Você está na página 1de 17

LAPORAN PENDAHULUAN

CONGESTIVE HEART TREATMENT

A. Definisi

Gagal jantung Kongsetif adalah ketidakmampuan jantung untuk


memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
jaringan terhadap oksigen dan nutrient dikarenakan adanya kelainan fungsi
jantung yang berakibat jantung gagal memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Smeltzer & Bare, 2001).

B. Etiologi

Kelainan otot jantung

Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung,


disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari
penyebab kelainan fungsi otot jantung mencakup ateroslerosis koroner,
hipertensi arterial dan penyakit degeneratif atau inflamasi

Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena


terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis
(akibat penumpukan asam laktat). Infark miokardium (kematian sel
jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Peradangan dan
penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung
menyebabkan kontraktilitas menurun.

Hipertensi Sistemik atau pulmunal (peningkatan after load) meningkatkan


beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut
otot jantung.
Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif, berhubungan dengan
gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktilitas menurun.

Penyakit jantung lain, terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang


sebenarnya, yang secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme
biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung
(stenosis katub semiluner), ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah
(tamponade, pericardium, perikarditif konstriktif atau stenosis AV),
peningkatan mendadak after load

Faktor sistemik

Terdapat sejumlah besar factor yang berperan dalam perkembangan dan


beratnya gagal jantung. Meningkatnya laju metabolisme (missal : demam,
tirotoksikosis). Hipoksia dan anemi juga dapat menurunkan suplai oksigen
ke jantung. Asidosis respiratorik atau metabolic dan abnormalita
elektronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung.

Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4
kelainan fungsional :

I. Timbul sesak pada aktifitas fisik berat

II. Timbul sesak pada aktifitas fisik sedang

III. Timbul sesak pada aktifitas fisik ringan

IV. Timbul sesak pada aktifitas fisik sangat ringan / istirahat


C. Patofisiologi

Jantung yang normal dapat berespon terhadap peningkatan kebutuhan


metabolisme dengan menggunakan mekanisme kompensasi yang bervariasi
untuk mempertahankan kardiak output, yaitu meliputi :

a. Respon system saraf simpatis terhadap barroreseptor atau kemoreseptor

b. Pengencangan dan pelebaran otot jantung untuk menyesuaikan terhadap


peningkatan volume

c. Vaskontriksi arterirenal dan aktivasi system rennin angiotensin

d. Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH dan reabsorbsi terhadap
cairan

Kegagalan mekanisme kompensasi dapat dipercepat oleh adanya volume


darah sirkulasi yang dipompakan untuk melawan peningkatan resistensi
vaskuler oleh pengencangan jantung. Kecepatan jantung memperpendek
waktu pengisian ventrikel dari arteri coronaria. Menurunnya COP dan
menyebabkan oksigenasi yang tidak adekuat ke miokardium. Peningkatan
dinding akibat dilatasi menyebabkan peningkatan tuntutan oksigen dan
pembesaran jantung (hipertrophi) terutama pada jantung iskemik atau
kerusakan yang menyebabkan kegagalan mekanisme pemompaan.
D. Pathways

Disfungsi miocard beban sistol kebutuhan metabolisme

Kontraktilitas preload beban kerja jantung

Hambatan pengosongan ventrikel

Beban jantung

Gagal jantung kongestif

Gagal pompa ventrikel

Forward failuer back ward failure

Curah jantung ( COP) Tekanan vena pulmo

Suplai drh kejaringan renal flow tekanan kapiler paru

Nutrisi & O2 sel pelepasan RAA edema paru

Metabolisme sel retensi Na & air Gg. Pertukaran gas

Lemah & letih edema

Intoleransi aktifitas kelebihan volume cairan


E. Tanda dan Gejala

Tanda dominan :

Meningkatnya volume intravaskuler

Kongestif jaringan akibat tekanan arteri dan vena meningkat akibat penurunan
curah jantung. Manifestasi kongesti berbeda tergantung pada kegagalan
ventrikel mana yang terjadi.

Gagal Jantung Kiri :

Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak
mampu memompa darah yang dating dari paru. Manifestasi klinis yang terjadi
yaitu :

Dispnea, Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu


pertukaran gas. Dapat terjadi ortopnoe. Beberapa pasien dapat mengalami
ortopnoe pada malam hari yang dinamakan Paroksimal Nokturnal Dispnea
(PND)

Batuk

Mudah lelah, Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat
jaringan dan sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan
sisa hasil katabolisme. Juga terjadi

karena meningkatnya energi yang digunakan untuk bernafas dan insomnia


yang terjadi karena distress pernafasan dan batuk

Kegelisahan atau kecemasan, Terjadi karena akibat gangguan oksigenasi


jaringan, stress akibat kesakitan bernafas dan pengetahuan bahwa jantung
tidak berfungsi dengan baik

Gagal jantung Kanan :

Kongestif jaringan perifer dan visceral

Oedema ekstremitas bawah (oedema dependen), biasanya oedema pitting,


penambahan BB.
Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas abdomen terjadi
akibat pembesaran vena hepar

Anoreksia dan mual, terjadi akibat pembesaran vena dan statis vena dalam
rongga abdomen

Nokturia

Kelemahan

F. Pemeriksaan Diagnostik

Foto torax dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, oedema


atau efusi pleura yang menegaskan diagnosa CHF

EKG dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung


dan iskemi (jika disebabkan AMI), Ekokardiogram

Pemeriksaan Lab meliputi : Elektrolit serum yang mengungkapkan


kadar natrium yang rendah sehingga hasil hemodelusi darah dari
adanya kelebihan retensi air, K, Na, Cl, Ureum, gula darah

G. Penatalaksanaan

Terapi Non Farmakologis

Istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung

Oksigenasi

Dukungan diit : pembatasan natrium untuk mencegah, mengontrol atau


menghilangkan oedema.
Terapi Farmakologis :

-. Glikosida jantung

Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat


frekuensi jantung.

Efek yang dihasillkan : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena


dan volume darah dan peningkatan diurisi dan mengurangi oedema.

- Terapi diuretic, diberikan untuk memacu ekskresi natrium dan air melalui
ginjal. Penggunaan harus hati-hati karena efek samping hiponatremia dan
hipokalemia

- Terapi vasodilator, obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi


impadasi tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini
memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena
sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.

H. Proses keperawatan
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
a. Keadaan umum :
b. Kesadaran :
Tingkat kesadaran dibedakan menjadi :
1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya,
dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak,
berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
4. Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon
psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila
dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi
jawaban verbal.
5. Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon
terhadap nyeri.
6. Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin
juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).

2. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital


a. Tekanan darah :
b. Nadi :
c. Suhu
d. Pernapasan :

3. Pemeriksaan kulit dan rambut


Kaji nilai warna, turgor, tekstur dari kulit dan rambut pasien
4. Pemeriksaan kepala dan leher
Pemeriksaan mulai dari kepala, mata, hidung, telinga, mulut dan leher. Kaji
kesimetrisan, edema, lesi, maupun gangguan pada indera. Pada penderita stroke
biasanya terjadi gangguan pada penglihatan maupun pembicaraan
5. Pemeriksaan dada
a. Paru-paru
Inspeksi : kesimetrisan, gerak napas
Palpasi : kesimetrisan taktil fremitus
Perkusi : suara paru (pekak, redup, sono, hipersonor, timpani)
b. Jantung
Inspeksi : amati iktus cordis
Palpalsi : raba letak iktus cordis
Perkusi : batas-batas jantung
Batas normal jantung yaitu:
Kanan atas: SIC II RSB, kiri atas: SIC II LSB, kanan
bawah: SIC IV RSB, kiri bawah: SIC V medial 2 MCS
6. Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : keadaan kulit, besar dan bentuk abdomen, gerakan
Palpasi : hati, limpha teraba/tidak, adanya nyeri tekan
Perkusi : suara peristaltic usus
Auskultasi : frekuensi bising usus
7. Pemeriksaan ekstremitas
Kaji warna kulit, edema, kemampuan gerakan dan adanya alat bantu.

d. Pola fungsional Gordon


1. Pola penatalaksanaan kesehatan / persepsi sehat
a. Pola sehat sejahtera yang dirasakan
b. Pengetahuan tentang gaya hidup dan berhubungan dengan sehat
c. Pengetahuan tentang praktik kesehatan preventif
d. Ketaatan pada ketentuan media dan keperawatan

2. Pola nutrisi metabolik


a. Pola makan biasa dan masukan cairan
b. Tipe makanan dan cairan
c. Peningkatan / penurunan berat badan
d. Nafsu makan, pilihan makanan
Pada pasien CHF biasanya terdapat mual, kehilangan nafsu makan, penurunan
turgor kulit, berkeringat banyak, muntah dan penambahan berat badan cepat,
distensi abdomen (asites); edema (umum, dependen, tekanan, pitting). Tn N
mengalami edema pada kaki yang tampak dari sandal yang dipakai menjadi lebih
sempit.
3. Pola eliminasi
a. Defekasi, berkemih
b. Penggunaan alat bantu
c. Penggunaan obat-obatan
Pasien CHF bisa mengalami oliguria atau anuria.
4. Pola aktivitas latihan
a. Pola aktivitas, latihan dan rekreasi
b. Kemampuan untuk mengusahakan aktivitas sehari-hari (merawat diri,
bekerja,)
Tn N menyatakan sesak nafas meningkat jika berjalan cepat atau pada malam hari
. Selain itu, pada pasien CHF kemungkinan mengalami kelelahan dan kelemahan.
5. Pola tidur dan istirahat
a. Pola tidur istirahat dalam 24 jam
b. Kualitas dan kuantitas tidur
Pola tidur pasien bisa terganggu karena pasien menderita sesak nafas.
6. Pola kognitif perseptual keadekuatan alat sensori
a. Penglihatan, perasa, pembau
b. Kemampuan bahasa, belajar, ingatan dan pembuatan keputusan
7. Pola persepsi-konsep diri
a. Sikap klien mengenai dirinya
b. Persepsi klien tentang kemampuannya
c. Pola emosional
d. Citra diri, identitas diri, ideal diri, harga diri dan peran diri
8. Pola peran dan tanggung jawab
a. Persepsi klien tantang pola hubungan
b. Persepsi klien tentang peran dan tanggung jawab
Pasien
9. Pola seksual reproduksi
a. Kepuasan dan ketidakpuasan yang dirasakan klien terhadap seksualitasnya
b. Tahap dan pola reproduksi
10. Pola koping dan toleransi stress
a. Kemampuan mengendalian stress
b. Sumber pendukung
11. Pola nilai dan keyakinan
a. Nilai, tujuan dan keyakinan
b. Spiritual
c. Konflik
1. Diagnosa Keperawatan

Penurunan perfusi jaringan b.d menurunnya curah jantung, hipoksemia


jaringan, asidosis dan kemungkinan thrombus atau emboli,
kemungkinan dibuktikan oleh:

- Daerah perifer dingin, Nyeri dada

- EKG elevasi segmen ST dan Q patologis pada lead tertentu.

- RR lebih dari 24 kali per menit, Nadi 100 X/menit

- Kapiler refill lebih dari 3 detik

- Gambaran foto toraks terdapat pembesaran jantung dan kongestif


paru

- HR lebih dari 100X/menit, TD 120/80 mmHg, AGD dengan : pa


O2 80 mmHg, pa CO2 45 mmHg dan saturasi 80 mmHg.

- Terjadi peningkatan enzim jantung yaitu CK, AST, LDL/HDL

Tujuan :

Gangguan perfusi jaringan berkurang atau tidak meluas selama


dilakukan tindakan perawatan

Kriteria :

Daerah perifer hangat, tidak sianosis,gambaran EKG tak menunjukkan


perluasan infark, RR 16-24 X/mnt, clubbing finger (-), kapiler refill 3-
5 detik, nadi 60-100X/mnt, TD 120/80 mmHg.

Rencana Tindakan :

- Monitor frekuensi dan irama jantung

- Observasi perubahan status mental

- Observasi warna dan suhu kulit/membran mukosa

- Ukur haluaran urin dan catat berat jenisnya


- Kolaborasi : berikan cairan IV sesuai indikasi

- Pantau pemeriksaan diagnostik dan lab. Missal EKG, elektrolit,


GDA (pa O2, pa CO2 dan saturasi O2), dan pemeriksaan oksigen

Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret

Tujuan :

Jalan nafas efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama di


RS.

Kriteria hasil :

Tidak sesak nafas, RR normal (16-24 X/menit) , tidak ada secret, suara
nafas normal

Intervensi :

- Catat frekuensi & kedalaman pernafasan, penggunaan otot Bantu


pernafasan.

- Auskultasi paru untuk mengetahui penurunan/tidak adanya bunyi


nafas dan adanya bunyi tambahan missal krakles, ronchi, dll

- Lakukan tindakan untuk memperbaiki/mempertahankan jalan nafas


misal batuk, penghisapan lendir, dll

- Tinggikan kepala / mpat tidur sesuai kebutuhan / toleransi pasien

- Kaji toleransi aktifitas misal keluhan kelemahan/kelelahan selama


kerja

\
Kemungkinan terhadap kelebihan volume cairan ekstravaskuler b.d
penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium / retensi air,
peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma
( menyerap cairan dalam area interstisial / jaringan

Tujuan :

Keseimbangan volume cairan dapat dipertahankan selama dilakukan


tindakan keperawatan selama di rawat di RS

Kriteria :

Mempertahankan keseimbangan cairan seperti dibuktikan oleh tekanan


darah dalam batas normal, tidak ada distensi vena perifer/vena dan
oedema dependen, paru bersih dan BB ideal (BB ideal = TB 100
10%)

Intervensi :

- Ukur masukan/haluaran, catat penurunan, pengeluaran, sifat


konsentrasi, hitung keseimbangan cairan

- Observasi adanya oedema dependen

- Timbang BB tiap hari

- Pertahankan masukan cairan 2000 ml/24 jam dalam toleransi


kardiovaskuler

- Kolaborasi : pemberian diit rendah natrium, berikan diuretic

- Kaji JVP setelah terapi diuretic

- Pantau CVP dan tekanan darah


Pola nafas tidak efektif b.d penurunan volume paru, hepatomegali,
splenomegali, kemungkinan dibuktikan oleh : perubahan kedalaman
dan kecepatan pernafasan, gangguan pengembangan dada, GDA tidak
normal.

Tujuan :

Pola nafas efektif setelah dilakukan tindakan keperawatab selama di


RS, RR normal, tidak ada bunyi nafas tambahan dan penggunaan otot
Bantu pernafasan dan GDA normal.

Intervensi :

- Monitor kedalaman pernafasan, frekuensi dan kespansi dada

- Catat upaya pernafasan termasuk penggunaan otot Bantu nafas

- Auskultasi bunyi nafas dan catat bila ada bunyi nafas tambahan

- Tinggikan kepala dan Bantu untuk mencapai posisi yang senyaman


mungkin.

- Kolaborasi pemberian oksigen dan pemeriksaan GDA.


Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antar suplai oksigen
miokard dan kebutuhan, adanya iskemik / nekrotik jaringan miokard,
kemungkinan dibuktikan oleh : gangguan frekuensi jantung, tekanan
darah dalam katifitas, terjadinya disritmia dan kelemahan umum.

Tujuan :

Terjadi peningkatan toleransi pada klien setelah dilaksanakan tindakan


keperawatan.

Kriteria :

Frekuensi jantung 60-100 X/mnt, TD 120/80 mmHg

Intervensi :

- Catat frekuensi jantung, irama dan perubahan TD selama dan


sesudah aktifitas

- Tingkatkan istirahat (ditempat tidur)

- Batasi aktifitas pada dasar nyeri dan berikan aktifitas sensori yang
tidak berat

- Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktifitas, contoh


bangun dari kursi bila tidak ada nyeri, ambulasi dan istirahat
selama 1 jam setelah makan
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilyn C, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk


perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, Edisi 3 Jakarta:
EGC, 1999
Hudak, Gallo, Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Edisi IV, Jakarta,
EGC: 1997
Price, Sylvia, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Proses Penyakit, Edisi 4,
Jakarta: EGC, 1999
Smeltzer, Bare, Buku Ajar keperawatan Medical Bedah, Bruner & Suddart,
Edisi 8, Jakarta, EGC, 2001

Você também pode gostar

  • PKM Mataram
    PKM Mataram
    Documento4 páginas
    PKM Mataram
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • 1 PB PDF
    1 PB PDF
    Documento17 páginas
    1 PB PDF
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Hadir PKM KRG Pule
    Daftar Hadir PKM KRG Pule
    Documento6 páginas
    Daftar Hadir PKM KRG Pule
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Bab 1
    Bab 1
    Documento4 páginas
    Bab 1
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • KB LP
    KB LP
    Documento21 páginas
    KB LP
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Checklist Memasang NGT
    Checklist Memasang NGT
    Documento3 páginas
    Checklist Memasang NGT
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • B CKB
    B CKB
    Documento13 páginas
    B CKB
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • KB LP
    KB LP
    Documento21 páginas
    KB LP
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Checklist Pemberian Obat Peroral
    Checklist Pemberian Obat Peroral
    Documento9 páginas
    Checklist Pemberian Obat Peroral
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Checklist Batuk Efektif
    Checklist Batuk Efektif
    Documento2 páginas
    Checklist Batuk Efektif
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Checklist Drainage Postural
    Checklist Drainage Postural
    Documento9 páginas
    Checklist Drainage Postural
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Checklist Injeksi Subkutan
    Checklist Injeksi Subkutan
    Documento3 páginas
    Checklist Injeksi Subkutan
    Listu Dita Utami
    0% (1)
  • Lampiran 3
    Lampiran 3
    Documento2 páginas
    Lampiran 3
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Umur Menikah
    Umur Menikah
    Documento14 páginas
    Umur Menikah
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Komunikasi Kelompok 3
    Komunikasi Kelompok 3
    Documento16 páginas
    Komunikasi Kelompok 3
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Makalah Ayu
    Makalah Ayu
    Documento5 páginas
    Makalah Ayu
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Kespro Remaja - Dr. Shinta
    Leaflet Kespro Remaja - Dr. Shinta
    Documento2 páginas
    Leaflet Kespro Remaja - Dr. Shinta
    Shinta D. Marlina
    86% (21)
  • Bab 2 (08308141008)
    Bab 2 (08308141008)
    Documento27 páginas
    Bab 2 (08308141008)
    Muhtar Alieph
    Ainda não há avaliações
  • Penyakit Deg Gangguan Reproduksi
    Penyakit Deg Gangguan Reproduksi
    Documento38 páginas
    Penyakit Deg Gangguan Reproduksi
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Perawatan Payudara
    Leaflet Perawatan Payudara
    Documento3 páginas
    Leaflet Perawatan Payudara
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Populasi Sampel
    Populasi Sampel
    Documento4 páginas
    Populasi Sampel
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Personal Hygiene
    Personal Hygiene
    Documento13 páginas
    Personal Hygiene
    Listu Dita Utami
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Anc
    Leaflet Anc
    Documento2 páginas
    Leaflet Anc
    Ghienz Ichwaniadi Ginanjar
    Ainda não há avaliações
  • DDST & DDTK
    DDST & DDTK
    Documento18 páginas
    DDST & DDTK
    Brandy Gates
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Diare Pada Anak
    Laporan Pendahuluan Diare Pada Anak
    Documento20 páginas
    Laporan Pendahuluan Diare Pada Anak
    Gulam Arsyad
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Gizi Pada Balita
    Leaflet Gizi Pada Balita
    Documento2 páginas
    Leaflet Gizi Pada Balita
    Ema Siti Rohmah
    100% (1)
  • Makalah Senam Kegel
    Makalah Senam Kegel
    Documento20 páginas
    Makalah Senam Kegel
    seara26
    83% (6)
  • Leaflet Senam DM
    Leaflet Senam DM
    Documento4 páginas
    Leaflet Senam DM
    Padli Ahmad
    100% (1)
  • Makalah ISPA
    Makalah ISPA
    Documento29 páginas
    Makalah ISPA
    Rohmatulloh Putra Amwinsyah
    71% (7)
  • Leaflet ISPA
    Leaflet ISPA
    Documento2 páginas
    Leaflet ISPA
    Kartika Soka Rahmita Dachlan
    100% (2)