Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstrak
Protein merupakan kelompok makronutrien yang berperan penting dalam pembentukkan biomolekul sebagai
sumber energi. Salah satu metode untuk menganalisa kadar protein dalam suatu bahan pangan adalah metode Makro
Kjeldahl. Metode ini menentukan kadar protein dalam jumlah kasar karena berdasarkan total nitrogen dalam bahan yang
akan dianalisa. Sampel yang akan dianalisa adalah energen coklat dengan komposisi utama tepung terigu dan susu
sebagai sumber protein. Percobaan ini menghasilkan kadar protein dalam 1 1,5 gram energen coklat yang dianalisis
adalah sebesar 4,0559%.
1
Mata Kuliah Analisa Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
B : 5 : 6 September 2017
Tujuan
Mahasiswa dapat memahami dan melakukan
analisa kadar protein dalam bahan pangan dengan
metode makro kjeldahl.
Prosedur Analisa
Proses Analisa protein makro kjeldahl pada
energen cokalt :
Destruksi
2
Mata Kuliah Analisa Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
B : 5 : 6 September 2017
3
Mata Kuliah Analisa Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
B : 5 : 6 September 2017
digunakan adalah energen coklat sachet isi 29 perubahan warna larutan dari ungu menjadi hijau
gram. kebiruan (hijau Relaxa). Pada hasil dari titrasi
Tahap Destruksi pada tabel 3. diketahui bahwa blanko
Pada proses ini diawali dengan penghalusan membutuhkan jumlah NaOH 0,1N terbanyak. Hal
sampel (agar analisa lebih akurat), pemberian tersebut dikarenakan blanko tidak terdapat
tablet kjeldahl (terdapat selenium sebagai protein yang mebentuk NH3 dan berikatan dengan
katalisator yang dapat membantu meningkatkan HCl 0,1N membentuk NH4CL yang mengurangi
titik didih asam sulfat serta natrium sulfat yang kadar HCL. Sehingga pada larutan blanko tak
membantu meningkatkan titik didih asam sulfat terdapat NH3 sehingga pada membutuhkan NaOH
dan mempercepat oksidasi), batu didih (untuk yang lebih banyak untuk menetralkan HCl 0,1N
meratakan pemanasan) dan H2SO4 pekat yang ada. Sedangkan pada sampel memiliki NH3,
(pendekstrusi utama sampel). Pada tahap ini sehingga jumlah HCl 0,1N yang ada pada larutan
diharapkan sampel mengalami pemecahan berkurang dan berbanding lurus dengan NaOH
menjadi unsur unsur. Dengan bantuan H2S04 0,1N yang digunakan untuk titrasi.
menjadi S02, CO2, (NH4)2SO4, dan H2O.
Pada proses ini sampel 1,2,3 dan blanko Setelah dilakukan titrasi, dilakukan
dilakukan pemanasan skala 1 hingga terbentuk perhitungan kadar protein. Berdasarkan
asap putih, kemudian dinaikkan pada skala 2 agar percobaan ini dapat di hitung bahwa kadar protein
asap tersebut naik ke leher tabung. Bila asap pada energen coklat sebesar 4,0559%, sedangkan
tersebut tertahan terus menerus, maka kadar protein pada reference yaitu nutrition fact
pemanasan dinaikan ke skala 3. S02 (asap putih) kemasan sebesar 3,4483%. Faktor koreksi yang
bersifat beracun maka pada pipa hisap dialirkan digunakan sebesar 5,83 karena sebagian besar
pada air membentuk H2SO3 (asam sulfit) yang komposisi energen coklat adalah tepung terigu
bersifat tak beracun. Proses pemanasan dan susu sebagai sumber proteinnya. Error yang
dihentikan saat larutan dalam labu kjeldahl didapat sebesar 17,6203%. Error tersebut dapat
berubah menjadi hijau relaxa jernih yang dipengaruhi oleh kadar HCl yang tidak
menandakan sampel sudah tak terdapat S02 . terstandarisasi. Error ini merupakan error positif
karena hasil analisis kadar protein lebih besar
Destilasi daripada kadar protein reference.
Pada proses ini bertujuan untuk
mendekomposisi (NH4)2SO4 menjadi NH3 dengan
penambahan NaOH 10N. Kemudian NH3 akan Kesimpulan
ditangkap dengan larutan HCl 0,1N untuk Analisa protein dapat dilakukan dengan
dilanjutkan pada proses titrasi. metode salah satunya makro kjeldahl. Analisa
Mula-mula hasil dekstruksi diberi 100ml kadar protein cara makro kjeldahl meliputi tahap
akuades kemudian diberi NaOH 10N bertujuan destruksi, destilasi dan titrasi. Kadar protein kasar
untuk mendekomposisi (NH4)2SO4 terbentuk NH3, dari sampel terdapat 4,0559% dengan error
pemberian Zn bertujuan agar tak terjadi sebesar 17,6203%. Error ini merupakan error
superheating pada proses pemberian NaOH 10N positif karena hasil analisis lebih besar daripada
dan HCl 0,1N yang telah diberi indikator MR-MB kadar protein reference.
bertujuan untuk mengikat NH3 yang menguap
hasil destilasi membentuk NH4Cl. Daftar Pustaka
Andarwulan, Nuri., Feri Kusnandar, dan Dian
Titrasi Herawati. 2011. Analisis Pangan. Jakarta:
Pada titrasi standarisasi NaOH 0,1N dengan PT. Dian Rakyat.
asam oksalat dengan titrasi triplo, yang bisa Rosaini, Henni., Roslinda Rasyid, dan Vinda
dilihat pada tabel1 memiliki nilai normalitas Hagramida. 2015. PENETAPAN KADAR
sebesar 0,927N. PROTEIN SECARA KJELDAHL
Sedangkan pada proses titrasi destilat, BEBERAPA MAKANAN OLAHAN
bertujuan mengukur kelebihan HCl 0,1N pada KERANG REMIS (Corbiculla moltkiana
proses destilasi dengan titrasi NaOH yang telah Prime.) DARI DANAU SINGKARAK, J.
distandarisasi. Titrasi diakhiri bila terjadi Farmasi Higea. 7(2)
4
Mata Kuliah Analisa Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
B : 5 : 6 September 2017