Você está na página 1de 1

Artikel

Realistic Matematika Education (RME) sebagai Teori


Pembelajaran

Pembelajaran matematika realistik merupakan teori belajar mengajar dalam


pendidikan matematika. Teori pembelajaran matematika realistik pertama kali diperkenalkan
dan dikembangkan di Belanda pada tahun 1970 oleh Institut Freudenthal. Freudenthal
berpendapat bahwa matematika harus diartikan dengan realita dan matematika merupakan
aktivitas manusia. Oleh karena itu manusia harus diberi kesempatan untuk menemukan ide
dan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa. Untuk membantu penanaman
konsep pada siswa maka pembelajaran matematika harus dikaitkan dengan anak dan
kehidupan sehari-hari. Upaya ini dilihat dari berbagai situasi dan persoalan-persoalan
realistik. Realistik ini dimaksudkan tidak mengacu pada realitas tetapi pada sesuatu yang
dapat dibayangkan.

Adapun menurut pandangan konstruktifis pembelajaran matematika adalah


memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi konsep-konsep matematika
dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi. Guru dalam hal ini berperan sebagai
fasilitator. Dimana dalam hal ini guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan sendiri konsep-konsep matematika dengan kemampuan siswa sendiri dan guru
terus memantau atau mengarahkan siswa dalam pembelajaran.

Terkait dengan aktivitas matematisasi dalam belajar matematika, Freudenthal (dalam


Panhuizen, 1996: 11) menyebutkan dua jenis matematisasi yaitu matematisasi horisontal dan
vertikal dengan penjelasan seperti berikut ini:

Matematisasi horisontal menyangkut proses transformasi masalah nyata/ sehari-hari ke


dalam bentuk simbol.

Contoh matematisasi horisontal adalah pengidentifikasian, perumusan dan


pemvisualisasian masalah dengan cara-cara yang berbeda oleh siswa

Matematisasi vertikal merupakan proses yang terjadi dalam lingkup simbol matematika
itu sendiri.

contoh matematisasi vertikal adalah presentasi hubungan-hubungan dalam rumus,


menghaluskan dan menyesuaikan model matematika, penggunaan model-model yang
berbeda, perumusan model matematika dan penggeneralisasian.

Mengacu kepada dua jenis kegiatan matematisasi di atas de Lange (1987: 101)
mengidentifikasi empat pendekatan yang dipakai dalam mengajarkan matematika, yaitu
pendekatan mekanistik, empiristik, strukturalistik dan realistik. Pengkategorian keempat
pendekatan tersebut didasarkan pada penekanan atau keberadaan dua aspek matematisasi
(horisontal atau vertikal) dalam masing-masing pendekatan tersebut.

Você também pode gostar