Você está na página 1de 5

NAMA : ALIK HUSNA

NIM : 1724143019
KELAS : TMT 6 F

RANGKUMAN ZAKAT TANAMAN DAN BUAH-BUAHAN


Hasil-hasil pertanian yang wajib dizakati
Zakat sepersepuluh atau seperduapuluh itu wajib dikeluarkan dari seluruh
tanaman yang diharapkan untuk pemanfaatan dan peningkatan nilai tanah,
menurut Abu Hanifah, Daud Azh-Zhahiriy, Umar bin Abdul Aziz, Mujahid, dan
Hammad bin Abi Sulaiman. Dalilnya:
Firman Allah swt., dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
bumi untuk kamu. (Al-Baqarah: 267)
Hadits Rasulullah saw., Tanaman yang disiram dengan air hujan dan mata
air atau disiram dengan aliran sungai, maka zakatnya sepersepuluh.
Sedangkan yang disirami dengan ditimba, maka zakatnya seperduapuluh.
(Al-Jamaah kecuali Imam Muslim)

Nishab Zakat Tanaman dan Buah-buahan


Nishab zakat tanaman dan buah-buahan adalah sebesar lima wasaq, sesuai
dengan hadits Rasulullah saw., Yang kurang dari lima wasaq tidak wajib zakat.
(muttafaq alaih). Pendapat ini adalah pendapat jumhurul ulama dari kalangan
sahabat dan tabiin serta ulama berikutnya, seperti yang disebutkan oleh Ibnu
Qudamah dalam Al-Mughni.
Satu wasaq = 60 sha. Dan satu sha menurut ukuran Madinah adalah 4
mud. Satu mud adalah sepenuh dua telapan tangan orang dewasa ukuran sedang
ketika menjulurkan tangannya.
Satu sha ukuran Madinah atau 4 mud itu adalah 5 rithl dan sepertiganya,
sekitar 2176 gr. Maka satu nishab itu adalah: 300 sha x 2176 = 652,8 kg
Lima wasaq = 300 sha= + 653 kg
Maksud dari 5 wasaq adalah berat bersih (tanpa kulit) hasil tanaman
mencapai 5 wasaq. Oleh sebab itu, hitungan nishobnya tanaman yang ada kulitnya
berbeda dengan hitungan nishobnya tanaman yang tidak ada kulitnya.
Apabila tanaman tersebut biasa dikonsumsi beserta kulitnya (misalnya
jagung), maka kulit tersebut termasuk dalam hitungan nishob. Maksudnya,
nishob makanan tersebut 5 wasaq, walaupun beserta kulitnya.
Apabila kulit yang menyertai tanaman hanya berfungsi untuk menjaga,
dan tidak untuk dikonsumsi (misalnya padi), maka kulit tidak termasuk dalam
hitungan nishob, alias berat bersih dari tanaman tersebut harus mencapai 5
wasaq.
Dengan demikian, apabila berat bersih dari 10 wasaq tanaman yang ada
kulitnya adalah 5 wasaq, maka nishobnya tanaman beserta kulit tersebut adalah 10
wasaq. Begitu pula apabila 15 wasaq tanaman beserta kulitnya, berat bersihnya 5
wasaq maka nishobnya adalah 15 wasaq.
Ulama sepakat bahwa buah-buahan yang wajib dikeluarkan zakatnya
hanya meliputi buah kurma dan anggur. Nishob dan prosentase zakatnya buah-
buahan itu sebagaimana nishob dan prosentase zakatnya tanaman, yaitu 5 wasaq
atau 300 sho dengan standart kurma kering (tamr) dan anggur kering (zabib).

Kadar Zakat Tanaman dan Buah-buahan


Pertama, jika tanaman diairi dengan air hujan atau dengan air sungai tanpa
ada biaya yang dikeluarkan atau bahkan tanaman tersebut tidak membutuhkan air,
dikenai zakat sebesar 10 %.
Kedua, jika tanaman diairi dengan air yang memerlukan biaya untuk
pengairan misalnya membutuhkan pompa untuk menarik air dari sumbernya,
seperti ini dikenai zakat sebesar 5%.
Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits dari Ibnu Umar, Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,




Tanaman yang diairi dengan air hujan atau dengan mata air atau dengan air
tada hujan, maka dikenai zakat 1/10 (10%). Sedangkan tanaman yang diairi
dengan mengeluarkan biaya, maka dikenai zakat 1/20 (5%).
Jika sawah sebagiannya diairi air hujan dan sebagian waktunya diairi air
dengan biaya, maka zakatnya adalah x 1/10 = 3/40 = 7,5 %. Dan jika tidak
diketahui manakah yang lebih banyak dengan biaya ataukah dengan air hujan,
maka diambil yang lebih besar manfaatnya dan lebih hati-hati. Dalam kondisi ini
lebih baik mengambil kadar zakat 1/10.
Catatan: Hitungan 10% dan 5% adalah dari hasil panen dan tidak
dikurangi dengan biaya untuk menggarap lahan dan biaya operasional lainnya.

Waktu Pengeluaran Zakat Tanaman dan Buah-buahan


Dalam zakat hasil pertanian tidak menunggu haul, setiap kali panen ada
kewajiban zakat. Kewajiban zakat disyaratkan ketika biji tanaman telah keras
(matang), demikian pula tsimar (seperti kurma dan anggur) telah pantas dipetik
(dipanen). Sebelum waktu tersebut tidaklah ada kewajiban zakat. Dan di sini tidak
mesti seluruh tanaman matang. Jika sebagiannya telah matang, maka seluruh
tanaman sudah teranggap matang.
Zakat buah-buahan dikeluarkan setelah diperkirakan berapa takaran jika
buah tersebut menjadi kering. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

- -



Dari Attab bin Asid, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
memerintahkan untuk menaksir anggur sebagaimana menaksir kurma. Zakatnya
diambil ketika telah menjadi anggur kering (kismis) sebagaimana zakat kurma
diambil setelah menjadi kering.
Tanaman atau buah-buahan yang sudah tua dan mengeras mempunyai dua istilah
waktu :
1. Waktu wajib zakat
Yaitu, saat semua/sebagian tanaman sudah berisi dan sudah mengeras
(isytidad) atau saat semua/sebagian buah-buahan sudah tua
(busuwwissholah).
Pada saat sampai waktu wajib zakat, pemilik tanaman dan buah-
buahan tidak harus mengeluarkan zakat saat itu juga. Namun, apabila hasil
tanaman/buah-buahan diperkirakan mencapai nishob, maka bagi pemilik
tidak diperblehkan mentasarufkan (menjual/memberikan/menshodaqohkan)
tanaman dan buah-buahan tersebut selama belum dizakati atau belum ditafsir
(dikira-kira) jumlah yang dikeluarkan sebagai zakat. Dan jika ditasarufkan
(dijual) oleh pemiliknya, maka hukumnya tetap sah, kecuali sebagian yang
wajib dikeluarkan sebagai zakat (1/10 atau 1/20 nya).
Sedangkan mentasarufkan tanaman/buah-buahan sebelum sampai
waktu wajib zakat, hukumnya sah. Dan yang wajib mengeluarkan zakatnya
adalah orang yang memiliki tanaman/buah-buahan saat sampai waktu wajib
zakat.
2. Waktu wajib mengeluarkan zakat
Yaitu, apabila tanaman atau buah-buahan yang sudah isytidad dan
buduwwissholah, sudah dipetik dan dibersihkan dari tanah dan kulit
pembungkus yang tidak diperlukan.
Tanaman atau makanan yang digunakan sebagai zakat tidak
disyaratkan harus dari hasil panen tanaman tersebut. Diperbolehkan
mengeluarkan zakat dengan memakai tanaman atau makanan lain, dengan
ketentuan zakat harus sesuai dengan umumnya hasil tanaman atau yang
lebih baik.
Sedangkan standart zakatnya kurma dan anggur adalah menggunakan
kurma kering/tamr dan anggur kering/zabib, kecuali apabila tidak
memungkinkan mengeluarkan zakat dalam bentuk tamr atau zabib, maka
boleh berupa kurma basah/ruthob atau anggur basah/inab.

Contoh Perhitungan Zakat Tanaman dan Buah-buahan


Contoh :
1. Sawah irigasi ditanami padi dengan hasil panen 3 ton. Dalam pengelolaan
dibutuhkan pupuk, insektisida dll seharga Rp 600.000. Harga gabah Rp
3.000/kg.
Perhitungan Zakat :
Hasil panen (bruto) 3 ton gabah = 3.000 kg
Saprotan = Rp 600.000 atau = 200 kg
Hasil panen bersih = 2.800 kg
(melebihi nishab 653 kg, sehingga panen tersebut wajib zakat)
Maka zakatnya 5% x 2.800 kg = 70 kg
2. Pada sawah tadah hujan ditanami padi. Dalam pengolahan dibutuhkan pupuk
dan insektisida seharga Rp. 200.000,-. Hasil panen 5 ton beras, 1 kg beras
harganya Rp. 1.000,-.
Perhitungan Zakat :
Hasil panen (bruto) 5 ton beras = 5.000 kg
Saprotan = Rp. 200.000,- atau = 200 kg
Netto = 4.800 kg
Besar zakat: 10% x 4.800 kg = 480 kg. Jika airnya disirami (ada biaya) maka
zakatnya : 5% x 4.800 kg = 240 kg.
3. Seorang petani memetik hasil panen sebanyak 5 ton gandum dan 2 ton kurma,
maka berapa zakat yang harus dikeluarkan jika dia menggunakan alat
penyiram tanaman? ?
Perhitungan Zakat :
Zakat gandum: 5000 x 5/100 = 250 kg. dan Zakat kurma : 2000 x 5/100 = 100
kg.
*Hasil-hasil pertanian selain biji-bijian dianggap sebagai buah-buahan,
seperti sayur mayur segar dan buah-buahan masih dalam kelompok barang-
barang niaga yg kadar zakatnya 2 %.
4. Diketahui hasil panen buah kurma adalah 1.000 kg. Berapakah zakat yang
dikeluarkan?
Perhitungan Zakat :
Tanpa biaya = 1.000 : 10 (atau x 10%) = 100 kg
Dengan biaya = 1.000 : 20 (atau x 5%) = 50 kg
5. Hasil panen padi yang diairi dengan mengeluarkan biaya sebesar 1 ton.
Berapakah zakat yang harus dikeluarkan?
Perhitungan Zakat :
Zakat yang dikeluarkan adalah 10% dari 1 ton, yaitu 100 kg dari hasil panen.

Você também pode gostar