Você está na página 1de 4

Ancaman disintegrasi bangsa

Sk : menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde Baru

KD : Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari


ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan pemberontakan (
antara
lain : PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Azis, RMS, PRRI, Permesta, G.30.S/1965

Indikator ;1.1.1.Ancaman disintegrasi bangsa terutama dalam bentuk pergolakan dan


pemberontakan
(antara lain: PKI Madiun 1948, DI/TII, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta,
G.30.S.1965/PKI)

Nilai-nilai sekolah : Solidaritas, Pencerahan/akal budi. Kerja keras, kejujuran

Karakter siswa yang diharapkan :


Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.

Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :


Percaya diri (keteguhan hati, optimis).Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah,
bertekad, enerjik). Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin), Orientasi ke masa
depan (punya perspektif untuk masa depan).

ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA


Semangat nasionalisme Indonesia dalam wujud rasa persatuan Indonesia sudah berlangsung
sejak adanya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Tapi kemudian memudar seiring dengan
perjalanan waktu. Dengan usia Indonesia yang semakin bertambah, kondisi Indonesia
semakin mengkawatirkan. Banyak pihak yang ingin mendapatkan keuntungan dirinya sendiri,
sehingga disintegrasi sedang mengancam bangsa Indonesia Beberapa peristiwa yang
mengancam itu antara lain:

Pemberontakan PKI,.di Madiun, Peristiwa Madiun 1948


a. Waktu : 1948, dengan memproklamasikan berdirinya Negara Republik Soviet Indonesia
b. Sebab : Hasil kesepakatan perundingan Renville menguntungkan Belanda
c. Pemimpin : Muso
d. Cara penumpasan : pemerintah mengajak rakyat untuk menentukan sikap untuk memilih
Sukarno-Hatta atau Muso gerakan operasi militer I dan melakukan pembridelan terhadap
beberapa
surat kabar berhaluan komunis
e. Hasil : Seluruh kekuatan pemberontak dapat ditumpas dan kota Madiun dapat direbut
kembali 30
September1948.Muso dapat ditembak mati Amir Syarifuddin dan tokoh PKI/FDR
dapat
ditangkap dan dapat dijatuhi hukuman mati
DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia )
DI/TII terjadi bukan hanya di Jawa Barat tapi juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia,
yaitu

1. DI/TII di Jawa Barat


a. Waktu : 14 Agustus 1947
b. Latar belakang : Tidak sejalan dengan pemerintah RI ketika terjadi perundingan Renville
yang
dianggap merugikan pemerintah Indonesia
c. Pemimpin : Sekarmaji Maridjan Kartosuwiryo
d. Cara penumpasan : Melakukan Operasi Militer taktik pagar besi menggunakan ratusan
ribu
tenaga rakyat untuk mempersempit ruang gerak

e. Hasil : Pada tanggal 4 juni 1962 kartosuwiryo berhasil ditangkap di gunung beber oleh
pasukan siliwangi

2. DI/TII Kalimantan Selatan


a. Waktu :Oktober 1950
b. Latar belakang :Terjadi pemberontakkan kesatuan masyarakat tertindas

c. Pemimpin : Ibnu Hajar


d. Cara mengatasi : Melakukan gerakan Operasi militer ke Kalimantan selatan

e. Hasil : Pada tahun 1954 ibnu hajar di tangkap dan di hukum mati pada 22 maret 1955

3. DI/TII Sulawesi Selatan


a. 30 April 1950
b. Latar belakang : Banyak pemuda sulawesi yg tergabung dalam PRI sulawesi ikut
bertempur untuk mempertahankan kota Surabaya
c. Pemimpin :Kahar Muzakar

d. Cara penumpasan : Dilakukan penyergapan oleh pasukan TNI dan


e. Hasil :Kahar Muzakar tertembak mati

4. DI/TII di Jawa Tengah


a. Waktu :23 Agustus 19
b. Latar belakang : Mengurus penggabungan laskar laskar masukke dalam TNI
c. Pemimpin : Amir Fatah
d. Cara penumpasan : Pemerintah membentuk pasukan baru yang disebut dengan bintang
raiders
e. Hasil : Akhirnya dilakukan operasi guntur pada tahun 1954 gerombolan dapat dicerai

beraikan

5. DI/TII di Aceh
a. 20 September 1953
b. Sebab // Latar belakang : Setelah proklamasi Kemerdekaan RI , di aceh terjadi
pertentangan
antara alim ulama dengan para kepala asla
c. Pemimpin : Tengku Daud
d. Cara penumpasan Antar prakarsa panglima kadam iskandar muda , colonel M. jann
maka
dilaksanakan musyawarah kerukunan rakyat aceh
e. Hasil : Musyawarah ini mendapat dukungan dari tokoh tokoh masyarakat aceh dan
berhasil
memulihkan keamanan .

Usaha untuk menumpas pemberontakan DI/TII ini memerlukan waktu yang lama disebabkan
oleh beberapa faktor, yakni :

1. medannya berupa daerah pegunungan-pegunungan sehingga sangat mendukung


pasukan DI/TII untuk bergerilya,
2. pasukan Kartosuwiryo dapat bergerak dengan leluasa di kalangan rakyat,
3. pasukan DI /TII mendapat bantuan dari beberapa orang Belanda, antara lain pemilik-
pemilik perkebunan dan para pendukung negara Pasundan,
4. suasana politik yang tidak stabil dan sikap beberapa kalangan partai politik telah
mempersulit usaha-usaha pemulihan keamanan.

Andi Azis
a. Waktu : 5 Januari 1950
b. Latar belakang Menyerang gedung tempat berlangsungnya sidang kabinet
c. Pemimpin Kapten Raymond Westerling
d. Cara penumpasan : Pada tanggal 8 April 1950 dikeluarkan ultimatum bahwa dalam
waktu 4x24
jam Andi Azis harus melaporkan diri ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
e. Hasil : pasukannya harus dikonsinyasi, senjata-senjata dikembalikan, dan semua tawanan
harus
dilepaskan.

RMS
Waktu : 25 April 1950
Sebab / Latar belakang : Tidak puas dengan terjadinya proses kembali ke NKRI
Pemimpin : Dr.Christian Robert Steven Soumokil
Cara penumpasan : diselesaikan secara damai dengan mengirimlkan misi dipimpin
Leimena gagal sehingga kemudian dikrimkan pasukan ekspedisi
militer pimpinan Kawilarang.
Hasil : Sisa sisa kekuatan RMS banyak yang melarikan diri ke pulau seram dan
membuat kekacauan akhirnya Soumokil dapat di tangkap dan jatuhi hukuman
mati

PRRI
a. Waktu : 15 Februari 1958
b. Alasan / Latar belakang : Keinginan adanya otonomi yg luas
c. Pemimpin : Letnal Kolonel Achmad Husein
d. Cara penumpasan : Operasi militer Pemerintah mengerahkan pasukan militer
terbesar
di sejarah militer Indonesia
e. Hasil : Operasi militer dipimpin AE Kaliurang berhasil kembali
menguasai daerah
Permesta
Waktu : 7 Februari 1958
Sebab/ Latar belakang : Masyarakat di manado tidak puas dengan keadaan ekonomi
Pemimpin : Letkol Ventje Sumual
Cara penumpasan : Pemerintah Republik Indonesia menggunakan operasi militer
untuk menghentikan pemberontakan
* Hasil :Hasil TNI berhasil Berkuasa Antar daerah yang merupakan baris PERMESTA

Você também pode gostar