui


masalah oleh keluarga yaitu paps smear yang
hanya diketahui sedikit oleh keluarga
sebagai suatu masalah

Jumlah 1,9
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANGAN (SOAP)
TANGGAL 14 FEBRUARI 2017

Data subjektif (S) :


a. Ibu mempunyai 2 orang anak dan tidak pernah keguguran.
b. Umur anak Ibu yang terakhir 3,5 Tahun
c. Ibu menjadi aseptor KB implant
d. Ibu mengerti tentang manfaat alat kontrasepsi.

Data obyektif (O) :


a. Ku, baik, kesadaran : composmentis.
b. TTV (TD : 110/70 mmHg, N : 72 X menit, S : 36,7 %, P : 16 X / menit).
c. Konjungtiva tidak Anemis, Sclera tidak Ikterus.
d. Ada varises pada tungkai.

Assesment (A) :
Ibu menjadi aseptor KB implant

Planning (P) :
Hari selasa, 14 Februari 2017
1. Memperkenalkan diri pada keluarga dan keluarga memberikan respon yang
positif.
2. Menjelaskan pada keluarga tentang tindakan pemeriksaan yang akan
dilakukan dan ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
3. Menjelaskan kepada tentang masalah ibu yaiti belum pernah ber KB dan
resiko yang akan terjadi yaitu ibu dapat hamil lagi.
4. Memberikan penyuluhan tentang Macam macam kontrasepsi dan efek
sampingnya dan ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan.

Follow UP (tanggal 14 januari 2017)


1. Ibu mengerti tentang macam- macam alat kontrasepsi KB
2. Ibu mau mau menggunakan salah satu alat kontrasepsi.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANGAN
( SOAP )
TANGGAL 14 FEBRUARI 2017

Data subjektif (S) :


1. keluarga terdiri atas ayah, ibu dan 2 orang anak.
2. Ibu mempunmyai 1 anak :10 tahun dan 1 anak : 3.5 tahun
3. keluarga tidak mengetahui tentang pemanfaatan posyandu

Data Objektif (O) :


1. Ku anggota keluarga baik.
Kesadaran compos mentis.
2. Anak 1 (10 tahun) : BB : 20 kg PB : 120 cm
Anak 2 (3,5 tahun) : BB : 15 kg PB: 90 cm
Assesment (A) :
Keluarga belum mengerti tentang pemanfaaatan penimbangan balita diposyandu
setiap bulan

Panning (P) :
Tanggal 14 februari 2017
a. Menjelaskan kepada keluarga tentang pemanfaatan penimbangan balita
diposyandu setiap bulan dan keluarga mengerti tentang penjelasan yang
diberikan.

Follow UP (Tanggal 14 februari 2017)


1. Keluarga mengerti tentang pemanfaatan penimbangan balita
diposyandu
2. Ibu mau membawa balita diposyandu.

Você também pode gostar