Você está na página 1de 9

Apakah sekolah iklusi?

Sekolah inklusi adalah sekolah regular (biasa) yang menerima ABK


dan menyediakan sistem layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan anak tanpa
kebutuhan khusus (ATBK) dan ABK melalui adaptasi kurikulum, pembelajaran, penilaian,
dan sarana prasarananya. Dengan adanya sekolah inklusi ABK dapat bersekolah di sekolah
regular yang ditunjuk sebagai sekolah inklusi. Di sekolah tersebut ABK mendapat pelayanan
pendidikan dari guru pembimbing khusus dan sarana prasarananya. Prinsip mendasar dari
pendidikan inklusi adalah selama memungkinkan, semua anak seyogyanya belajar bersama-
sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka. Jadi
disini setiap anak dapat diterima menjadi bagian dari kelas tersebut, dan saling membantu
dengan guru dan teman sebayanya maupun anggota masyarakat lain sehingga kebutuhan
individualnya dapat terpenuhi.
Mengapa harus ada sekolah inklusi? Setiap orang memiliki hak yang sama untuk memperoleh
manfaat maksimal dari pendidikan. UUD 1945 pasal 31 ayat (1) dan (2) mengamanatkan
bahwa setiap warga Negara mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh
pendidikan. Selain itu, UU No. 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional pasal 3, 5, 32 dan
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 48 dan 49, yang pada intinya
Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-
luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan. Jadi semua orang berhak sekolah.
Bagaimana Sekolah Inklusi Memberikan Pelayanan ABK? Di dalam sekolah inklusi terdapat
peserta didik dengan berbagai macam latar belakang dari yang reguler (biasa) sampai anak
berkebutuhan khusus. Pelayananan pendidikan yang diberikan secara bersamaan, sehingga
akan terjadi interaksi antara keduanya, saling memahami, mengerti adanya perbedaan, dan
meningkatkan empati bagi anak-anak reguler. Untuk proses belajar mata ajaran tertentu bagi
sebagian ABK dengan kategori autis, tunanetra, tunarungu, atau tuna grahita, ABK tersebut
dimasukkan di dalam ruang khusus untuk ditangani guru khusus dengan kegiatan terapi
sesuai kebutuhan. Anak-anak berkebutuhan khusus tersebut juga tetap bisa belajar di kelas
regular dengan guru pendamping bersamanya selain guru kelas.
Model-model pembelajaran ABK yang dapat diterapkan di sekolah inklusi: (1).Kelas regular/
inklusi penuh yaitu ABK yang tidak mengalami gangguan intelektual mengikuti pelajaran di
kelas biasa. (2). Cluster, para ABK dikelompokkan tapi masih dalam satu kelas regular
dengan pendamping khusus, (3). Pull out, ABK ditarik ke ruang khusus untuk kesempatan
dan pelajaran tertentu, didampingi guru khusus, (4). Cluster and pull out, kombinasi antara
model cluster dan pull out, (5). Kelas khusus, sekolah menyediakan kelas khusus bagi ABK,
namun untuk beberapa kegiatan pembelajaran tertentu siswa digabung dengan kelas regular,
dan (6). Khusus penuh, sekolah menyediakan kelas khusus ABK, namun masih seatap
dengan sekolah regular.
ABK perlukah ikut Ujian Nasional? Ujian nasional wajib diikuti oleh anak-anak reguler,
sebaliknya anak ABK tidak perlu ikut ujian nasional. Setiap anak ABK memiliki kemampuan
berbedaada yang memiliki kecerdasan rata-rata atau bahkan di atas rata-rata. Untuk ABK
dengan kecerdasan semacam itu bisa mengikuti ujian nasional. Namun untuk ABK dengan
kecerdasan kurang seperti tuna grahita sedang sampai berat dan autis dengan kecerdasan
kurang diperbolehkan tidak perlu mengikuti ujian nasional. Ssaat kelulusan sekolah anak
tersebut hanya memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar (STTB). Dengan berbekal surat
inilah ABK dapat melanjutkan ke sekolah inklusi jenjang berikutnya
Perbedaan Sekolah SLB Dan Inklusi Untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Setiap anak berkebutuhan memiliki keberagaman dalam kemampuan baik dalam


intelektual, fisik maupun psikologisnya. Lantas hal tersebut tidak bisa dipukul rata atas dasar
kemampuan tersebut. Sekolah merupakan sarana interaksi berbagai arah untuk meberikan
fasilitas dan aksesibilitas yang memberikan upaya sadar dan terencana untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan tujuan mempersiapkan generasi bangsa. Dalam memberikan
kebutuhan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus di Indonesia ini menyelenggarakan
banyak cara, yang paling sering di jumpai yaitu pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) dan
Sekolah Inklusi. Sekolah Luar Biasa adalah sistem penyelenggaraan pendidikan khusus yang
terpisah dengan anak umum lainnya dimana anak anak berkebutuhan khusus di tempatkan
secara khusus sesuai dengan kebutuhannya. Dalam penyelenggarannya SLB ini ada yang
mengkhususkan khusus tuna netra, tuna rungu maupun tuna daksa. Namun, karena semakin
meluasnya dan terbuka sekolah reguler membuka inklusi menjadikan sekolah luar biasa
sekarang mendapatkan beragam siswa dengan kemampuan beragam hal ini juga dikarenakan
terkadang orang tua anak berkebutuhan khusus tidak mau repot mencari sekolah yang jauh
sehingga dimasukkan ke sekolah terdekatnya, atau karena dalam kabupaten hanya ada 1 SLB
sehingga sekolah dibebankan harus menerima dengan semua kategori kebutuhan khusus.
Kondisi tersebut sering di hadapi di sekolah luar biasa.

Keunggulan siswa berkebutuhan khusus di SLB

1. Mendapatkan pelayanan khusus yang sesuai dengan kemampuannya


2. Di kelas kemampuannya disesuaikan dengan teman temannya, hal ini memudahkan untuk
memberikan asesmen dan memberikan pelayanan
3. Orangtua lebih memahami dan lebih ikhlas dalam mengasuh karena kondisinya di SLB
beragamnya kondisi sehingga menjadikan orang tua lebih termotivasi
4. Mendapatkan program khusus yang sesuai dengan kemampuannya yang sudah di susun
dalam kurikulum

Kekurangan dalam penyelenggaraan di SLB

1. Siswa hanya mengenal lingkungan yang sama dengan kondisinya, kurang meluas dalam
interaksi dan bermasyarakat
2. Terkadang karena kekurangan guru, dalam satu kelas masih ada bermacam-macam
kemampuan sehingga siswa harus beradaptasi dengan semuanya
3. Kurangnya pemantauan pemerintah dalam mengevaluasi hasil pembelajaran di sekolahan

Konsep pendidikan inklusi muncul dimaksudkan untuk memberi solusi, adanya


perlakuan diskriminatif dalam layanan pendidikan terutama bagi anak-anak anak-
anak yang berkebutuhan khusus.

Pendidikan inklusi memiliki prinsip dasar bahwa selama memungkinkan, semua anak
seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang
mungkin ada pada mereka. Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang menyertakan semua
anak secara bersama-sama dalam suatu iklim dan proses pembelajaran dengan layanan
pendidikan yang layak dan sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik tanpa membeda-
bedakan anak yang berasal dari latar suku, kondisi sosial, kemampuan ekonomi, politik,
keluarga, bahasa, geografis (keterpencilan) tempat tinggal, jenis kelamin, agama, dan
perbedaan kondisi fisik atau mental.

Tidak semua kondisi siswa berkebutuhan khusus mampu menjalani program di sekolah
inklusi ini, sehingga beberapa difabel yang memungkinkan yaitu : tuna netra, tuna rungu,
tuna daksa, autis, slow learner, hiperaktif.

Kelemahan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi

1. masih banyak sekolah inklusi yang hanya sekedar menerima siswa berkebutuhan khusus
tanpa memberikan fasilitas sarana, prasarana dan mengakomodasi pembelajaran
2. masih banyak sekolah inklusi yang membutuhkan guru pendamping khusus yang lulusan
pendidikan luar biasa namun realitasnya banyak diisi dengan lulusan di luar pendidikan luar
biasa
3. masih belum akuratnya dalam adanya standarisasi dalam pengelolaan dan pembukaan
pendidikan khusus di sekolah reguler
4. masih banyaknya guru guru di sekolah reguler yang belum memahami siswa berkebutuhan
khusus dan pendidikan inklusif
5. seringnya terjadi ketumpang tindihan anatar guru, GPK dan orang tua siswa, disamping orang
tua terkadang memiliki harapan besar yang kurang sesuai, atau guru yang belum memahami
kondisi siswa
6. masih kurangnya aksesibilitas dan sarana yang memadai bagi siswa berkebutuhan khusus
seperti tuna netra dan tuna daksa dalam mendapatkan aksesibilitas di sekolah

GURU PEMBIMBIMG KHUSUS (GPK)


Pengertian

1. Bukan guru kelas


2. Bukan guru mata pelajaran
3. Bukan guru pembimbing dan penyuluhan
4. GPK adalah guru yang memiliki kualifikasi/ latar belakang pendidikan luar biasa yang
bertugas menjembatani kesulitan ABK dan guru kelas/ mapel dalam proses pembelajaran
serta melakukan tugas khusus yang tidak dilakukan oleh guru pada umumnya. Tugas
khusus itu adalah tugas yang berkaitan dengan kebutuhan khusus ABK

Peran GPK
Selain berperan seperti halnya guru pada umunya, GPK memiliki peran khusus yaitu:

1. Mengembangkan dan memelihara kesepadanan optimal ABK dengan anak lain.


2. Menjaga agar kehadiran ABK tidak mengganggu pelaksanaan program pendidikan
sekolah umum.
3. Mengembangkan dan meningkatkan program pendidikan inklusi.
4. Mengusahakan keserasian suasana pendidikan di sekolah dan di tengah-tengah keluarga
anak berkebutuhan khusus.

Tugas Gpk

1. Tugas menyelenggarakan assesmen


2. Tugas menyelenggarakan kurikulum plus (pendidikan kompensatoris)
3. Tugas menyelenggarakan layanan pembelajaran khusus
4. Tugas menyelenggarakan kunjungan rumah
5. Tugas menyelenggarakan adaptasi media
6. Tugas pengelolaan alat bantu/ paraga khusus/ buku khusus/ media khusus
7. Tugas menyelenggarakan pengembangan program
8. Tugas menyelenggarakan administrasi khusus

1. Tugas Asesmen
Asesmen adalah penilaian yang mengacu pada berbagai Instrumen yang dapat digunakan
untuk memperoleh informasi seperti pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan tingkah
laku anak. Proses pengumpulan informasi tentang seorang anak yang akan digunakan untuk
membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak
Penyelenggaraan asesmen khusus bertujuan :
a. Mengetahui jenis dan tingkat ABK.
b. Mengetahui jenis dan tingkat kendala ABK.
c. Mengetahui berbagai potensi yang dimiliki ABK.
d. Mengetahui berbagai kebutuhan ABK.
e. Mengetahui kemajuan atau hasil pencapaian ABK dalam proses pelayanan kependidikan
khusus.
Tugas menyelenggarakan asesmen dilakukan secara bertahap meliputi:
a. Asesmen diagnostik, dilaksanakan pada waktu ABK mulai masuk sekolah atau pada waktu
mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar.
b. Asesmen formatif, dilaksanakan bersamaan penyelenggaraan bimbingan, latihan, pengajaran
kompensatif.
c. Asesmen sumatif, dilaksanakan pada tahap akhir penyelenggaraan pendidikan khusus.
2. Tugas berkaitan dengan kurikulum plus/ kompensatoris
Kurikulum tambahan ini tidak ada dalam kurikulum standar. Kurikulum tambahan ini
berkaitan dengan kegiatan-kegiatan kompensatoris yang bersifat membimbing, melatih,dan
membenahi anak berkebutuhan khusus untuk mempersiapkan berintegrasi ke dalam klas
bersama-sama anak awas.Penyelenggaraan kurikulum plus bertujuan mencapai kesepadanan
optimal ABK dengan peserta didik lain.
Kurikulum plus ini terdiri dari dua bagian :
1. Memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk meningkatkan
kemampuan mereka melaksanakan kehidupan sekolah. Bagian ini meliputi: latihan kedriaan,
latihan Orientasi dan Mobilitas (tunanetra), bina persepsi bunyi dan irama (tunarungu), bina
diri (tunagrahita), bina gerak (tunadaksa), bina pribadi dan sosial (tunalaras), bina komunikasi
(autis), latihan Olah Raga dan Kesehatan, latihan keterampilan sehari-hari, dan bimbingan
sosialisasi. Bagian pertama dari kurikulum plus ini disebut juga bimbingan penyesuaian anak
berkebutuhan khusus di sekolah.
2. Memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk mempersiapkan diri
mengikuti pelajaran di dalam kelas.
Bagian ini meliputi pengajaran konsep dasar bahasa, baca tulis Braille (tunanetra),
komunikasi total (tunarungu) dan pengajaran konsep dasar matematika, IPA, dan IPS; serta
latihan alat bantu-peraga khusus. Bagian kedua dari kurikulum plus ini disebut bimbingan
penyesuaian anak berkebutuhan khusus ke dalam kelas.
3. Tugas: Layanan Pembelajaran Khusus
Pengajaran khusus adalah pengajaran yang diberikan kepada ABK yang di dalam
proses belajar mengalami ketidaksesuaian dengan tuntutan kurikulum
standar.Penyelenggaraan ini bertujuan mencapai kesesuaian optimal ABK dengan tuntutan
program pendidikan mereka.
Pembelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan meliputi:
1. Pengajaran remedial, diberikan jika ABK di dalam proses belajar mengajar di klas
mengalami ketidakjelasan, salah pengertian dan atau kesalahan cara mengajar guru,
2. Pengajaran akselerasi, diberikan kepada ABK yang mengalami kecerdasan istimewa dan
berprestasi luar biasa dalam pelajarannya,
3. Pengajaran pengayaan, diberikan kepada semua ABK untuk memperkaya pengalaman
kongkret sesuai dengan program pengajaran mereka.
4. Pembelajaran individual dengan program pembelaaran individual (PPI): dilaksanakan
terhadap ABK dengan kecerdasan di bawah rata-rata dan tidak mampu mengikuti
pembelajaran dengan kurikulum standar.
4. Tugas Kunjungan Rumah
Tugas menyelenggarakan kunjungan rumah adalah pelayanan kepada orang tua dan
anggota keluarga ABK untuk mengembangkan pengertian dan sikap wajar terhadap
ABK. Penyelenggaraan kunjungan rumah bertujuan menyelaraskan, menyerasikan, dan
menyepadankan suasana pendidikan di rumah dan suasana pendidikan & sekolah, yang tugas-
tugasnya meliputi:
1. Bimbingan kepada orangtua dan keluarga ABK.
2. Bimbingan dan latihan-latihan kepada ABK terhadap hal-hal yang sulit dilaksanakan di
sekolah.
5. Tugas Adaptasi Media/ alat Khusus
Adaptasi media misalnya kegiatan mengalihhurufkan dari huruf Braille ke huruf
visual, atau sebaliknya, serta memperbesar ukuran huruf untuk anak low vision.
Penyelenggaraan adaptasi media bertujuan:
1. Menghilangkan kesenjangan komunikasi tertulis/ lesan antara ABK dengan para Guru Klas /
Guru Bidang studi.
2. Melengkapi bahan pelajaran tertulis yang relevan dengan ABK (tunanetra: dalam huruf
Braille dan atau huruf visual ukuran besar).
6. Tugas pengelolaan alat bantu/ paraga khusus/ buku khusus/ media khusus
Pengelolaan alat bantu/ peraga khusus adalah pengelolaan alat pengajaran, alat peraga,
dan buku-buku khusus bag! ABK,
Pengelolaan alat bantu/ peraga khusus bagi ABK bertujuan:
1. Menjamin efisiensi optimal penggunaan alat bantu/peraga khusus dan buku-buku ABK.
2. Membebaskan para Guru Klas / Guru Bidang studi dari tugas mengelola alat bantu/peraga
khusus.
Tugas mengelola alat bantu/peraga khusus dan buku ABK meliputi:
1. Menyimpan serta merawat alat bantu/peraga khusus dan buku ABK.
2. Mengatur penggunaan alat bantu/peraga khusus dan buku ABK.
3. Mengurus pengadaan alat bantu/peraga khusus dan buku ABK.
4. Mengembalikan alat bantu/peraga khusus dan buku ABK yang sudah tidak digunakan secara
aktif pada Pusat Material Pendidikan Inklusi Tunanetra.
5. Membuat alat bantu/peraga sederhana.
7. Tugas pengembangan program
Pengembangan program Pendidikan Inklusi adalah:
1. Pembinaan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas para GPK dan guru kelas/ mata
pelajaran/ BP.
2. Pembinaan wawasan, sikap dan perilaku profesional di kalangan para GPK dan guru kelas/
mata pelajaran/ BP.
3. Melakukan bimbingan kepada guru kelas/ mata pelajaran dalam mengadaptasi pembelajaran
agar pembelajaran dapat dilakukan mampu mengakomodasi kebutuhan semua peserta didik
(termasuk ABK).
4. Melakukan bimbingan kepada guru kelas/ mata pelajaran dalam mengadaptasi penilaian.
5. Melakukan bimbingan kepada warga sekolah dalam memperlakukan ABK dengan tepat.

Pengembangan program Pendidikan Inklusi Tunanetra bertujuan menjaga dan meningkatkan


mutu pelayanan kependidikan khusus serta memperluas jangkauan layanan pendidikan
inklusif. Tugas menyelenggarakan pengembangan program dilaksanakan melalui KKG,
MGMP, MKKS, workshop dll.
8. Tugas administrasi khsus
Administrasi khusus adalah segala kegiatan administrasi yang diperlukan bagi ABK dan yang
tidak termasuk ke dalam administrasi sekolah.
Penyelenggaraan administrasi khusus bertujuan:
1. Menjaga kelancaran dan kestabilan administrasi sekolah.
2. Mendukung dan melengkapi tugas-tugas para GPK dan dan guru kelas/ mata pelajaran/ BP.
Tugas menyelenggarakan administrasi khusus meliputi:
1. Menyusun jadwal tugas seminggu untuk masa pelaksanaan satu semester/ tahunan, dan
mengusahakan pengesahannya kepada Kepala Sekolah.
2. Menyusun laporan pelaksanaan tugas bulanan dan menyampaikan kepada Kepala Sekolah
serta pihak-pihak lain yang berkepentingan
3. Merekam hasil asesmen dan evaluasi khusus, menyimpan dan mengatur penggunaan
dokumen-dokumen evaluasi khusus,
4. Menyelenggarakan administrasi pelaksanaan kurikulum plus/ pengajaran
kompensatif, kunjungan rumah, pengelolaan alat bantu/peraga khusus, adaptasi media/ alat,
serta menyelenggarakan administrasi pengembangan program.
5. Melaksanakan administrasi yang berkaitan dengan jabatan GPK .

Pendidikan inklusi adalah sebuah sistem pendidikan yang memungkinkan setiap anak penuh
berpartisipasi dalam kegiatan kelas reguler tanpa mempertimbangkan kecacatan atau
karakteristik lainnya.

LANDASAN HUKUM
-Landasan Spiritual

1.Surat An Nisa ayat 9 Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Maka hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah
mereka mengucapkan perkataan yang benar.

2.Surat Az Zuhruf ayat 32 Allah telah menentukan diantara manusia penghidupan mereka
dalam kehidupan dunia, dan Allah telah meninggikan sebagian dari mereka atas sebagian
yang lain beberapa derajat agar sebagian mereka dapat saling mengambil
manfaat(membutuhkan).

-Landasan Yuridis

1.Konvensi PBB tentang Hak anak tahun 1989.

2.Deklarasi Pendidikan untuk Semua di Thailand tahun 1990.

3.Kesepakatan Salamanka tentang Pendidikan inklusi tahun 1994.

4.UU No. 4 tentang Penyandang Cacat tahun 1997.

5.UU No. 23 tentang Perlindungan Hak Anak tahun 2003.

6.PP No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional tahun 2004.

7.Deklarasi Bandung tentang Menuju Pendidikan Inklusi tahun 2004.

Kalau kita cermati lebih teliti, landasa spiritual maupun landasan yuridis tersebut telah
memberikan dasar hukum yang jelas tentang bagaiman penyelenggaraan pendidikan inklusi
yang memang merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi.

-Implementasi Di Lapangan

Indonesia Menuju Pendidikan inklusi Secara formal dideklarasikan pada tanggal 11 agustus
2004 di Bandung, dengan harapan dapat menggalang sekolah reguler untuk mempersiapkan
pendidikan bagi semua anak termasuk penyandang cacat anak. Setiap penyandang cacat
berhak memperolah pendidikan pada semua sektor, jalur, jenis dan jenjang pendidikan (Pasal
6 ayat 1). Setiap penyandang cacat memiliki hak yang sama untuk menumbuh kembangkan
bakat, kemampuan dan kehidupan sosialnya, terutama bagi penyandang cacat anak dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat (Pasal 6 ayat 6 UU RI No. 4 tahun 1997 tentang
penyandang cacat).

Disamping pendidikan atau sekolah reguler, pemerintah dan badan-badan swasta


menyelenggarakan pendidikan atau sekolah khusus yang biasa disebut Sekolah Luar Biasa
(SLB) untuk melayani beberapa jenis kecacatan. Tidak seperti sekolah reguler yang tersebar
luas baik di daerah perkotaan maupun daerah pedesaan. SLB dan SDLB sebagian besar
berlokasi di perkotaan dan sebagian kecil sekali yang berlokasi di pedesaan. Penyandang
cacat anak untuk menjangkau SLB atau SDLB relatif sangat jauh hingga memakan biaya
cukup tinggi yang tidak terjangkau penyandang cacat anak dari pedesaan. Ini pula masalah
yang dapat diselesaikan oleh pendidikan atau sekolah inklusi, di samping memecahkan
masalah golongan penyandang cacat yang merata karena diskriminasi sosial, karena dari
sejak dini tidak bersama, berorientasi dengan yang lain.

Sejak tahun 2001, pemerintah mulai uji coba perintisan sekolah inklusi seperti di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 12 sekolah didaerah Gunung Kidul dan di Provinsi
daerah Khusus Ibukota Jogyakarta dengan 35 sekolah. Pada sekolah sekolah reguler yang
dijadikan perintis itu memang diuntukkan anak-anak lambat belajar dan anak-anak sulit
belajar sehingga perlu mendapat pelayanan khusus. Karena masih dalam tahap rintisan
sampai sekarang belum ada informasi yang berarti dari sekolah-sekolah tersebut

http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=sekolah&op=sek&kat=SDLB

No. NPSN NAMA SEKOLAH ALAMAT


1 10304754 PLB Limas Padang Jl. Biologi Raya BIII/17/10 Perum Unand Ulu Gadut
2 10308276 SLB Autis Mitra Kasih Karunia Jl. Kampung Sebelah Dalam IX No 3A. Padang
3 10303568 SLB Aisyiah Jl.Kampung Jambak Koto Tangah
4 10303569 SLB Al Hidayah Jl.Jeruk XII No.200 Belimbing Kuranji
5 10303570 SLB Al-Ishlaah Padang Jalan Sutan Syahrir Seberang Padang Utara II Kecamatan Padang Selatan
6 10304760 SLB Al-Mujadillah Jl.Ikur Koto Kel. Koto Panjang Ikur Koto Kec. Koto Tangah Padang
7 10303571 SLB Alif Jl.Beringin IV No 12
8 10303577 SLB Amanah Koto Tangah Jl. Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah
9 10308850 SLB Autis Buah Hati Ibu Jl. Ujung Pandang B8 Wisma Indah Siteba
10 10304762 SLB Autis Harapan Bunda Jl. Elang Raya No 14 Kel. Air Tawar Barat Kec. Padang Utara Kota Padang
SLB Autis Yayasan Mitra
11 10310324 Jl.Jhoni Anwar No.27 C LapaiPadang
Ananda
12 69734440 SLB Autisma Mutiara Bangsa Jl. Air camar No. 10C Kel.Parak gadang Timur
13 10307638 SLB Autisma YPPA Jl. Garuda II RT.07 RW.01 Kel Andalas Kec. Padang Timur
14 10307639 SLB Bakti Jl. Anggrek Rawang Panjang Tunggul Hitam
15 10303575 SLB Bina Bangsa Tn.Sirah Jln Kamp Melayu Kel Tanah Sirah Kec Lubuk Begalung
16 69734154 SLB BUNDO KANDUANG JLN. ARAI PINANG PEGAMBIRAN AMPALU NAN XX
17 10303573 SLB Fan Redha Jl. Filsafat Blok B 0Jl. Filsafat Blok B 03/04/09 Kompl. Unand Limau Manis Selatan
18 10303572 SLB Gema Insani Jln. Cikarau nomor 23 wisma tabing indah
SLB HIKMAH MIFTAHUL
19 69734441 Komp. Mesjid Nurul Hidayah Ngalau Kel. Batu Gadang Kec. Lubuk Kilangan
JANNAH
20 10303562 SLB Hikmah Revormasi Komplek Griya Tui Indah Blok F No 4. Belimbing. Kuranji
21 10303561 SLB Karya Padang Jl. Lapangan Bola PSTS Tabing
22 10308281 SLB Kasih Ummi Jl. Handayani II no 66
23 10303560 SLB LUKI JL.SMPN 21 PADANG
24 69764537 SLB LUMIN ALISA JL. BERINGIN KEL. BALAI GADANG KEC KOTO TANGAH
25 10303546 SLB Muhamadiyah Pauh IX Jln. DR. M. Hatta Rawang Ketaping Kecamatan Pauh Padang
26 10307646 SLB Muhammadiyah Nanggalo Jl. Berok Raya Siteba Kecamatan Nanggalo Padang
27 10307647 SLB Negeri 1 Padang Limau Manis Jawa Gadut
JL. TERATAI NO. 38 RT. 02/RW.09 KEL. PADANG SARAI KEC. KOTO TANGAH
28 10303548 SLB Negeri 2 Padang
PADANG (25173)
29 10303550 SLB Perwari Jl. S.Parman No. 236 Ulak Karang
30 69762802 SLB PK-PLK TIJI Jl. A. Yani No. 12 Padang Kelurahan Padang Pasir Kecamatan Padang Barat
31 69764538 SLB Salsabilla Indah JL.AMPANG KARANG GANTING
32 69734442 SLB Samudera Biru Kel. Teluk Kabung Utara Kec. Bungus Teluk Kabung
33 10304776 SLB Wacana Asih Jl.Alang Laweh V / 40 Kel. Alang Laweh Kec. Padang Selatan
34 10303553 SLB Work Shop Jl. Gajah Mada No. 41 B Kel. Kamp. Olo, Kec. Nanggalo
SLB Yayasan Bina Mandiri
35 10303574 Pondok Karya II Blok A. 5 Kel. Batang Kabung Kec. Koto Tangah Padang
Anak
36 10303554 SLB YPAC Sumbar Jl.Bakti II No.14 Parak Kopi Alai
37 10303556 SLB YPPLB Jl.Kis Manggunsarkoro
38 0 SLTPLB Swasta
http://rumahadhd.blogspot.co.id/2013/05/daftar-sekolah-inklusi-sumatera-barat.html

`Daftar Sekolah Inklusi Sumatera Barat


Padang:
SDN 01 Pauh, Limau Manis Bawah, Pauh, Padang (0751) 791325
SDN 02 Pauh Cupak Tangan, Pauh, Padang
SDN 03 Alai Padang Utara, Jl. Gajahmada, Padang
SDN 03 Binuang Kamp. Dalam, Jl. Kamp. Dalam, Pauh, Padang
SDN 04 Pisang, Pisang, Pauh, Padang
SDN 05 Pauh, Koto Tuo, Pauh, Padang
SDN 06 Pauh, Jl. Piat Tengah, Pauh, Padang
SDN 08 Pauh Padang, Jl. Pisang Pauh, Padang
SDN 09 Pauh, Koto Luar, Pauh, Padang
SDN 10 Lambung Bukit, lambung Bukit, Pauh, Padang
SDN 11 Pauh, Pidi Tengah, Pauh, Padang
SDN 12 Pisang, Pauh, Padang
SDN 13 Pauh, Kapalo Koto, Pauh, Padang
SDN 14 Pauh, Kota Panjang, Pauh, Padang
SDN 15 Pauh, Ulu. Gadut, Limau Manis Selatan, Padang
SDN 17 Pauh Padang, Limau Manis, Pauh, Padang
SDN 18 Pauh, Koto Luar, Pauh, Padang
SDN 19 Kepala Koto, Koto Luar, Limau Manis, Pauh, Padang (0751) 791129
SDN 20 Binuang, Piai Tangan, RT 04/11 No. 25, Padang
SMPN 23 Padang, Jl. Limau Manis, Kola Padang (0751) 791552
Padang Panjang:
SDN 12, Siliang Bawah, Jl. St. Syahrir No. 180, Padang Panjang
Pesisir Selatan:
SDN 23 Painan Utara, Jl. Setiabudi, Painan, Pesisir Selatan
SDN 8 Pasar Salido, Pasar Salido, Pesisir Selatan
SDN 7 Silaing Bawah, Silaing Bawah, Padang Panjang, Pesisir Selatan
SMPN 1 Painan, Jl. Ilyas Yakub, Painan (0756) 21345
Payakumbuh:
SDN 02 Pakan Sinayan, Pakan Sinayan, Payakumbuh
SDN 04 Labuh Baru, Labuh Baru, Payakumbuh Utara, Payakumbuh
SMPN 4 Payakumbuh, Jl. Pakan Sinaya, Payakumbuh Barat, Payakumbuh
Padang Pariaman:
SDN 8 Kampung Pariaman, Pondok Pariaman Kota Padang, Pariaman
Lima Puluh Kota:
SDN 1, Tanjung Pati, Tanjung Patih, Lima Puluh Kota

Você também pode gostar