Você está na página 1de 44

TUGAS BIOLOGI SEMESTER 2

KD 1. Struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem pencernaan

a. Minggu ,21 Desember 2014


Pagi : nasi putih,acar wortel,telur ,ayam goreng,es sirup
Siang : nasi putih, oseng daun pepaya, sate ayam, air putih
Sore : nasi putih , tumis turi, air putih

Senin , 22 Desember 2014


Pagi : nasi putih, telur, tumis kerang, air putih
Siang : nasi putih, tumis turi, tahu,air putih
Sore : nasi putih , mie kuah , tempe, air putih

Selasa, 23 Desember 2014


Pagi : nasi goreng, telur dadar , air putih
Siang : nasi putih , tempe , mie goreng, air putih
Sore : nasi putih , oseng sawi, ikan lele, air putih

b.

Anatomi dan Fungsi Saluran Pencernaan Ruminansia


Saluran Pencernaan:
- Mulut
- Esofagus
- Lambung: Rumen, Retikulum, Omasum, Abomasum
- Usus halus
- Usus Besar (Kolon)
- Rektum
1.Mulut
Pencernaan di mulut pertama kali di lakukan oleh gigi molar dilanjutkan oleh mastikasi
dan di teruskan ke pencernaan mekanis. Di dalm mulut terdapat saliva.
Pengertian saliva
Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dan disebarkan ke
dalam cavitas oral.
Komposisi saliva:
Komposisi dari saliva meliputi komponen organik dan anorganik. Namun demikian,
kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan dengan serum karena pada saliva
penyusun utamanya adalah air. Komponen anorganik terbanyak adalah sodium,
potassium (sebagai kation), khlorida, dan bikarbonat (sebagai anion-nya).
Sedangkan komponen organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase,
maltase, serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam amino,
lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.
Selain itu, saliva juga mengandung gas CO2, O2, dan N2. Saliva juga mengandung
immunoglobin, seperti IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%

Fungsi saliva:
a.membantu penelanan
b.buffer (ph 8,4 8,5)
c.suplai nutrien mikroba (70% urea)

Mekanisme sekresi saliva


Di kelenjar saliva, granula ssekretorik (zymogen) yang mengandung enzim-enzim saliva
dikeluarkan dari sel-sel asinar ke dalam duktus. Karakteristik ketiga kelenjar saliva pada
sebagai berikut: manusia dapat diringkas
SALIVA : SAPI 150 liter/hari
DOMBA 10 liter/hari
Enzim : Pregastric esterase

2. Lambung Ruminansia
a. Rumen
Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminansia. Pada rumen
terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan
fermentatif membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan
dengan kandungan selulase dan hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan
hidrokitik membutuhkan bantuan enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia besar
seperti sapi potong dan sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan kandungan nutrisi
yang sangat rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan energi.
Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi
dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga abdominal
bagian kiri. Rumen sering disebut juga dengan perut beludru. Hal tersebut dikarenakan
pada permukaan rumen terdapat papilla dan papillae. Sedangkan substrat pakan yang
dimakan akan mengendap dibagian ventral. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan
secara fermentatif, karena pada bagian tersebut terdapat bermilyaran mikroba.

LETAK: sebelah kiri rongga perut


ANATOMI :
Permukaan dilapisi papila (papila lidah) memperluas
permukaan untuk absorbs
Terdiri 4 kantong (saccus)
Terbagi menjadi 4 zona

FUNGSI :
Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
Absorbsi : VFA, ammonia
Lokasi mixing
Menyimpan bahan makanan fermentasi

b. Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jalang atau hardware stomach. Fungsi retikulum
adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan
langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat.
Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel
pakan menjadi tercampur.
Secara fisik tidak terpisahkan dari rumen
Terdapat lipatan-lipatan esofagus yang meru-pakan lipatan jaringan yg
langsung dr esofagus ke omasum
Permukaan dalam : papila sarang laba-laba (honey comb) perut jala
Fungsi:
tempat fermentasi
membantu proses ruminasi
mengatur arus ingesta ke omasum
Absorpsi hasil fermentasI
c. Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Ph
omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan abomasums terdapat lubang
yang disebut omaso abomasal orifice.
Letak : sebelah kanan(retikulum) grs media (disebelah rusuk 7-11)
Bentuk : ellips
Permukaan dalam berbentuk laminae perut buku (pada lamina terdapat
papila untuk absorpsi)
Fungsi: grinder, filtering, fermentasi, absorpsi)

d. Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Fungsi omaso abomasal orifice
adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum. Ph pada
abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Abomasum terletak dibagian kanan
bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam, maka abomasum dapat berpindah
kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi
untuk melindungi dinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-
sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen
bereaksi dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan
secara otokatalitik.

Letak :
Bentuk : memanjang
Bagian dalam terdapat tonjolan : fold absorpsi
Terdiri 3 bagian:
kardia : sekresi mucus
Fundika: pepsinogen, renin, HCl, mukus
Pilorika : sekresi mukus
Fungsi: - tempat permulaan pencernaan enzimatis (perut sejati) Pencernaan protein
mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum

3. Usus Halus (Intestinum Tenue)


Fungsi : pencernaan enzimatis dan absorpsi
Kedalam usus halus masuk 4 sekresi:
Cairan duodenum: alkalis, fosfor, buffer
Cairan empedu: dihasilkan hati, K dan Na (mengemulsikan lemak),
mengaktifkan lipase pankreas, zat warna
Cairan pankreas: ion bikarbinat untuk menetralisir asam lambung
Cairan usus
Pankreas
Letak : lengkungan duodenum
Mensekresikan enzim:
Amilase : alfa amilase, maltase, sukrase
Protease : tripsinogen, kemotripsinogen,prokarboksi, peptidase
Lipase : lipase, lesitinase, fosfolapase, kolesterol, esterase
Nuklease: ribonuklease, deoksi ribonuklease

4. SEKUM DAN KOLON


Bentuk: tabung berstruktur sederhana, kondisi = rumen
Fungsi: fermentasi oleh mikroba
Absorpsi VFA dan air kolon
Konsentrasi VFA: sekum: 7 mM, kolon: 60 mM (rumen = 100 150 mM)

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA RUMINANSIA


Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia:

1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa


tetumbuhan seperti rumput.
2. Geraham belakang (Molar) memiliki bentuk datar dan lebar.
3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum,
Omasum dan Abomasum.
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

DEFINISI
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut
dari tubuh
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
- menerima makanan
- memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
- menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
- membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari
1. Mulut,
2. Tenggorokan,
3. Kerongkongan,
4. Lambung,
5. Usus halus,
6. Usus besar,
7. Rektum
8. Anus.

1. Mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi
alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada
Mulut terdapat :
a.Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang
kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
Gigi di bagi menjadi 3 macam, antara lain:
1. Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah
makanan.

b.Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.

c.Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan
ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia
adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll.
Keterangan:
1) Glandula parotis merupakan kelenjar ludah di dekat telinga,
menyekresikanludah yang mengandung enzim ptialin (amilase).
2) Glandula submaksilaris merupakan kelenjar ludah di samping rahang
atas,menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.
3) Glandula submandibularis merupakan kelenjar ludah di bawah lidah,
menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.
Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat
menjadi disakarida.

2. Kerongkongan (Eksofagus)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada
ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring
terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea
(tenggorokan).
Fungsi eksofagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat
berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung

3.Lambung
Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
- lendir
- asam klorida
- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim

Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar,
dan otot menyerong.
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan
senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung
adalah :
1.Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta
merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
2.Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit
3.Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki
oleh bayi.
4. Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

5.Usus Halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar
6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum ( 25 cm), jejunum (
2,5 m), serta ileum ( 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi
saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia
dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir
di ligamentum Treitz.
2. Usus Kosong (Jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari
usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada
manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian
usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan
mesenterium
3. Usus Penyerapan (Illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum
dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral
atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

6.Usus Besar
Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung,
yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.
Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum
bentuknya menjadi padat.

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi
iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare

7. Rektum

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada
kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa
menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan
dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.

8.Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
Anus berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa hasil proses pencernaan.
KD. 2 Struktur Dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem pernafasan
TORSO MANUSIA
Torso manusia adalah model untuk mempelajari morfologi dan anatomi manusia.
Torso ini mempunyai bentuk dan warna alat-alat tubuh yang sesuai dengan yang
sebenarnya dan terpasang tegak di atas sebuah alas dari papan. Setengah belahan
tubuhnya tidak berkulit sehingga kelihatan otot dan pembuluh darah. Bagian depan
badannya dapat dibuka sehingga kelihatan alat-alat tubuh bagian dalam seperti paru-paru,
jantung, lambung, hati, usus, dan ginjal. Bagian-bagian alat dalam tubuh juga dapat
dilepaskan untuk melihat rongga tubuh ke arah punggung (ventral). Torso ini ada dua
macam yaitu torso manusia wanita dan laki-laki.

Torso manusia wanita dan laki-laki yang terdapat di laboratorium Sekolah Permai.
Torso manusia adalah model untuk mempelajari morfologi dan anatomi manusia.
Torso ini mempunyai bentuk dan warna alat-alat tubuh yang sesuai dengan yang
sebenarnya dan terpasang tegak di atas sebuah alas dari papan. Setengah belahan
tubuhnya tidak berkulit sehingga kelihatan otot dan pembuluh darah. Bagian depan
badannya dapat dibuka sehingga kelihatan alat-alat tubuh bagian dalam seperti paru-paru,
jantung, lambung, hati, usus, dan ginjal. Bagian-bagian alat dalam tubuh juga dapat
dilepaskan untuk melihat rongga tubuh ke arah punggung (ventral). Torso ini ada dua
macam yaitu torso manusia wanita dan laki-laki.
Model jantung adalah tiruan jantung manusia yang dapat dibuka dan berukuran lebih
besar dari ukuran sebenarnya. Bagian-bagiannya bernomor dan terpasang pada dudukan.
Model ini terbuat dari plastik.
Model kepala leher adalah tiruan kepala dan leher berukuran sebenarnya yang dapat
dibuka. Bagian-bagiannya bernomor dan terpasang pada dudukan. Model ini terbuat dari
plastik.
Model laring adalah tiruan bentuk laring manusia yang terbuat dari plastik dan terpasang
pada dudukan. Pada model ini tampak lidah dan dapat dibuka. Bagian-bagiannya diberi
nomor.
Model kulit adalah penampang kulit yang menunjukkan folikelrambut dan kelenjar
keringat. Model ini terbuat dari kayu atau plastik dan terpasang pada bantalan.
Model kerangka adalah tiruan rangka manusia dengan tinggi 1500 mm yang terpasang
pada bantalan. Bahan model ini dari karet atau plastik.

b.Di kemasan bungkus rokok sendiri memang banyak terdapat Dampak Negatif Merokok
yang menjadi pengingat untuk anda semua yang merokok, bahkan Akibat Merokok yang
ditulis pada kemasan bungkus rokok merupakan jenis dari penyakit berbahaya. Hanya
saja memang banyak orang cukup mengabaikannya, padahal Bahaya Merokok tersebut
memang benar adanya, apalagi kini iklan komersial rokok di televisi pun sudah disisipi
dengan pesan Merokok Membunuhmu.

Akibat Merokok ini memang sangat banyak dan akan sangat menggangu
kesehatan kita, maka dari itu memang seharusnya kita yang merokok ataupun yang tidak
merokok harus menjauhi asap rokok ini, karena memang Dampak Merokok tidak hanya
akan diarasakan bagi para perokok saja tapi juga bagi orang di sekitar yang menghirup
asap rokok secara tidak langsung. Akibat Dari Merokok ini bisa dirasakan oleh banyak
orang karena memang dalam rokok terdapat banyak kandungan berbahaya. Dan
kandungan berbahaya dalam rokok sendiri adalah:
Nikotin
Nikotin merupakan zat yang bisa membuat orang untuk ketagihan dan juga bisa merusak
jaringan otak. Nikotin juga bisa menyebabkan pembekuan darah juga mengeraskan
dinding arteri.
Tar
Tar merupakan bahan dasar pembuatan aspal, dan zat ini bisa menempel pada paru-paru.
Tar bisa membunuh sel dalam saluran darah serta bisa meningkatkan produksi lendiri
pada paru-paru.
Karbon Monoksida
Karbon Monoksida merupakan gas yang bisa mengikat oksigen dalam tubuh, sehingga
membuat tubuh akan kekurangan oksigen dan juga menghalangi transportasi dalam
darah.
Karsinogen
Karsinogen merupakan zat yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker pada tubuh orang
yang merokok.
Iritan
Iritan ini merupakan zat yang bisa mengotori saluran udara dalam paru-paru, hingga
orang yang merokok pun bisa batuk-batuk.
Diatas merupakan zat-zat berbahaya yang ada dalam rokok, namun sebenarnya masih
banyak zat berbahaya lainnya yang ada pada rokok. Zat berbahaya lainnya adalah
hidrogen sianida, arsen, amonia, polonium dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dengan semua kandungan zat berbahaya tersebut maka memang Bahaya Merokok Bagi
Kesehatan sudah bukan merupakan hal yang asing lagi. Anda pastinya juga mencari
Artikel Bahaya Merokok yang bisa memberikan informasi tentang Dampak Dari
Merokok untuk kesehatan. Artikel Merokok pun akan dihadirkan oleh SitKes.com dan
akan membahas Bahaya Merokok Bagi Kesehatan, dan lebih baik langsung saja simak
Dampak Negatif Merokok di bawah ini.
Kanker Paru-Paru
Dari banyaknya kasus kanker paru-paru diketahui 90 persen disebabkan oleh rokok, hal
tersebut karena rokok masuk dengan cara inhalasi ke dalam paru-paru. Zat yang ada pada
asap rokok tersebut bisa merangsang sel dalam paru-patu untuk tumbuh secara tidak
normal. Dan diperkirakan bahwa 1 dari 10 perokok sedan dan 1 dari 5 perokok berat akan
meninggal karena kanker paru-paru.
Kanker Payudara
Merokok tidak hanya menjadi kebiasaan para pria, banyak dari wanita juga yang memang
memiliki kebiasaan merokok. Bahaya Merokok bagi wanita sendiri sangat negatif karena
bisa mengakibatkan kanker payudara.
Penyakit Jantung
Jantung akan bekerja lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah karena asap rokok
mengandung nikotin. Lalu kandungan karbon moniksida yang ada pada asap rokok pun
bisa membuat jantung memompa darah lebih banyak lagi, hasilnya tentu akan terkena
serangan jantung. Bahkan sebagian besat akan berdampak pada penyakit jantung koroner
dan juga diabetes melitus.
Impotensi
Merokok juga bisa meningkatkan disfungsi ereksi sekitar 50%. Hal tersebut bisa terjadi
karena rokok bsia merusak pembuluh darah, dan nikotin yang ada pada rokok bisa
mempersempit arteri hingga akiran darah terganggu. Jika seseorang sudah mengalami
masalah impotensi maka hal tersebut bisa menjadi peringatan dini karena rokok juga bisa
merusak organ lain dalam tubuh.
Bahaya Akibat Merokok juga masih banyak selain yang diatas telah diberikan oleh
SitKes.com. Untuk wanita yang tengah mengandung, merokok bisa menyebabkan
keguguran, berat badan janin berkuran, bayi akan mengalami gangguan pernafasan,
bisa terjangkit penyakit telinga dan masing banyak juga Dampak Merokok yang
berbahaya lainnya baik bagi kesehatan pria dan juga wanita.
KD. 3. Stuktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada sistem ekskresi
Sistem ekskresi merupakan proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme. Organ-organ
ekskresi pada manusia meliputi ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
1. Ginjal
Salah satu sistem ekskresi pada manusia adalah sistem urine. Organ penyusun
sistem urine antara lain ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra. Ginjal merupakan
komponen utama penyusun sistem urine. Ginjal sering disebut juga dengan buah
pinggang karena letaknya yang berada di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang.

a. Struktur ginjal

Ginjal terletak di daerah pinggang, tepatnya di perut bagian belakang dan


dilindungi tulang rusuk. Bentuk ginjal seperti kacang merah, berwarna merah coklat.
Manusia memiliki 2 buah ginjal, yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan. Ginjal kanan agak
lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal
beratnya kurang lebih 200g dengan panjang 10 - 15 cm dan tebal 11/2 21/2 cm. Dalam
sehari darah melewati ginjal berkali-kali. Darah memasuki ginjal melalui arteri ginjal dan
meninggalkan ginjal melalui vena ginjal. Rata-rata orang dewasa mengeluarkan urine 1,5
liter per hari. Secara umum ginjal dibagi menjadi 3 bagia, yaitu sebagai berikut:

1). Kulit ginjal


Kulit ginjal merupakan bagian terluar ginjal yang disebut juga dengan korteks renalis.
Pada kulit ginjal inilah terjadi penyaringan darah. Kulit ginjal tersusun atas glomerulus
dan simpai bowman yang membentuk kesatuan yang disebut badan malpighi. Glomerulus
adalah kumpulan cabang-cabang yang halus atau anyaman pembuluh darah kapiler di
bagian korteks, sedangkan kapsula bowman adalah lapisan yang melingkupi glomerulus,
bentuknya seperti cawan dan berdinding ganda. Pada kulit ginjal terdapat nefron. Nefron
adalah unit penyaring terkecil ginjal. Sebuah ginjal tersususn atas kurang lebih satu juta
nefron. Setiap nefron tersusun atas glomerulus, simpai bowman, saluran berkelok-kelok,
Ansa Henle, dan saluran pengumpul ginjal.

2). Sumsum ginjal


Bagian tengah ginjal disebut sumsum ginjal atau medula. Sumsum ginjal merupakan
tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh halus dari simpai bowman. Pembuluh-
pembuluh halus tersebut mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara di
rongga ginjal. Proses yang terjadi pada sumsum ginjal adalah reabsorbsi dan augmentasi.

3). Rongga ginjal


Bagian paling dalam ginjal adalah rongga ginjal atau yang dikenal dengan pelvis
renalis. Fungsinya yaitu menampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui
ureter.

b. Fungsi ginjal
Fungsi dari ginjal adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyaring darah
2. Osmoregulasi, yaitu pembuangan kelebihan air agar keseimbangan konsentrasi darah
terjaga
3. Memelihara keseimbangan konsentrasi garam-garam tertentu.
4. Mengekskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
5. Mempertahankan keseimbangan asam dan basa darah
Adapun zat-zat yang terkandung dalam urine normal adalah sebagai berikut:
1. Urea
2. Amonia
3. Air
4. Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)
5. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan, dan

c. Proses pembentukan urine


Proses pembentukan urine melalui 3 tahapan, yaitu sebagai berikut:
1. Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan sel-sel darah yang terjadi di glomerulus. Bahan dari
proses ini berupa darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein.
2. Reabsorbsi
Reabsorbsi adalah penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh yang
terjadi di tubulus kontortus proksimal. Bahan dari proses ini adalah urine primer.
3. Augmentasi
Augmentasi merupakan proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Proses ini
terjadi di tubulus kontortus distal. Bahan dari proses ini adalah urine sekunder.
d. Kelainan/penyakit ginjal
1). Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan pada ginjal dimanaginjal tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya yaitu menyaring darah.
2). Batu ginjal
Batu ginjal merupakan kelainan yang cukup sering dialami manusia. Batu ginjal
berupa endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan membesar.
Penyebab dari penyakit ini antara lain:
a. Urine terlalu pekat
b. Terlalu banyak mengonsumsi mineral
c. Terlalu banyak duduk
d. Kurang minum
e. Minum air yang mengandung kerak
f. Sering menahan buang air kecil
3). Hidronefrosis
Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat
mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
4). Diabetes inspidus
Gejala penyakit ini adalah mengeluarkan urine terlalu banyak disebabkan tidak
adanya hormon ADH.

2. Hati
Hati juga merupakan alat ekskresi karena hati mengeluarkan empedu. Empedu
adalah cairan berwarna kehijauan dan rasanya pahit. Empedu harus dikeluarkan dari
tubuh karena mengandung zat sisa yang berasal dari sel darah merah yang rusak dan
dihancurkan di dalam limpa.

a. Struktur hati

Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati
berwarna merah tua dan merupakan kelenjar terbesar pada manusia dengan berat sekitar 2
kg. Hati dilindungi oleh selaput tipis yang disebut kapsula hepatis. Pada hati juga terdapat
pembuluh darah dan empedu yang disatukan oleh selaput jaringan ikat (capsula glison).

b. Fungsi hati
Hati berfungsi untuk menghasilkan getah empedu dari hasil perombakan sel darah merah.
Sel-sel perombak sel darah merah ini disebut histiosit. Sel-sel darah merah yang telah tua
tersebut kemudian dirombak menjadi getah empedu. Getah empedu ini terdiri dari garam
empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan
makanan, yaitu untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu inilah yang
menyebabkan warna urine dan warna feses menjadi kuning kecoklatan. Zat yang
mewarnai feses disebut sterkoilin, sedangkan yang mewarnai urine disebut urobilin.
Selain sebagai alat ekskresi, hati juga memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai alat sekresi karena menghasilkan empedu
2. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
3. Menghasilkan urea dari hasil perombakan protein
4. Mensintesis vitamin A dari provitamin A
5. Membuat fibrinogen dan protombin
6. Menghasilkan heparin yang berfungsi sebagai anti pembekuan darah
7. Sebagai penawar racun (detosifikasi)

c. Kelainan pada hati


1). Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit peradangan pada sel-sel hati karena terinveksi virus.
Hepatitis ada 2 macam, yaitu hepatitis A dan B. Biasanya hepatitis B lebih berbahaya
dibandingkan dengan hepatitis A.

2). Penyakit kuning


Gejala penyakit kuning hampir sama dengan hepatitis, yaitu kulit tampak pucat
kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jari juga berwarna
kuning.
3). Sirosis hati
Penyakit ini biasanya diderita oleh peminum alkohol. Gejala penderita penyakit ini
adalah timbulnya jaringan perut dan kerusakan sel-sel normal hati.
4). Cirrhosis
Cirrhosis adalah kelainan hati di mana jaringan hati menyusut.

3. Kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh yang merupakan
organ terluas pada tubuh kita. Kulit sangant tipis dengan beberapa lapisan yang
menyusunnya. Kulit termasuk organ ekskresi karena terdapat kelenjar keringat yang
mengekskresikan zat-zat sisa. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai
indera peraba dan perasa.
a. Struktur kulit

Kulit manusia terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu kulit ari (epidermis), kulit jangat
(dermis), dan jaringan ikat bawah kulit.
1). Epidermis (kulit ari)
Lapisan kulit yang paling luar disebut epidermis. Lapisan ini sangat tipis. Kulit ari
terdiri dari
dua lapisan, yaitu sebagai berikut:

a). Lapisan tanduk


Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah dan seraut saraf karena merupakan
sel-sel mati yang selalu mengelupas, tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin.
Karena tidak mengandung pembuluh darah, maka lapisan ini tidak akan mengeluarkan
darah saat mengelupas.
b) Lapisan malpighi
Lapisan malpighi merupakan lapisan yang terdapat di bawah lapisan tanduk. Berbeda
dengan lapisan tanduk, lapisan malpighi justru selalu membelah diri. Pada lapisan
malpighi terdapat melanin, yaitu pigmen yang menentukan warna kulit dan melindungi
sel dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari. Jika kulit terlalu banyak terkena
sinar matahari maka produksi melanin akan meningkat dan kulit menjadi gelap. Jika
seseorang tidak memiliki pigmen pada lapisan malpighinya maka orang tersebut
dinamakan albino.
Pada permukaan kulit ari terdapat pori-pori yang merupakan muara kelenjar
minyak. Melalui pori-pori inilah keringat diekskresikan. Kulit ari biasanya ditumbuhi
rambut, kecuali kulit ari yang ada di telapak tangan dan kaki. Kulit ari pada telapak
tangan dan kaki terdiri atas 4 lapisan, yaitu:
a). Stratum korneum
b). Stratum granulosum
c). Stratum lusidum
d). Stratum germinalis
2). Dermis (kulit jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang berada di bawah lapisan epidermis.
Dibandingkan epidermis, lapisan dermis lebih tebal. Antara lapisan dermis dan epidermis
dilapisi dengan membran basalis. Lapisan dermis terdapat beberapa jaringan, yaitu
sebagai berikut:
a). Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel
kulit.
b). Kelenjar keringat (glandula sudorifera), berfungsi untuk menghasilkan keringat.
c). Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak agar
kulit dan rambut tidak kering.
d). Pembuluh darah, berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua sel atau jaringan
termasuk akar rambut.
e). Ujung-ujung saraf, yaitu ujung saraf perasa dan peraba, saraf rasa nyeri, saraf rasa
panas, dan saraf rasa sentuhan.
f). Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut.

3). Jaringan ikat bawah kulit


Lapisan ini berada di bawah dermis. Pembatas jaringan ikat bawah kulit dengan
dermis adalah mulainya terdapat sel lemak. Lemak berfungsi untuk melindungi tubuh
terhadap benturan, penahan suhu tubuh, dan sumber energi.

b. Fungsi kulit
Fungsi utama kulit, yaitu sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan keringat. Selain itu,
kulit juga menghasilkan minyak melalui kelenjar minyak. Minyak berfungsi untuk
mencegah kekeringan pada kulit dan menegrutnya kulit rambut.
Berikut fungsi kulit:
1). Sebagai alat indera
2). Sebagai pengatur suhu tubuh
3). Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D
4). Melindungi jaringan yang ada di bawahnya
5). Menyimpan kelebihan lemak

c. Kelainan pada kulit


Beberapa kelainan yang terjadi pada kulit, antara lain sebagai berikut:
1). Jerawat
Jerawat adalah gangguan kulit pada kelenjar minyak. Hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencegah timbulnya jerawat, yaitu dengan makan makanan yang seimbang, rajin
menjaga kebersihan kulit dan diimbangi dengan tidur dan olahraga yang cukup.
2). Kanker kulit
Penyebab kanker kulit adalah kulit mendapat sinar matahari yang berlebihan.
Biasanya kanker kulit menyerang orang berkulit putih karena warna kulit tersebut lebih
sensitif terkena sinar matahari. Cara pencegahannya adalah dengan menghindari kontak
dengan sinar matahari yang terlalu banyak dan pemakaian tabir surya secara rutin.

3). Biduran
Penyebab biduran antara lain udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia.
Tanda-tanda penyakit ini adalah timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa
gatal. Cara pencegahan penyakit ini, yaitu dengan menghindari bahan makanan dan
produk kimia yang menyebabkan alergi.

4). Psoriasis
Psoriasis disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Gejala yang
ditimbulkannya adalah kulit kemerahan pada kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.
Jika terkena penyakit ini harus rutin melakukan pengobatan.

5). Ringworm
Sebenarnya ringworm adalah nama sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Penyakit
akibat jamur ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan kulit ini
dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.

b. Kelainan kelainan pada sistem ekskresi :


GANGGUAN PADA GINJAL
1. Batu ginjal
Penyebab :
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal,
saluran ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat,
asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena terlalu banyak
mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut
lebih lanjut dapat menimbulkan hidronefrosis. Hidronefrosis adalah membesarnya salah
satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran
ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.

Pencegahan :
1. Perbanyaklah minum air putih agar air seni lancar. Ketika berada di ruangan ber-AC,
Perbanyak minum air putih walaupaun tidak haus, Minumlah air putih minimal 8 gelas
sehari.
2. Hindari minum atau memasak menggunakan air yang kandungan kapurnya tinggi.
Kapur di dalam tubuh bisa membentuk batu.
3. Jika menderita penyakit gout dan hiperparatiroid segera atasi. Kedua penyakit itu
meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal.
4. Lakukan olahraga rutin dengan tujuan agar metabolisme di dalam tubuh berjalan
dengan baik. Idealnya, lakukan olahraga dua hari sekali. Pilihlah jenis olahraga yang
disukai dan lakukan sesuai kemampuan, jangan dipaksakan.
5. Jangan duduk terlalu lama saat bekerja. Posisi tersebut mempermudah terjadinya
pengendapan Kristal air seni yang kemudian membentuk batu. Paling tidak, dua jam
sekali bangkitlah dari duduk dan berjalan-jalan sebentar.
6. Bila terasa ingin membuang air seni sebaiknya segera lakukan. Sangat tidak
disarankan untuk menahan air seni, karena Kristal-kristal tersebut bisa mengendap
membentuk batu ginjal.
7. Hindari makanan yang mengandung kalsium tinggi, seperti susu dengan kalsium
tinggi. Begitu juga dengan makanan yang mengandung purin tinggi, seperti jeroan,
emping, dan brokoli.
Dan kurangi konsumsi kacang-kacangan, cokelat, soda dan teh.
Pengobatan :
Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan
untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan menggunakan sinar laser untuk
memecahkan endapan garam kalsium.

1. Nefritis
Penyebab :
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman. Nefritis
biasanya disebabkan adanya bakteri Streptococcus. Rusaknya nefron mengakibatkan
urine masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga
timbul pembengkakan di daerah kaki.

Pengobatan :
Penderita nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin.
Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang
memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita.

1. Glukosuria
Penyebab :
Glukosuria adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit tersebut
sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Kadar glukosa
dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak mampu
menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama
urine.
Pencegahan :
1. Kontrol kebiasaan makan
2. Kendalikan berat badan
3. Olah raga secar teratur
4. Kelola faktro resiko lain (hipertensi, kadar lemak darah, dll)
5. Bagi yang beresiko tinggi, periksa glukosa darah setiap tahun
Pengobatan :
Bagi pasien Diabetes Melitus kendalikan kadar glukosa darah (dengan diet, olahraga &
obat sesuai petunjuk dokter) dan periksa secara berkala. Pasien yang cukup terkendali
dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang
cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan
untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan
obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka
lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka
menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan
insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.

1. Albuminuria
penyebab :
Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan protein
lain dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat filtrasi.
Pencegahan :
1. Untuk mengurangi resiko terjadinya albuminuria mungkin bisa dimulai dengan
membiasakan diri minum 8 gelas sehari, walaupun sebetulnya tidak merasa haus.
2. Selain itu pencegahannya juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya
salah satu zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium
saja). Artinya makanan yang kita makan juga haru seimbang, baik dari segi jumlah
maupun kadar gizinya.

1. Hematuria
Penyebab :
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit
tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat
gesekan batu ginjal.

1. Gagal ginjal
Penyebab :
Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini
akan diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap menimbulkan
resiko sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh dan kematian.
Pengobatan :
Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan ginjal tiruan sampai
ginjal yang asli dapat kembali berfungsi.

GANGGUAN PADA HATI


1. Hepatitis
Penyebab :
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa
macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus
hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.

Pencegahan :
1. Hepatitis dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.
2. Jarum untuk akupuntur atau tatto harus steril
3. Hindari pemakaian alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir
4. Hindari aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan
5. Hindari mendapat donor darah yang tidak resmi
Pengobatan :
1. melalui kimiawi yang bertujuan untuk mematikan virus hepatitis
2. pengobatan suportif yang bertujuan untuk melindungi sel hati dan membantu
pemulihan sel hati yang rusak

1. Penyakit kuning
Penyebab :
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan
cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke
dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan,
bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini
terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah
berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.

1. Sirosis hati
Penyebab :
Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat
terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena
virus Hepatitis B dan C yang berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena
penyakit lain yang menyebabkan sumbatan saluran empedu.
Penyembuhan :
Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan untuk mengobati komplikasi
yang terjadi (seperti muntah dan berak darah, asites/perut membesar, mata kuning serta
koma hepatikum).

1. Perlemakan hati
Penyebab :
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi 5 % dari berat hati atau
mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati. Perlemakan hati ini sering berpotensi
menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena
mengkonsumsi alkohol berlebih disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun bukan
karena alkohol disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).

1. Kanker hati
Penyebab :
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada jaringan hati. Kanker hati yang
banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma (HCC). HCC merupakan komplikasi
akhir yang serius dari hepatitis kronis, terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis
B, C dan hemochromatosis.
1. Koletasis dan jaundice
Penyebab :
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan memproduksi dan pengeluaran empedu.
Lamanya menderita kolestasis dapat menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan
vitamin A, D, E, K oleh usus, juga adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan
kolesterol di hati. Adanya kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan
pigmen empedu pada kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada
keadaan ini kulit penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan
faeces lebih terang.
GANGGUAN PADA PARU-PARU
1) Asma
Penyebab :
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan
penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai
dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat
menurun. Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan
memicu serangan asma.
Pencegahan :
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah
menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri.
Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi
pemicu serangan asmanya.
Pengobatan :
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya
serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan
kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang
mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip
dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan
(Hydrocortisone), syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk
membantu melonggarkan saluran pernafasan.

1. Tubrculosis (TBC)
Penyebab :
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat
menular melalui percikan ludah saat penderita batuk.
Penegahan :
1. Menghindari kontak dengan penderita TBC.
2. Tidak meggunakan peralatan terutama peralatan makn dengan penderita TBC.
Pengobatan :
Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini sebenarnya tidak terlalu mahal dan
mudah untuk disembuhkan karena sudah ada obat yang disediakan pemerintah. Bila
diperlukan, penderita TBC dapat juga dikarantina di tempat khusus agar tidak
menularkan penyakitnya.Penyakit ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit
yang sudah ditaklukan, tetapi belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah
karena penderita tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum
secara teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak
menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan menyebabkan
obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.

1. Pneumonia
Penyebab :
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru
khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus
dipenuhi oleh cairan.
Pencegahan :
1. Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat
mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh.
2. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi
3. berolahraga secara teratur.
Pengobatan:
Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan dengan meminum antibiotik.

1. Emfisema
Penyebab :
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-
paru.
Pencegahan :
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti
merokok juga sangat penting.
1. Bronkitis
Penyebab :
Penyakit bronkitis disebabkan oleh peradangan pada bronkus (saluran yang membawa
udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus.
Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
Pencegahan :
1. Meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat
dilakukan.
2. Sedangkan untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan
kebiasaan merokok juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif
yang sangat berbahaya.
Pengobatan :
Untuk pengobatan bila disebabkan oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan
meminum antibiotik sesuai anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya
digunakan obat-obatan untuk meringankan gejala.

1. Asbestosis
Penyebab :
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang di sebabkan oleh menghirup serat-
serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri
dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat
asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga
dapat menyebabkan penebalanpleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Pencegahan :
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan
kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang
ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang
yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
Pengobatan :
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak
dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan
obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui
sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung.
Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi
tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
1. Paru-paru hitam
Penyebab :
Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya serbuk batubara dalam jangka waktu
yang lama. Merokok tidak menyebabkan meningkatnya angka kejadian paru-paru hitam,
tetapi bisa memberikan efek tambahan yang berbahaya bagi paru-paru. Resiko menderita
paru-paru hitam berhubungan dengan lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu
batubara. Kebanyakan pekerja yang terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit ini
ditemukan pada 6 dari 100.000 orang.
Pencegahan :
Paru-paru hitam dapat dicegah dengan menghindari debu batubara pada lingkungan kerja.
Pekerja tambang batubara harus menjalani pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga
penyakit ini dapat ditemukan pada stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka pekerja
tersebut harus dipindahkan ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah, untuk
menghindari terjadinya fibrosis masif progresif.
Pengobatan :
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain untuk mengobati komplikasinya
(gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru). Jika terjadi gangguan pernapasan, maka
diberikan bronkodilator dan ekspektoran. Tetapi adalah penting untuk menghindari
pemaparan lebih lanjut.

1. Sinusitis
Penyebab :
Sinusitis adalah infeksi dalam rongga sinus yaitu rongga berisi udara yang letaknya
dalam rongga kepala di sekitar hidung. Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi
sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran
keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi
virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan
selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup
hubungan antara sinus dan hidung. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu
binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan
yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.
Pencegahan :
1. Infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh
misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
2. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan
dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
3. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau
dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke
dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.

1. Pleuritis
Penyebab :
Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang merupakan, lembab berlapis ganda
membran yang mengelilingi paru-paru dan garis tulang rusuk. Kondisi ini dapat membuat
napas sangat menyakitkan. Kadang-kadang dikaitkan dengan kondisi lain yang disebut
efusi pleura, di mana kelebihan cairan mengisi daerah antara lapisan membran itu.
Pengobatan :
Pengobatan yang dilakukan pada penderita sinusitis biasanya meliputi:
1. Suntikan anti alergi
2. Menghindari pencetus alergi
3. Semprotan hidung yang mengandungkortikosteroid untuk membantu mengurangi
bengkak di rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun karena alergi.
4. Tindakan operasi untuk membersihkan dan mengeringkan rongga sinus mungkin
diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami peradangan yang berulang.

1. Kanker paru-paru
Penyebab :
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan
paru. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal ini dapat menyebar ke organ lain, baik
yang dekat dengan paru maupun yang jauh misalnya tulang, hati, atau otak. Penyakit
kanker paru-paru lebih banyak disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan sisanya
disebabkan oleh zat asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan
pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya
terjadi pada pekerja yang juga merokok.
Pencegahan :
Berhenti dan hindari merokok.
Pengobatan :
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah:
1. Tindakan operasi pembedahan mengangkat sell kanker
2. Tindakan Therapy Radiasi
3. Tindakan Therapy Kemotherapy
4. Tindakan penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
5. Pemberian Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh
kanker paru. Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita
penyakit kanker paru, Begitu pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri,
cherri, dan buah tomat.

GANGGUAN PADA KULIT


1. Skabies
Penyebab :
Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini memiliki gejala gatal,
dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat
lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di
celang jari tangan atau kaki.
Pencegahan :
1. mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari
belakangan dengan air hangat dan deterjen.
2. Menjaga kebersihan kulit.
Pengobatan :
Untuk pengobatan luar, cukup ambil daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya.
Cuci bersih, lalu giling halus sampai menjad adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat
yang gatal, kemudian dibalut.

1. Kurap
Penyebab :
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi.
Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan
dikelilingi lingkaran merah muda.
Pencegahan :
1. Mencuci tangan yang sempurna.
2. Menjaga kebersihan tubuh.
3. Mengindari kontak dengan penderita.
Pengobatan :
Dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan
benar dapat menghilangkan infeksi.

1. Panu
Penyebab :
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau
ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.
Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si
penderita.
Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa
ditemukan pada penderita berumur tua.
Pencegahan :
1. Menjaga kebersihan badan.
2. Usahakan agar kulit dalam keadaan kering dan tidak lembab.
3. Pakaian dan handuk mandi jangan sampai lembab, karena pakaian yang lembab
memicu tumbuhnya jamur.
4. Jangan menggunakan pakaian atau peralatan mandi dengan penderita panu.
Pengobatan :
Panu dapat diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur
dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panu. Atau juga dapat digunakan
obat-obat yang di jual di pasaran seperti Pandas dan Kalpanax.

1. Biduran
Penyebab :
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan dan alergi bahan kimia. Biduran
ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran
dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari.
Pencegahan :
Bagi penderita biduran, pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor
penyebab tim bulnya bidur. Seperti udara dingin, makanan dan bahan kimia.
Pengobatan :
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.

1. Ringworm
Penyebab :
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan
timbulnya bercak lingkaran di kulit.
Pencegahan :
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak
lembab.
Pengobatan :
Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

1. Psosiaris
Penyebab :
Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian
penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel
darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan
limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini
menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.
Pengobatan :
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan
gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang
dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.

1. Kanker kulit
Penyebab :
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan.
Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna
kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Pencegahan :
Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar
KD. 4. Struktur dan fungsi sel saraf penyusun jaringan saraf pada
sistem koordinasi dan psikotropika
Cara-Cara Melakukan Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada
Remaja
Generasi muda adalah generasi yang rawan sebagai penyalahguna narkoba, karena itu,
pengenalan bahaya narkoba merupakan sebuah hal yang mutlak dilakukan sebagai usaha
preventif. Penyalahgunaan narkoba sangat memprihatinkan, karena terutama menimpa
generasi muda sehingga merugikan pembangunan bangsa. Umumnya penggunaan
pertama narkoba diawali pada anak usia Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama.

Upaya pencegahan harus dilakukan sedini mungkin, yaitu mulai dari masa anak usia SD,
SMP, dan SMA, sebagai upaya yang berkesinambungan. Pencegahan yang dimaksud di
sini bukan semata-mata informasi mengenai bahaya narkoba, tetapi lebih menekankan
pemberian keterampilan psikososial kepada anak untuk bersikap dan berperilaku positif,
mengenal situasi penawaran/ajakan, dan terampil menolak tawaran atau ajakan tersebut.

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba yaitu sebagai
berikut:
1. Setiap orang mempunyai masalah dalam hidupnya. Hadapi dan pecahkan masalah itu,
bukan dihindari, apalagi dengan melarikan diri kepada penyalahgunaan narkoba.
Penyalahgunaan narkoba bukan penyelesaian masalah, tetapi memperparah masalah.
2. Jangan pernah sekalipun terpancing untuk mencoba memakai narkoba karena sekali
terjebak masuk kedalamnya maka sulit untuk lepas dari jebakan itu.
3. Penciptaan lingkungan keluarga yang sehat, harmonis, komunikatif, terbuka, penuh
perhatian dan kasih sayang diantara anggotanya, merupakan bagian penting dari upaya
pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Pencegahan harus dilakukan sedini mungkin, agar remaja memiliki daya tangkal tinggi.
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Penanggulangan pun demikian, yaitu ketika
remaja masih dalam taraf coba-coba, pemakai pemula, dan belum pecandu berat. Dalam
hal ini, peran keluarga, sekolah dan masyarakat sangat penting.

Banyak hal yang perlu dan harus dilakukan untuk mencegah agar remaja jangan sampai
melakukan penyalahgunaan dan menderita ketergantungan terhadap narkoba, diantaranya
yaitu sebagai berikut:
1. Meningatkan dan menyadarkan para remaja akan ancaman bahaya penyalahgunaan
dan pengedaran gelap narkoba terhadap diri dan keluarganya.
2. Mendorong para remaja untuk berprakarsa dan berperan dalam perang melawan
penyalahgunaan dan pengedaran gelap narkoba, guna menyelamatkan generasinya dan
generasi yang akan datang.
3. Setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Temu kenali
kekuatan atau potensi kamu dan kembangkan untuk perbuatan yang bermanfaat. Temu
kenali pula kekurangan dan kelemahan dirimu agar dapat mengatasinya. Jangan sekali-
kali mencoba menutupi kekurangan dirimu dengan melarikan diri kepada
penyalahgunaan narkoba.
4. Setiap orang mempunyai masalah. Masalah adalah bagian dari kenyataan hidup.
Hadapi dan atasi masalah. Jangan melarikan diri dari masalah, apalagi melarikan diri
kepada penyalahgunaan narkoba. Menghadapi dan mengatasi masalah akan membuat
dirimu dewasa dan piawai dalam menjalani tugas hidup. Asah dan tingkatkan
kemampuan dirimu memecahkan masalah.
5. Pengenalan diri juga merupakan awal untuk membangun serta memperkuat
kepercayaan diri. Kepercayaan diri dan kemampuan mengendalikan diri adalah modal
utama untuk menangkal terjadinya penyimpangan perilaku, termasuk penyalahgunaan
narkoba.
6. Lemahnya kepercayaan diri dan kemampuan untuk mengendalikan diri menyebabkan
orang mudah terpengaruh oleh sikap dan perbuatan orang lain. Karena itu pupuk dan
kembangkan rasa harga diri dan kepercayaan dirimu.
7. Kembangkan kemampuan berhubungan (berkomunikasi) dengan orang lain,
mengemukakan pendapat, bertukar pikiran, mendengarkan, menghargai pendapat orang
lain, termasuk dengan orang tua, teman-teman sebaya dan teman-teman sekolah,
kembangkan kemampuan untuk mengatakan tidak terhadap ajakan teman yang
merugikan dirimu.
8. Gunakanlah akal sehat dan hati nurani, sehingga berani mengatakan tidak terhadap
ajakan, bujukan atau paksaan teman untuk melakukan penyalahgunaan narkoba.
Sebaliknya, kamu harus berani dan mampu mengajak mereka kepada kehidupan sehat
dan normal tanpa narkoba.

Penyakit kecanduan narkoba sering disertai episode sembuh dan kambuh, dan
penyebabnya kompleks. Karena itu penyembuhan penyakit ini bukan semata-mata tidak
memakai narkoba saja, namun lebih ditentukan oleh motivasi dan usaha individu
memperbaiki kehidupan masa depannya. Kambuh bagi mantan pecandu adalah tantangan
yang harus dihadapi sampai tercapai kehidupan yang sehat (the whole healthy person)
dalam jangka waktu yang panjang.
Sugesti dan narkoba persis seperti anak kembar yang punya ikatan emosi kuat, namun
sugesti adalah musuh dalam selimut. Kadangkala sugesti hilang namun bisa juga
datang mendadak sehingga mantan pecandu tidak berdaya terutama jika suasana hatinya
kacau. Karena itu, di samping tidak memakai narkoba lagi, mantan pecandu harus
menjauhkan diri dari komunitas, tempat dan benda-benda yang merangsang keinginan
memakai narkoba.

Mantan pecandu perlu dengan tekun dan sabar menjalin hubungan sosial dengan orang-
orang yang mendukungnya. Berarti mantan pecandu harus mengubah pola pikir, emosi
dan sikap untuk menekuni spiritual. Juga mereka harus kritis dan hati-hati dalam
mencermati awal kekacauan pikiran dan emosi, karena hal ini sebetulnya mudah
dirasakannya. Mantan pecandu harus mau jujur minta pendapat dengan orangtua atau
konselor.
Demikian pula dengan orangtua. Hendaknya orangtua berusaha bijaksana, sabar, jangan
panik, menyerah apalagi marah-marah jika anaknya kampuh. Masih terbuka kesempatan
memperoleh kesembuhan yang lebih baik. Berilah mereka teladan dalam perilaku,
bijaksana dengan keputusan maupun meminta pendapat, penuh perhatian dan peduli serta
beri dukungan yang konstruktif.

Dampak yang dapat ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba yaitu berpengaruh pada
fisik dan psikis pengguna, juga berdampak pada kehidupan sosial ekonomi individu,
keluarga, masyarakat, bahkan negara. Gagal dalam studi, gagal dalam pekerjaan,
kematian, kriminalitas, gangguan fungsi atau penyakit pada organ-organ tubuh, seperti
otak, hati, jantung, paru-paru, ginjal, gangguan psikologis meliputi cemas, sulit tidur, dan
depresi. Masalah yang jauh lebih besar dari semua itu adalah hancurnya generasi muda
sebagai penerus perjuangan dan pembangunan, karena penyalahgunaan narkoba saat ini
banyak dilakukan oleh mereka yang berusia muda.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan penyalahgunaan narkoba


adalah dari ajakan, bujukan dan iming-iming teman atau anggota kelompok sebaya,
ketidaktahuan akan bahaya narkoba atau tidak memikirkan akan bahaya narkoba dan
adanya orang tua yang tidak acuh dan tidak mengadakan pengawasan terhadap anaknya.

Cara melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba pada remaja yaitu dengan
menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, harmonis, komunikatif, terbuka, penuh
perhatian dan kasih sayang diantara anggotanya, merupakan bagian penting dari upaya
pencegahan penyalahgunaan narkoba. Setiap orang mempunyai masalah dalam hidupnya.
Hadapi dan pecahkan masalah itu, bukan dihindari, apalagi dengan melarikan diri kepada
penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba bukan penyelesaian masalah, tetapi
memperparah masalah. Jangan pernah sekalipun terpancing untuk mencoba memakai
narkoba karena sekali terjebak masuk kedalamnya maka sulit untuk lepas dari jebakan
tersebut.

b. SISTEM SARAF

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi/sistem kontrol yang bertugas menerima


rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap
rangsangan tersebut (jaringan komunikasi dalam tubuh). Sel-selnya dibedakan menjadi
dua, yaitu sel-sel saraf (neuron) dan neuroglia (memberi nutrisi dan bahan untuk
hidupnya neuron).
1. Sel Saraf (neuron)
Merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Tersusun atas badan sel saraf,
dendrit, dan neurit (akson).
1.Badan sel, mengandung nucleus dan nucleolus yang dikelilingi oleh sitoplasma.
2. Dendrit, merupakan serabut saraf pendek yang bercabang-cabang keluar dari badan
sel. Berfungsi menerima impuls (rangsangan) yang datang dari neuron lain untuk dibawa
menujun badan sel saraf.
3. Neurit (akson), merupakan serabut saraf panjang dan umumnya impuls dari badan sel
saraf ke kelenjar-kelenjar dan serabut-serabut ke otot. Kebanyakan diselubungi selubung
myelin yang berfungsi melindungi, memberi nutrisi, dan mempercepat jalannya impuls.

Bersadarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi empat


1.Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan
saraf. Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan
neuron lain.
2.Neuron motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke
efektor. Dendritnya menerima impuls dari akson neuron lain dan neuritnya berhubungan
dengan efektor.
3. Neuron konektor, berfungsi menghubungkan neuron satu dengan neuron yang lain.
4. Neuron adjustor, berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik
pada pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
2. Sistem saraf
a. Sistem saraf pusat
1. Otak
Otak besar (cerebrum) terdiri atas lobus ocifitalis (bagian belakang) sebagai pusat
penglihatan, lobus parietalis (bagian tengah) sebagai pusat pengendalian kerja kulit, lobus
temporalis (bagian sampaing) sebagai pusat pendengaran, dan lobus frontalis (bagian
depan) sebagai pusat pengendalian kerja otot.

Sebagai pengendali dan pengatur kerja organ tubuh, cerebrum dibedakan atas:
1. Area sensorik, sebagai penerima rangsang dari reseptor.
2. Area motorik, merespon rangsang yang sampai di otak dan efektor.
3. Area asosiasi, sebagai penghubung area sensorik dengan area motorik, sebagai
pusat berfikir, membuat keputusan, serta menyimpan ingatan dan kesimpulan..
Otak kecil (cerebellum) sebagai pusat keseimbangan, koordinasi gerakan otot secara
sadar dan posisi tubuh. Kerusakan cerebellum akan menyebabkan gerak otot tidak
terkoordinasi.

Otak kecil dibagi tiga daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
A. Otak depan meliputi:
1. Hipotalamus, merupakan pusat pengatur suhu, selera makan, keseimbangan cairan
tubuh, haus, tingkah laku, kegiatan reproduksi, meregulasi pituitari.
2. Talamus, merupakan pusat pengatur sensori, menerima semua rangsan yang berasal
dari sensorik cerebrum.
3. Kelenjar pituitary, sebagai sekresi hormon.

B. Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang merupakan pusat
refleks mata.
C. Otak Belakang, terdiri atas dua bagian yaitu otak kecil dan medulla oblongata.
Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah, mengatur
pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltic, batuk, dan bersin.
1. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari medulla oblongata ke bawah sampai
ruas kedua tulang pinggang. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menghubungkan
impuls dari dank e otak, memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.
Bagian-bagian sumsum tulang belakang:
a) Lapisan luar berwarna putih dan mengandung akson.
b) Lapisan dalam berwarna kelabu dan mengandung badan sel saraf.
c) Bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk kupu-kupu yang disebut akar dorsal
(mengandung sensorik, dendritnya berhubungan dengan reseptor), dan akar ventral
(mengandung neuron motorik, aksonnya menuju efektor).
Pelindung pusat susunan saraf otak dan sumsum tulang belakang) disebut meninges,
yang meliputipiameter, arakhnoid, dan durameter.
a) Piameter, merupakan selaput paling dalam yang menyelubungi permukaan otak dan
sumsum tulang belakang, banyak mengandung pembuluh darah, berperan memberi
oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan sisa metabolisme.
b)Arakhnoid, berupa jaringan yang lembut, terletak diantara piameter dan durameter.
c) Durameter, merupakan lapisan terluar yang padat dank eras serta menyatu dengan
tengkorak.
Pada sistem saraf pusat terdapat cairan yang cerebrospinal, terletak pada ventrikel otak
dan sentralis berfungsi untuk suplai nutrisi sel-sel otak dan medulla spinalis.
b. Sistem saraf tepi
1).12 pasang serabut otak 12 pasang saraf cranial) yang keluar dari beberapa bagian otak
menuju alat indera, kelenjar, dan otot.
Berdasarkan karakteristiknya, saraf cranial dikelompokkan menjadi tiga.
a) Saraf cranial sensorik, terdiri atas saraf nomor I, II, dan IV.
b) Saraf cranial motorik, terdiri atas saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII
c) Saraf cranial sensorik dan motorik, terdiri atas saraf nomor V, VII, IX, dan X.
2). 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang (31 pasang saraf spinal) merupakan
gabungan dari saraf sensorik dan motorik yang keluar melalui akar ventral. Berdasarkan
asalnya, dibedakan menjadi 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang
saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.
c. Sistem saraf tak sadar (otonom)
1. Saraf simpatik
Saraf simpatik berpangkal pada medulla spinalis daerah leher dan pinggang, disebut saraf
torakolumbar, berfungsi untuk mengaktifkan organ agar bekerja secara otomatis. Serabut
ini menuju ke otot polos, alat peredaran darah, pencernaan makanan, dan pernafasan.
2. Saraf parasimpatik
Saraf para simpatik berpangkal pada kedua oblongata dan daerah sacrum, bekerja
berlawanan dengan saraf simpatik.
3.Mekanisme Kerja Saraf
Neuron mampu menerima dan merespon terhadap rangsang. Rangsang dari dendrit ke
badan sel saraf oleh akson akan diteruskan ke dendrite akson yang lain. Bila sampai di
ujung akson, maka ujung akson akan mengeluarkan neurohumor yang memacu dendrit
yang berhubungan dengan akson tadi.
Berikut ini neurohumor yang dikenal:
1.Asetilkolin, merupakan zat pemacu hubungan antara neuron dengan neuron, neuron
dengan otot lurik, dan neuron dengan otot polos.
2.Adrenalin (epinefrin), memacu hubungan antara neuron dengan otot jantung, neuron
dengan otot polos bronkus. Epinefrin bersifat inhibitor, namun zat ini dapat dihilangkan
oleh enzim kolinesterase pada sinspsis.

Penghantaran Inpuls
Rangsangan yang diterima oleh neuron sensorik akan dihantarkan melalui sel saraf dan
sinapsis.
a. Penghantaran lewat sel saraf
Sel saraf bila dalam keadaan istirahat, muatan listrik di luar sel saraf positif (+),
sedangkan muatan listrik di dalam membran (-). Keadaan ini disebut polarisasi.
b. Penghantaran lewat Sinapsis
1). Bila impuls sampai di tombol sinapsis, akan mengakibatkan peningkatan
permiabelitas membran prasinapsis terhadap ion Ca.
2). Gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil mengeluarkan
neurotransmiter ke celah sinapsis.
3). Neurotransmiter membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah itu
neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim asetil kolinesterase menjadi setil dan asam
stanont. Zat ini disimpan dalam gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi.

Neuritis, iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin,
keracunan, maupun karena obat-obatan.
Alzheimer, berkurangnya kemampuan dalam mengingat.
Sedatif, yaitu golongan obat yang dapat mengakibatkan menurunya aktivitas noral
otak. Contohnya valium
Stimulans, yaitu golongan obat yang dapat mempercepat kerja Otak, contohnya
kokain.
Halusinogen yaitu golongan obat yang mengakibatkan timbulnya penghayalan
pada si pemakai, contohnya: ganja, ekstasi dan sabu-sabu,
Painkiller, yaitu golongan obat yang menekan bagian otak yang bertanggung
jawab sebagai rasa sakit, contoh: morfin dan heroin

KD. 6. Struktur dan fungsi sel sel penyusun jaringan dalam sistem
pertahanan tubuh

Alergi diturunkan oleh kedua orangtuanya dengan tingkat resiko sebagai berikut
Kedua orangtua tidak memiliki riwayat alergi (termasuk asma), maka anak tetap
dapat terkena alergi dengan tingkat resiko maksimum 15 persen
Salah satu orangtua mengalami riwayat alergi, maka resiko anak mendapat alergi
meningkat menjadi 20-40 persen
Kedua orangtua mengalami riwayat alergi, maka resiko anak mendapat alergi
meningkat lagi menjadi 60-80 persen
Pencegahan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi:
Jagalah kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar rumah. Hal ini
termasuk tidak menumpuk banyak barang di dalam rumah ataupun kamar tidur
yang dapat menjadi sarang bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya
reaksi alergi. Usahakan jangan memelihara binatang di dalam rumah ataupun
meletakkan kandanghewan peliharaan di sekitar rumah anda.
Kebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk menghindari tertumpuknya daki
yang dapat pula menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi. Untuk mandi,
haruslah menggunakan air hangat seumur hidup, dan usahakan mandi sore
sebelum PK.17.00'. Sabun dan shampoo yang digunakan sebaiknya adalah sabun
dan shampoo untuk bayi. Dilarang menggunakan catrambut.
Jangan menggunakan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat anti nyamuk.
Jika di rumah terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket anti nyamuk.
Gunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapuk.
Gunakan sprei dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air
hangat akan efektif.
Hindari menggunakan pakaian dari bahan wool, gunakanlah pakaian dari bahan
katun.
Pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak boleh terlalu dingin dan tidak
boleh lebih dari PK.24.00'
Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat yang menimbulkan reaksi
alergi. Hindari bahan makanan, minuman, maupun obat-obatan tersebut. Harus
mematuhi aturan diet alergi.
Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan perawatan
yang berbeda-beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah dokter anda
untuk melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan anda terhadap bahan-
bahan pemicu reaksi alergi, misalnya: dengan melakukan suntikan menggunakan
ekstrakdebu rumah atau dengan melakukan imunisasiBaccillus Calmette Guirine
(BCG) minimal sebanyak 3 kali (1 kali sebulan) berturut-turut, dan diulang setiap
6 bulan sekali.

Radang

Radang pada kulit


Radang (bahasa Inggris: inflammation) adalah respon dari suatu organisme terhadap
patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada
tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang
atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan
iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien,
dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai mediator radang di
dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
Radang mempunyai tiga peran penting dalam perlawanan terhadap infeksi:[1]
memungkinkan penambahan molekul dan sel efektor ke lokasi infeksi untuk
meningkatkan performa makrofaga
menyediakan rintangan untuk mencegah penyebaran infeksi
mencetuskan proses perbaikan untuk jaringan yang rusak.
Respon peradangan dapat dikenali dari rasa sakit, kulit lebam, demam dll, yang
disebabkan karena terjadi perubahan pada pembuluh darah di area infeksi:
pembesaran diameter pembuluh darah, disertai peningkatan aliran darah di daerah
infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kulit tampak lebam kemerahan dan penurunan
tekanan darah terutama pada pembuluh kecil.
aktivasi molekul adhesi untuk merekatkan endotelia dengan pembuluh darah.
kombinasi dari turunnya tekanan darah dan aktivasi molekul adhesi, akan
memungkinkan sel darah putih bermigrasi ke endotelium dan masuk ke dalam
jaringan. Proses ini dikenal sebagai ekstravasasi.
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
tumor atau membengkak
calor atau menghangat
dolor atau nyeri
rubor atau memerah
functio laesa atau daya pergerakan menurun
dan kemungkinan disfungsi organ atau jaringan.

IMUNISASI
Imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena pencegahan penyakit
melalui imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan
jauh lebih murah dibanding mengobati seseorang apabila telah jatuh sakit dan harus
dirawat di rumah sakit.

Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakit infeksi berbahaya, maka mereka

memiliki kesempatan beraktifitas, bermain, belajar tanpa terganggu masalah kesehatan.


Namun demikian, sampai saat ini masih terdapat masalah-masalah dalam pemberian
imunisasi, antara lain pemahaman orang tua yang masih kurang pada sebagian
masyarakat, mitos salah tentang imunisasi, sampai jadwal imunisasi yang terlambat.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan kerja sama lebih erat lagi antara
masyarakat, orang tua, petugas kesehatan, pemerintah, LSM, maupun akademisi.
Keberhasilan upaya imunisasi telah terbukti dapat menyelamatkan jiwa manusia dari
penyakit infeksi berat seperti polio, difteri, pertusis, tetanus, campak, hepatitis, dll,
dikatakan dr Badriul Hegar, Sp.A(K), Ketua Umum PP-IDAI.

Pada kesempatan sama, dr Toto Wisnu Hendrarto, Sp.A, Ketua Panitia Simposium,
mengatakan, Data terakhir WHO, terdapat kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa per
tahun akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya: batuk rejan
294.000 (20%), tetanus 198.000 (14%), campak 540.000 (38%). Di Indonesia sendiri,
UNICEF mencatat sekitar 30.000-40.000 anak di Indonesia setiap tahun meninggal
karena serangan campak, ini berarti setiap dua puluh menit seorang anak Indonesia
meninggal karena campak."

Autoimunitas
Autoimunitas adalah kegagalan suatu organisme untuk mengenali bagian dari dirinya
sendiri sebagai bagian dari dirinya, yang membuat respon kekebalan melawan sel dan
jaringan miliknya sendiri. Beberapa penyakit yang dihasilkan dari kelainan respon
kekebalan ini dinamakan penyakit autoimun. Contohnya meliputi penyakit Coeliac,
diabetes melitus tipe 1, Systemic Lupus Erythematosus, Sjgren's syndrome, Churg-
Strauss Syndrome, Hashimoto's thyroiditis, Graves' disease, idiopathic thrombocytopenic
purpura, dan rheumatoid arthritis (RA).
Kesalahan yang menyebabkan sistem kekebalan melawan suatu individu yang seharusnya
dilindunginya bukanlah hal yang baru. Paul Ehrlich pada awal abad ke 20 mengajukan
konsep horror autotoxicus, di mana jaringan suatu organisme dimakan oleh sistem
kekebalannya sendiri. Semua respon autoimun dulunya dipercaya sebagai hal yang
abnormal dan dikaitkan dengan suatu kelainan. Namun saat ini diketahui bahwa respon
autoimun adalah bagian terpisah dari sistem kekebalan vertebrata, umumnya untuk
mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh toleransi imunologikal terhadap
antigen milik sendiri. Autoimunitas berbeda dengan aloimunitas.
Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang untuk memberikan
kekebalan terhadap penyakit tersebut. Kata vaksinasi berasal dari bahasa Latinvacca yang
berarti sapi - diistilahkan demikian karena vaksin pertama berasal dari virus yang
menginfeksi sapi (cacar sapi). Vaksinasi sering juga disebut dengan imunisasi.

Manfaat Imunisasi
Manfaat untuk anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau
kematian. asdawdasdawd
Manfaat untuk keluarga
Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit. Mendorong keluarga
kecil apabila si orang tua yakin bahwa anak-anak akan menjalani masa anak-anak dengan
aman.
Manfaat untuk orang tua
Yang disebut orang tua adalah mereka yang berusia di atas 55 tahun dimana kekebalan
tubuhnya mulai menurun. Jadwal vaksinasi dewasa dapat dimajukan, misalnya menjadi
40 tahun, jika orang tua tersebut menderita diabetes (kencing manis) atau penyakit
lainnya yang menyebabkan kekebalan tubuhnya menurun.
Manfaat untuk negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal sehat untuk
melanjutkan pembangunan negara.
Manfaat untuk orang sekitar
Di lingkungan yang mayoritas telah diimunisasi, maka mereka yang belum diimunisasi
biasanya juga terhindar dari penyakit yang sehubungan dengan imunisasi tersebut, karena
memang di lingkungan tersebut tidak ada orang yang terjangkit penyakit tersebut. Oleh
karena itu eradikasi atau menghilangkan sesuatu penyakit dari lingkungan tersebut,
misalnya Polio dilakuakan tidak perlu mencapai 100 persen, jika yang diimunisasi telah
mencapai 90 persen, maka telah dianggap berhasil.

Você também pode gostar