Você está na página 1de 7

ANALISIS JURNAL

1.1 Judul Penelitian


Hubungan inisiasi menyusu dini dengan ikterus neonatorum di RSUD Wates
Yogyakarta
1.2 Peneliti
Mercedes Naaharani Pohlman
1.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di RSUD Wates Yogyakarta pada tahun 2014.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan inisiasi menyusu
dini dengan ikterus neonatorum di RSUD Wates Yogyakarta.
1.5 Alamat Jurnal
Media Ilmu Kesehatan Vol. 4, No. 2, Agustus 2015.
1.6 Latar Belakang
Inisiasi menyusu dini memiliki manfaat penting untuk bayi diantaranya
adalah pada saat bayi dapat menyusu segera setelah lahir, maka kolostrum
makin cepat keluar sehingga bayi akan lebih cepat mendapatkan kolostrum,
yaitu cairan pertama yang kaya akan kekebalan tubuh dan sangat penting
untuk ketahanan infeksi, penting untuk pertumbuhan, bahkan kelangsungan
hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi usus bayi
yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus. Bilirubin
akan lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat, sehingga
menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir.
1.7 Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan
cohort yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari
dinamikakorelasi antara faktor risiko dengan efek melalui pendekatan
longitudinal ke depan atau prospek-tif.

1.8 Subyek Penelitian


Pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria
inklusi sampel : bayi lahir sehat dengan berat badan >2500 gram dan tidak ada
asfiksia, tidak ada kecacatan konginital (Hydrocephalus, Labiopalatoskizis,
polidaktili), bayi tidak sedang sakit atau panas (suhu normal: 36,537,4 0C), bayi
tidak kuning dalam 24 jam, kelahiran cukup bulan>37 minggu (aterm).
1.9 Hasil Penelitian
Ada hubungan yang signifikan antara inisiasi menyusu dini dengan ikterus
neonatorum (p = 0,000). Disarankan setiap ibu yang melahirkan dilakukan
IMD untuk menurunkan risiko terjadinya ikterus neonatorum pada bayi baru
lahir.
1.10 Kelebihan Dan Kekurangan
1.10.1 Abstrak
Kelebihan :
Analisis jurnal berdasarkan teori Santoso (2009) pada bagian abstrak
sudah mencantumkan:
Masalah dari abstrak tercantum pada kalimat, yaitu One of the
recommended primary treatments for the icterus after the early
initiation of breastfeeding (EIB). The EIB is when the infant starts to
breastfeed immediatel after birth. The way the infant does the EIB is
called the breast crawl, through which it crawls looking for breasts.
Hasil pada penelitian ini telah dicantumkan pada kalimat The results
of the analysis show that there is a relationship between the early
initiation of
breastfeeding and the icterus neonatorum at RSUD Wates, Yogyakarta
with p = 0.000 and a contingency coefficient value of 0.460 or in a
range of 0.40-0.599. Based on the data analysis, of 65 respondents, 38
infants (58,5%) not with the early initiation of breastfeeding, most of
the respondents, namely 32 (41,5%), do not suffer from the icterus.
1.10.1.1 Kesimpulan telah dicantumkan pada kalimat the result of
this study show there is a relationship between support given
by husband to his wifes coping mechanisms who suffered
from ovarian cysts.
1.10.1.2 Metode juga telah dicantumkan pada penelitian ini yaitu,
The analysis technique to test the hypothesis was the Chi-
Square.
1.1.1.1 Kata kunci juga telah dicantumkan pada penelitian ini pada
bagian setelah abstrak yaitu, Kata kunci : early initiation of
breastfeeding, icterus neonatorum.

1.11.1 Pendahuluan
Kelebihan:
Hasil analisis jurnal bagian pendahuluan berdasarkan teori (Hidayat,
2014): Pada jurnal penelitian bagian pendahuluan sudah
mencantumkan unsur:
1.1.1.1 Pada jurnal penelitian bagian pendahuluan sudah dicantumkan
unsur kronologis masalah hal ini tercantum pada Ikterus
adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit
dan mukosa karena adanya deposisi produk akhir katabolisme
heme yaitu bilirubin. Secara klinis, ikterus pada neonatus akan
tampak bila konsentrasi bilirubin serum lebih dari 5 mg/dL.
Hiperbilirubinemia adalah keadaan kadar bilirubin dalam darah
>13 mg/dL pada minggu pertama ditandai dengan ikterus,
keadaan ini terjadi pada bayi baru lahir yang sering disebut
sebagai ikterus neonatorum yang bersifat patologis atau lebih
dikenal dengan hiperbilirubinemia yang merupakan suatu
keadaan meningkatnya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstra
vaskuler sehingga konjungtiva, kulit, dan mukosa akan
berwarna kuning. Ensefalopati bilirubin merupakan komplikasi
ikterus neonatorum yang paling berat. Selain memiliki angka
mortalitas yang tinggi, juga dapat menyebabkan gejala sisa
berupa cerebral palsy, tuli nada tinggi, paralisis, dan displasia
dental yang sangat memengaruhi kualitas hidup.
Penanganan primer ikterus yang direkomendasikan salah
satunya adalah inisiasi menyusu dini (IMD). Pemberian Air
Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir atau biasa disebut IMD.
1.1.1.2 Pada solusi masalah Berdasarkan kenyataan ini, maka peneliti
tertarik melakukan penelitian untuk membuktikan Hubungan
inisiasi menyusu dini dengan ikterus neonatorum.

Kekurangan:
1.1.1.1Pada jurnal tidak mencantumkan tentang data dunia tentang
penderita hiperbilirubin.
1.1.1.2Pada jurnal untuk data hiperbilirubin di RSUD Wates
Yogyakarta tidak mencantumkan tahunnya.

1.1.1 Metode Penelitian


1.1.1.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Kelebihan :
Hasil analisis jurnal bagian jenis dan rancangan penelitian
sudah sesuai dengan teori Hidayat (2014) yaitu
menggunakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan
cohort.
1.1.1.2 Variabel Penelitian
Kelebihan:
Hasil analisis jurnal bagian variabel penelitian sesuai dengan
teori Hidayat (2014) karena sudah mencantumkan jenis
variable (variabel independen dan dependen).
1.1.1.3 Populasi, Sample dan Tekhnik Sampling
Kelebihan :
Hasil analisis jurnal bagian populasi, sampel dan tekhnik
sampling, sudah sesuai dengan teori Hidayat (2014) :
a. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan ibu
dan bayi baru lahir di RSUD Wates sebanyak 65 orang.
b. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 orang.
Kekurangan :
a. Tidak mencantumkan kriteria eksklusi
b. Jika populasi dan sampel jumlahnya sama berarti
menggunakan tehnik sampling total sampling namun di
dalam jurnal tertulis purposive sampling.
c. Tidak mencantumkan waktu penelitiannya kapan.

1.1.1.4 Jenis Data dan Sumber Data


Kelebihan :
Hasil analisis jurnal bagian Jenis data dan Sumber data sudah
sesuai dengan teori Hidayat (2014) karena jenis data yang
digunakan adalah kuantitatif (korelasional).
Kekurangan:
Sumber data belum dijelaskan seperti berikut: data yang
digunakan data primer dan data sekunder (rekam medik).

1.1.1.5 Alat pengumpulan data


Kekurangan :
Peneliti tidak mencatumkan alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini.

1.1.1.6 Analisis Data


Kelebihan:
Hasil analisis jurnal bagian analisis data tidak sesuai sesuai
dengan teori Hidayat (2008) yaitu sudah menjelaskan bagian
mana yang hasil analisis univariat dan bivariat.

1.1.2 Hasil dan Pembahasan


Kelebihan hasil dan pembahasan
1.1.2.1 Hasil analisis jurnal bagian penelitian disajikan dalam bentuk
tabel hal ini sesuai dengan teori Nursalam (2013)
1.1.2.2 Hasil analisis jurnal bagian tabel pada hasil penelitian sudah
mencakup komponen ada dan dimana hal ini sesuai dengan
teori Nursalam (2013)
1.1.2.3 Hasil analisa jurnal bagian tabel pada hasil penelitian sudah
diberi penjelasan dan hal ini sesuai dengan teori Nursalam
(2013)
1.1.2.4 Hasil analisis jurnal bagian isi dari penulisan pembahasan
sudah didasarkan pada tujuan penelitian hal ini sesuai dengan
teori Nursalam (2013)
1.1.2.5 Hasil analisis jurnal bagian interprestasi penelitian sesuai
fakta hal ini sesuai dengan teori Nursalam (2013)
1.1.2.6 Hasil analisis jurnal bagian isi pembahasan mencantumkan
interpretasi hasil penelitian (fakta), mencantumkan
literatur/tinjauan pustaka yang mendukung (teori), sesuai
dengan teori Nursalam (2013).
1.1.2.7 Penyajian data hasil penelitian yang ada di jurnal sudah
mencakup karakteristik-karakteristik subjek penelitian hal ini
sesuai dengan teori Nursalam (2013)
1.1.2.8 Penulisan judul tabel sudah terdapat komponen 3W (what,
where, when), yaitu tabel tentang apa, dimana kapan
dilaksanakan penelitian.

Kekurangan:
1.1.2.9 Pada jurnal tidak memuat tentang gambaran lokasi penelitian
yang meliputi karekteristik tempat penelitian dilaksanakan
dan karakteristik subjek penelitian.

1.1.3 Kesimpulan, Implikasi, dan Daftar Pustaka


1.1.3.1 Kesimpulan
Kelebihan :
Menurut Nursalam (2008), simpulan merupakan sintesis
dari pembahasan, isi kesimpulan terdiri atas jawaban
terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian.
1.2 Implikasi Keperawatan
Untuk implikasi di bidang keperawatan di sini kita harus memberikan
penyuluhan kesehatan kepada calon ibu dan ibu tentang pentingnya inisiasi
menyusui dini (IMD) salah satunya adalah dapat mencegah
hiperbilirubinemia atau ikterus neonatorum. Dan pada anak yang menderita
ikterus neonatorum agar dapat diberikan penyuluhan kesehatan untuk tetap
memberikan ASI kepada anaknya untuk penatalaksanaan hiperbilirubin.
ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN TENTANG HUBUNGAN
INISIASI MENYUSU DINI DENGAN IKTERUS NEONATORUM DI
RSUD WATES YOGYAKARTA

OLEH:
Nonik Maria Ulfa
NPM:15149013076 B-S1

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS B
TAHUN 2016

Você também pode gostar