Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
No : 108/G/2013/PTUN-JKT
Para Pihak :
H. Anwar, S.H., mantan Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam
Kantor Kementrian Agama Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
Kusmawadi, S.H.,M.Si., Asad Adi Nugroho, S.H., Hj. Eddy Yanti, S.H.,
1. Obyek Sengketa
1. Bahwa, selama mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil dan sampai akhirnya
BAIK
1
Berdasarkan informasi PENGGUGAT ini oknum tersebut diproses secara
Kementrian Agama Kota Bima dengan kata lain dimutasi dari pejabat
pejabat struktural
6. Bahwa, pada tanggal 3 April 2013 dan 10 Juni 2013 penggugat mengajukan
dictum menimbang (a) dan (b) sebagai dasar SK merupakan hasil rekaya Tim
2
Auditor Itjen Kemenag RI yang tidak dapat dibuktikan secara administrasi
Agama Pasal 3 (2) Pasal 6 (2,5,6 dan 8) Pasal 7 (1) pasal 8 (1)
8. Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam pasal 31 (3) Peraturan Pemerintah No.
53 Tahun 2010, dan Peraturan BKN No. 21 tahun 2010 huruf E angka ,
undangan yang ada sehingga beralasan untuk dinyatakan batal atau tidak sah.
3
Eksepsi :
gugatan PENGGUGAT kecuali mengenai hal-hal yang secara jelas dan tegas
diakui kebenarannya.
yang berlaku
3. Bahwa, terbukti tidak benar bahwa PENGGUGAT hanya melihat dan mengetahui
kesalahan baik secara adminitrasi maupun pidana. Karena, berdasarkan fakta dan
mengakui dan membenarkan menerima uang dari hasil kontribusi para guru
15 Maret 2013, karena Tim Auditor telah melakukan sesuai dengan prosedur
7. Bahwa, tidak benar jika penyampaian keputusan disiplin dilakukan paling lambat
14 hari sejak keputusan ditetapkan. Berdasarkan Berita Acara Sera Terima Surat
4
TERGUGAT telah menyampaikannya melalui Biro Kepegawaian untuk
diserahkan kepa Kepala Bagian Tata Usaha pada Kantor Wilayah Kementerian
tindakan atau perbuatan kuran terpuji sebagai Pegawai Negeri Sipil serta telah
kepentingan pribadi atau pihak lain yang tidak sesuai dengan tujuan pemberian
disiplin berupa Pembebasan dari Jabatan sebagai Kepala Seksi Pendidikan Agama
Pangkat Gol. Penata TK.I III/d, Kantor Kementerian Agama Kota Bima. Terhadap
Yang Baik.
para pihak, maka diperoleh fakta hukum bahwa PENGGUGAT telah mengajukan
5
keberatan peninjauan kembali Surat Keputusan Hukuman Pembebasan dari
tahun 1986 tentang PTUN jo. Pasal 32 Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010
telah mengajukan bukti-bukti Surat yang ditandai dengan P-1 sampai dengan P-
mengajukan bukti-bukti surat yang ditandai dengan T-1 sampai dengan T-27, dan
Terhadap Pegawai Negeri Sipil dan ketentuan Pasal 3 Peraturan Pemerintah No.
kewajiban yang harus ditaati oleh setiap Pegawai Negeri Sipil, dapat disimpulkan
Pegawai Negeri Sipil karena melanggar Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan dan atau perbuatan Pegawai
Negeri Sipil yang melanggar ketentuan dalam Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
9. Menimbang, bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 16 ayat (1) huruf a angka 7
Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,
6
10. Menimbang, bahwa oleh karena tujuan hukuman disiplin adalah untuk
memperbaiki dan mendidik Pegawai Negeri Sipil, maka setiap Pejabat yang
11. Menimbang, bahwa terungkap fakta hukum bahwa, posedur penerbitan keputusan
yang berlaku baik pada saat perumusan maupun sesudah penerbitan keputusan
12. Menimbang, bahwa karena obyek sengketa yang dikeluarkan tergugat telah sesuai
dengan prosedur dan dari sisi substansi tidak bertentangan dengan peraturan
13. Menimbag, bahwa sesuai dengan Undang-undang No. 5 tahun 1986 sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang No. 9 tahun 2004 dan perubahan kedua
undang No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, terhadap bukti-
bukti yang tidak relevan tidak ikut dipertimbangkan tetapi tetap menjadi satu
14. Menimbang, bahwa oleh karena gugatan PENGGUGAT dinyatakan ditolak maka
sesuai ketentuan Pasal 110 Undang-undang No. 5 tahun 1986 tentang Peradilan
dibebani untuk membayar biaya sengketa yang jumlahnya akan ditentukan dalam
amar putusan.
7
Analisi Pertimbangan Hakim:
padanya adalah hasil rekayasa Tim Auditor karena tidak sesuai dengan peraturan yang
ada. Pasal 23 ayat 11, Pasal 24 ayat 12, Pasal 25 ayat 1,2 dan 3, serta Pasal 28 ayat 3 3
Tetapi, setelah Hakim mencermati bukti-bukti yang diajukan oleh kedua belah
pihak, justru terlihat bahwa surat hukuman disiplin tersebut sudah sesuai dengan
prosedur. Melihat dari Pasal 23 Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 TERGUGAT
telah memberikan bukti T-2 yaitu Surat Direktur LSM AKRAB Nomor: 062/LSM-
AKRAB/III/2012, tanggal 5 Januari 2011, didalam surat ini intinya dilihat beberapa
Lalu mengenai masalah berita acara pemeriksaan PENGGUGAT mengatakan bahwa dia
tidak mendapatkan fotokopi berita acara pemeriksaan tersebut (melanggar Pasal 28 ayat
3). Pada bukti T-5 yakni penerbitan Berita Acara Pemeriksaan Nomor:
sama sekali sudah sesuai dengan ketentuan Pasal 28 ayat 14 Peraturan Pemerintah No. 53
tahun 2010.
masyarakat. Seperti surat pernyataan Ketua Pokjawas dan Ketua Forum Komunikasi
guru-guru Madrasah Sdr. Dra. Hj. Aminah Zainuddin, M. Ap., tanggal 25 September
Kementrian Agama Kab. Bima adalah murni dilakukan dan didalangi oleh PENGGUGAT
(Bukti T-10).
1
Pasal 23 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 : PNS yang diduga melakukan pelanggaran
disiplin dipanggil secara tertulis oleh atasan langsung untuk dilakukan pemeriksaan.
2
Pasal 24 ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010 : Sebelum PNS dijatuhi hukuman disiplin setiap
atasan langsung wajib memeriksa terlebih dahulu PNS yang didgua melakukan pelanggaran disiplin.
3
Pasal 28 ayat 3 Peraturan Pemerintah No.53 tahun 2010 : PNS yang diperiksa berhak mendapat foto
kopi berita acara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1.
4
Pasal 28 ayat 1 Peraturan Pemerintah No.53 tahun 2010 : Berita acara pemeriksaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 ayat 2 harus ditandatangani oleh pejabat yang memeriksa dan PNS yang
diperiksa.
8
Dilihat dari bukti-bukti yang diajukan oleh TERGUGAT terlihat bahwa justru
disini yang telah melanggar peraturan adalah PENGGUGAT. Setiap PNS memiliki
8. memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan;
9. bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;
10. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang
keamanan, keuangan, dan materiil;
17. menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
Dan juga dilihat dari larangan-larangan6 yang tidak boleh dilakukan oleh PNS, yaitu
1. menyalahgunakan wewenang;
2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan kewenangan orang lain;
5
Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010
6
Pasal 4 Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010
9
3. tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau
lembaga atau organisasi internasional;
4. bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat
asing;
6. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain
di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan negara;
7. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara
langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
8. menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang
berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
10. melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat
menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11. menghalangiberjalannyatugaskedinasan;
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
10
14. memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon
Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan
disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk
sesuai peraturan perundang- undangan; dan
15. memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan
cara:
Dilihat dari kewajiban PNS ini PENGGUGAT telah melanggar beberapa darinya antara
lain angka 4,5,6,7,8,9,10,14, dan 17. Karena PENGGUGAT justru terbukti melanggar
PENGGUGAT telah mengakui dan membenarkan menerima uang dari hasil kontribusi
para guru penerima sertifikat tahun 2010. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh
PENGGUGAT ini lah yang menjadi bukti dasar bahwa pengajuan surat hukuman disiplin
yang diterima oleh PENGGUGAT adalah sesuai dengan prosedur yang ada.
11