Você está na página 1de 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Investasi Jangka Panjang ................................................................ 4


1. Pengertian Investasi Jangka Panjang ........................................................ 4
2. Klasifikasi Investasi Jangka Panjang ........................................................ 5
3. Jenis-Jenis Investasi Jangka Panjang ........................................................ 5
B. Internal Control ............................................................................................... 8
1. Pengertian Pengendalian Internal ............................................................. 8
2. Tujuan Pengendalian Internal ................................................................... 8
3. Unsur-Unsur Pengendalian Internal .......................................................... 9
4. Pengendalian Internal Investasi Jangka Panjang ...................................... 10
5. Tujuan Pemeriksaan Investasi Jangka Panjang......................................... 10
C. Tahap Audit Internal ....................................................................................... 11
1. Persiapan Audit ......................................................................................... 11
2. Pelaksanaan Audit..................................................................................... 11
3. Pelaporan Audit ........................................................................................ 11
4. Tindak Lanjut Audit.................................................................................. 11

BAB III AUDIT INTERNAL INVESTASI JANGKA PANJANG pada CV. AKE ABADI

A. Tahap Persiapan Audit .................................................................................... 12


B. Tahap Pelaksanaan Audit ................................................................................ 17
C. Tahap Pelaporan Audit.................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 20


PENDAHULUAN

Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika
terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur.
Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat
dimasa yang akan datang.

Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni


terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi keuangan suatu
perusahaan. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas investasi
yang dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan.

Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan kas
untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk menempatkan kelebihan dana sedangkan
untuk perusahaan lainnya investasi merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau
memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi,
investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan.
BAB II

A. DESKRIPSI INVESTASI JANGKA PANJANG

1. Pengertian Investasi Jangka Panjang

2. Klasifikasi Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang merupakan investasi yang pencairannya memiliki jangka


waktu lebih dari 12 bulan. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifatnya, yaitu:

A. Investasi Jangka Panjang Nonpermanen :


Investasi jangka panjang nonpermanen merupakan investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan atau suatu waktu akan dijual atau
ditarik kembali.
B. Investasi Jangka Panjang Permanen :
Investasi jangka panjang permanen merupakan investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan atau tidak untuk diperjualbelikan atau
ditarik kembali.

3. Jenis-jenis investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang ini dapat berupa;

1) Saham merupakan surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang
memberikan berbagai hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).
2) Obligasi adalah surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan
obligasi dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya. Adakalanya obligasi juga
mempunyai hak atas pembagian keuntungan.
3) Hutang Hipotik adalah pinjaman yang timbul sehubungan dengan perolehan dana dari
hutang yang dijaminkan menggunakan harta tetap. Di dalam perjanjian disebutkan bahwa
harta peminjam yang dijadikan sebagai jaminan berupa gedung ataupun tanah. Jika
peminjam ternyata tidak mampu melunasi hutang pada waktunya, pemberi pinjaman
memiliki hak untuk menjual agunan tersebut yang kemudian akan diperhitungkan dengan
hutang. Biasanya hutang hipotik ini diambil ketika dana yang dibutuhkan dapat dipinjam
dari hanya satu sumber saja, misalnya dengan mengambil hutang peminjam dari salah satu
bank tertentu.
4) Persekot kepada perusahaan afilasi, dana khusus (seperti singking fund, dana pensiun)
Perusahaan asuaransi di Indonesia begitu banyak dan sudah menjamur dengan
memasarkan dan memperkenalkan produk-produk unggulannya yang dipadukan dengan
program investasi dana pensiun. Apabila tiba masa pensiun, investor akan mendapatkan
sejumlah dana yang berasal dari hasil pengembangan dari pihak perusahaan asuransi.
Namun investasi dan aprogram pensium ini tidak banyak meghasilkan bunga dibanding
menabung pada sebuah bank tertentu yang sifat bunganya lebih besar dan tidak menentu
dibanding dengan investasi dana pensiun. besar keuntungan dan bunga yang diperoleh
tergantung dari besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dari perusahaan asuransi.

5) Aktiva tetap yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan perusahaan (seperti
tanah untuk ekspansi pabrik).
Perusahaan dapat melakukan investasi pada aktiva lain-lain, misalnya tanah dan bangunan
atau properti. Selain karena ada kelebihan dana, investasi itu dimaksudkan untuk
keperluan ekspansi masa yang akan datang. Penghasilan dari investasi itu pada umumnya
merupakan penghasilan kena pajak. Begitu juga dengan keuntungannya apabila investasi
itu dijual.

0
B. INTERNAL CONTROL
1. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2010:163) sistem pengendalian internal meliputi struktur
organisasi, metode, dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Sedangkan menurut Krismiaji (2010:218)
Pengendalian Internal (Internal Control)adalah rencana organisasi dan metode yang
digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva dan menghasilkan informasi yang akurat dan
dapat dipercaya.

2. Tujuan Pengendalian Internal


Suatu pengendalian yang efektif dan efesien sangat dibutuhkan oleh organisasi atau
perusahaan, karena dengan adanya sistem pengendalian internal diharapkan semua yang telah
ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik.
Menurut Mulyadi (2010:163) Tujuan Sistem Pengendalian Internal adalah :
1) Menjaga kekayaan organisasi. Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri,
disalahgunakan atau hancur karena kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi
dengan pengendalian yang memadai. Begitu juga dengan kekayaan perusahaan yang tidak
memiliki 10 wujud fisik seperti piutang dagang akan rawan oleh kekurangan jika dokumen
penting dan catatan tidak dijaga.
2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Manajemen memerlukan informasi
keuangan yang diteliti dan andal untuk menjalankan kegiatan usahanya. Banyak informasi
akuntansi yang digunakan oleh manajemen untuk dasar pengambilan keputusan penting.
Pengendalian internal dirancang untuk memberikan jaminan proses pengolahan data
akuntansi akan menghasilkan informasi keuangan yang teliti dan andal karena data
akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan perusahaan.
3) Mendorong efesiensi. Pengendalian internal ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha
yang tidak perlu atau pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan dan untuk
mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak efesien.
4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Untuk mencapai tujuan perusahaan,
manajemen metapkan kebijakan dan prosedur. Pengendalian internal ini ditujukan untuk
memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan.
Untuk mencapai kegunaan dan tujuan pengendalian internal diatas maka diperlukan
adanya sistem informasi akuntansi yang benar hal ini dapat memberikan bantuan yang
utama terhadap kekayaan perusahaan dengan cara penyelenggaraan pencatatan aktiva yang
baik.
3. Unsur Unsur Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2010:427-428) Unsur-unsur Pengendalian Internal kas adalah sebagai
berikut :

a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.


Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab
fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan pokok perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur misalnya, kegiatan pokoknya
adalah memproduksi dan menjual produk. Untuk melaksanakan kegiatan pokok tersebut
dibentuk departemen produksi, departemen pemasaran, dan departemen keuangan dan
umum.
b) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam
organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi dalam organisasi.
c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit dan organisasi.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptidakan
praktik yang sehat adalah:
Penggunaan formulir bernomor urut tercetidak yang pemakaiannya harus
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang
Pemeriksaan mendadak
Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau
satu unit organisasi
Perputaran jabatan
Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak
Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya
Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur
sistem pengendalian internal yang lain
d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya berbagai cara
berikut ini dapat ditempuh :

Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya.


Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai kecakapan sesuai dengan tuntutan
tanggung jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus mengadakan analisis jabatan
yang ada dalam perusahaan dan menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon
karyawan yang menduduki jabatan tersebut.
Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai
dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
Misalnya untuk menjamin transaksi penjualan dilaksanakan oleh karyawan yang
kompeten dan dapat dipercaya, pada saat seleksi karyawan untuk mengisi jabatan
masing-masing kepala fungsi pembelian, kepala fungsi penerimaan dan fungsi
akuntansi, manajemen puncak membuat uraian jabatan (job description) dan telah
menetapkan persyaratan jabatan (job requirements). Dengan demikian pada seleksi
karyawan untuk jabatan-jabatan tersebut telah digunakan persyaratan jabatan tersebut
sebagai kriteria seleksi.

4. Pengendalian Internal Terhadap Investasi Jangka Panjang

5. Tujuan Pemeriksaan Investasi Jangka Panjang


C. TAHAP AUDIT INTERNAL
1. Persiapan Audit
a. Penentuan sasaran: ruang lingkup,dan lokasi pemeriksaan
b. Penentuan susunan/koomposisi tim pemeriksa, yang jumlah dan kompetensinya
disesuaikan dengan beban kerja yang telah teridentifikasi
c. Penyusunan Program Kerja, termasuk pengumpulan dan penelaahan informasi
umum mencakup ketentuan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku
d. Pengumpulan dan penelaahan data dan informasi umum tentang unit yang diaudit,
serta kebijakan dan ketentuan yang berlaku
e. Penentuan waktu pemeriksaan

2. Pelaksanaan Audit
a. Pembicaran pendahuluan dengan Manajemen Pelaksana yang akan diperiksa
b. Pelaksanaan langkah kerja yang tersebut dalam Program Kerja Pemeriksaan
c. Penuangan hasil pelaksanaan langkah kerja pemeriksaan ke dalam Kerta Kerja
Pemeriksaan
d. Pembicaraan temuan hasil pemeriksaan untuk memperoleh komentar dan
tanggapan dari Manajemen Pelaksana yang diperiksa

3. Pelaporan Audit
a. Mereview Kertas Kerja Pemeriksaan
b. Menyusun konsep Laporan Hasil Pemeriksaan berdasarkan materi dalam Kertas
Kerja Pemeriksaan yang telah direview.
c. Membicarakan konsep laporan hasil pemeriksaan dengan Manajemen Pelaksana
yang diperiksa. Laporan Hasil Pemeriksaan ini antara lain bertujuan agar temuan,
kesimpulan, rekomendasi dan komentar hasil pemeriksaan dapat dikomunikasikan
secara resmi kepada Manajemen Pelaksana untuk mendapatkan tindak lanjut atas
rekomendasi tersebut

4. Tindak Lanjut Audit


a. Memantau pelaksanaan tindak lanjut
b. Menegaskan kembali rekomendasi dalam hal tindak lanjut yang diusulkan
belum/tidak dilaksanakan.
https://idiotsbrainn.blogspot.co.id/2016/04/audit-siklus-investasi.html

http://salehfaisal.blogspot.co.id/2015/11/audit-investasi.html

https://www.facebook.com/ekis.stain.wtp/posts/610832962261111

http://keuda.kemendagri.go.id/asset/dataupload/paparan/modul-penerapan-akuntansi-berbasis-
akrual/modul2/08.Kebijakan-Akuntansi-Investasi.pdf

http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/71/BAB%202.pdf?sequence=7&isAllowed
=y

https://yunipuji21.wordpress.com/2014/12/16/unsur-unsur-sistem-pengendalian-intern/

Você também pode gostar