Você está na página 1de 4

Adab Membaca & Menulis Al Quran

Satu satunya kitab suci yang di baca dan di hafal oleh mayaoritas penduduk di seluruh penjuru dunia
adalah Al Quraan. Tidak ada kitab suci yang di baca dengan seni baca tersendiri kecuali Al Quran. Keindahan
rangakaian ayatnya semakin nyata jika di hayati dengan sepenuh hati. Bahkan jika arti ayat Al Quran di telisik
lebih dalam, kita akan menemukan mutiara tersembunyi di balik ayat ayat tersebut.
Makna dan nilai nilai yang terkandung di dalam Al Quran di peroleh jika Al Quran
diperlakukan dengan cara yang baik. Mengenai hal ini, seorang sufi terkenal, Jalaludin Rumi, pernah mengingatkan
kita bahwa Al Quran mampu menunjukkan wajahnya dalam cara apa pun yang disukainya. Apabila kita
melakukan sesuatu yang disukainya dan mencari kebaikan darinya, maka ia akan menunjukkan wajah yang
sebenarnya. Pandangan Rumi tersebut dapat di pahami bahwa Al Quran akan memberi makna jika kita
berperilaku baik terhadapnya. Dengan kata lain, perilaku kita menentukan dapat tidaknya kita menerima isi Al
Quran.

Coba amati perilaku kalian saat membaca Al Quran. Adakah di antara kalian yang membaca Al Quran
dengan bersenda gurau ? Kalian pasti selalu berusaha untuk berakhlak mulia terhadap Al Quran. Bahkan
penghormatan kalian terhadap firman Allah tersebut sudah menjadi kebiasaan sehari hari. Misalnya, saat melihat
lembaran Al Quran tercecer di lantai, tentu kalian lansung mengambil dan meletakkannya di tempat yang sesuai.
Kini kita akan mengulas bebrapa adab membaca Al Quran. Dengan mengetahuinya, kita dapat
mengevaluasi, sudah benarkah akhlak kita terhadap Al Quran ? jika belum, kita harus segera memperbaikinya.
Jika sudah, kita harus semakin meningkatkannya.

Berikut rincian adab membaca Al Q uraan :


1. Suci dari hadas kecil dan besar
Sebelum membaca Al Quran, alangkah baiknya jika kita memastikan diri dalam keadaan suci, baik dari
hadas kecil maupun besar. Hadas kecil meliputi buang air kecil atau terkena najis dan hadas besar misalnya
mengeluarkan mani atau haid. Nah, pastikan dulu kalian terbebas dari dua hadas tersebut. Bahkan sebagaian ulama
memandang bahwa ketentuan suci ketika membaca Al Quran hukumnya wajib. Sebab dalam keadaan suci kita
akan dimudahkan Allah dalam mencerna ayat ayat-Nya.

2. Menutup aurat
Membaca Al Quran merupakan salah satu ibadah yang langsung kepada Allah. Oleh karna itu, seperti
ibadah ibadah lainnya, hendaknya kita menutup aurat saat membaca Al Quran. Dengan menutup aurat, kita
terlihat lebih sopan dan santun.

3. Pakaian dan tampat suci dari najis


Tentu kita merasa tidak nyaman jika pakaian dan tempat kita terkena najis saat melakukan ibadah. Oleh
karna itu, islam menganjurkan umatnya untuk menyucikan sesuatu dari najis. Kita pun dianjurkan untuk selalu
menjaga kebersihan dan kesucian. Nah, pakailah pakaian yang suci dan gunakan tempat yang suci pula ketika
kalian membaca Al Quran. Untuk meningkatkan kekhusykan dalam membaca Al Quran, kita juga perlu
memilh tempat tempat yang kondusif. Biasanya tempat tempat seperti ini dapat kita jumpai di masjid, mushalla
atau rumah kita.

4. Mulut bersih dari sisa sisa makanan


Untuk memudahkan saat membaca Al Quran, mulut kita tentu harus bersih dari sisa sisa makanan atau
minuman. Mengapa demikian? Sebab, huruf huruf Al Quran harus di ucapkan dengan makhraj yang benar.
Mulut yang kotor akibat sisa makanan mengakibatkan pengucapan huruf huruf menjadi terganggu. Selain itu,
menjaga kebersihan mulut tentu banyak manfaatnya, bukan ? makanya, bersihkan dulu mulut kalian dengan
berkumur atau menggosok gigi sebelum membaca Al Quran agar terbebas dari sisa sisa makanan.

5. Bersikap baik ketika memegang mushaf


Sikap terpuji terhadap Al Quran di mulai dengan niat tulus di dalam hati. Barulah kemudian diikuti
dengan hal hal yang nyata, seperti memegang mushaf dengan tangan kanan, meletakkannya di tempat yang agak
tinggi dan sesuai, dan sebagainya.

6. Menghadap kiblat
Setelah semua hal di persiakan, kemudian kita menghadapkan diri ke kiblat. Dengan menghadap kiblat,
niatkanlah bahwa kita sedang menghadap Allah agar kita lebih menghayati ayat ayat Al Q uran yang akan
kita baca.
7. Membaca taawus dan basmalah saat mengawali bacaan
Sebelum membaca Al Quran, kita disunahkan membaca taawus dan basmalah. Khusus mengenai bacaan
basmalah, sebagaian ulama memberi ketentuan hukum yang berbeda. Ada yang hukumnya wajib, sunah, dan
haram. Agar lebih jelas, mari kita lihat ketentuan tersebut dalam rubrik Tahsin berikut.

Hukum Membaca Basmalah


A) Wajib
Membaca basmalah hukumnya wajib pada permulaan Surah al-Fatihah, sebab basmalah adalah ayat pertama di
dalam Surah al-Fatihah.

B) Sunah
Kita disunahkan mebaca basmalah pada setiap permulaan surah, selain surah al-Fatihah dan surah at-Taubah.Selain
itu, kita juga disunahkan membaca basmalah di tengah-tengah surah untuk mngawali tadarus.

C) Haram
Keharaman membaca basmalah adalah saat permulaan surah at-Taubah, sebab suarah at-Taubah diawali dengan
pernyataan murka Allah kepada orang-orang musyrik.Murka tersebut diawali dangan lafal ( pemutusan
hubungan) yang

(Maha Penyayang).Hal ini sesuai dengan pendapat beberapa ulama, yermasuk Ibnu Hajar.
D) Jaiz
Hukum ini berlaku ketika kita membaca basmalah di tengah-tengah Surah at-Taubah.Akan tepapi, sebagian ulama
memakruhkannya.

8. Membaca Al-Quran dengan tartil

Coba dengarkan lamtunan ayat Al-Quran yang dibacakan seorang Qari atau Qariah melalui VCD atau kaset
murottal.Kita akan mendengar lantunan ayat dengan nada yang indah..Keindahan tersebut didasari oleh pefalan
setiap huruf secara tepat dan benar.Sang qari qariah pun secara tepat memerhatikan beberapa hukum bacaan
dengan tepat.Nah, jika kita ingin seperti para pembaca Al-Quran yang handal tersebut, pelajarilah ilmu tajwid dan
praktikkanlah.

9. Membaca Al-Quran dengan khusyuk, tenang, dan ikhlas

Keiklhasan niat menjadi fondasi utama dalam mebaca Al-Quran.Hanya dangan niat yang tulus dan ikhlas kita
akan rida dari Allah.Sebaiknya, jika membaca Al-Quran diniatkan untauk pamer atau riyak, kita tidak akan
mendapat pahala, bahkan mendapatkan laknat dari Allah SWT.
Seorang mufasir kontemporer, Quraish Shihab, pernah berkata bahwa Al-Quran ibarat sebuah permata yang
memancarkan cahaya yang berbada-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing pembacanya.Untuk
mendapatkan cahaya itu, kita harus membaca Al-Quran dangan khusyuk.Nah, beberapa poin diatas akan
mendukung kekhusyukan dalam membaca Al-Quran.Disamping itu, hendaknya kita mengetahui terjemahan ayat-
ayat Al-Quran agar kita mampu menghayati maknanya secara lebih mendalam.Sebagai langkah praktis,
gunakanlah Al-Quran yang dilengkapi dengan terjemahannya.Jika perlu, lengkapilah pemahaman kalian terhadap
Al-Quran dengan membaca buku tafsir Al-Quran karya beberapa musafir.

10. Membaca Al-Quran dengan suara yang bagus

Rasullah saw. Menyukai orang yang membaca Al-Quran dengan suara yan gbagus dan halus sesuai jenis suara yan
dimiliki setiap orang.Suara tersebut dapat dihasilkan jika kita membaca Al-Quran dengan manaati kaidah-kaidah
tajwid seperti panjang-pendek harakat, cara membaca, dan sebagainya.Suara yan gbagus dan halus saat membaca
Al-Quran akan memperlihatkan keagungan Al-Quran dengan suara yan gbagus diungkapkan oleh RAsullah
saw.dalam hadis berikut.

Dari Barra dari Nabi saw:Hiasilah Al-Quran dengan suara kalian.(H.R an-NasaI,Abu Daud,Ibnu
Majah,Ahmad, dan ad-Damiri)

Di samping itu, kita juga dianjurkan untuk membaca Al-Quran dengan irama yang bagus. Akan tetapi, irama
tersebut tidak boleh keluar dari rambu-rambu tajwid.Perhatikan hadis hadis berikut.

Rasullah saw . bersabda:Maka barang siapa tidak membacanya (Al-Quran) dengan suara yang bagus maka dia
bukanlah golongan kami.(H.R Ibnu Majah)

11. Tidak menghentikan bacaan karena berbicara


Al-Quran telah dilengkapi dengan aturan pemberhentian (waqaf) di tempat-tempat tertentu.Selain itu, kalian juga
boleh berhenti pada pertengahan ayat jika nafas kalian tidak kuat untuk menyelesaikannya.Akan tetapi, kalian
dianjurkan tidak berhenti membaca ayat Al-Quran di tengah-tengah ayat karena berbicara dengan orang
lain.Sebab, berhenti pada pertengahan ayat dapat mengubah arti ayat.Perbuatan tersebut dinilai sebagai tindakan
yan tidak menghormati kalam Allah.Oleh karena itu, usahakan agar kalian berhenti di tempat yang tepat sesuai
aturan.

12. Menutup bacaan dengan berdoa


Sama seperti ibadah lainnya, membaca Al-Quran sebaiknya diakhiri dengan doa.Kalian bisa melafalkan doa
sebelum membaca Al-Quran seperti yang tertera di halaman awal buku ini, halaman akhir Al-Quran, atau dengan
bahasa yang kalian pahami.Hal terpenting, di dalam doa adalah kita harus berdoa dengan ikhlas dan tulus.

13. Membaca Al-Quran sampai khatam.


Membaca Al-Quran tidak perlu banyak dalam hal sekali waktu.Allah lebih menyukai orang yang mengerjakan
sesuatu secara istiqomah.Meskipun sedikit, namun kita rutin membacanya lebih disukai dalam pandangan
Allah.Misalnya, setlah salat fardu kalian membaca lima ayat, satu maqra,atau satu halaman.Dengan begitu, lambat
laun kalian akan cepat menyelesaikan bacaan Al-Quran.Setelah khatam, ulangilah membaca lagi dengan teratur.
Tadarus
Berikut ini adalah surah Al-alaq [96]: 1-5.Bacalah surah tersebut dengan mengikuti adab membaca Al-Quran
yang benar di depan kelas.Kalian tidak perlu tergesa-gesa membacanya.Setelah membaca, hayatilah kandungan
ayat melalui terjemahan yang terdapat di bawahnya.Ajukanlah beberapa pendapat kalian tentang tema poko Surah
al-Alaq di kelas dan mintalah teman kalian menanggapinya.

Adab Menulis Al-Quran


Selain membaca, kita dianjurkan pula mampu untuk menulis huruf-huruf Al-Quran. Huruf-huruf Al-Quran
juga disebut huruf hijaiah atau huruf Arab. Rasulullah saw. Merupakan sosok nabi yang tidak mampu membaca
dan menulis (al-umiyy). Namun demikian, beliau menganjurkan kita untuk menulis Al-Quran, baik melalui metode
dikte (imla) maupun menyalinnya dari mushaf.
Dalam perkembangannya, kaum muslimin telah mengembangkan seni menulis Al-Quran melalui seni
kaligrafi. Dengan kesenian tersebut, ayat Al-Quran tidak hanya ditulis secara apa adanya, namun dibentuk
sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah lukisan yang menawan. Dari seni tersebut kita bisa melihat bahwa huruf
hijaiyah kaya akan nilai seni.
Terdapat beberapa adab menulis ayat-ayat Al-Quran yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

1. Wudu sebelum menulis Al-Quran


Seperti halnya adab membaca Al-Quran,kita juga dianjurkan untuk berwudu sebelum menulis ayat-ayat Al-
Quran.Dengan begitu, kita telah berakhlak yang bagus terhadap firman Allah swt.

2. Membaca taawuz dan basmalah


Membaca taawuz danb basmalah disunahkan sebelum kita menulis ayat Al-Quran. Membaca basmalah sebelum
menulis Al-Quran, disunahkan pada bagian surah dan ayat apa pun.

3. Menghadap kiblat
Selama memungkinkan, sebaiknya kita menulis huruf Al-Quran dengan menghadap kiblat. Jika tidak, kita boleh
menulisnya dengan menghadap kearah manapun. Misalnya dalam ruang kelas kita boleh menghadap
kearah mana pun.

4. Menggunakan pena dan kertas yang tidak mengandung najis sebelum menulis Al-Quran,
pilihlah pena dan kertas yang tidak mengandung najis. Hal ini untuk menjaga kalam Allah dari segala sesuatu
yang tidak suci.

5. Menggunakan alas yang bersih


Hal ini diperlukan agar tulisan kita menjadi lebih rapi. Oleh karena itu,siapkan alas yang baik dan bersih sebelum
menulis Al-Quran.

6. Menulis dengan tulisan yang bagus


Berlatih menulis dapat meningkatkan ketajaman dan keindahan tulisan kalian. Sebagai langkah praktis, ikutilah
beberapa bentuk petunjuk penulisan Al-Quran yang tersedia di dalam mushaf-mushaf yang sudah diterbitkan.
Dengan begitu, lambat laun tulisan kalian akan semakin baik. Minimal tulisan kalian dapat dibaca secara jelas dan
tidak mengubah kaidah penulisan Al-Quran. Jika tulisan tidak benar, dikhawatirkan akan terjadi kekeliruan dalam
menerjemahkan dan menangkap makna yang dikandungnya.

7. Memeriksa tulisan agar terhindar dari kesalahan


Setelah menulis, alangkah baiknya jika kalian mengecek tulisan yang telah dibuat. Dengan begitu, tulisan kalian
akan terhindar dari kesalahan. Orang pun tidak akan salah membacanya, sehingga makna Al-Quran tetap terjaga
.
8. Menjaga tulisan agar tidak tercecer di tempat yang tidak pantas.
Jika tulisan kalian tercecer di lantai, jalan, atau tempat bernajis, ambillah dan letakkan tulisan tersebut di tempat
yang pantas. Hal ini bukan berarti tulisan dan kertas tersebut menjadi sesuatu yang terkandung di dalamnya.

9. Tidak mencoret ayat yang telah ditulis


Untuk menjaga rasa hormat kita terhadap Al-Quran, jangan sekali-kali mencoret-coret ayat yang telah ditulis.

Itulah beberapa adab membaca dan menulis Al-Quran. Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, semoga kita
semakin mencintai dan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Mulai saat ini, giatlahh membaca dan
menulisa Al-Quran agar kita menjadi generasi Qurani yang senantiasa menjaga dan mencintai Al-Quran.

Você também pode gostar