Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TAHUN 2017
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
LAPORAN KOMITE PPI 1
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Triwulan
Laporan Angka Kejadian Infeksi RSUD Kota Padang Panjang ini dibuat sebagai upaya
dalam mendapatkan data infeksi rumah sakit, menurunkan laju infeksi rumah sakit, identifikasi
dini KLB infeksi rumah sakit, memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan dan
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak yang
tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pengumpulan data dan informasi
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pelayanan kesehatan di
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
BAB I
PENDAHULUAN
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus :
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Melakukan survei harian untuk angka kejadian plebitis
B. DATA
1. Angka Kejadian Plebitis
Plebitis adalah iritasi vena oleh alat IV, obat-obatan, atau infeksi yang
ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri tekan pada sisi IV.(Weinstein,
2001)
Dalam istilah yang lebih teknis lagi, plebitis mengacu ke temuan klinis
adanya nyeri, nyeri tekan, bengkak, pengerasan, eritema, hangat dan
terbanyak vena seperti tali. Semua ini diakibatkan peradangan, infeksi
dan/atau trombosis. Banyak faktor telah dianggap terlibat dalam
patogenesis plebitis, antara lain:
1. Faktor-faktor kimia seperti obat atau cairan yang iritan;
2. Faktor-faktor mekanis seperti bahan, ukuran kateter, lokasi dan lama
kanulasi serta
3. Agen infeksius.
Faktor pasien yang dapat mempengaruhi angka plebitis mencakup, usia,
jenis kelamin dan kondisi dasar (yakni. diabetes melitus, infeksi, luka
bakar). Suatu penyebab yang sering luput perhatian adalah adanya
mikropartikel dalam larutan infus dan ini bisa dieliminasi dengan
penggunaan filter.
Dari tabel diatas pada bulan Januari 2017 dapat tergambar ada 3 (tiga)
ruangan raawatan yang terdapat angka kejadian plebitis yaitu ruangan
interne pria sebanyak 7 kejadian, ruang ICU sebanyak 2 orang, ruangan
interne wanita sebanyak 4 orang dan terakhir di ruangan paru yaitu
sebanyak 6 orang,
Dari 402 orang pasien secara keseluruhan ruangan yang terpasang infus di bulan
Januari terdapat kasus plebitis sebanyak 19 orang dengan persentase 0,80 %
Dari tabel diatas pada bulan Februari 2017 dapat tergambar ada 4
(empat) ruangan raawatan yang terdapat angka kejadian plebitis yaitu
ruangan interne pria sebanyak 2 kejadian, ruang ICU sebanyak 1 orang,
ruangan jantung 5 orang dan terakhir di ruangan paru yaitu sebanyak 5
orang,
Dari 390 orang pasien secara keseluruhan ruangan yang terpasang infus di bulan
Januari terdapat kasus plebitis sebanyak 13 orang dengan persentase 0,31 %
Dari tabel diatas pada bulan Maret 2017 dapat tergambar ada 3 (Tiga)
ruangan raawatan yang terdapat angka kejadian plebitis yaitu ruangan
interne pria sebanyak 5 kejadian, ruang Paru sebanyak 7 orang,
ruangan jantung 3 orang . Dari 339 orang pasien secara keseluruhan
ruangan yang terpasang infus di bulan Januari terdapat kasus plebitis
sebanyak 15 orang dengan persentase 0,36 %
a. Analisa Masalah
Dari 73 orang yang terpasang kateter tidak ada kejadian ISK, hal
ini harus di pertahankan baik secara SPO maupun pemakaian
APD agar ISK tidak terjadi.
Jumlah keseluruhan pasien operasi dengan jenis luka bersih dari Januari
s/d Maret 2017 adalah 221 orang, kejadian IDO 0.
4. Kepatuhan HH
C. ANALISA
BULAN
NO URAIAN KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES KETERANGAN
1 MELAKSANAKAN SURVEILANS
a. Plebitis
b. Infeksi Daerah Operasi
c. Infeksi Saluran Kemih
d. Kejadian Dekubitus
e. Kejadian Infeksi Emerging dan Re-Emerging
f. Infeksi dengan virulensi tinggi
2 MONITORING :
a. Sterilisasi
b. Proses pencucian linen
8 LAPORAN
9 EVALUASI
Evaluasi dan analisis dilakukan tiap 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun oleh Komite
Pencegahan dan Pengedalian Infeksi dan hasil evaluasi diserahkan kepada
Direktur, kemudian dilakukan tindak lanjut dari hasil yang didapat.
b. Pelaporan
Kegiatan dilaporkan oleh komite PPI kepada direktur pada akhir tahun
kegiatan
c. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan dilakukan dalam rapat triwulan PPI, evaluasi akhir
dilakukan dalam rapat tahunan komite PPI