Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemilihan Bahan dan Proses
Disusun oleh :
Universitas Brawijaya
Fakultas Teknik
Teknik Mesin
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia manufaktur aspek ekonomi merupakan hal yang sangat penting untuk
dipelajari oleh setiap engineer, karena sebaik apapun produk yang kita buat jika tidak
memperhatikan aspek ekonomi (daya beli konsumen) maka produk - produk engineering yang
kita hasilkan tidak akan terbeli oleh konsumen (tidak bisa terjual). Dalam membuat produk
produk manufaktur segala hal mulai dari desain yang kompleks, kemampuan engineering yang
baik, hingga pemilihan bahan dan proses dalam pembuatan sebuah produk harus
memperhatikan masalah ekonomi. Sebagai engineering yang baik kita harus mengetahui segala
aspek ekonomi dalam pembuatan produk mulai dari input, proses hingga output, agar produk
yang kita hasilkan dapat diterima konsumen dengan baik. Dalam mendesain sebuah produk
hingga proses finishing kita sebagai seorang engineer mutlak harus membuat produk tersebut
sebaik mungkin mulai dari membuat desain agar kemampuan engineeringnya optimal,
pemilihan bahan dan proses agar sifat mekaniknya baik hingga proses perlakuan panas agar
produk kita sesuai dengan standar yang baik. Namun, jika kita hanya mempelajari ilmu pada
bidang engineering saja pada seluruh proses tanpa mempelajari aspek ekonomi, maka pada saat
dipasarkan pada konsumen bisa jadi produk kita tidak akan terbeli karena proses yang
membutuhkan finansial yang besar sehingga produk yang kita hasilkan harganya sangat mahal
dan tidak sesuai dengan daya beli konsumen.
Aspek ekonomi tersebut secara garis besar mencakup biaya bahan dan proses
pembuatan serta pertimbangan target pemasaran pada klien ataupun konsumen. Biaya bahan
merupakan hal yang paling dasar dan wajib dipertimbangkan oleh seorang engineer sebelum
membuat sebuah produk, karena bahan dasar ini akan dipakai dalam jumlah yang banyak,
selisih harga sedikit saja nanti akan sangat mempengaruhi harga jual suatu produk. Seorang
engineer tentu wajib paham dan handal dalam proses pembuatan produk mulai dari desain
yang kompleks, kemampuan produk hingga estetika yang nantinya juga sangat mempengaruhi
harga jual suatu produk. Target pemasaran juga merupakan hal yang harus diperhatikan oleh
seorang engineer agar produk yang dihasilkan sesuai jatuh ke tangan konsumen yang tepat agar
produk yang dihasilkan bisa digunakan secara optimal. Itulah pentingnya aspek ekonomi yang
harus diperhatikan oleh setiap engineer sekarang.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana cara memilih bahan dan proses pengecoran untuk menghasilkan produk
yang baik dengan harga yang terjangkau?
2. Bagaimana cara mengetahui target pemasaran dengan baik?
1.3 Tujuan
1. Untuk membuat produk coran dengan kualitas baik dengan harga minim
2. Untuk memasarkan produk coran agar terjual dengan maksimal
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Definisi Pengecoran Logam
Pengecoran logam adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan
untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi.
Baja cor merupakan logam paduan besi dengan kandungan karbon dibawah 2%. Baja
cor memiliki sifat yang tangguh, memiliki kekuatan Tarik dan kekuatan tekan yang baik, tahan
korosi namun kurang bisa meredam getaran.
2.3.3 Aluminium
Aluminium merupakan salah satu bahan pengecoran logam yang mempunyai sifat
tahan korosi, mempunyai duktilitas yang tinggi namun kekerasan dan kekuatan tariknya
rendah.
2.4 Definisi Harga Jual
Hansen dan Mowen (2001:633) mendefinisikan Harga jual adalah jumlah moneter
yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa
yang dijual atau diserahkan.
3.1.3 Aluminium
Aluminium merupakan bahan yang cocok untuk membuat bingkai jendela, peralatan
dapur, velg mobil dsb.
4. Normalising
Perlakuan panas ini dilakukan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan gesek pada
besi cor kelabu. Pada normalizing ini benda kerja dipanaskan sampai 850 atau 900 o C.
Setelah panasnya merata dilanjutkan pendinginan. Untuk tuangan yang bentuknya
komplek benda kerja
harus di temper, setelah normalizing dengan pemanasan sampai 600 atau 650o C.
5. Hardening
Proses ini dilakukan untuk meningkatkan kekerasan, kekuatan dan ketahanan panas pada
besi cor kelabu.
Prosedur : Suhu hardening 830 870o C (bila didinginkan di dalam olie) Atau suhu
pemanasan 800 820o C ( bila didinginkan di dalam air).
Untuk benda kerja yang berbentuk tidak normal (komplek) harus dipanaskan pelan-
pelan, sedangkan untuk benda kerja yang berbentuk sederhana bisa dengan pemanasan
cepat dengan memasukkan kedalam dapur yang telah panas dengan suhu yang
dikehendaki.
Bila awal struktur adalah ferritic, waktu holding harus ditambah. Isothermal hardening
pada besi cor kelabu , yang diutamakan untuk mengurangi adanya retak dan bengkok,
benda kerja dikeluarkan dari dalam dapur pada suhu 830 ato 900o C langsung dicelupkan
dio dalam bak pada 200 400o C.
6. Tempering.
Tempering pada besi cor kelabu setelah hardening adalah sangat pentinng. Suhu
pemanasan antara 200oC sampai 500o C tergantung pada sifat-sifat yang diinginkan .
7. Perbaikan pada besi cor yang ekstra ulet dilakukan dengan prosedur : Hardening pada
suhu 870 900o C dengan pendingin di dalam olie dan tempering pada suhu 500 600o
C.
Sifat mekanik yang dihasilkan : UTS sampai 120 Kg/mm2, tegangan Yield sampai dengan
100 Kg/mm2 , HB 375.
1. Dalam proses manufaktur seorang engineer harus memahami ilmu engineering dan
ilmu ekonomi, agar mampu membuat suatu produk engineering yang baik dengan harga
yang sangat minim agar bisa dipasarkan secara maksimal.
2. Dari dasar teori hingga pembahasan diatas aspek ekonomi yang paling berpengaruh
pada produk pengecoran logam adalah biaya bahan dasar dan proses produksi. Artikel
diatas ada 3 bahan yaitu besi cor, baja cor dan aluminium didapat hasil bahwa besi cor
merupakan bahan pengecoran logam yang tidak terlalu mahal dan sifat mekaniknya
mampu diperbaiki secara baik dengan proses perlakuan panas. Sehingga diantara ketiga
bahan tadi, besi cor merupakan bahan yang paling baik dan terjangkau sebagai bahan
dasar pengeceroan logam.
DAFTAR PUSTAKA