Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Keluhan : Tn. Z, 38 tahun, klien dirawat hari kedua dengan keluhan batuk
berdahak yang tidak sembuh-sembuh. Hasil pengkajian hari ini : klien mengeluh
tidak dapat tidur tadi malam dan kepalanya terasa sakit, hr 88 x/menit, rr 30
x/menit., suara nafas ronchi saat inspirasi dan ekspirasi, batuk (++), dahak (+++).
Th/ yang didapat bronkhodilator, antibiotik, o2 nasal 4 l/menit. Sebagai seorang
perawat, tindakan apa yang akan anda lakukan??
1.1. Etiologi
Secara umum bronchopneumonia diakibatkan penurunan mekanisme
pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang normal dan sehat
mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri :
relfeks glotik dan batuk, adanya lapisan mucus, gerakan silia yang menggerakkan
kuman keluar dari organ dan sekresi humoral setempat. Timbulnya
1
bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, protozoa, mikrobakteri,
mikroplasma, dan riketsia. (SandraM. Nettiria, 2001 : 682) antara lain
2
h. Tgl pengkajian :
i. Diagnosa medik :
j. Rencana terapi :
2. Identitas Orang tua
A. Ayah
B. Ibu
3. Keluhan utama
A. sesak napas
4. Riwayat kesehatan
A. Riwayat Penyakit sekarang, tanyakan :
a. Apakah masih ada batuk, berapa lama ?
b. Apakah masih ada panas badan ?
c. Apakah nyeri dada kalau batuk ?
d. Apakah ada riak kalau batuk ?
B. Riwayat kesehatan yang lalu, tanyakan :
a. Frekuensi ISPA
b. Riwayat alergi
c. Kebiasaan merokok
d. Pengguaan obat-obatan
e. Imunisasi
C. Riwayat penyakit keturunan
D. Riwayat Keluarga, tannyakan:
a. Apakah ada keluarga yang menderita batuk ?
b. Apakah ada keluarga yang menderita alergi ?
c. Apakah ada keluarga yang menderita TBC, Cancer paru ?
E. Riwayat Lingkungan
a. Apakah rumah dekat dengan pabrik ?
b. Apakah banyak asap atau debu ?
c. Apakah ada keluarga yang merokok ?
F. Riwayat pekerjaan, tanyakan :
a. Apakah bekerja pada tempat yang banyak debu, asap ?
b. Apakah bekerja di pabrik ?
3
c. Apakah saat bekerja menggunakan alat pelindung ?
G. Pengkajian Fisik
H. Ispeksi:
1. Amati bentuk thorax
2. Amati Frekuensi napas, irama, kedalamannya
3. Amati tipe pernapasan : Pursed lip breathing, pernapasan
diapragma,
penggunaan otot bantu pernapasan.
4. Tanda-tanda reteraksi intercostalis , retraksi suprastenal
I. Gerakan dada :
a. Adakan tarikan didinding dada , cuping hidung, tachipnea
b. Apakah daa tanda tanda kesadaran meenurun
J. Palpasi
a. Gerakan pernapasan
b. Raba apakah dinding dada panas ?
c. Kaji vocal premitus
d. Penurunan ekspansi dada
K. Auskultasi
a. Adakah terdenganr stridor
b. Adakah terdengar wheezing
c. Evaluasi bunyi napas, prekuensi,kualitas, tipe dan suara
tambahan
L. Perkusi
a. Suara Sonor/Resonans merupakan karakteristik jaringan
paru normal
b. Hipersonor , adanya tahanan udara
c. Pekak/flatness, adanya cairan dalan rongga pleura
d. Redup/Dullnes, adanya jaringan padat
e. Tympani, terisi udara.
M. Faktor Psikososial/Perkembangan
a. Usia, tingkat perkembangan.
b. Toleransi/kemampuan memahami tindakan.
4
c. Koping
d. Pengalaman berpisah dengan keluarga/orang tua.
e. Pengalaman infeksi saluran pernafasan sebelumnya
N. Pengetahuan Keluarga, Psikososial
a. Tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit
bronchopneumonia.
b. Pengalaman keluarga dalam menangani penyakit saluran
pernafasan.
c. Kesiapan/kemauan keluarga untuk belajar merawat
anaknya.
d. Koping keluarga
e. Tingkat kecemasan
O. Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia
Tanda : letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas.
P. Sirkulasi
a. Gejala : riwayat adanya tanda : takikardia, penampilan
kemerahan, atau pucat
Q. Makanan/cairan
a. Gejala : kehilangan nafsu makan, mual, muntah, riwayat
diabetes mellitus
Tanda : sistensi abdomen, kulit kering dengan turgor buruk,
penampilan kakeksia (malnutrisi)
R. Neurosensori
a. Gejala : sakit kepala daerah frontal (influenza)
Tanda : perusakan mental (bingung)
S. Nyeri/kenyamanan
a. Gejala : sakit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk),
imralgia, artralgi
Tanda : melindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang
sakit untuk membatasi gerakan)
5
T. Pernafasan
a. Gejala : adanya riwayat ISK kronis, takipnea (sesak nafas),
dispnea.
Tanda : sputum: merah muda, berkarat.
b. Perpusi : pekak datar area yang konsolidasi
c. Premikus: taksil dan vocal bertahap meningkat dengan
konsolidasi
d. Bunyi nafas menurun : Warna: pucat/sianosis bibir dan
kuku
U. Keamanan
a. Gejala : riwayat gangguan sistem imun misal: AIDS,
penggunaan steroid, demam.
Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar
V. Penyuluhan/pembelajaran
a. Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan
alkohol kroni
Tanda : DRG menunjukkan rerata lama dirawat 6 8 hari
1. Rontgen Dada
Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi distribusi struktural; dapat juga
menyatakan abses luas/infiltrat, empiema(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau
terlokalisasi (bakterial); atau penyebaran /perluasan infiltrat nodul (virus).
Pneumonia mikoplasma sinar x dada mungkin bersih. Foto thorax bronkopeumoni
terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus, jika pada
pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.
Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi
langsung, biakan dan test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya,
tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sukar.
6
2. Pemeriksaan fungsi paru.
Pada pemeriksaan ini akan didapatkan volume paru mungkin menurun
(kongesti dan kolaps alveolar); tekanan jalan nafas mungkin meningkat dan
komplain paru menurun, terjadi hipoksemia.
7
4. Bagaimana tindakan dan penatalaksanaan keperawatan pada pasien
tersebut?
2. Kebutuhan Istirahat
Klien Pneumonia adalah klien payah, suhu tubuhnya tinggi,sering
hiperpireksia maka klien perlu cukup istirahat, semuakebutuhan klien harus
ditolong di tempat tidur. Usahakan pemberian obat secara tepat, usahakan keadaan
tenang dan nyamn agar psien dapat istirahat sebaik-baiknya.
8
penghambat sintesis SNA (Sintosin Antapinosin dan Indoksi Urudin) dan
Interperon inducer seperti polinosimle, poliudicocit.
7. Bila terdapat obstruksi jalan nafas, dan lendir serta ada febris, diberikan
bronkodilator
pasien tersebut?
172)
9
yang berhubungan dengan toksin bakteri bau dan rasa sputum, distensi
Tujuan :
Jalan nafas efektif dengan bunyi nafas bersih dan jelas
Pasien dapat melakukan batuk efektif untuk mengeluarkan
sekret
Intervensi :
a. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas. Misalnya:
mengi, krekels dan ronki.
Rasional : Bersihan jalan nafas yang tidak efektif dapat
dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas adventisius
10
b. Kaji/ pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi/ ekspirasi
Rasional : Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan
dapat ditemukan pada penerimaan atau selama stres/adanya proses
infeksi akut. Pernafasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi
memanjang disbanding inspirisi.
Tujuan :
11
Perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan GDA dalam
rentang normal dan tidak ada distres pernafasan.
Intervensi :
a. kaji frekuensi, kedalaman, dan kemudahan pernafasan
Rasional : Manifestasi distres pernafasan tergantung pada
derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum
12
Rasional : Demam tinggi sangat meningkatkan kebutuhan
metabolik dan kebutuhan oksigen dan mengganggu oksigenasi
seluler.
Tujuan:
Pola nafas efektif dengan frekuensi dan kedalaman dalam
rentang normal dan paru jelas/ bersih
Intervensi :
a. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada.
Rasional : Kecepatan biasanya meningkat, dispnea, dan
terjadi peningkatan kerja nafas, kedalaman bervariasi, ekspansi
dada terbatas.
13
memudahkan pernafasan.
Intervensi :
a. Kaji perubahan tanda vital, contoh :peningkatan suhu, takikardi,,
hipotensi.
14
Rasional : Untuk menunjukkan adnya kekurangan cairan
sisitemik
Tujuan :
Menunjukkan peningkatan nafsu makan
Mempertahankan/ meningkatkan berat badan
Intervensi :
a. Identifikasi faktor yang menimbulkan mual/ muntah.
Rasional : Pilihan intervensi tergantung pada penyebab
masalah
15
Rasional : Menghilangkan bahaya, rasa, bau,dari
lingkungan pasien dan dapat menurunkan mual
Intervensi :
a. Evakuasi respon pasien terhadap aktivitas.
16
Rasional : Menetapkan kemampuan/ kebutuhan pasien dan
memudahkan pilihan intervensi
Hal-hal yang perlu disampaikan kepada keluarga dan pasien sebelum pulang
adalah :
1. Memberitahukan kepada pasien dan keluarga untuk melanjutkan
pengobatan dirumah sesuai dosis dan instruksi dokter.
2. Memberitahukan jadwal control di dokter kepada pasien dan keluarga.
3. Mengajarkan kepada keluarga seperti :
Minum air hangat
Istirahat secukupnya
Mencuci tangan dengan sering
4. Memberitahukan keluarga pasien tentang pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan tempat tinggal, hindari merokok, polusi udara, lingkungan
berdebu karena dapat menurunkan kesehatan dan melemahkan kondisi
saluran nafas.
17
5. Mengajarkan tindakan sederhana misalnya memberikan kompre hangat
untuk menurunkan demam, memberikan minuman yang cukup untuk
mencegah dehidrasi, memberikan minuman hangat untuk membantu
mengencerkan secret yang kental.
18