Você está na página 1de 6

Analisa Bangunan Tidak Simetris

ANALISIS BANGUNAN TIDAK SIMETRIS DALAM


MEMIKUL GAYA GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN SAP 2000

Oleh:
Pada Lumba

ABSTRAK
Indonesia dilalui oleh dua jalur gempa dunia yakni Jalur Sirkum Pasific (Circum Pacific Belt)
dan jalur Trans Asia (Trans Asiatic Belt). Kondisi ini menunjukan bahwa Indonesia merupakan
daerah yang rawan terjadinya gempa bumi. Akhir-akhir ini daerah-daerah di Indonesia dilanda
gempa bumi yang banyak menelan korban jiwa dan menghancurkan rumah penduduk dan gedung.
Pada penelitian ini penulis menitikberatkan pada analisis denah bangunan tidak simetris dalam
memikul beban dengan menggunakan SAP2000. Tipe struktur yang dianalisis adalah rumah
sederhana bertingkat 2 yang berbentuk tidak simetris baik pada sumbu x maupun pada sumbu y.
Uuntuk mengetahui seberapa besar pengaruh bentuk denah terhadap kemampuan dalam menerima
beban gempa, dalam hal ini dilakukan analisis dengan menggunakan perangkat lunak SAP2000.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SAP2000 untuk bangunan dengan denah tidak
simetris dimana terjadi gaya torsi hampir pada semua elemen struktur (kolom dan balok). Pada
bangunan tidak simetris gaya torsi yang terbesar terjadi pada daerah pertemuan struktur bangunan
pada arah sumbu x dan y. Alternatif penanganan dalam rangka mengurangi gaya torsi yang terjadi
pada struktur diatas adalah dengan memisahkan secara struktur bagian pertemuan dari bangunan
pada arah sumbu x dan y.

Keyword:

1. PENGANTAR Sehingga menyebabkan skala goyangan di


Indonesia dilalui oleh dua jalur gempa permukaan besar hingga MMI Skala VI-VII
dunia yakni Jalur Sirkum Pasific (Circum yang sangat merusak bangunan. Korban jiwa
Pacific Belt), yang melalui Indonesia pada dan harta pun tak dapat dihindari terutama di
daerah Sulawesi Utara dan Irian Jaya dan jalur daerah Padang dan Pariaman. Banyaknya
Trans Asia (Trans Asiatic Belt), yang melalui bangunan gedung dan rumah sederhana yang
Indonesia pada daerah Bukit Barisan, Lepas rata dengan tanah akibat terjadinya gempa ini,
pantai selatan P. Jawa, Kep. Sunda Kecil dan dan tentu saja hal ini menunjukan bahwa ada
Maluku. Kondisi ini menunjukan bahwa sesuatu yang harus kita cermati bersama,
Indonesia merupakan daerah yang rawan akan terutama mengenai bagaimana untuk
terjadinya gempa bumi. Terakhir ini dimana kedepannya hal semacam kejadian diatas
gempa dengan kekuatan 7,6 SR telah seperi ratanya rumah dan gedung dengan tanah
mengguncang daerah Sumatera Barat dengan tidak terjadi lagi.
episentrum di Pariaman, yang tepatnya terjadi Dari penjelasan diatas penulis mengkaji
pada tanggal 30 September 2009. Goncangan lebih dalam tentang bangunan rumah
gempa ini juga dirasakan warga masyarakat sederhana tahan gempa bertingkat 2 serta
Rantauprapat, Aeknabara, Sungaiberombang denahnya berbentuk tidak simetris dengan
Kabupaten Labuhanbatu, Aekkanopan, menggunakan piranti lunak Program SAP2000
Guntingsaga, Tanjungleidong, Kabupaten (Struktur Analisis Program). Pengertian rumah
Labuhanbatu Utara, Kotapinang, Perlabian, sederhana disini adalah rumah yang dibangun
Hutagodang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. oleh masyarakat tanpa direncanakan dan
Gempa Padang kali ini memiliki kedalaman 80 dilaksanakan oleh para ahli bangunan. Analisis
Km tetapi kekuatannya 7.6 Mw (sangat kuat). dengan SAP2000 ini dibuat dengan melakukan
Page 72 JURNAL APTEK Vol. 2 No. 1 Juli 2010
Analisa Bangunan Tidak Simetris
simulasi terhadap model atau bentuk struktur pushover analysis ETABS (Yosafat Aji
yang direncanakan. Dari hasil simulasi itu kita Pranata, 2006)
dengan cepat dapat mengetahui bagian mana Studi yang dilakukan oleh Wiryanto
dari struktur yang kita tinjau merupakan Dewobroto (2005) membahas detail langkah-
bagian yang paling lemah, sehingga alternatif langkah perancangan balok beton bertulang
tindakan pencegahan dapat dilakukan sedini dengan SAP2000 , sekaligus perbandingan
mungkin. desain dengan secara manual pada problem
Tinjauan pustaka yang berkaitan yang sama. Terbukti dengan merubah
dengan penelitian ini diantaranya : parameter faktor reduksi kekuatan maka hasil
Salah satu strategi mengantisipasi program sesuai dengan Code Indonesia (SK
risiko kegagalan struktur bangunan berfungsi SNI T-15-1991-03). Perancangan struktur
dapat dimulai dari tahap perencanaan. tahan gempa yang mensyaratkan daktailitas
Langkah pertama yang penting adalah secara khusus telah ditetapkan sebagai nilai
memperkirakan penyebab kegagalan sehingga default pada perancangan rangka beton
dapat dibuat simulasi kejadiannya. Selain bertulang, sehingga untuk struktur rangka
simulasi fisik (eksperimen) maka simulasi biasa (beban gravitasi) maka fasilitas default
numerik berbasis komputer menjadi alternatif tersebut perlu dinon-aktifkan, jika tidak maka
lain yang canggih dan relatif murah (Wiryanto hasilnya tidak ekonomis (boros).
Dewobroto[2], Sahari Besari[3], 2006) Studi yang dilakukan oleh Bambang
Indonesia daerah rawan gempa, untuk budiono (2007) tentang simulasi struktur
mengurangi resiko bencana perlu konstruksi dengan sistem hibrida, yakni menggunakan
bangunan tahan gempa. Analisa dan evaluasi test eksperimental di laboratorium misal
kinerja dapat dilakukan dengan analisa beam-column sebagai suatu komponen
pushover yang built-in pada program struktur dan digabungkan dengan model
SAP2000, sedangkan titik kinerja evaluasi analitis dari software yang mengisi
harus ditentukan tersendiri secara manual kekurangan komponen struktur yang lain.
dengan berbagai metoda (kecuali metode Cara analitis bangunan tahan gempa
Spektrum Kapasitas). Analisa pushover (beban yang sederhana mungkin saja sedikit
dorong statik) adalah analisa statik nonlinier menyebabkan biaya konstruksi lebih mahal.
perilaku keruntuhan struktur terhadap gempa, Namun keuntungan kecepatan perencanaan
sedangkan titik kinerja adalah besarnya dan lebih fokusnya perencana pada rencana
perpindahan maksimum struktur saat gempa pendetailan dan pelaksanaan, dapat
rencana. (Wiryanto Dewobroto, 2005) memberikan manfaat melebihi tambahan biaya
Melakukan studi pada tiga buah yang harus dikeluarkan (Ratna K. Gunawan,
gedung beton bertulang dengan sistem struktur Anwar. S, SP. Limasalle, 2007)
rangka khusus dan menengah pemikul momen,
bertingkat sepuluh dan beraturan. Gedung
didesain sesuai SNI 1726 (2002) dan SNI 03-
2874 (2002). Perilaku seismiknya dievaluasi
memakai evaluasi kinerja memanfaatkan

Pada Lumba Staf Pengajar Program Studi Konstruksi Sipil - Politeknik Pasir Pengaraian Page 73
Analisa Bangunan Tidak Simetris

2. CARA PENELITIAN
A. Langkah Penelitian

Mulai

Identifikasi Permasalahan

Fenomena di lapangan Penelusuran Teori

Pembuatan model struktur

Analisis model SAP2000

Alternatif perbaikan model

Penetuan alternative
perbaikan

Selesai

Gambar 1. Langkah Penelitian

B. Data penelitian bertingkat 2, dengan bentuk denah


Adapun data yang dibutuhkan dalam dapat dilihat pada gambar di bawah
penelitian ini adalah : ini :
a. bentuk model struktur yang ditinjau
adalah bangunan tidak simetris

Gambar 2. Denah Bangunan tidak Simetris Lt. Dasar dan 1

Page 74 JURNAL APTEK Vol. 2 No. 1 Juli 2010


Analisa Bangunan Tidak Simetris

b. Kekuatan dari material struktur yang ditinjau berada di Pasir Pengaraian


direncanakan adalah : fc = 17,5 Mpa, (Propinsi Riau), yang merupakan ibukota
fy = 300 Mpa (tulangan utama), fy = Kabupaten Rokan Hulu.
240 Mpa (untuk sengang)
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Lokasi Penelitian Hasil perhitungan struktur bangunan tidak
Dalam penelitian ini penulis simetris dengan menggunakan SAP 2000:
mengasumsikan bahwa bangunan yang

Gambar 3. Gaya Torsi pada Bangunan tidak Simetris

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan penanganan dalam rangka mengurangi gaya
SAP2000 untuk bangunan tidak simetris torsi yang terjadi pada struktur diatas adalah
terjadi gaya torsi hampir pada semua elemen dengan memisahkan secara struktur bagian
struktur (balok dan kolom). Dimana gaya torsi pertemuan dari bangunan pada arah sumbu x
yang terbesar terjadi pada daerah pertemuan dan y, seperti terlihat pada gambar 4 di bawah
struktur bangunan pada arah sumbu x dan y, ini :
yang dapat dilihat pada gambar 3. Alternatif

Pada Lumba Staf Pengajar Program Studi Konstruksi Sipil - Politeknik Pasir Pengaraian Page 75
Analisa Bangunan Tidak Simetris

Gambar 4. Alternatif Denah Bangunan Tidak Simetris

4. KESIMPULAN 1. Bapak Dr. Ir. H. Syafruddin Nasution, M.


Bentuk denah sangat berpengaruh terhadap Sc, selaku Rektor Universitas Pasir
analisis suatu struktur, dimana dari hasil Pengaraian
perhitungan dengan menggunakan SAP2000 2. Arie Syahrudin Sibarani, ST, selaku Ka.
untuk bangunan denah tidak simetris terjadi Prodi D-III Konstruksi Sipil Universitas
gaya torsi hampir pada semua elemen struktur Pasir Pengaraian
(balok dan kolom). Dimana gaya torsi yang 3. Syahroni, ST, selaku Ka. Prodi S-1 Teknik
terbesar terjadi pada daerah pertemuan Sipil Universitas Pasir Pengaraian
struktur bangunan pada arah sumbu x dan y.
Untuk mengurangi gaya torsi yang terjadi G. DAFTAR PUSTAKA
pada struktur yang bentuk denahnya tidak Bambang budiono, 2007, Analisis Respon
simetris adalah dengan memisahkan secara Struktur Tahan Gempa dengan Metoda
struktur bagian pertemuan dari bangunan pada Simulasi Hibrida Menggunakan
arah sumbu x dan y. Telematika Kolaborasi Cyber, seminar
dan pameran HAKI, Konstruksi Tahan
5. SARAN Gempa di Indonesia
Penelitian ini merupakan penelitian awal
yang penulis lakukan terutama yang berkaitan Ratna K. Gunawan, dkk, 2007,
dengan struktur bangunan, sehingga tentunya Penyederhanaan Cara Perhitungan
masih banyak terdapat kekurangan baik di Struktur untuk Bangunan Tahan Gempa
metodologi maupun pada pembahasannya. tertentu, seminar dan pameran HAKI,
Untuk itu penulis berharap kritik yang Konstruksi Tahan Gempa di Indonesia
membangun yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil yang sudah diperoleh. Standar Nasional Indonesia, 2002, Tata
Disamping itu perlu dilakukan penelitian lebih Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
lanjut terkait dengan permasalahan yang belum Bangunan Gedung (Beta Versioan),
tergarap oleh penulis dalam laporan penelitian Bandung
ini.
Standar Nasional Indonesia, 2002, Standard
F. UCAPAN TERIMA KASIH Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya Struktur Bangunan Gedung, Bandung
disampaikan kepada :
Wiryanto Dewobroto, dkk, 2006, Simulasi
Numerik Berbasis Komputer Solusi

Page 76 JURNAL APTEK Vol. 2 No. 1 Juli 2010


Analisa Bangunan Tidak Simetris
Pencegah Bahaya Akibat kegagalan
Bangunan, Jurnal Teknik Sipil, vol 2 Yosafat Aji Pranata, 2006, Evaluasi Kinerja
no.2 Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa
dengan Pushover Analysis (sesuai ATC-
Wiryanto Dewobroto, dkk, 2006, Evaluasi 40, FEMA 356 DAN FEMA 440),
Kinerja Bangunan Baja Tahan Gempa Universitas Kristen Maranatha
dengan SAP2000, Jurnal Teknik Sipil, Bandung.
vol 3 no.1

Pada Lumba Staf Pengajar Program Studi Konstruksi Sipil - Politeknik Pasir Pengaraian Page 77

Você também pode gostar