Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Kata Kunci: Sebaran Spasial, Alat Transportasi, Trans Serasi, Efektivitas Program
ABSTRACT
The research was conducted in the city of Tabanan with the aimed of : (1) Identify the
spatial distribution of traffic violations by junior high school students in the city of Tabanan
(2) Knowing the factors that influence the selection of a means of transportation to go to
and back from school by junior high school students in the city of Tabanan (3) Identify the
program's effectiveness Trans Serasi in reducing the number of traffic violations by junior
high school students in the city of Tabanan. The design of the study was descriptive
qualitative method. Determination of the sample was using purposive sampling technique.
The data were collected by interview, observation, documentation, literature.
The results showed: (1) the spatial distribution of traffic violations by junior high school
students in the city of Tabanan is not evenly spread pattern (random) (2) The use of means
of transportation to go to and back from school is dominated Trans Serasi service usage.
Usage of Trans Serasi is driven by three factors, namely, Trans Serasi timely, Trans Serasi
practical and not bother parents, and Trans Serasi cost (3) Trans Serasi program reduce
the number of traffic violations by junior high school students in the city of Tabanan known
to be effective there is a reduction violation of 2014 amounted to 99 violations and in 2015
was reduced to 95 violation or a decline of 4.04%.
penggunaanya lebih simpel dan efektif pengendara sepeda motor yang masih
serta biaya untuk membelinya pun lebih berada pada jenjang SMA dan SMP.
murah dibandingkan mobil. Sepeda motor Pelanggaran lalu lintas oleh pelajar SMP
tidak hanya dijadikan sebagai bisnis jasa sudah sangat meresakan karena
namun juga digunakan sebagai alat jumlahnya yang tergolong tinggi, ironisnya
transportasi masyarakat sehari- hari. pelajar SMP seharusnya tidak
Ditjen perhubungan darat Provinsi Bali mengendarai kendaraan bermotor baik itu
2013 mencatat jumlah sepda motor di digunakan ketika sekolah dan di luar
Provinsi Bali tahun 2012 sebanyak urusan sekolah karena pelajar SMP yang
2.907.550 unit, sedangkan jumlah mobil rata-rata berusia 14 tahun belum bisa
baik mobil pribadi, bus dan truk hanya memiliki SIM. Fenomena ini dapat
851.670 unit. Jumlah sepeda motor di dijumpai di salah satu kota di Provinsi Bali
Provinsi Bali juga terus mengalami yaitu Kota Tabanan.
peningkatan. Peningkatan ini dilihat dari Kota Tabanan merupakan bagian dari
tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 Kawasan Metropolitan Sarbagita
dengan rata-rata peningkatan sebanyak (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan)
2,6%. Pada tahun 2009 jumlah sepda yang ditetapkan sesuai dengan deliniasi
motor sebanyak 2,120,116 unit, di tahun PKN dalam Peraturan Pemerintah No 26
2010 meningkat menjadi 2,395,771 unit, di tentang RTRWN yang terdiri dari Kawasan
tahun 2011 sebanyak 2,709,815, dan di Perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar,
tahun 2012 meningkat menjadi 2,907,550 Tabanan (Sarbagita). Kawasan
unit metropolitan Sarbagita, mencakup:
Peningkatan jumlah sepeda motor Denpasar dan Kawasan Perkotaan Kuta
mempengaruhi kehidupan lalu lintas dan sebagai kawasan perkotaan inti yang
menimbulkan beberapa permasalahan memiliki keterkaitan fungsional dalam satu
antara lain sering terjadi kecelakaan sistem metropolitan dengan kawasan
akibat pelanggaran lalu lintas (Permana, perkotaan yang berdekatan di sekitarnya
2012). Pelanggaran lalu lintas yang sebagai sub sistem metropolitan terdiri
dimaksud adalah, pertama atas: Kawasan Perkotaan Mengwi,
mengemudikan kendaraan bermotor Gianyar, Tabanan beserta kawasan
berbalapan di jalan (pasal 297 UULLDAJ), perkotaan lainnya yang lebih kecil yaitu
kedua mengendarai sepeda motor tidak kawasan perkotaan Kerobokan, Jimbaran
mengenakan helm SNI (pasal 291 (RTBL Kota Tabanan, 2013)
UULLDAJ), ketiga mengendarai Adapun potensi dari Kota Tabanan
kendaraan bermotor tidak penuhi adalah, pertama adanya pasar sebagai
persyaratan teknis dan laik jalan yang aktivitas ekonomi yang utama, kedua
meliputi kaca spion, klakson, dll (pasal terdapat RSUD Tabanan, dan rumah sakit
285 UULLDAJ), keempat mengemudikan lainnya sebagai sarana kesehatan
kendaraan bermotor melanggar rambu masyarakat, ketiga terdapat 3 SMP
lalu lintas dan marka jalan (pasal 287 Negeri, yaitu SMP Negeri 1 Tabanan,
UULLDAJ), kelima mengemudikan SMP Negeri 2 Tabanan dan SMP Negeri 3
kendaraan bermotor tidak dilengkapi Surat Tabanan dan 5 SMP swasta, yaitu SMP
Tanda Nomor Kendaraan (STNK), tidak Saraswati 1 Tabanan, SMP PGRI 1
dapat menunjukkan SIM, dan tidak Tabanan , SMP Al-Amin, SMP Harapan,
dilengkapi surat keterangan uji berkala SMP Raudlotul Huffadz. Banyaknya SMP
dan tanda lulus uji berkala (pasal 288 di Kota Tabanan memiliki sisi negatif, yaitu
UULLDAJ), keenam mengemudikan banyak terjadi pelanggaran lalu lintas
kendaraan bermotor tanpa menggunakan yang dilakukan oleh pelajar SMP.
Surat Izin Mengemudi (pasal 281 Berdasarkan penelitian yang
UULLDAJ). dilakukan oleh Pratiwi tahun 2014
Pelanggaran lalu lintas adalah awal menemukan 6 bentuk pelanggaran lalu
dari terjadinya kecelakaan lalu lintas. lintas. Pertama mengemudikan kendaraan
Kecelakaan lalu lintas tidak hanya terjadi bermotor yang tidak dapat
pada orang dewasa, bahakan saat ini memperlihatkan Surat Izin Mengemudi
kecelakaan lalu lintas didominasi oleh (SIM), STNK, Surat Tanda Uji Kendaraan
e-journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Geografi (Vol 8 Tahun 2016)
(STUJ) yang sah atau tanda bukti lainnya Tindakan yang dilakukan oleh
sesuai peraturan yang berlaku atau dapat pemerintah untuk mengatasi masalah
memperlihatkan tetapi masa berlakunya pelanggaran lalu lintas mulai dari
sudah kadaluarsa. Kedua menggunakan mengambil sangsi tegas agar memberikan
jalan dengan cara yang dapat efek jera rupanya belum berhasil. Ada
membahayakan ketertiban atau anggapan bahwa sangsi positif dapat
keamanan lalu lintas. Ketiga membiarkan meningkatkan ketaatan bagi pelanggarnya
atau memperkenankan kendaraan dan mengurangi pelanggaran yang terjadi
bermotor dikemudikan oleh orang lain (Soekonto, 1998). Pemerintah membuat
yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi suatu kebijakan untuk mengurangi
(SIM). Kempat tidak memenuhi ketentuan pelanggaran tersebut, yaitu suatu program
peraturan perundang-undangan lalu lintas yang disebut dengan Trans Serasi.
jalan tentang penomoran, penerangan, Trans Serasi merupakan sebuah
peralatan, perlengkapan kendaraan. program dari pemerintah Kabupaten
Kelima membiarkan kendaraan bermotor Tabanan yang diresmikan tanggal 7 April
yang ada di jalan tanpa dilengkapi plat 2014. Trans Serasi merupakan program
tanda nomor kendaraan yang sah, sesuai yang pada dasarnya adalah angkutan kota
dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan (angkot) yang di buat untuk menyikapi 1)
yang bersangkutan. Keenam pelanggaran tingginya penggunaan sepeda motor oleh
terhadap perintah yang diberikan oleh pelajar SMP. 2) keterbatasan lahan parkir.
petugas pengatur lalu lintas jalan, rambu- 3) rendahnya penggunaan angkutan
rambu atau tanda yang ada di permukaan umum. Trans Serasi diharapkan dapat
jalan. mengurangi jumlah kecelakaan yang
Jumlah pelanggaran lalu lintas oleh melibatkan pelajar SMP di Kota Tabanan,
pelajar SMP di Kota Tabanan terus mengurangi penggunaan sepeda motor
mengalami peningkatan. Peningkatan oleh pelajar SMP di Kota Tabanan,
tersebut terjadi dari tahun 2011-2013 mengurangi kemacetan di Kota Tabanan
dengan presentase peningkatan dan meningkatkan pelayanan angkutan
pelanggaran sebanyak 58.88%. umum (Dishub kab.Tabanan 2015).
Peningkatan pelanggran lalu lintas oleh Angkutan kota (angkot) Trans Serasi
pelajar SMP di Kota Tabanan pada tahun 2014 melayani 3 (tiga) sekolah
mengakibatkan dampak negaif yaitu utama, yaitu: 1) SMPN 1 Tabanan, 2)
kecelakaan lalu lintas. Satuan Lalu Lintas SMPN 2 Tabanan, 3) SMPN 3 Tabanan
Kabupaten Tabanan tahun 2014 mencatat dan 1 (satu) sekolah tambahahan yaitu
137 kejadian kecelakaan yang melibatkan SMP Saraswati Tabanan. Keempat
pelajar SMP. sekolah tersebut memiliki jumlah pelajar
Pelanggaran yang umum diakukan terbanyak di Kota Tabanan, dengan total
adalah tidak memiliki SIM. Berdasarkan jumlah 3600 pelajar, dan pada tahun 2015
penelitian yang dilakukan Pratiwi tahun angkutan ini juga menyasar semua pelajar
2014 ditemukan pelanggaran tidak yang berada pada trayek Trans Serasi
memiliki SIM di 2 SMP Negeri Tabanan, (Dishub kab.Tabanan. 2015).
yaitu SMPN 2 Tabanan dan SMPN 3 Program ini menjadi urgen untuk
Tabanan, ditemukan pelanggaran lalu diteliti, karena untuk mengetahui
lintas yaitu tidak memiliki SIM yang efektivitas program Trans Serasi dalam
dilakukan oleh pelajar kelas 8C SMPN 2 mengurangi angka pelanggaran lalu lintas
Tabanan dan kelas 8G SMPN 3 Tabanan. pada pelajar SMP di Kota Tabanan.
Pelanggaran lalu lintas yang dilakukan Kemudian menjadi dasar pengembangan
oleh pelajar kelas 8C di SMPN 2 Tabanan program Trans Serasi ke Kecamatan yang
mencapai 20 pelajar dari keseluruhan 48 lain di Kabupaten Tabanan. Sehubungan
pelajar atau dalam presentase sebanyak dengan itu dipandang penting untuk
41.7%. Sedangkan pada kelas 8G di meneliti tentang Efektivitas Program
SMPN 3 Tabanan terdapat 23 pelajar Trans Serasi dalam Mengurangi Angka
yang melanggar dari keselurahan 42 Pelanggaran Lalu Lintas Pada Pelajar
pelajar atau dalam presentase 54.7%. SMP di Kota Tabanan.
e-journal Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Geografi (Vol 8 Tahun 2016)
Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan. Pratiwi, Oki dkk. 2014. Pelanggaran Lalu
2015. Angkutan Siswa Trans Lintas Kendaraan Bermotor Roda
Serasi. Tabanan: Dishub Dua yang Dilakukan Oleh Siswa
Kabupaten Tabanan. Sekolah Menengah Pertama,
(Studi Kasus Pada Wilayah Polres
----------. 2016. Angkutan Siswa Trans Kabupaten Tabanan, di Kota
Serasi: Dishub Kabupaten Tabanan). Jurnal Pendidikan PKN
Tabanan Undiksha, vol 2, no1.