Você está na página 1de 10

171

Buana Sains Vol 11 No 2: 171-180, 2011

PENILAIAN PETANI TERHADAP PERANAN PENYULUH


PERTANIAN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
DI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG

Ahmad Zubaidi dan Umi Rofiatin


PS. Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Abstract
Agricultural extension activity in agricultural development acts as a bridge between farmers
and agricultural extension agency in order to inform agriculture innovation to support and
to enhance farmer business. The study aimed to determine the farmers' assessment of the
role of agricultural extension investigators as an agent of change (facilitators,
dynamists/liaisons and motivators) with success level of farmers. This research was carried
out for 6 months, in the working area of Agricultural Extension Center of Dau Sub District
of Malang Regency. The population sample was farmer groups consisted of 6 groups of
beginner, 5 groups of advanced, and 3 groups of middle. The study found that farmers'
assessment of the role of agricultural extension as an agent of change as a facilitator and
dynamist/liaison, was not good enough and as a motivator had not been optimal yet. The
success of farmers in farming in the last growing season is not good even though farmers
are already implementing any new innovations with awareness. The relationship between
farmers' assessment of the role of agricultural extension as a change agent with the
success of farmers in farming was as facilitators, motivator, and dynamist affected the
success of farmers in farming on the implementation of changes in farming activities
and income of the last planting season.
Key words: Agricultural extension, facilitator, dynamist, motivator

Pendahuluan
Penyuluhan pertanian adalah bagian dari Kegiatan penyuluhan dalam
sistem pembangunan pertanian yang pembangunan pertanian berperan sebagai
merupakan sistem pendidikan di luar jembatan yang menghubungkan antara
sekolah (pendidikan non formal) bagi praktek yang dijalankan oleh petani
petani beserta keluarganya dan anggota dengan pengetahuan dan teknologi
masyarakat lainnya yang terlibat dalam pertanian yang selalu berkembang. Agar
pembangunan pertanian. Dengan petani dapat melakukan praktek-praktek
demikian, penyuluhan pertanian adalah yang mendukung usahatani, maka petani
suatu upaya untuk terciptanya iklim yang membutuhkan informasi inovasi di
kondusif guna membantu petani beserta bidang pertanian. Informasi inovasi
keluarga agar dapat berkembang menjadi tersebut dapat diperoleh petani dari
dinamis serta mampu untuk memperbaiki penyuluh pertanian melalui
kehidupan dan penghidupannya dengan penyelenggaraan kegiatan penyuluhan.
kekuatan sendiri dan pada akhirnya Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh
mampu menolong dirinya sendiri penyuluh pertanian dalam rangka untuk
(Soeharto, 2005). mewujudkan tugas dasar dari seorang
penyuluhan pertanian yaitu membantu
172

A Zubaidi dan Umi Rofiatin / Buana Sains Vol 11 No 2: 171-180, 2011

petani agar petani beserta keluarganya Oleh karena itu, penyuluh pertanian
mampu menolong dirinya sendiri. menempati posisi yang penting sebagai
Pengalaman penyelenggaraan penyuluhan agen perubahan di dalam
pertanian selama lebih dari tiga dasawarsa penyelenggaraan penyuluhan pertanian,
menunjukkan bahwa tingkat kemandirian karena penyuluh pertanian yang
petani masih berada pada kondisi yang berhubungan langsung dengan petani di
memprihatinkan (Anonymous, 2002a). lapangan.
Pernyataan tersebut, patut dicermati dan Peranan penyuluh pertanian sebagai
menjadi koreksi bagi penyuluh pertanian agen perubahan yaitu mendorong petani
untuk memperbaiki dan meningkatkan untuk melakukan perubahan-perubahan
kinerjanya. teknologi inovatif yang lebih terarah dan
Lebih lanjut dinyatakan bahwa petani maju dalam kegiatan usahatani melalui
sebagai mitra kerja pada posisi sejajar perubahan-perubahan pada petani itu
bagi penyuluh pertanian lapangan untuk sendiri. Perubahan yang diharapkan oleh
bersama-sama merancang, melaksanakan, penyuluh pertanian adalah perubahan
dan memonitor serta mengevaluasi pengetahuan, ketrampilan, sikap dan
seluruh kegiatan usahatani. Kondisi motif tindak petani, sehingga petani dapat
seperti ini juga mengharuskan para mencapai dua aspek keberhasilan
penyuluh pertanian selalu mengup-date usahatani yaitu peningkatan pendapatan
pendekatan, metode dan materi dan produktifitas usahatani untuk
penyuluhan pertanian (Anonymous, meningkatkan kesejahteraan petani dan
2002b). keluarganya.
Mardikanto (2003) menyatakan Pembangunan selalu merujuk pada
bahwa peran penyuluh pertanian sebagai upaya perbaikan terutama perbaikan pada
agent of change memiliki tugas ganda mutu hidup manusia, baik secara fisik,
yaitu menyampaikan informasi dan mental, ekonomi maupun sosial budaya.
sekaligus berupaya untuk mengubah Terkait dengan pemahaman tersebut,
perilaku masyarakat sasaran untuk dapat tujuan penyuluhan pertanian diarahkan
berpartisipasi dalam pembangunan. Guna pada terwujudnya perbaikan teknis
menjalankan peran ganda tersebut, maka bertani (better farming), perbaikan usahatani
seorang penyuluh pertanian harus (better business), dan perbaikan kehidupan
mempersiapkan diri dengan matang baik petani dan masyarakatnya (better living).
yaitu dengan cara menambah Dari pengalaman pembangunan
pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan pertanian yang telah dilaksanakan di
maupun perbaikan sikap. Indonesia selama tiga dasawarsa terakhir,
Bagi penyuluh pertanian, perubahan- menunjukkan bahwa untuk mencapai
perubahan yang terjadi dalam ketiga bentuk perbaikan yang disebutkan
perkembangan ilmu dan teknologi di atas masih memerlukan perbaikan-
pertanian, tingkat kemampuan petani perbaikan lain yang menyangkut
maupun perubahan-perubahan kondisi (Anonymous, 2002a): perbaikan
lingkungan yang mempengaruhi usahatani kelembagaan pertanian (better organization),
harus betul-betul dikuasai. Dengan perbaikan kehidupan masyarakat (better
adanya pengetahuan tentang perubahan community) dan perbaikan usaha dan
ini, maka penyuluh pertanian dapat lingkungan hidup (better environment) untuk
menentukan langkah-langkah kerja agar kelangsungan usahataninya.
petani dapat menerima dengan sadar apa Keberadaan penyuluh pertanian
yang dianjurkan. sebagai agen perubahan tersebut
173

A Zubaidi dan Umi Rofiatin / Buana Sains Vol 11 No 2: 171-180, 2011

memperkuat pernyataan bahwa penyuluh kesejahterannya. Oleh karena itu,


pertanian merupakan ujung tombak penyuluh pertanian mempunyai tiga
dalam mekanisme penyelenggaraan peran, yaitu sebagai fasilitator,
penyuluhan pertanian dan sebagai figur dinamisator dan motivator.
yang berhubungan langsung dengan Penyuluh sebagai fasilitator,
petani (Anonymous, 2001). Orientasi senantiasa memfasilitasi dalam hal
penyuluhan yang berpihak pada kemitraan usaha, berakses ke pasar,
kebutuhan petani sangat tergantung permodalan dan sebagainya. Disamping
sampai sejauh mana para penyuluh itu juga memberikan jalan keluar atau
pertanian yang ada memiliki kemampuan kemudahan-kemudahan, baik dalam
dan otonomi dalam mengekspresikan proses belajar mengajar, maupun fasilitas
solusi-solusi permasalahan petani dan dalam memajukan usahataninya.
usahatani dalam program penyuluhan. Dalam hal menyuluh dan berperan
Pengembangan kepemimpinan sebagai fasilitator maka yang dilakukan
seorang agen perubahan berfungsi oleh pekerja pengembangan masyarakat
melakukan identifikasi, melatih, antara lain sebagai orang yang mampu
mengorganisir serta meningkatkan membantu masyarakat agar masyarakat
kemampuan pemimpin-pemimpin mau berpartisipasi dalam kegiatan bertani,
setempat dan mengokohkan statusnya di orang yang mampu mendengar dan
tengah masyarakat dan juga sebagai suatu memahami aspirasi masyarakat, mampu
usaha untuk membina kesinambungan memberikan dukungan, dan mampu
dalam proses pembangunan. memberikan fasilitas kepada masyarakat.
Penyuluh pertanian sebagai seorang Selain itu, peran penyuluh pertanian
pembimbing petani, seorang penyuluh antara lain: edukasi (proses belajar
pertanian merupakan pembimbing bagi bersama), pemberi informasi,
petani dalam melaksanakan kegiatan (menghubungkan klien dengan nara
pendidikan non formal, harus mengenal sumber), penyuluh pertanian sebagai agen
dengan baik sistem usahatani setempat pembaharuan yaitu penyuluh pertanian
dan mempunyai pengetahuan yang membantu petani mengenal masalah-
memadai tentang sistem usahatani, masalah teknologi yang dihadapi petani
bersimpati terhadap kehidupan petani dan mencari jalan keluar yang diperlukan.
serta pengambilan keputusan yang Penyuluh sebagai dinamisator,
dilakukan oleh petani secara tepat baik membantu memecahkan masalah atau
teori maupun praktek. sekedar memberikan alternatif-alternatif
Penyuluh pertanian sebagai pemecahan masalah. Dalam
penggerak yaitu seorang penyuluh melaksanakan peran konsultasi, penting
pertanian dalam menjalankan tugas- untuk memberikan rujukan kepada pihak
tugasnya untuk mengerakkan atau lain yang lebih mampu dan atau lebih
mendorong petani agar melakukan kompeten untuk menanganinya.
perubahan dalam melakukan usahatani Dalam melaksanakan fungsi
yang lebih maju dan harus tepat sasaran. konsultasi, penyuluh pertanian tidak
Ibrahim et. al. (2003), menyatakan boleh hanya menunggu tetapi harus
bahwa seorang penyuluh pertanian aktif mendatangi kliennya. Penyuluh
mempunyai beberapa tugas antara lain: pertanian sebagai jembatan penghubung
membantu para petani di dalam usaha antara lembaga penelitian dengan petani,
meningkatkan produksi dan mutu hasil penyuluh pertanian bertugas untuk
produksinya guna meningkatkan menyampaikan hasil temuan teknologi
174

A Zubaidi dan Umi Rofiatin / Buana Sains Vol 11 No 2: 171-180, 2011

dari lembaga penelitian kepada petani. dapat mempresentasikan kelompok yang


Sebaliknya, petani berkewajiban untuk ada. Dari data yang ada, jumlah kelompok
melaporkan hasil pelaksanaan penerapan tani sebagai sampel berdasarkan tingkat
hasil-hasil temuan teknologi lembaga kelompok adalah: 11 kelas pemula, 10
penelitian yang dianjurkan tersebut kelas lanjut, 5 kelas madya dan 0 kelas
kepada penyuluh pertanian yang utama. Jumlah kelompok yang diambil
membinanya sebagai jembatan sebagai sampel masing-masing sebanyak:
penghubung. 6 kelompok kelas pemula, 5 kelompok
Selanjutnya penyuluh pertanian kelas lanjut, dan 3 kelompok kelas madya.
menyampaikan hasil penerapan teknologi Jadi jumlah kelompok sebagai sampel
yang dilakukan oleh petani kepada sebanyak 14 kelompok. Metode
lembaga penelitian yang terkait sebagai penentuan sampel ini dapat memenuhi
bahan referensi lebih lanjut. Penyuluh kuota sampel yang dibutuhkan dengan
pertanian sebagai perantara, yang pertimbangan, minimal sampel yang
dimaksud adalah penyuluh pertanian diambil adalah, 10% dari jumlah populasi.
menjalankan tugas-tugasnya untuk Teknik penentuan responden
menjadi perantara antara petani dengan dilakukan dengan cara gugus bertahap
pihak-pihak yang mendukung terjadinya ganda (multi stage cluster random sampling)
perubahan dalam melakukan usahatani yaitu suatu teknik dengan model
yang lebih maju. pengelompokan secara bertahap.
Penyuluh sebagai motivator, Sehingga dalam setiap kelompok yang
senantiasa membuat petani tahu, mau dan terkecil, dilakukan penarikan responden
mampu menerapkan informasi inovasi secara acak sederhana, sebanyak menurut
teknologi yang dianjurkan. Penyuluhan proposionalnya atau minimal 1 (satu) dan
sebagai proses pembelajaran (pendidikan penentuan jumlah responden dari
non formal) yang ditujukan untuk petani masing-masing kelompok tani
dan keluarganya memiliki peran penting (Singarimbun dan Effendi,1995).
di dalam pencapaian tujuan Indikator yang digunakan oleh petani
pembangunan bidang pertanian. Peran untuk menilai kemampuan penyuluh
penyuluh pertanian sebagai motivator pertanian sebagai fasilitator teknologi atas
meliputi kepemimpinan dan pembimbing penyuluh pertanian sebagai agen
petani. pembaharuan, penyuluh pertanian sebagai
pemberi informasi dan edukasi.
Metode Penelitian Kriteria yang digunakan adalah
sebagai berikut: kriteria baik yaitu petani
Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja menilai bahwa penyuluh pertanian
Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Dau mampu melaksanakan tugas-tugasnya
Kabupaten Malang mulai bulan Juni sebagai fasilitator secara optimal, kriteria
sampai Nopember 2011. kurang baik yaitu petani menilai bahwa
Populasi sampel penelitian adalah penyuluh pertanian kurang mampu
petani yang tergabung dalam kelompok melaksanakan tugas-tugasnya sebagai
tani dengan berbagai tingkat kelas fasilitator secara optimal, dan kriteria
kelompok yang terdiri dari: kelas pemula, tidak baik yaitu petani menilai bahwa
kelas lanjut, kelas madya dan kelas utama. penyuluh pertanian tidak mampu
Setiap kelas kelompok telah ditentukan melaksanakan tugas-tugasnya sebagai
sebagai sampel minimal diambil 50% fasilitator secara optimal.
dengan harapan hasil yang diperoleh
175

A Zubaidi dan Umi Rofiatin / Buana Sains Vol 11 No 2: 171-180, 2011

Indikator yang digunakan oleh petani mampu melaksanakan tugas-tugasnya


untuk menilai kemampuan peran sebagai motivator secara optimal, kriteria
penyuluh pertanian sebagai dinamisator kurang baik yaitu petani menilai bahwa
yaitu penyuluh pertanian sebagai peranan penyuluh pertanian sebagai
jembatan penghubung, konsultasi dan motivator kurang mampu melaksanakan
penyuluh pertanian sebagai perantara. tugas-tugasnya sebagai motivator secara
Kriteria yang digunakan adalah optimal, dan kriteria tidak baik yaitu
sebagai berikut: kriteria baik yaitu petani petani menilai bahwa peranan penyuluh
menilai bahwa penyuluh pertanian pertanian sebagai motivator tidak mampu
mampu melaksanakan tugasnya melaksanakan tugas-tugasnya sebagai
dinamisator atau penghubung secara motivator secara optimal.
optimal, kriteria kurang baik yaitu petani Indikator yang digunakan oleh
menilai bahwa penyuluh pertanian kurang penyuluh pertanian untuk mengukur
mampu melaksanakan tugasnya sebagai perubahan pelaksanaan kegiatan
dinamisator secara optimal, dan kriteria usahatani yaitu: mencakup cara dan
tidak baik yaitu petani menilai bahwa teknologi pertanian yang diterapkan oleh
penyuluh pertanian tidak mampu petani.
melaksanakan tugasnya sebagai Kriteria yang digunakan adalah
dinamisator secara optimal. sebagai berikut: kriteria baik yaitu petani
Indikator yang digunakan oleh petani menerapkan setiap ada inovasi teknologi
untuk menilai kemampuan peranan baru dengan kesadaran dan sesuai anjuran
penyuluh pertanian sebagai motivator penyuluh pertanian, kriteria kurang baik
yaitu penyuluh pertanian sebagai yaitu petani menerapkan setiap ada
pengembangan kepemimpinan, penyuluh inovasi baru dengan kesadaran, tetapi
pertanian sebagai pembimbing petani, belum sesuai anjuran penyuluh pertanian
dan penyuluh pertanian sebagai dan kriteria tidak baik yaitu petani
penggerak. kadang-kadang menerapkan setiap ada
Kriteria yang digunakan adalah inovasi teknologi baru dengan kesadaran
sebagai berikut: kriteria baik yaitu petani dan sesuai anjuran penyuluh pertanian
menilai bahwa penyuluh pertanian (Handoko, 2001).

Tabel 1. Jumlah sampel menurut kluster wilayah desa yang terdapat kelompok tani di
Kecamatan Dau
No Kelas kelompok tani Jumlah kelas Jumlah kelas Jumlah sampel yang
kelompok minimal 50% diambil
1 Kelas pemula 11 6 30
2 Kelas lanjut 10 5 25
3 Kelas madya 5 3 15
4 Kelas utama 0 0 0
Jumlah 26 14 70
Sumber: Kantor BPP Kecamatan Dau, 2011.
176

A Zubaidi dan Umi Rofiatin / Buana Sains Vol 11 No 2: 171-180, 2011

Hasil dan Pembahasan minim, kualitas sumberdaya alam semakin


menurun yang mengakibatkan kerusakan
1. Gambaran Umum Balai Penyuluhan lingkungan termasuk ketersediaan air
Pertanian (BPP) Kecamatan Dau untuk pengairan dan kerjasama antara
petani dalam upaya peningkatan produksi
Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Dau pertanian masih belum optimal.
beralamat di Jalan Jambu No. 05 Desa Tujuan yang ingin dicapai melalui
Sumber Sekar Kecamatan Dau Program Penyuluhan Pertanian antara
Kabupaten Malang. Jumlah penyuluh lain:
pertanian sebanyak 6 orang termasuk a. Meningkatkan SDM serta penelitian
koordinator penyuluh pertanian atau dan pengembangan dalam rangka
Kepala UPT di bawah Satuan Kerja memperkokoh pembangunan
Perangkat Daerah Badan Ketahanan pertanian dengan pola agribisnis.
Pangan dan Pelaksana Penyuluhan b. Mendorong terciptanya kemitraan
(BKP3) Kabupaten Malang. usaha dalam menunjang lancarnya
Desa yang menjadi Wilayah Binaan pembangunan pertanian.
(Wibi) Balai Penyuluhan Pertanian c. Sasaran teknis meningkatkan kualitas
Kecamatan Dau yang menjadi Wilayah produksi dan penganeka ragaman
Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP) pangan.
masing-masing penyuluh pertanian
d. Meningkatkan kerjasama petani
adalah:
dalam meningkatkan produksi padi
1. Desa Karang Widoro dan Desa
dan jagung.
Petung Sewu
e. Mengembangkan teknologi pasca
2. Desa Mulyo Agung dan Desa
panen dan pengolahan lahan
Selorejo
pertanian menuju agribisnis dan
3. Desa Gading Kulon Kalisongo
agroindustri.
4. Desa Kucur
5. Desa Sumber Sekar f. Memperluas lapangan kerja dan
6. Desa Landungsari dan Desa Tegal sekaligus mendorong kesempatan
Weru berusaha disektor pertanian sehingga
dapat mengatasi krisis pangan.
Program Balai Penyuluhan Pertanian
disusun sebagai pedoman bagi penyuluh Sasaran yang ingin dicapai melalui
pertanian dalam melaksanakan kegiatan Program Penyuluhan Pertanian meliputi
penyuluhan pertanian di wilayah Balai sasaran teknis, ekonomi dan sosial.
Penyuluhan Pertanian Kecamatan Dau. Sasaran teknis berupaya untuk
Beberapa permasalahan yang diupayakan mengembangkan ketrampilan teknis
dicarikan solusi dan disusun dalam anggota dari semala 60% menjadi 80%,
program antara lain: pemahaman mempermudah sistim usahatani ditingkat
teknologi pertanian oleh petani sebagai petani, mengusahakan ketrampilan tenaga
pelaku pembangunan pertanian masih kerja dengan memberikan pelatihan
rendah, ketersediaan sarana produksi secara langsung, berusaha menambah
(pupuk dan bibit) yang terbatas, jumlah sarana yang ada sesuai dengan
mengakibatkan kualitas intensifikasi kebutuhan, membuat demplot untuk
pertanian belum sesuai dengan yang memperoleh inovasi baru sebagai tempat
diharapkan oleh pemerintah, modal pembelajaran bagi petani dan penyuluh
usahatani yang dimiliki petani sangat dan memperbanyak kegiatan temu lapang
dengan petani langsung.
177

A Zubaidi dan Umi Rofiatin / Buana Sains Vol 11 No 2: 171-180, 2011

Sasaran ekonomi bertujuan untuk Gapoktan lain di wilayah Kabupaten


memperpendek mata rantai pemasaran Malang ataupun di luar wilayah.
untuk memperoleh harga yang layak, 1. Penilaian petani terhadap peranan penyuluh
menambah modal kerja dengan pertanian sebagai agen perubahan
memperluas akses ke bank,
menumbuhkan kemitraan dengan a. Peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator
membuka kerja sama dengan pihak Penilaian petani terhadap peran penyuluh
ketiga. Sasaran sosial ditujukan untuk pertanian sebagai fasilitator yang
melengkapi administrasi kelompok tani, dimaksud adalah penilaian petani
penetapan komoditi usahatani yang terhadap kemampuan penyuluh pertanian
disesuaikan dengan kondisi masyarakat, dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk
memanfaatkan produk komoditi lokal mengerakkan petani melakukan
secara optimal sebagai upaya membuka perubahan dalam berusahatani yang lebih
dan memperluas lapangan kerja dan maju.
anjangsana atau studi banding untuk
melihat keberhasilan kelompok tani atau

Tabel 2. Penilaian petani terhadap peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator di


Kecamatan Dau
No Penilaian petani Skor Jumlah (orang) Prosentase (%)
1 Baik 24,40 30,00 12 17,14
2 Kurang baik 18,70 24,3 45 64,29
3 Tidak baik 13,00 18,6 13 18,57
Jumlah 70 100,00
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2011

Pada Tabel 2 menunjukkan data bahwa Penilaian petani terhadap kemampuan


penilaian petani terhadap peranan penyuluh pertanian dalam menjalankan
penyuluh pertanian sebagai fasilitator tugas-tugasnya untuk menjadi perantara
peranan adalah kurang baik, karena petani dengan pihak-pihak yang
sebagian besar responden 64,29% mendukung perbaikan dan kemajuan
memiliki skor penilaian kurang baik. usahatani seperti Lembaga Penelitian
Pertanian atau Laboratorium Hama dan
b. Peran penyuluh pertanian sebagai
Penyakit Tanaman,Toko Pertanian,
dinamisator/penghubung
Penyediaan Benih Unggul.

Tabel 3. Penilaian petani terhadap peranan peran penyuluh pertanian sebagai dinamisator/
penghubung di Kecamatan Dau
No Penilaian petani Skor Jumlah (orang) Prosentase (%)
1 Baik 26 - 29 7 10,00
2 Kurang baik 20 - 25 42 60,00
3 Tidak baik 14 - 19 21 30,00
Jumlah 70 100,00
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2011
178

A Zubaidi dan Umi Rofiatin / Buana Sains Vol 11 No 2: 171-180, 2011

Pada Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa menerapkan informasi inovasi yang


penilaian petani terhadap peranan dianjurkan. Penyuluhan sebagai proses
penyuluh pertanian sebagai dinamisator pembelajaran (pendidikan non formal)
atau penghubung adalah kurang baik, yang ditujukan untuk petani dan
karena sebagian besar responden keluarganya memiliki peran penting
memiliki skor penilaian yang kurang baik didalam pencapaian tujuan pembangunan
yaitu 60%. bidang pertanian. Penyuluh pertanian
sebagai komunikator pembangunan
c. Peran penyuluh pertanian sebagai motivator diharapkan dapat bermain multi peran,
sebagai guru, pembimbing, penasehat,
Penyuluh pertanian senantiasa harus
penyampai informasi dan mitra petani.
membuat petani tahu, mau dan mampu

Tabel 4. Penilaian petani terhadap peranan penyuluh pertanian sebagai motivator di


Kecamatan Dau
No Penilaian petani Skor Jumlah (orang) Prosentase (%)
1 Baik 25,8 30,00 12 17,14
2 Kurang baik 21,4 25,7 39 55,72
3 Tidak baik 17,00 21,3 19 27,14
Jumlah 70 100,00
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2011

Dari Tabel 4 menunjukkan bahwa d. Perubahan pelaksanan kegiatan usahatani


sebagian besar responden menilai Lahan bercocok tanam memerlukan cara-
peranan penyuluh pertanian sebagai cara pengelolaan yang tepat dan benar
motivator dapat melaksanakan tugas- agar dapat menunjang pendapatan
tugasnya sebagai motivator belum usahatani yang tinggi dan lebih banyak
optimal, hal ini dapat dilihat dari sebagian dengan kualitas yang lebih baik. Untuk
besar responden memiliki skor penilaian itu, petani dapat menerapkan cara,
kurang baik yaitu sebesar 55,72%. inovasi, atau teknologi pertanian yang
lebih sesuai dengan kondisi dan situasi
yang terjadi di lapangan.

Tabel 5. Perubahan pelaksanan kegiatan usahatani di Kecamatan Dau


Perubahan Pelaksanan
No Skor Jumlah (orang) Prosentase (%)
Kegiatan Usahatani
1 Baik 36 - 30 7 10,00
2 Kurang baik 21 - 25 43 61,43
3 Tidak baik 15 - 20 20 28,57
Total 70 100,00
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2011
179

A Zubaidi dan Umi Rofiatin / Buana Sains Vol 11 No 2: 171-180, 2011

Tabel 5 menunjukkan bahwa dampak kasih juga disampaikan kepada seluruh


pelaksanaan penyuluhan pertanian masyarakat di wilayah kerja yang telah
terhadap perubahan pelaksanaan kegiatan mendukung penelitian.
usahatani di Kecamatan Dau kurang baik
(61,43%). Hal ini perlu mendapat
perhatian lebih serius dari Balai Penyuluh Daftar Pustaka
Pertanian Kecamatan Dau untuk
meningkatkat jumlah tenaga penyuluh Anonymous. 2001. Pedoman Penyelenggaran
yang ada sekaligus meningkatkan kinerja Penyuluhan Pertanian Partisipasif
Spesifik Lokal. Deptan. Badan
masing-masing sumberdaya manusia agar
Pengembangan Sumberdaya Manusia
tujuan dan sasaran program penyuluhan Pertanian. Jakarta.
dapat dicapai secara optimal sehingga http://www.deptan.go.id/bpsdmp/detail
mampu meningkatkan hasil usahatani upt.php?id=4
petani. Anonymous. 2002a. Kelembagaan dan
Mekanisme Penyuluhan Pertanian di
Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan
Kesimpulan Otononi Daerah. Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Pertanian. Deptan.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan Jakarta. pengembangan-sdm-pertanian-
sebagai berikut: pusat.html.
1. Penilaian petani terhadap peranan Anonymous. 2002b. Kebijakan Nasional
penyuluh pertanian sebagai agen Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.
perubahan memperoleh skor kurang Deptan. Jakarta.
http://20de.wordpress.com/2010/06/2
baik, baik perannya sebagai fasilitator, 0/laporan-praktikum-penyuluhan-dan-
dinamisator maupun motivator. komunikasi-pertanian/
2. Keberhasilan petani dalam Handoko. 2001. Kinerja Penyuluh.
berusahatani pada musim tanam yang http:/mm.unsoed.net/content.php.cat-
terakhir adalah kurang baik, meskipun tesis=162. Diakses 24 April 2009.
petani menerapkan setiap ada inovasi Ibrahim, J. T., A. Sudiyono dan Harpowo.
baru dengan kesadaran, tetapi belum 2003. Komunikasi dan Penyuluhan
sesuai anjuran penyuluh pertanian. Pertanian. Penerbit Bayumedia Publishng
3. Penilaian petani terhadap peranan dan UMM Press. Malang.
penyuluh pertanian sebagai fasilitator, http://www.rohman.tripod.com/lapanga
dinamisator dan motivator n/pustaka.htm
Mardikanto, T. 2003. Redefinisi dan
berpengaruh terhadap keberhasilan Revitalisasi Penyuluhan Pembangunan
petani dalam berusahatani pada dalam Membentuk Pola Perilaku
perubahan pelaksanaan kegiatan Manusia Pembangunan (Ed. Ida Yustina
usahatani dan pendapatan musim dan Adjat Sudradjat), IPB Press
tanam yang terakhir. Bogor.1994. Bungai Rampai
Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret
University Press, Surakarta.
Ucapan Terima Kasih http://www.scribd.com/doc/12709349/
Jurnal-Tesis-Dudy-FINAL-Release
Terima kasih disampaikan kepada Kepala
Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Dau
Kabupaten beserta staf yang telah
membantu dalam penelitian ini. Terima
180

A Zubaidi dan Umi Rofiatin / Buana Sains Vol 11 No 2: 171-180, 2011

Singarimbun, M dan Effendi, S. 1995. Soeharto, N. P. 2005. Program Penyuluhan


Metode Penelitian Survei. LP3ES. Pertanian (materi dalam diklat dasar
Yogyakarta. dasar fungsional penyuluh).
http://ronggolawe13.blogspot.com/

Você também pode gostar