Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Andika Prasetyo
Dara Ayu Neng Purnama
Haerun Nadwah
Laili Farikhatin
PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Gagal jantung kongestif terjadi sewaktu kontraktilitas jantung berkurang dan vetrikel
tidak mampu memompa keluar darah sebanyak yang masuk selama diastole. Hal ini
(Elizabeth J. Corwin).
yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi (Smeltzer &
Bare,2007).
B. ETIOLOGI
Menurut Brunner & suddarth (2002) penyebab gagal jantung kongestif yaitu:
2. Aterosklerosis koroner.
Menurut Brunner & suddarth (2002) Kelainan fungi otot jantung disebabkan karena
aterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit otot degeneratif atau inflamasi.
darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat).
atau pulmonal (peningkatan afterload) meningkatkan beban kerja jantung dan pada
kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alasan tidak jelas, hipertrofi otot jantung tadi tidak
dapat berfungsi secara normal, dan akhirnya akan terjadi gagal jantung.
karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.Ventrikel kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara terpisah. Gagal
ventrikel kiri paling sering mendahului gagal ventriel kanan. Gagal ventrikel kiri murni
sinonim dengan edema paru akut. Karena curah ventrikel berpasangan atau sinkron, maka
paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena ventrikel kiri tidak mampu memompa
darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan
cairan terdorong ke jaringan paru. Dispnu dapat terjadi akibat penimbunan cairan dalam
alveoli yang mengganggu pertukaran gas. Mudah lelah dapat terjadi akibat curah jantung
yang kurang menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya
pembuangan sisa hasil katabolisme, juga terjadi akibat meningkatnya energi yang
digunakan untuk bernapas dan insomnia yang terjadi akibat distress pernapasan dan
batuk. Bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti viscera dan jaringan
perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu mengosongkan volume
darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomodasikan semua darah yang secara
normal kembali dari sirkulasi vena. Manifestasi klinis yang tampak dapat meliputi edema
ekstremitas bawah, peningkatan berat badan, hepatomegali, distensi vena leher, asites,
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Gagal jantung kiri : kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena ventrikel
kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan dalam
yang dapat terjadi meliputi : dispnea, ortopnea, batuk, mudah lelah, takikardia,
insomnia.
a. Dispnea dapat terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu
pertukaran gas. Dispnea bahkan dapat terjadi pada saat istirahat atau dicetuskan
ortopnea pada malam hari, hal ini terjadi bila pasien, yang sebelumnya duduk
lama dengan posisi kaki dan tangan di bawah, pergi berbaring ke tempat tidur.
berada di bawah mulai diabsorbsi, dan ventrikel kiri yang sudah terganggu, tidak
dalam sirkulasi paru meningkat dan lebih lanjut, cairan berpindah ke alveoli.
c. Batuk yang berhubungan dengan ventrikel kiri bisa kering dan tidak produktif,
tetapi yang tersering adalah batuk basah yaitu batuk yang menghasilkan sputum
berbusa dalam jumlah yang banyak, yang kadang disertai bercak darah.
d. Mudah lelah dapat terjadi akibat curah jantung yang kurang menghambat jaringan
dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil
bernapas.
2. Gagal jantung kanan : bila ventrikel kanan gagal, yang menonjol adalah kongesti
visera dan jaringan perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu
mengakomodasikan semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi vena.
Manifestasi klinis yang tampak dapat meliputi edema ekstremitas bawah, peningkatan
berat badan, hepatomegali, distensi vena leher, asites, anoreksia, mual dan nokturia.
a. Edema dimulai pada kaki dan tumit juga secara bertahap bertambah ke tungkai,
b. Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi akibat
pembesaran vena di hepar. Bila proses ini berkembang, maka tekanan dalam
rongga abdomen ini dapat menyebabkan tekanan pada diafragma dan distress
pernafasan.
c. Anoreksia dan mual terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam rongga
abdomen.
d. Nokturia terjadi karena perfusi renal yang didukung oleh posisi penderita pada
saat berbaring. Diuresis terjadi paling sering pada malam hari karena curah
katabolisme yang tidak adekuat dari jaringan (Smeltzer, 2002 : hal 805).
Menurut smeltzer & bare (2001) tanda dan gejala penyakit gagal jantung kongesif
kehitaman.
2. CHF Akut : Ansietas, peningkatan berat badan, restletness, nafas pendek, bunyi
dyspnea, orthopnea, batuk, batuk darah, wheezing bronchial, sianosis, denyut nadi
lemah dan tidak teraba, penurunan urin output, delirium, sakit kepala.
DAFTAR PUSTAKA