Você está na página 1de 6

2.4.3.

Fraktur Distal Tibia

Pergelangan kaki merupakan sendi yang kompleks dan penopang badan


dimana talus duduk dan dilindungi oleh maleolus lateralis dan medialis yang
diikat dengan ligamen.Dahulu,fraktur disekitar pergelangan kaki disebut fraktur
Pott.
Mekanisme trauma
Fraktur maleolus dengan atau tanpa subluksasi dari talus, dapat terjadi
dalam beberapa macam trauma.
1. Trauma abduksi
Trauma abduksi akan menimbulkan fraktur pada maleolus lateralis yang
bersifat oblik, fraktur pada maleolus medialis bersifat avulsi atau robekan
pada ligamen bagian medial.
2. Trauma adduksi
Trauma adduksi akan menimbulkan fraktur maleolus medialis yang bersifat
oblik atau avulsi maleolus lateralis atau keduanya. Trauma adduksi juga bisa
hanya menyebabkan strain atau robekan pada ligamen lateral, tergantung dari
beratnya trauma.
3. Trauma rotasi eksterna
Trauma rotasi eksterna biasanya disertai dengan trauma abduksi dan terjadi
fraktur pada fibula di atas sindesmosis yang disertai dengan robekan ligamen
medial atau fraktur avulsi pada maleolus medialis. Apabila trauma lebih hebat
dapat disertai dengan dislokasi talus.
4. Trauma kompresi vertikal
Pada kompresi vertikal dapat terjadi fraktur tibia distal bagian depan disertai
dengan dislokasi talus ke depan atau terjadi fraktur kominutif disertai dengan
robekan diastesis.

Klasifikasi
Lauge-Hansen(1950) mengklasifikasikan menurut patogenesis terjadinya
pergeseran dari fraktur, yang merupakan pedoman penting untuk tindakan
pengobatan atau manipulasi yang dilakukan. Klasifikasi lain yang lebih
sederhana, menurut Danis & Weber (1991), dimana fibula merupakan tulang yang
penting dalam stabilitas dari kedudukan sendi berdasarkan atas lokalisasi fraktur
terhadap sindesmosis tibiofibular.

Gambar 2.13. Mekanisme trauma fraktur malleolus

Klasifikasi terdiri atas:


Tipe A; fraktur maleolus di bawah sindesmosis
Tipe B; fraktur maleolus lateralis yang bersifat oblik disertai avulsi maleolus
medialis dimana sering disertai dengan robekan dari ligamen tibiofibular
bagian depan
Tipe C; fraktur fibula di atas sindesmosis dan atau disertai avulsi dari tibia
disertai fraktur atau robekan pada maleolus medialis. Pada tipe C terjadi
robekan pada sindesmosis. Jenis tipe C ini juga dikenal sebagai fraktur
Duyuptren.

Klasifikasi ini penting artinya dalam tindakan pengobatan oleh karena


selain fraktur juga perlu dilakukan tindakan pada ligamen.
Gambar 2.14. Klasifikasi Danis Weber

Gambaran klinis
Ditemukan adanya pembengkakan pada pergelangan kaki, kebiruaan atau
deformitas. Yang penting diperhatikan adalah lokalisasi dari nyeri tekan apakah
pada daerah tulang atau pada ligamen.

Pemeriksaan radiologis
Dengan pemeriksaan radiologis dapat ditentukan jenis-jenis fraktur
dan mekanisme terjadinya trauma(gambar 14.122).Foto rontgen perlu dibuat
sekurang-kurangnya tiga proyeksi, yaitu antero-posterior, lateral dan setengah
oblik dari gambaran posisi pergelangan kaki. Sering fraktur terjadi pada fibula
proksimal, sehingga secara klinis harus diperhatikan.

Gambar 2.15 Gambaran radiologis


Pengobatan
Fraktur dislokasi pada sendi pergelangan kaki merupakan fraktur intra-
artikuler sehingga diperlukan reduksi secara anatomis dan akurat serta mobilisasi
sendi yang sesegera mungkin.
Tindakan pengobatan terdiri atas:
1. Konservatif
Dilakukan pada fraktur yang tidak bergeser, berupa pemasangan gips sirkuler
di bawah lutut.
2. Operatif
Terapi operatif dilakukan berdasarkan kelainan-kelainan yang ditemukan
apakah hanya fraktur semata-mata, apakah ada robekan pada ligamen atau
diastasis pada tibiofibula serta adanya dislokasi talus( gambar 14.123).
Beberapa hal yang penting diperhatikan pada reduksi, yaitu:
Panjang fibula harus direstorasi sesuai panjang anatomis
Talus harus duduk sesuai sendi dimana talus dan permukaan tibia duduk
paralel
Ruang sendi bagian medial harus terkoreksi sampai normal(4 mm)
Pada foto oblik tidak nampak adanya diastasis tibiofibula
Tindakan operasi terdiri atas:
Pemasangan screw( maleolar)
Pemasangan tension band wiring
Pemasangan plate dan screw
Gambar 2.16 Tindakan Operasi

Komplikasi
1. Vaskuler
Apabila terjadi fraktur subluksasi yang hebat maka dapat terjadi gangguan
pembuluh darah yang segera, sehingga harus dilakukan reposisi secepatnya.
2. Malunion
Reduksi yang tidak komplit akan menyebabkan posisi persendian yang tidak
akurat yang akan menimbulkan osteoartritis.
3. Osteoartritis
4. Algodistrofi
Algodistrofi adalah komplikasi dimana penderita mengeluh nyeri, terdapat
pembengkakan dan nyeri tekan di sekitar pergelangan kaki. Dapat terjadi
perubahan trofik dan osteoporosis yang hebat.
5. Kekakuan yang hebat pada sendi.
2.4.4. Prognosis
Prognosis dari fraktur tibia untuk kehidupan adalah bonam. Pada sisi
fungsi dari kaki yang cedera, kebanyakan pasien kembali ke perfoma
semula,namun hal ini sangat tergantung dari gambaran frakturnya, macam terapi
yang dipilih, dan bagaimana respon tubuh terhadap pengobatan.

Você também pode gostar