Você está na página 1de 11

Wisudowati Ayu Sugito

NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

ANALISIS PASAR BATUBARA


TAHUN 2000-2012

Harga adalah satuan nilai yang diberikan pada suatu komoditi sebagai informasi kontraprestasi
dari produsen. Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang atau jasa yang
pasarnya kompetitif, maka tinggi rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran
pasar. Dengan kata lain, harga yang terbentuk untuk suatu komoditas merupakan hasil interaksi
antara permintaan dan penawarannya.
Pada komoditas pertambangan, dalam hal ini batubara, harga secara langsung dipengaruhi oleh
kondisi permintaan dan penawaran di pasar global. Selain itu pergerakan harga energi lainnya,
terutama minyak bumi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga batubara
(Farida Zed, 2006). Tren pergerakan beserta analisis harga batubara disajikan sebagaimana
dibawah ini:

140
Harga Batubara US$/Mton

120
100
80
60
40
20
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun

2000
Pada periode 1996-1999, terjadi kelebihan pasokan batubara dunia yang tidak diimbangi dengan
peningkatan permintaan. Hal ini mengakibatkan harga batubara mengalami penurunan, bahkan
pada tahun 1999, harga batubara sempat menyentuh angka US$19/Mton, meskipun kemudian
naik kembali menjadi US$36,5 pada akhir tahun. Peningkatan itu dipicu oleh kenaikan harga
minyak dunia dari US$12,72/barel pada tahun 1998 menjadi US$17,97/barel.
Pada tahun 2000, harga batubara kembali turun pada kisaran US$29,90/Mton, dikarenakan
kelebihan pasokan batubara kembali terjadi termasuk pasokan dari Indonesia. Maraknya
kegiatan-kegiatan tambang liar di Indonesia menyebabkan pasokan batubara melimpah dengan
keterbatasan kemampuan mengelola batubara yang berkualitas sehingga tidak sesuai dengan
permintaan pasar.

1
Wisudowati Ayu Sugito
NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

2001
Pada akhir tahun 2000 sampai dengan sepanjang tahun 2001, harga batubara mengalami
peningkatan. Harga batubara rata-rata naik menjadi US$50,15/Mton. Kenaikan tersebut terkait
dengan musim dingin di Eropa dan kenaikan harga minyak sehingga meningkatkan permintaan
atas batubara dunia. Selain itu, adanya peningkatan kapasitas PLTU batubara dan produksi baja
di Asia dan Eropa turut andil dalam peningkatan permintaan batubara.
Dari sisi penawaran, pasokan batubara menurun karena tutupnya beberapa perusahaan
tambang batubara Australia dan pengumuman Polandia yang akan mengurangi produksinya.
Dengan pasokan batubara yang menurun, sedangkan kondisi permintaannya justru meningkat,
mendorong harga batubara naik.

2002
Harga batubara melemah pada tahun 2002 hingga level US$33,20/Mton. Tren kenaikan harga
pada dua tahun sebelumnya, mendorong negara eksportir batubara dunia meningkatkan
produksinya. Produksi Cina tahun 2002 adalah sebesar 1550,4 juta ton atau meningkat 6% dari
tahun sebelumnya 1471,5 juta ton. Australia meningkatkan produksinya dari 340,8 juta ton
menjadi 334,6 juta ton. Demikian halnya dengan Indonesia, produksi batubaranya meningkat
sebesar 12% menjadi 103,3 juta ton. Hal ini menyebabkan pasokan batubara dunia meningkat
sehingga memicu melemahnya harga batubara dunia.

2003
Pada tahun 2003, harga batubara menguat hingga US$38,52/Mton yang disebabkan kenaikan
permintaan batubara, terutama pada negara-negara Asia Pasifik, serta kenaikan harga minyak
dunia. Permintaan batubara thermal dunia pada tahun 2003 adalah 516,9 juta ton atau
meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 461,3 juta ton. Sedangkan kenaikan
harga minyak dunia pada tahun 2003, meningkat sebesar 14,5% dari US$25,02/barel menjadi
US$28,83/barel.

2004
Peningkatan harga batubara pada tahun 2004 (rata-rata US$51,16/Mton) disebabkan karena
kenaikan permintaan Cina dan India atas batubara yang menguasai kurang lebih 72% dari
kenaikan konsumsi batubara dunia sebagai akibat pertumbuhan ekonomi yang mencapai rata-
rata 6,5% di Cina dan 5,7% di India.
Disamping itu, adanya kebijakan Cina untuk menutup keran ekspor batubaranya dalam
memenuhi pasokan batubara di kawasan Asia Pasifik mulai tahun 2004 juga berdampak pada
kenaikan harga batubara dunia. Cina lebih memilih untuk memanfaatkan cadangan batubaranya

2
Wisudowati Ayu Sugito
NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

guna kebutuhan domestik dalam merespon pertumbuhan ekonomi yang pesat. Produksi
batubara Cina pada tahun ini 1,95 miliar ton, namun hanya mengekspor 86,63 juta ton saja dan
mengimpor batubara sebanyak 18,36 juta ton atau meningkat 69% dari tahun sebelumnya.
Penurunan pasokan batubara Indonesia turut memicu kenaikan signifikan harga batubara dunia.
Harga tahun 2002-2003 hanya berkisar US$30/Mton sampai dengan US$38/Mton (harga FOB
ekspor Indonesia US$25/Mton sampai US$29/Mton), sehingga produsen dalam negeri
mengurangi produksi guna meminimalisir kerugian biaya produksi. Kegiatan ini menyebabkan
banyak tambang yang seharusnya bisa melakukan penambangan namun tidak berani mengambil
resiko merugi yang mengakibatkan produksi menurun.

2005
Di tahun 2005, tren kenaikan harga batubara (rata-rata US$62,96) masih dipacu oleh peningkatan
permintaan batubara, serta konsistensi kenaikan harga minyak dunia. Permintaan batubara
thermal pada tahun 2005 adalah 580 juta ton atau meningkat 5% dibandingkan permintaan
batubara thermal tahun sebelumnya sebesar 554 juta ton. Sedangkan kenaikan harga minyak
dunia pada tahun 2005, meningkat sebesar 42% dari US$54,52/barel menjadi US$38,27/barel.

2006
Peningkatan harga batubara pada triwulan pertama tahun 2006, dikarenakan menurunnya
pasokan batubara akibat curah hujan yang deras di kawasan Kalimantan Tengah, Indonesia.
Hujan terus menerus menyebabkan banjir pada daerah aliran sungai Barito dan menghambat laju
transportasi batubara sehingga puluhan ribu batubara untuk ekspor tidak terangkut. Mengingat
Indonesia bersama dengan Australia dan Cina adalah pemasok kebutuhan batubara dunia untuk
ekspor sebesar 56% dari total kebutuhan batubara dunia, hal ini berdampak pada kenaikan harga
batubara dunia.
Kecendrungan peningkatan harga batubara terus bertahan sepanjang tahun 2006 dipicu
pertumbuhan ekonomi Cina yang membutuhkan batubara sebagai bahan baku utama
pembangkit listrik (PLTU). Tingginya harga gas bumi turut menjadi pendorong peningkatan
penggunaan batubara.

2007
Tren harga batubara dunia yang terus meningkat pada tahun 2007 masih dipicu oleh pesatnya
penggunaan batubara sebagai sumber energi alternatif yang ditandai dengan permintaan yang
cukup tinggi dari negara-negara utama importir batubara, terutama Cina, yang menyebabkan
ketidakseimbangan antara pasokan dan konsumsi batubara dunia. Selain Cina yang
meningkatkan jumlah impor batubaranya mencapai 182 juta ton, peningkatan impor batubara

3
Wisudowati Ayu Sugito
NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

secara signifikan juga dialami Korea Selatan dengan nilai 88 juta ton terkait dengan tingginya
permintaan batubara seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri kedua negara tersebut.
Pada tahun 2007, rata-rata harga batubara mencapai US$70,12/Mton jauh lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$64,90/Mton. Peningkatan harga batubara sejalan
dengan kenaikan harga minyak dunia yang mencapai harga tertinggi pada Oktober-Desember
sebesar US$83,47/barel dikarenakan turunnya pasokan dan cadangan minyak Amerika Serikat,
pengurangan kuota OPEC, ketegangan Iran dan kekhawatiran pasar terhadap kondisi politik
Nigeria. Kenaikan harga minyak dunia secara tidak langsung berdampak pada naiknya harga
batubara. Tingginya harga minyak bumi mendorong negara-negara terutama negara industri Asia
mencari bahan bakar alternatif sehingga mendorong peningkatan permintaan batubara yang
pada akhirnya turut memicu kenaikan harga batubara dunia.

2008
Pada triwulan pertama tahun 2008, rata-rata harga batubara mencapai US$115,7/Mton, jauh
lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya (US$70,12/Mton). Kenaikan harga tersebut
didorong oleh tingginya harga minyak dan beberapa peristiwa yang terjadi di negara-negara
produsen, antara lain:
1. Pada bulan Januari 2008, pemerintah Cina melakukan larangan sementara terhadap ekspor
batubara thermal guna menyediakan pasokan batubara untuk pasar domestik. Hal ini telah
meningkatkan ketegangan di pasar batubara dan terjadi pada saat bersamaan dengan badai
salju yang melanda Cina bagian tengah dan selatan yang menyebabkan kerusakan dan
kekacauan transportasi sehingga menganggu distribusi batubara;
2. Kelangkaan sumber energi di Afrika Selatan yang menyebabkan Anglo American Plc menutup
tambangnya;
3. Bencana banjir di Queensland, Australia pada bulan Januari dan Februari yang
mengakibatkan penundaan pengiriman batubara ke sejumlah perusahaan besar.
Harga batubara meningkat pada triwulan kedua dengan nilai mencapai US$118,7/Mton.
Tingginya harga batubara disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Permintaan yang tetap tinggi dari Cina, meskipun merupakan produsen batubara terbesar
namun sebagian besar cadangannya terkonsentrasi di daerah yang infrastrukturnya buruk;
2. Mulai terbatasnya produksi batubara di Australia meskipun didukung infrastruktur yang
memadai;
3. Terhambatnya pasokan batubara dari Afrika Selatan karena keterbatasan fasilitas
pelabuhan.
Harga batubara kembali naik pada triwulan ketiga tahun 2008 yang mencapai US$158,8/Mton.
Besarnya permintaan batubara dari Cina guna memenuhi kebutuhan industri baja dan

4
Wisudowati Ayu Sugito
NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

pembangkit listrik yang cupuk besar di negara tersebut, masih menjadi faktor utama yang
menyebabkan peningkatan harga batubara dunia. Kemudian, pelemahan permintaan batubara
pada akhir tahun 2008, terutama Jepang sebagai importir terbesar dunia, mendorong harga
batubara turun pada tingkat US$84,27/Mton.

2009
Pada periode Januari sampai dengan Maret 2013, harga batubara turun kembali pada posisi
US$70. Jepang sebagai importir batubara terbesar di dunia mengalami penurunan impor
batubara thermal setidaknya sebesar 3% dengan tingkat 130 juta ton yang disebabkan oleh
meningkatnya penggunaan kapasitas pembangkit listrik energi nuklir. Meningkatnya tingkat
penggunaan pembangkit listrik energi nuklir di Jepang akan menyebabkan berkurangnya
penggunaan jenis energi lain, termasuk batubara. Hal ini menjadi faktor penting yang
menurunkan permintaan batubara dunia secara signifikan.
Pertengahan tahun 2008, harga batubara kembali meningkat pada kisaran US$71.31. Pemulihan
ekonomi dunia meningkatkan permintaan terhadap produk energi, termasuk batubara, sehingga
mendorong harga naik. Kenaikan batubara ini juga sejalan dengan harga minyak bumi yang
meningkat karena batubara merupakan komoditas energi alternatif selain minyak dan gas.
Harga batubara pada Oktober sampai dengan Desember menguat hingga mencapai
US$77,6/Mton. Meningkatnya harga komoditas ini ditengarai sebagai respon dari naiknya
permintaan Cina memasuki musim dingin di akhir tahun guna pemenuhan kebutuhan bahan
bakar listriknya. Cina merupakan konsumen batubara terbesar dibanding negara-negara
pengimpor lainnya dan hampir 80% pembangkit listrik di negara tersebut menggunakan batubara
sebagai sumber energi.

2010
Awal tahun 2010, harga batubara meningkat pada level US$95,2/Mton atau naik 22,6% dari
periode sebelumnya sebesar US$77,6/Mton. Kenaikan harga batubara tersebut sejalan dengan
menguatnya harga minyak dunia yang merupakan barometer pergerakan harga komoditas
lainnya termasuk batubara.
Pada pertengahan tahun 2010, harga batubara melemah pada tingkat US$93,6/Mton.
Pelemahan tersebut mengikuti tren penurunan harga minyak bumi akibat ketidakpastian
ekonomi global. Kemudian pada triwulan akhir tahun 2010, harga batubara meningkat kembali
menjadi US$106,5/Mton. Kenaikan tersebut mengikuti tren kenaikan harga minyak bumi akibat
permintaan melonjak memasuki musim dingin terutama di Eropa dan Amerika Serikat.

5
Wisudowati Ayu Sugito
NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

2011
Harga batubara di pasar internasional pada awal tahun 2011 meningkat dari US$106,5/Mton
menjadi US$112,4/Mton. Selain karena tren harga yang terus meningkat sejak akhir tahun 2010,
gangguan pasokan batubara yang terjadi akibat banjir bandang yang melanda Australia sejak
Desember 2010 sebagai negara penghasil batubara terbesar dunia menjadi faktor penyebab
utama kenaikan harga batubara pada triwulan pertama.
Pada periode Mei-Juni tahun 2011, terjadi pelemahan harga batubara dunia sebesar 7% menjadi
US$104/Mton dari US$112,4/Mton pada triwulan sebelumnya. Penurunan harga batubara
dipasar internasional diperkirakan akibat melemahnya permintaan batubara dunia dari Asia,
antara lain karena belum pulihnya permintaan dari Jepang pasca tsunami. Selain Jepang,
permintaan batubara dari Korea Selatan juga mengalami penurunan.
Harga batubara bergerak stabil di sekitar US$104/Mton pada periode Juli sampai dengan
September 2011. Pergerakan ini dipengaruhi oleh lesunya permintaan batubara dari Eropa
terkait krisis hutang yang masih melanda kawasan tersebut. Harga batubara kembali melemah
pada akhir tahun menjadi US$111,5/Mton. Penurunan tersebut disebabkan melemahnya
permintaan batubara dari Asia, terutama India akibat perlambatan aktivitas industri baja, semen
dan Direct Reduced Iron (DRI), serta Eropa akibat pelemahan ekonomi global.

2012
Pada awal tahun, harga batubara masih dalam tren penurunan dari tahun sebelumnya sebesar
US$111,5/Mton menjadi US$102,04/Mton. Penurunan harga tersebut disebabkan oleh
melemahnya permintaan global dan tingginya pasokan dari negara-negara utama pengekspor
batubara.
Pertengahan tahun hingga tahun 2012 berakhir, harga kembali menyentuh level US$90/Mton.
Harga turun dikarenakan kelebihan pasokan batubara dunia akibat penurunan permintaan.
Kelebihan suplai batubara di pasar itu diawali dari kelebihan cadangan batubara di Cina yang juga
sebenarnya hasil ekspor Indonesia. Cina mengurangi konsumsi batubara karena industri
pembuatan barang jadi yang diproduksi dengan mesin-mesin elektrik yang dibangkitkan dengan
pembakaran batubara tengah lesu. Cina mengerem laju konsumsinya menjadi hanya 7% per
tahun hingga tiga tahun kedepan, setelah sebelumnya 9% per tahun. Cina juga mulai menambang
sendiri batubara miliknya dengan kapasitas produksi 750 juta ton per tahun.
Selain Cina, Amerika Serikat juga mulai menjadi pemain ekspor batubara. Setelah menemukan
gas serpih (shell gas) yang murah, dimana biaya produksinya hanya dua sen dollar per kaki kubik,
Amerika Serikat mengganti bahan bakar sejumlah pembangkit listrik dengan gas tersebut.
Pemakaian gas itu membuat Amerika Serikat menghemat batubaranya 180 juta ton per tahun.
Hal ini mengakibatkan pasokan batubara Amerika Serikat yang sudah terlanjur dieksploitasi

6
Wisudowati Ayu Sugito
NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

menjadi tidak terpakai. Oleh karena itu, untung satu dollar saja per ton, Amerika Serikat sudah
menjual batubaranya. Ekspor Amerika Serikat sudah mencapai 91 juta ton di bulan September
terutama pada pasar Jepang dan Cina.
Pasokan batubara dunia berlebih karena sejumlah pemain baru masuk ke dalam bisnis ini,
termasuk di Indonesia, dimana banyak penambang baru dan pemain lama berlomba dalam
menggenjot produksinya dikarenakan tertarik dengan tren kenaikan harga batubara tahun-tahun
sebelumnya. Pada akhirnya pasokan batubara melimpah ruah, permintaan turun dan harga pun
anjlok.
Penurunan permintaan batubara hampir di semua negara tujuan ekspor sebagai dampak ikutan
dari krisis ekonomi ekonomi yang melanda Eropa, kecuali India yang masih tumbuh sebesar 9,5%
terkait dengan pemernuhan kebutuhan energi dalam negeri. Kelesuan ekonomi di Eropa dan
Amerika Serikat membuat permintaan terhadap industri manufaktur di Cina dan India melemah
dan akibatnya pembelian batubara berkurang. Penurunan permintaan batubara terbesar terjadi
pada Cina (-38,3%) seiring dengan perlambatan ekonomi yang dialami Cina. Penurunan
permintaan batubara juga terjadi ke mitra dagang utama lainnya, seperti Jepang (02,2%), Korea
selatan (-7,7%) dan taiwan (-12,6%).

Referensi:
1. http://www.metrotvnews.com/metronews/news/2012/10/03/108372/Harga-Batu-Bara-
Turun-Karena-Suplai-Berlebih/2 (diakses pada 22 Agustus 2013 20:58);
2. http://finance.detik.com/read/2012/09/20/165107/2028265/1034/harga-batubara-masih-
akan-turun-hingga-akhir-tahun (diakses pada 22 Agustus 2013 20:58);
3. http://hazibullahtambang-pertambangan.blogspot.com/2012/01/v-
behaviorurldefaultvmlo.html (diakses pada 20 Agustus 2013 20:32);
4. http://ptdspmasamba.blogspot.com/2010/09/investasi-dunia-tambang-batubara.html
(diakses pada 20 Agustus 2013 20:32);
5. http://groups.yahoo.com/group/InaMinE/message/993 (diakses pada 22 Agustus 2013
21:08);
6. http://202.59.162.82/cetak.php?cid=1&id=4614&url=http%3A%2F%2F202.59.162.82%2Fs
wamajalah%2Ftren%2Fdetails.php%3Fcid%3D1%26id%3D4614 (diakses pada 19 Agustus
2013 18:08);
7. Laporan Neraca Pembayaran Indonesia 2006-2012. Bank Indonesia.

7
Wisudowati Ayu Sugito
NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

Dalam analisis permintaan dan penawaran, tidak lepas dari peran penting harga. Dalam
teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, tinggi
rendahnya harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar. Dengan kata lain, harga yang
terbentuk untuk suatu komoditas merupakan hasil interaksi antara permintaan dan penawarannya.
Pada komoditas pertambangan, dalam hal ini batubara, harga secara langsung dipengaruhi
oleh kondisi permintaan dan penawaran di pasar global. Selain itu pergerakan harga energi lainnya,
terutama minyak bumi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga batubara (Farida
Zed, 2006). Tren pergerakan harga batubara dunia menginterpretasikan kondisi permintaan dan
penawaran batubara dunia, dimana secara langsung dan/atau tidak langsung turut mempengaruhi
dan/atau dipengaruhi perbatubaraan Indonesia.

Gambar I.5.
Tren Pergerakan Harga Batubara Dunia

140
Harga Batubara US$/Mton

120
100
80
60
40
20
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun

Sumber: World Coal Association (WCA)

Gambar I.5 menunjukkan bahwa pada tahun 2000 sampai dengan sepanjang tahun 2001,
harga batubara dunia mengalami peningkatan. Kenaikan tersebut terkait dengan musim dingin di
Eropa dan kenaikan harga minyak sehingga meningkatkan permintaan atas batubara dunia. Selain
itu, adanya peningkatan kapasitas PLTU batubara dan produksi baja di Asia dan Eropa turut andil
dalam peningkatan permintaan batubara.
Dari sisi penawaran, pasokan batubara menurun karena tutupnya beberapa perusahaan
tambang batubara Australia dan pengumuman Polandia yang akan mengurangi produksinya.

8
Wisudowati Ayu Sugito
NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

Dengan pasokan batubara yang menurun, sedangkan kondisi permintaannya justru meningkat,
mendorong harga batubara naik.
Harga batubara melemah pada tahun 2002 hingga level US$33,20/Mton. Tren kenaikan
harga pada dua tahun sebelumnya, mendorong negara eksportir batubara dunia meningkatkan
produksinya. Produksi Cina tahun 2002 adalah sebesar 1550,4 juta ton atau meningkat 6% dari
tahun sebelumnya 1471,5 juta ton. Australia meningkatkan produksinya dari 340,8 juta ton
menjadi 334,6 juta ton. Demikian halnya dengan Indonesia, produksi batubaranya meningkat
sebesar 12% menjadi 103,3 juta ton. Hal ini menyebabkan pasokan batubara dunia meningkat
sehingga memicu melemahnya harga batubara dunia.
Pada tahun-tahun selanjutnya, harga batubara dunia cendrung meningkat. Hal ini
disebabkan kenaikan permintaan batubara, terutama Cina dan India yang menguasai kurang lebih
72% dari kenaikan konsumsi batubara dunia sebagai akibat pertmbuhan ekonomi yang mencapai
rata-rata 6,5% di Cina dan 5,7% di India. Disamping itu, peningkatan harga batubara sejalan
dengan kenaikan harga minyak dunia dikarenakan turunnya pasokan dan cadangan minyak
Amerika Serikat, pengurangan kuota OPEC, ketegangan Iran dan kekhawatiran pasar terhadap
kondisi politik Nigeria. Tingginya harga miyak bumi mendorong negara-negara terutama negara
industri Asia mencari bahan bakar alternatif sehingga mendorong peningkatan permintaan
batubara yang pada akhirnya turut memicu kenaikan harga batubara dunia.
Tahun 2008, kenaikan harga batubara dunia meningkat tajam dikarenakan dorongan
beberapa peristiwa yang terjadi di negara-negara produsen, antara lain:
Pada bulan Januari 2008, pemerintah Cina melakukan larangan sementara terhadap ekspor
batubara thermal guna menyediakan pasokan batubara untuk pasar domestik. Hal ini telah
meningkatkan ketegangan di pasar batubara dan terjadi pada saat bersamaan dengan badai
salju yang melanda Cina bagian tengah dan selatan yang menyebabkan kerusakan dan
kekacauan transportasi sehingga menganggu distribusi batubara;
Kelangkaan sumber energi dan keterbatsan fasilitas pelabuhan di Afrika Selatan yang
menyebabkan Anglo American Plc menutup tambangnya;
Bencana banjir di Queensland, Australia pada bulan Januari dan Februari yang
mengakibatkan penundaan pengiriman batubara ke sejumlah perusahaan besar.
Pada periode Januari sampai dengan Maret 2009, harga batubara turun kembali pada posisi
US$70. Jepang sebagai importir batubara terbesar di dunia mengalami penurunan impor batubara

9
Wisudowati Ayu Sugito
NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

thermal setidaknya sebesar 3% dengan tingkat 130 juta ton yang disebabkan oleh meningkatnya
penggunaan kapasitas pembangkit listrik energi nuklir. Meningkatnya tingkat penggunaan
pembangkit listrik energi nuklir di Jepang akan menyebabkan berkurangnya penggunaan jenis
energi lain, termasuk batubara. Hal ini menjadi faktor penting yang menurunkan permintaan
batubara dunia secara signifikan.
Harga batubara dunia kemudian meningkat kembali pada tahun 2010 sampai dengan akhir
tahun 2011 karena dipengaruhi harga minyak dunia sebagai barometer penggerak harga komoditas
lainnya termasuk batubara. Selain itu, gangguan pasokan yang terjadi akibat banjir bandang
melanda Australia sejak Desember 2010 serta belum pulihnya permintaan batubara dari Jepang
pasca tsunami.
Tahun 2012, harga kembali turun dikarenakan kelebihan pasokan batubara dunia akibat
menurunnya permintaan. Kelebihan suplai batubara di pasar itu diawali dari kelebihan cadangan
batubara di Cina yang juga sebenarnya hasil ekspor Indonesia. Cina mengurangi konsumsi
batubara karena industri pembuatan barang jadi yang diproduksi dengan mesin-mesin elektrik
yang dibangkitkan dengan pembakaran batubara tengah lesu. Cina mengerem laju konsumsinya
menjadi hanya 7% per tahun hingga tiga tahun kedepan, setelah sebelumnya 9% per tahun. Cina
juga mulai menambang sendiri batubara miliknya dengan kapasitas produksi 750 juta ton per
tahun.
Selain Cina, Amerika Serikat juga mulai menjadi pemain ekspor batubara. Setelah
menemukan gas serpih (shell gas) yang murah, dimana biaya produksinya hanya dua sen dollar
per kaki kubik, Amerika Serikat mengganti bahan bakar sejumlah pembangkit listrik dengan gas
tersebut. Pemakaian gas itu membuat Amerika Serikat menghemat batubaranya 180 juta ton per
tahun. Hal ini mengakibatkan pasokan batubara Amerika Serikat yang sudah terlanjur dieksploitasi
menjadi tidak terpakai. Oleh karena itu, untung satu dollar saja per ton, Amerika Serikat sudah
menjual batubaranya. Ekspor Amerika Serikat sudah mencapai 91 juta ton di bulan September
terutama pada pasar Jepang dan Cina.
Pasokan batubara dunia berlebih karena sejumlah pemain baru masuk ke dalam bisnis ini,
termasuk di Indonesia, dimana banyak penambang baru dan pemain lama berlomba dalam
menggenjot produksinya dikarenakan tertarik dengan tren kenaikan harga batubara tahun-tahun
sebelumnya. Pada akhirnya pasokan batubara melimpah ruah, permintaan turun dan harga pun
anjlok.

10
Wisudowati Ayu Sugito
NPM 1106035650
MPKP Angkatan XXV

Penurunan permintaan batubara hampir di semua negara tujuan ekspor sebagai dampak
ikutan dari krisis ekonomi ekonomi yang melanda Eropa, kecuali India yang masih tumbuh sebesar
9,5% terkait dengan pemernuhan kebutuhan energi dalam negeri. Kelesuan ekonomi di Eropa dan
Amerika Serikat membuat permintaan terhadap industri manufaktur di Cina dan India melemah
dan akibatnya pembelian batubara berkurang. Penurunan permintaan batubara terbesar terjadi pada
Cina (-38,3%) seiring dengan perlambatan ekonomi yang dialami Cina. Penurunan permintaan
batubara juga terjadi ke mitra dagang utama lainnya, seperti Jepang (02,2%), Korea selatan (-
7,7%) dan taiwan (-12,6%).
Pergerakan harga batubara dunia sebagaimana dimaksud diatas menjadi pemicu
pergerakan harga batubara Indonesia. Meski pemerintah menetapkan kebijakan harga acuan guna
melindungi kepentingan dalam negeri, namun tetap menjadikan harga batubara global menjadi
salah satu pertimbangannya.

11

Você também pode gostar

  • Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September Dan Kudeta Suharto
    Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September Dan Kudeta Suharto
    Documento420 páginas
    Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September Dan Kudeta Suharto
    Institut Sejarah Sosial Indonesia (ISSI)
    100% (14)
  • 1
    1
    Documento1 página
    1
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 2
    2
    Documento1 página
    2
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 8
    8
    Documento1 página
    8
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 9
    9
    Documento1 página
    9
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 4
    4
    Documento1 página
    4
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 1
    1
    Documento1 página
    1
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • TA Bagian 1
    TA Bagian 1
    Documento1 página
    TA Bagian 1
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • Lo 1 Penelitian Akuntansi Perilaku: Definisi Dan Cakupan
    Lo 1 Penelitian Akuntansi Perilaku: Definisi Dan Cakupan
    Documento1 página
    Lo 1 Penelitian Akuntansi Perilaku: Definisi Dan Cakupan
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 6
    6
    Documento1 página
    6
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 11
    11
    Documento1 página
    11
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 10
    10
    Documento1 página
    10
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 3
    3
    Documento1 página
    3
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 7
    7
    Documento1 página
    7
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 12
    12
    Documento1 página
    12
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • Rundown Umum Dan Detail Kuliah Umum Bersama Dirjen Pajak
    Rundown Umum Dan Detail Kuliah Umum Bersama Dirjen Pajak
    Documento4 páginas
    Rundown Umum Dan Detail Kuliah Umum Bersama Dirjen Pajak
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 14
    14
    Documento1 página
    14
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 17
    17
    Documento1 página
    17
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 16
    16
    Documento1 página
    16
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • Sim Pati Nomorku
    Sim Pati Nomorku
    Documento8 páginas
    Sim Pati Nomorku
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • Brunswik Lens Model
    Brunswik Lens Model
    Documento1 página
    Brunswik Lens Model
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 15
    15
    Documento1 página
    15
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Documento2 páginas
    Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • 18
    18
    Documento1 página
    18
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • TA Studi Kasus 11.2 Versi 3.0
    TA Studi Kasus 11.2 Versi 3.0
    Documento9 páginas
    TA Studi Kasus 11.2 Versi 3.0
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • ATHEISBy Achdiat KM
    ATHEISBy Achdiat KM
    Documento308 páginas
    ATHEISBy Achdiat KM
    Afrida
    Ainda não há avaliações
  • Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Documento2 páginas
    Analogi Cowok Jelek Dan Cowok Ganteng
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • Bagian Dedek
    Bagian Dedek
    Documento9 páginas
    Bagian Dedek
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • Profile & Deskripsi Mitrabara
    Profile & Deskripsi Mitrabara
    Documento12 páginas
    Profile & Deskripsi Mitrabara
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações
  • H12ada PDF
    H12ada PDF
    Documento87 páginas
    H12ada PDF
    Goradok Pande Raja Sinabutar
    Ainda não há avaliações