Você está na página 1de 12

LAPORAN PENDAHULUAN

FRAKTUR

A. KONSEP TEORI
1. Pengertian
Fraktur adalah patahnya tulang, yang biasanya dialami hewan kecil akibat
kecelakaan, terjatuh dan luka (Bleby & Bishop, 2015).
Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh. Kebanyakan fraktur
disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa
trauma langsung dan trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat & Jong, 2014).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, yang biasanya disertai dengan
luka sekitar jaringan lunak, kerusakan otot, rupture tendon, kerusakan pembuluh darah, dan
luka organ-organ tubuh dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadinya fraktur jika tulang
dikenai stress yang lebih besar dari yang besar dari yang dapat diabsorbsinya (Smeltzer,
2014).

2. Klasifikasi
a. Berdasarkan tempat :
1) Fraktur humerus
2) Fraktur tibia
3) Fraktur clavicula
4) Fraktur ulna
b. Berdasarkan komplit atau ketidak klomplitan fraktur:
1) Fraktur komplit (garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua
korteks tulang).
2) Fraktur tidak komplit (bila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang tulang).
c. Berdasarkan bentuk dan jumlah garis patah :
1) Fraktur Komunitif: fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.
2) Fraktur Segmental: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.
3) Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang
yang sama.
d. Berdasarkan posisi fragmen :
1) Fraktur Undisplaced (tidak bergeser): garis patah lengkap ttetapi kedua fragmen tidak
bergeser dan periosteum masih utuh.
2) Fraktur Displaced (bergeser): terjadi pergeseran fragmen tulang yang juga disebut
lokasi fragmen

e. Berdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan).


1) Faktur Tertutup (Closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan
dunia luar, disebut juga fraktur bersih (karena kulit masih utuh) tanpa komplikasi.
2) Fraktur Terbuka (Open/Compound), bila terdapat hubungan antara hubungan antara
fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.
Fraktur terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu :
a) Grade I : luka bersih, panjangnya kurang dari 1 cm.
b) Grade II : luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif.
c) Grade III : sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan jaringan lunak
ekstensif.
f. Berdasar bentuk garis fraktur dan hubungan dengan mekanisme trauma :
1) Fraktur Transversal: fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan
akibat trauma angulasi atau langsung.
2) Fraktur Oblik: fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap sumbu
tulang dan meruakan akibat trauma angulasijuga.
3) Fraktur Spiral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan
trauma rotasi.
4) Fraktur Kompresi: fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang mendorong
tulang ke arah permukaan lain.
5) Fraktur Avulsi: fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada
insersinya pada tulang..

3. Etiologi
a. Trauma langsung/ direct trauma
Yaitu apabila fraktur terjadi di tempat dimana bagian tersebut mendapat ruda paksa
(misalnya benturan, pukulan yang mengakibatkan patah tulang).
b. Trauma yang tak langsung/ indirect trauma
Misalnya penderita jatuh dengan lengan dalam keadaan ekstensi dapat terjadi fraktur
pada pegelangan tangan.
c. Trauma ringan pun dapat menyebabkan terjadinya fraktur bila tulang itu sendiri rapuh/
ada resiko terjadinya penyakit yang mendasari dan hal ini disebut dengan fraktur
patologis.
d. Kekerasan akibat tarikan otot
e. Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi.Kekuatan dapat berupa pemuntiran,
penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan penarikan.

4. Patofisiologi
Patah tulang biasanya terjadi karena benturan tubuh, jatuh atau trauma. Baik itu
karena trauma langsung misalnya: tulang kaki terbentur bemper mobil, atau tidak langsung
misalnya: seseorang yang jatuh dengan telapak tangan menyangga. Juga bisa karena trauma
akibat tarikan otot misalnya: patah tulang patela dan olekranon, karena otot trisep dan bisep
mendadak berkontraksi.
Sewaktu tulang patah perdarahan biasanya terjadi di sekitar tempat patah dan ke
dalam jaringan lunak sekitar tulang tersebut, jaringan lunak juga biasanya mengalami
kerusakan. Reaksi peradangan biasanya timbul hebat setelah fraktur. Sel-sel darah putih dan
sel mast berakumulasi menyebabkan peningkatan aliran darahketempat tersebut. Fagositosis
dan pembersihan sisa-sisa sel mati dimulai. Di tempat patah terbentuk fibrin (hematoma
fraktur) dan berfungsi sebagai jala-jala untuk melekatkan sel-sel baru. Aktivitas osteoblast
terangsang dan terbentuk tulang baru imatur yang disebut callus. Bekuan fibrin direabsorbsi
dan sel-sel tulang baru mengalami remodeling untuk membentuk tulang sejati Carpenito
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekeuatan dan gaya pegas untuk
menahan tekanan. Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat
diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau
terputusnya kontinuitas tulang. Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta
saraf dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan
terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang.
Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang mengalami
nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai denagn vasodilatasi,
eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang merupakan
dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya .
6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformitas, pemendekan
ektremitas, krepitus, pembengkakan lokal, dan perubahan warna yang dijelaskan secara rinci
sebagai berikut:
a. Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi.
Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang
untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.
b. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tidak dapat digunakan dan cenderung bergerak
secara alamiah (gerakan luar biasa). Pergeseran fragmen pada fraktur lengan dan tungkai
menyebabkan deformitas (terlihat maupun teraba) ektremitas yang bisa diketahui dengan
membandingkannya dengan ektremitas normal. Ekstremitas tidak dapat berfungsi dengan
baik karena fungsi normal otot tergantung pada integritasnya tulang tempat melekatnya
otot.
c. Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot
yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melengkapi satu
sama lain sampai 2,5 sampai 5 cm (1 sampai 2 inci).
d. Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus
yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya. Uji krepitus dapat
mengakibatkan kerusakan jaringan lunak yang lebih berat.
e. Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan
perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini biasa terjadi setelah beberapa jam atau hari
setelah cedera.

7. Pemeriksaan Penunjang
a. X.Ray dilakukan untuk melihat bentuk patahan atau keadaan tulang yang cedera.
b. Bone scans, Tomogram, atau MRI Scans
c. Arteriogram : dilakukan bila ada kerusakan vaskuler.
d. CCT kalau banyak kerusakan otot.
e. Pemeriksaan Darah Lengkap
Lekosit turun/meningkat, Eritrosit dan Albumin turun, Hb, hematokrit sering rendah
akibat perdarahan, Laju Endap Darah (LED) meningkat bila kerusakan jaringan lunak sangat
luas, Pada masa penyembuhan Ca meningkat di dalam darah, traumaa otot meningkatkan
beban kreatinin untuk ginjal. Profil koagulasi: perubahan dapat terjadi pada kehilangan
darah, transfusi multiple, atau cederah hati.

8. Komplikasi
1. Syok
Syok hipovolemik akibat perdarahan dan kehilangan cairan ekstrasel ke jaringan yang
rusak sehingga terjadi kehilangan darah dalam jumlah besar akibat trauma.
2. Mal union.
Gerakan ujung patahan akibat imobilisasi yang jelek menyebabkan mal union, sebab-
sebab lainnya adalah infeksi dari jaringan lunak yang terjepit diantara fragmen tulang,
akhirnya ujung patahan dapat saling beradaptasi dan membentuk sendi palsu dengan
sedikit gerakan (non union).
3. Non union
Non union adalah jika tulang tidak menyambung dalam waktu 20 minggu. Hal ini
diakibatkan oleh reduksi yang kurang memadai.
4. Delayed union
Delayed union adalah penyembuhan fraktur yang terus berlangsung dalam waktu lama
dari proses penyembuhan fraktur.
5. Tromboemboli, infeksi, kaogulopati intravaskuler diseminata (KID).
Infeksi terjadi karena adanya kontaminasi kuman pada fraktur terbuka atau pada saat
pembedahan dan mungkin pula disebabkan oleh pemasangan alat seperti plate, paku pada
fraktur.
6. Emboli lemak
Saat fraktur, globula lemak masuk ke dalam darah karena tekanan sumsum tulang lebih
tinggi dari tekanan kapiler. Globula lemak akan bergabung dengan trombosit dan
membentuk emboli yang kemudian menyumbat pembuluh darah kecil, yang memsaok ke
otak, paru, ginjal, dan organ lain.
7. Sindrom Kompartemen
Masalah yang terjadi saat perfusi jaringan dalam otot kurang dari yang dibutuhkan untuk
kehidupan jaringan. Berakibat kehilangan fungsi ekstermitas permanen jika tidak
ditangani segera.
8. Cedera vascular dan kerusakan syaraf yang dapat menimbulkan iskemia, dan gangguan
syaraf. Keadaan ini diakibatkan oleh adanya injuri atau keadaan penekanan syaraf karena
pemasangan gips, balutan atau pemasangan traksi

9. Penatalaksanaan Medis
a. Pengobatan dan Terapi Medis
1) Pemberian anti obat antiinflamasi.
2) Obat-obatan narkose mungkin diperlukan setelah fase akut
3) Obat-obat relaksan untuk mengatasi spasme otot
4) Bedrest, Fisioterapi
b. Konservatif
Pembedahan dapat mempermudah perawatan dan fisioterapi agar mobilisasi dapat
berlangsung lebih cepat. Pembedahan yang sering dilakukan seperti disektomi dengan
peleburan yang digunakan untuk menyatukan prosessus spinosus vertebra; tujuan
peleburan spinal adalah untuk menjembatani discus detektif, menstabilkan tulang
belakang dan mengurangi angka kekambuhan. Laminectomy mengangkat lamina untuk
memanjakan elemen neural pada kanalis spinalis, menghilangkan kompresi medulla dan
radiks. Microdiskectomy atau percutaeneus diskectomy untuk menggambarkan
penggunaan operasi dengan mikroskop, melihat potongan yang mengganggu dan
menekan akar syaraf.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk itu
diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang masalah-masalah klien sehingga dapat memberikan
arah terhadap tindakan keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat bergantuang pada
tahap ini. Tahap ini terbagi atas:
1. Pengumpulan Data
a. Anamnesa
1) Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status
perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no. register, tanggal
MRS, diagnosa medis.
2) Keluhan Utama
Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri tersebut
bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk memperoleh
pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:
a) Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi faktor
presipitasi nyeri.
b) Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien.
Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
c) Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar
atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
d) Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa
berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit
mempengaruhi kemampuan fungsinya.
e) Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada
malam hari atau siang hari.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur, yang
nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa
kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan
yang terjadi dan bagian tubuh mana yang terkena. Selain itu, dengan mengetahui
mekanisme terjadinya kecelakaan bisa diketahui luka kecelakaan yang lain
4) Riwayat Penyakit Dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab fraktur dan memberi petunjuk
berapa lama tulang tersebut akan menyambung. Penyakit-penyakit tertentu seperti
kanker tulang dan penyakit pagets yang menyebabkan fraktur patologis yang sering
sulit untuk menyambung. Selain itu, penyakit diabetes dengan luka di kaki sanagt
beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan juga diabetes menghambat
proses penyembuhan tulang
5) Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang merupakan salah satu
faktor predisposisi terjadinya fraktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering
terjadi pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang cenderung diturunkan secara
genetic
6) Riwayat Psikososial
Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien
dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan
sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat
7) Pola-Pola Fungsi Kesehatan
a) Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat
Pada kasus fraktur akan timbul ketidakutan akan terjadinya kecacatan pada
dirinya dan harus menjalani penatalaksanaan kesehatan untuk membantu
penyembuhan tulangnya. Selain itu, pengkajian juga meliputi kebiasaan hidup
klien seperti penggunaan obat steroid yang dapat mengganggu metabolisme
kalsium, pengkonsumsian alkohol yang bisa mengganggu keseimbangannya dan
apakah klien melakukan olahraga atau tidak
b) Pola Nutrisi dan Metabolisme
Pada klien fraktur harus mengkonsumsi nutrisi melebihi kebutuhan sehari-harinya
seperti kalsium, zat besi, protein, vit. C dan lainnya untuk membantu proses
penyembuhan tulang. Evaluasi terhadap pola nutrisi klien bisa membantu
menentukan penyebab masalah muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi
dari nutrisi yang tidak adekuat terutama kalsium atau protein dan terpapar sinar
matahari yang kurang merupakan faktor predisposisi masalah muskuloskeletal
terutama pada lansia. Selain itu juga obesitas juga menghambat degenerasi dan
mobilitas klien
c) Pola Eliminasi
Untuk kasus fraktur humerus tidak ada gangguan pada pola eliminasi, tapi
walaupun begitu perlu juga dikaji frekuensi, konsistensi, warna serta bau feces
pada pola eliminasi alvi. Sedangkan pada pola eliminasi uri dikaji frekuensi,
kepekatannya, warna, bau, dan jumlah. Pada kedua pola ini juga dikaji ada
kesulitan atau tidak.
d) Pola Tidur dan Istirahat
Semua klien fraktur timbul rasa nyeri, keterbatasan gerak, sehingga hal ini dapat
mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien. Selain itu juga, pengkajian
dilaksanakan pada lamanya tidur, suasana lingkungan, kebiasaan tidur, dan
kesulitan tidur serta penggunaan obat tidur.
e) Pola Aktivitas
Karena timbulnya nyeri, keterbatasan gerak, maka semua bentuk kegiatan klien
menjadi berkurang dan kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang lain. Hal
lain yang perlu dikaji adalah bentuk aktivitas klien terutama pekerjaan klien.
Karena ada beberapa bentuk pekerjaan beresiko untuk terjadinya fraktur
dibanding pekerjaan yang lain
f) Pola Hubungan dan Peran
Klien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat. Karena klien
harus menjalani rawat inap
g) Pola Persepsi dan Konsep Diri
Dampak yang timbul pada klien fraktur yaitu timbul ketidakutan akan kecacatan
akibat frakturnya, rasa cemas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
secara optimal, dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan body
image)
h) Pola Sensori dan Kognitif
Pada klien fraktur daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal fraktur,
sedang pada indera yang lain tidak timbul gangguan. begitu juga pada kognitifnya
tidak mengalami gangguan. Selain itu juga, timbul rasa nyeri akibat fraktur
i) Pola Reproduksi Seksual
Dampak pada klien fraktur yaitu, klien tidak bisa melakukan hubungan seksual
karena harus menjalani rawat inap dan keterbatasan gerak serta rasa nyeri yang
dialami klien. Selain itu juga, perlu dikaji status perkawinannya termasuk jumlah
anak, lama perkawinannya
j) Pola Penanggulangan Stress
Pada klien fraktur timbul rasa cemas tentang keadaan dirinya, yaitu ketidakutan
timbul kecacatan pada diri dan fungsi tubuhnya. Mekanisme koping yang
ditempuh klien bisa tidak efektif.
k) Pola Tata Nilai dan Keyakinan
Untuk klien fraktur tidak dapat melaksanakan kebutuhan beribadah dengan baik
terutama frekuensi dan konsentrasi. Hal ini bisa disebabkan karena nyeri dan
keterbatasan gerak klien

Você também pode gostar

  • Askep Soft Tissue Tumor
    Askep Soft Tissue Tumor
    Documento42 páginas
    Askep Soft Tissue Tumor
    masriati lubis
    Ainda não há avaliações
  • LP Hernia 2018
    LP Hernia 2018
    Documento24 páginas
    LP Hernia 2018
    Dex Sri Sangging
    0% (1)
  • LP Tumor Buli Buli L2BD
    LP Tumor Buli Buli L2BD
    Documento13 páginas
    LP Tumor Buli Buli L2BD
    elin
    Ainda não há avaliações
  • Resume 5 Peritonitis
    Resume 5 Peritonitis
    Documento8 páginas
    Resume 5 Peritonitis
    Lidatu Nara Shiela
    Ainda não há avaliações
  • LP Batu Ginjal Flamboyan
    LP Batu Ginjal Flamboyan
    Documento8 páginas
    LP Batu Ginjal Flamboyan
    Safari Awi
    Ainda não há avaliações
  • LP Abses Leher
    LP Abses Leher
    Documento14 páginas
    LP Abses Leher
    Irwan Ato
    Ainda não há avaliações
  • Log Book Oral Hygiene
    Log Book Oral Hygiene
    Documento8 páginas
    Log Book Oral Hygiene
    Wanda Engendya
    Ainda não há avaliações
  • LP Fraktur Terbuka
    LP Fraktur Terbuka
    Documento11 páginas
    LP Fraktur Terbuka
    syahri
    67% (3)
  • LP Vulnus Nicnoc
    LP Vulnus Nicnoc
    Documento20 páginas
    LP Vulnus Nicnoc
    PandeSuteja
    Ainda não há avaliações
  • LP Sepsis
    LP Sepsis
    Documento8 páginas
    LP Sepsis
    siapaa01
    Ainda não há avaliações
  • LP CF Femur
    LP CF Femur
    Documento14 páginas
    LP CF Femur
    Agus Jaipur
    Ainda não há avaliações
  • Askep Keluarga Ibu Nur
    Askep Keluarga Ibu Nur
    Documento23 páginas
    Askep Keluarga Ibu Nur
    Anonymous eDPHEfkRi0
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Documento14 páginas
    Laporan Pendahuluan
    Siska Nurul Afita S.Kep Ns.
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan SH
    Laporan Pendahuluan SH
    Documento11 páginas
    Laporan Pendahuluan SH
    Yeti Nurcahyani Yeti Nurcahyani
    Ainda não há avaliações
  • Askep Maternitas CA Serviks
    Askep Maternitas CA Serviks
    Documento9 páginas
    Askep Maternitas CA Serviks
    M. Hanif Prasetya 'Adhi
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan STT Dian
    Laporan Pendahuluan STT Dian
    Documento18 páginas
    Laporan Pendahuluan STT Dian
    Dian Ekawati
    Ainda não há avaliações
  • ASKEP Fraktur Tibia
    ASKEP Fraktur Tibia
    Documento14 páginas
    ASKEP Fraktur Tibia
    Erini Risalah
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan Tumor Otak
    Laporan Pendahuluan Tumor Otak
    Documento19 páginas
    Laporan Pendahuluan Tumor Otak
    Axsen Putra
    Ainda não há avaliações
  • 1 LP-Peritonitis
    1 LP-Peritonitis
    Documento19 páginas
    1 LP-Peritonitis
    Nurul Islamy
    Ainda não há avaliações
  • LP HS
    LP HS
    Documento19 páginas
    LP HS
    Agung Putra Ramadhan
    Ainda não há avaliações
  • LP TBC
    LP TBC
    Documento9 páginas
    LP TBC
    Janges Bramantyo
    Ainda não há avaliações
  • Tes Tulis Tenaga Magang Perawat
    Tes Tulis Tenaga Magang Perawat
    Documento3 páginas
    Tes Tulis Tenaga Magang Perawat
    mita
    Ainda não há avaliações
  • LP STT
    LP STT
    Documento15 páginas
    LP STT
    dwi juwita wirman
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Infark Miokard
    Laporan Pendahuluan Infark Miokard
    Documento16 páginas
    Laporan Pendahuluan Infark Miokard
    suhaina rahmawati
    Ainda não há avaliações
  • Kontrak Belajar Keperawatan Perioperatif
    Kontrak Belajar Keperawatan Perioperatif
    Documento6 páginas
    Kontrak Belajar Keperawatan Perioperatif
    ratna
    Ainda não há avaliações
  • Sop Batu Kemih
    Sop Batu Kemih
    Documento3 páginas
    Sop Batu Kemih
    Sufriadi
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Sistem Muskuloskeletal
    Laporan Pendahuluan Sistem Muskuloskeletal
    Documento20 páginas
    Laporan Pendahuluan Sistem Muskuloskeletal
    ferdi
    Ainda não há avaliações
  • Asuhan Keperawatan ABSES OTAK
    Asuhan Keperawatan ABSES OTAK
    Documento5 páginas
    Asuhan Keperawatan ABSES OTAK
    Ayuaisyah
    Ainda não há avaliações
  • Konsep Dasar Asuhan Keperawatan DM Nicnoc
    Konsep Dasar Asuhan Keperawatan DM Nicnoc
    Documento16 páginas
    Konsep Dasar Asuhan Keperawatan DM Nicnoc
    AgusRick
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Edh
    Laporan Pendahuluan Edh
    Documento13 páginas
    Laporan Pendahuluan Edh
    Tya Agustini
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Acs
    Laporan Pendahuluan Acs
    Documento12 páginas
    Laporan Pendahuluan Acs
    Ratna Zakia Hasmy
    100% (1)
  • Laporan Pendahuluan Abses Leher Dalam
    Laporan Pendahuluan Abses Leher Dalam
    Documento12 páginas
    Laporan Pendahuluan Abses Leher Dalam
    Yolanda Putri
    Ainda não há avaliações
  • Log Book TTV
    Log Book TTV
    Documento3 páginas
    Log Book TTV
    Rini Astuti Karim
    Ainda não há avaliações
  • LP Vulnus
    LP Vulnus
    Documento21 páginas
    LP Vulnus
    DindaRahma
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Trauma Capitis Ringan (TCR)
    Laporan Pendahuluan Trauma Capitis Ringan (TCR)
    Documento7 páginas
    Laporan Pendahuluan Trauma Capitis Ringan (TCR)
    Putu Wiriawan
    100% (2)
  • Askep Adhf Fix
    Askep Adhf Fix
    Documento33 páginas
    Askep Adhf Fix
    Rynie Andar
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Fraktur Fix
    Laporan Pendahuluan Fraktur Fix
    Documento22 páginas
    Laporan Pendahuluan Fraktur Fix
    Dayu Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Askep Trauma Buli-Buli
    Askep Trauma Buli-Buli
    Documento17 páginas
    Askep Trauma Buli-Buli
    Rasid Sang Lades
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Ensefalitis
    Laporan Pendahuluan Ensefalitis
    Documento44 páginas
    Laporan Pendahuluan Ensefalitis
    Linda Meilianti
    Ainda não há avaliações
  • LP Candidiasis Oral
    LP Candidiasis Oral
    Documento23 páginas
    LP Candidiasis Oral
    Riska Ikrayanti Eka
    Ainda não há avaliações
  • LP Dan LK
    LP Dan LK
    Documento16 páginas
    LP Dan LK
    Anonymous K0phMI
    Ainda não há avaliações
  • LP Hydrocephalus
    LP Hydrocephalus
    Documento17 páginas
    LP Hydrocephalus
    Venni Istiani
    Ainda não há avaliações
  • LP Pneumonia
    LP Pneumonia
    Documento21 páginas
    LP Pneumonia
    Darmayanti Desak
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Hematoma
    Laporan Pendahuluan Hematoma
    Documento7 páginas
    Laporan Pendahuluan Hematoma
    ErwiNisa Nursing
    Ainda não há avaliações
  • Discharge Planning
    Discharge Planning
    Documento25 páginas
    Discharge Planning
    zulmynur
    0% (1)
  • Laporan Pendahuluan Hemoroid
    Laporan Pendahuluan Hemoroid
    Documento9 páginas
    Laporan Pendahuluan Hemoroid
    Yhoyho Akhilun Dewa Mimpi
    100% (1)
  • Atresia Ani
    Atresia Ani
    Documento18 páginas
    Atresia Ani
    cyouvana
    Ainda não há avaliações
  • MAKALAH Dekubitus Fix
    MAKALAH Dekubitus Fix
    Documento24 páginas
    MAKALAH Dekubitus Fix
    liliani permata sari
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Batu Uretra
    Laporan Pendahuluan Batu Uretra
    Documento17 páginas
    Laporan Pendahuluan Batu Uretra
    pino
    Ainda não há avaliações
  • LP Syok Kardiogenik
    LP Syok Kardiogenik
    Documento25 páginas
    LP Syok Kardiogenik
    Gilang Himawan
    0% (1)
  • LP Fraktur
    LP Fraktur
    Documento20 páginas
    LP Fraktur
    Okta Slalu Ceria
    Ainda não há avaliações
  • LP Fraktur
    LP Fraktur
    Documento31 páginas
    LP Fraktur
    ohalu781391
    Ainda não há avaliações
  • LP Fraktur
    LP Fraktur
    Documento18 páginas
    LP Fraktur
    Kevin Petapura'i Watu
    Ainda não há avaliações
  • LP Fraktur Linda Nur Halisyah
    LP Fraktur Linda Nur Halisyah
    Documento20 páginas
    LP Fraktur Linda Nur Halisyah
    Linda Nur halisyah
    Ainda não há avaliações
  • LP FRAKTUR Docx
    LP FRAKTUR Docx
    Documento19 páginas
    LP FRAKTUR Docx
    yollaputry26
    Ainda não há avaliações
  • Fraktur Baru
    Fraktur Baru
    Documento32 páginas
    Fraktur Baru
    yesa damayani
    Ainda não há avaliações
  • LP Fraktur
    LP Fraktur
    Documento20 páginas
    LP Fraktur
    ohalu781391
    Ainda não há avaliações
  • LP Fraktur Getti
    LP Fraktur Getti
    Documento26 páginas
    LP Fraktur Getti
    Intan Permata Sari
    Ainda não há avaliações
  • LP Fraktur Tita
    LP Fraktur Tita
    Documento18 páginas
    LP Fraktur Tita
    TITA SULASTRI
    Ainda não há avaliações
  • CF Distal
    CF Distal
    Documento28 páginas
    CF Distal
    Putri Amelia
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan SH
    Laporan Pendahuluan SH
    Documento13 páginas
    Laporan Pendahuluan SH
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Makalah HD
    Makalah HD
    Documento30 páginas
    Makalah HD
    Tyas Fibri Pangestika
    100% (2)
  • RPP k13 T3 ST 1 Pemb 5 Hj. Nur Huda
    RPP k13 T3 ST 1 Pemb 5 Hj. Nur Huda
    Documento5 páginas
    RPP k13 T3 ST 1 Pemb 5 Hj. Nur Huda
    Nicky Hendryana
    Ainda não há avaliações
  • RPP Tema 3 ST 2 PB 2
    RPP Tema 3 ST 2 PB 2
    Documento5 páginas
    RPP Tema 3 ST 2 PB 2
    Afrilita Putri Yuza
    Ainda não há avaliações
  • LP DM DL
    LP DM DL
    Documento18 páginas
    LP DM DL
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento2 páginas
    Kata Pengantar
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • LP DM DL
    LP DM DL
    Documento18 páginas
    LP DM DL
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan CA Tyroid
    Laporan Pendahuluan CA Tyroid
    Documento12 páginas
    Laporan Pendahuluan CA Tyroid
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Sap DM
    Sap DM
    Documento10 páginas
    Sap DM
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Pathway
    Pathway
    Documento2 páginas
    Pathway
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • LP
    LP
    Documento12 páginas
    LP
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • A. Proses Keperawatan: SP DPD
    A. Proses Keperawatan: SP DPD
    Documento9 páginas
    A. Proses Keperawatan: SP DPD
    latifah nur khasanah
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan SH
    Laporan Pendahuluan SH
    Documento13 páginas
    Laporan Pendahuluan SH
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan SH
    Laporan Pendahuluan SH
    Documento13 páginas
    Laporan Pendahuluan SH
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Promkes Pengkajian Dan Perenc
    Promkes Pengkajian Dan Perenc
    Documento40 páginas
    Promkes Pengkajian Dan Perenc
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Sap Iva
    Sap Iva
    Documento6 páginas
    Sap Iva
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Satuan Acara Bermain
    Satuan Acara Bermain
    Documento12 páginas
    Satuan Acara Bermain
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Presus
    Presus
    Documento16 páginas
    Presus
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Askep Nakula
    Askep Nakula
    Documento14 páginas
    Askep Nakula
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Presus
    Presus
    Documento16 páginas
    Presus
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Documento2 páginas
    Kata Pengantar
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Bu Mulidah
    Bu Mulidah
    Documento6 páginas
    Bu Mulidah
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Askep Nakula
    Askep Nakula
    Documento15 páginas
    Askep Nakula
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Documento5 páginas
    Satuan Acara Penyuluhan
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Sap Morning Sickness
    Sap Morning Sickness
    Documento8 páginas
    Sap Morning Sickness
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Documento5 páginas
    Satuan Acara Penyuluhan
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Sap Iva
    Sap Iva
    Documento6 páginas
    Sap Iva
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Endos
    Endos
    Documento18 páginas
    Endos
    Tyas Fibri Pangestika
    Ainda não há avaliações
  • Tugas ROM
    Tugas ROM
    Documento13 páginas
    Tugas ROM
    -tuthy CHuep' PhiEt
    0% (1)