Paper Biologi Sel dan Molekul I 2017
Reaksi Alergi Obat
Muhammad Irfan (10615039)
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (ITB)
Jalan Ganesha Nomor 10 Bandung 40132 Indonesia
Abstrak Alergi merupakan reaksi imun tubuh
yang sangat umum terjadi. Jumlah
pengidapnya meningkat di seluruh dunia.
Alergi memiliki banyak jenis. Salah satunya
adalah alergi obat. Dalam karya tulis ini,
dibahas mengenai alergi obat, gejala, pemicu,
reaksi, diagnosis, dan penanganannya.
Kata kunci Alergi, obat, reaksi
Pendahuluan
Alergi merupakan suatu reaksi imun tubuh
yang sangat umum diidap orang dan jumlah
pengidapnya meningkat di seluruh dunia.
Menurut American College of Allergy, Asthma
& Immunology (ACAAI), diperkirakan sekitar
40-50 juta orang di Amerika Serikat mengidap
alergi. Sementara itu, Allergy UK
menyebutkan sekitar 30-40% orang mengidap
alergi. Beberapa tahun yang lalu, peningkatan
pengidap alergi hanya terjadi di Negara-negara
yang terindustrialisasi. Namun, peningkatan
pengidap alergi juga sekarang terjadi di
Negara-negara berpenghasilan menengah.
Alergi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari
atau mengurangi kualitas hidup seseorang.
Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan
mengenai alergi, reaksinya, penanganan, dan
pencegahan agar seorang pengidap alergi dapat
terhindar dari reaksi alergi tersebut.
Pengertian dan Jenis-Jenis Alergi
Alergi merupakan reaksi sistem imun
seseorang terhadap suatu zat yang tidak
berbahaya bagi kebanyakan orang. Zat yang
menyebabkan alergi disebut dengan alergen.
1
Alergi terdiri dari beberapa jenis. Beberapa di
antaranya adalah alergi makanan, alergi debu,
alergi kulit, alergi hewan peliharaan, alergi
sengatan serangga, dan alergi obat.
Alergi Obat dan Gejala-Gejalanya
Alergi obat terjadi ketika suatu obat dapat
menstimulasi respons imun. Gejala-gejala
umum alergi ini di antaranya adalah ruam atau
muncul bintik-bintik merah pada kulit, gatal,
kesulitan bernapas, bengkak, muntah, pusing,
dan anaphylaxis. Anaphylaxis merupakan
reaksi yang membuat tubuh mengalami shock
dan gangguan pernapasan.
Pemicu Umum Alergi Obat
Alergi obat umumnya dipicu oleh obat-obatan
berikut. Di antaranya adalah penicillin dan
antibiotik yang berkaitan, antibiotik yang
mengandung sulfonamida (sulfa),
anticonvulsants, aspirin, ibuprofen, dan obat-
obat antiinflamasi nonsteroid, serta obat-obat
kemoterapi.
Reaksi Alergi Obat
Alergi obat dapat terjadi dengan dua cara, yaitu
dengan dimediasi IgE atau non-IgE.
Reaksi Mediasi IgE
Dalam reaksi yang dimediasi IgE, alergen akan
berikatan dengan antibodi IgE yang menempel
pada sel mast dan basofil. Pengikatan ini akan
mengakibatkan cross-linking IgE, aktivasi sel,
dan pelepasan mediator yang baru terbentuk.
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::
 Paper Anatomi dan Fisiologi Hewan 2016
Reaksi Mediasi Non IgE
Reaksi alergi obat yang dimediasi non IgE
terdiri dari tiga mekanisme. Mekanisme
pertama adalah reaksi sitotoksik atau sitolitik
yang melibatkan interaksi antibodi IgG atau
IgM dengan alergen yang berkaitan dengan
membran sel. Mekanisme kedua adalah reaksi
kompleks imun obat. Mekanisme ketiga adalah
reaksi yang dimediasi sel T.
Reaksi yang dimediasi sel T terdiri dari tiga
proses utama. Proses pertama adalah konsep
hapten. Hapten merupakan senyawa-senyawa
kecil yang reaktif dan dapat berikatan dengan
protein atau peptida serta mengubahnya secara
kovalen. Hapten ini kemudian akan
menstimulasi sistem imum innate atau bawaan
dengan cara berikatan dengan protein-protein
seluler. Hapten ini juga dapat menstimulasi
sistem imum spesifik dengan membentuk
kompleks hapten-carrier. Kompleks ini
kemudian diproses dan dibawa ke sel T.
Proses kedua adalah konsep pro-hapten. Pro-
hapten merupakan senyawa yang tidak reaktif
dan tidak dapat berikatan dengan peptida
secara kovalen. Agar reaktif, pro-hapten harus
diubah menjadi hapten.
Proses ketiga adalah konsep Pi
(Pharmacologic interaction with immune
receptors). Dalam keadaan tertentu, interaksi
obat dan reseptor dapat mengaktifkan sel imun
spesifik untuk antigen peptida yang kemudian
akan meluas dan menyebabkan reaksi
inflamasi pada tipe-tipe yang berbeda.
Diagnosis
Untuk mengetahui seseorang memiliki alergi
obat atau tidak, dapat dilakukan tes diagnosis.
Ada dua jenis tes untuk diagnosis alergi obat,
yaitu tes in vivo dan tes in vitro. Tes in vitro
terdiri dari beberapa macam tes. Di antaranya
adalah pengukuran mediator seperti tryptase
dan histamine serta allergen-specific IgE
2
levels. Sementara itu, beberapa contoh tes in
vivo adalah skin test dan patch test.
Kesimpulan
Kesimpulan dari reaksi alergi obat ini adalah:
1. Alergi obat merupakan reaksi imun tubuh
yang terjadi ketika suatu obat dapat
menstimulasi respons imun.
2. Reaksi alergi obat dapat terjadi dengan
dimediasi IgE atau non IgE.
3. Diagnosis alergi obat dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu secara in vitro dan in
vivo.
Daftar Pustaka
[1] American College of Allergy, Asthma &
Immunology. 2014. Types of Allergies.
http://acaai.org/allergies/types. Diakses
tanggal 26 April 2017.
[2] Nordqvist, Christian. 2016. Allergies:
Causes, Diagnosis, and Treatment.
http://www.medicalnewstoday.com/article
s/264419.php. Diakses tanggal 26 April
2017.
[3] Thong, Bernard dan Vervloet, Daniel.
2007. Drug Allergies.
http://www.worldallergy.org/professional/
allergic_diseases_center/drugallergy/.
Diakses tanggal 26 April 2017.
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::
Paper Biologi Sel dan Molekul I 2017 3

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati :::