Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Klasifikasi
Lauge-Hansen(1950) mengklasifikasikan menurut patogenesis terjadinya
pergeseran dari fraktur, yang merupakan pedoman penting untuk tindakan
pengobatan atau manipulasi yang dilakukan. Klasifikasi lain yang lebih
sederhana, menurut Danis & Weber (1991), dimana fibula merupakan tulang yang
penting dalam stabilitas dari kedudukan sendi berdasarkan atas lokalisasi fraktur
terhadap sindesmosis tibiofibular.
Gambaran klinis
Ditemukan adanya pembengkakan pada pergelangan kaki, kebiruaan atau
deformitas. Yang penting diperhatikan adalah lokalisasi dari nyeri tekan apakah
pada daerah tulang atau pada ligamen.
Pemeriksaan radiologis
Dengan pemeriksaan radiologis dapat ditentukan jenis-jenis fraktur
dan mekanisme terjadinya trauma(gambar 14.122).Foto rontgen perlu dibuat
sekurang-kurangnya tiga proyeksi, yaitu antero-posterior, lateral dan setengah
oblik dari gambaran posisi pergelangan kaki. Sering fraktur terjadi pada fibula
proksimal, sehingga secara klinis harus diperhatikan.
Komplikasi
1. Vaskuler
Apabila terjadi fraktur subluksasi yang hebat maka dapat terjadi gangguan
pembuluh darah yang segera, sehingga harus dilakukan reposisi secepatnya.
2. Malunion
Reduksi yang tidak komplit akan menyebabkan posisi persendian yang tidak
akurat yang akan menimbulkan osteoartritis.
3. Osteoartritis
4. Algodistrofi
Algodistrofi adalah komplikasi dimana penderita mengeluh nyeri, terdapat
pembengkakan dan nyeri tekan di sekitar pergelangan kaki. Dapat terjadi
perubahan trofik dan osteoporosis yang hebat.
5. Kekakuan yang hebat pada sendi.
2.4.4. Prognosis
Prognosis dari fraktur tibia untuk kehidupan adalah bonam. Pada sisi
fungsi dari kaki yang cedera, kebanyakan pasien kembali ke perfoma
semula,namun hal ini sangat tergantung dari gambaran frakturnya, macam terapi
yang dipilih, dan bagaimana respon tubuh terhadap pengobatan.