Você está na página 1de 4

ANALISA TINDAKAN

PENGHISAPAN LENDIR / SUCTION


RSUD Dr. MOEWARDI

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan Dewasa IV

Oleh:
Sonia Desiriana Putri
G2B009048

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
Inisial Klien : Tn. S
Diagnosa Medis : Suspect Stroke Hemoragik
No. Register : 01150249
Tanggal Masuk : 18 September 2012
Tanggal Tindakan : 18 September 2012
Ruang : IGD Triase Medikal

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


Data Masalah Etiologi
DS : - Ketidakefektifan Fisiologis
DO : bersihan jalan napas (disfungsi
- Terdapat lendir pada area mulut klien. neuromuskular)
- Terdengar suara napas seperti
mendengkur/gurgling.
- GCS E1M1V1
- Penurunan reflek batuk.
- TTV :
TD : 250/120 mmHg
RR : 28 x/menit
N : 58 x/menit
T : 36.3C

Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan


dengan fisiologis (disfungsi neuromuskular)

Dasar pemikiran
Stroke adalah disfungsi neurologis akut yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala
sesuai dengan daerah fokal pada otak yang terganggu. Pada pasien stoke akan
terjadi kerusakan/penurunan fungsi pada batang otak sehingga terjadi defisit
motorik yang mengakibatkan penurunan reflek batuk. Selain itu pada pasien
stroke hemoragik terjadi perdarahan yang diakibatkan pecahnya pembuluh
darah otak yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intra
kranial sehingga pasien mengalami penurunan kesadaran dan mengalami
muntah proyektil.
2. Tindakan keperawatan yang dilakukan
Penghisapan lendir/suction pada jalan napas klien.

3. Prinsip-prinsip tindakan
a. Steril, agar mikroorganisme tidak masuk ke faring, trakea, dan paru-paru.
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar.
c. Pastikan melumasi selang suction dengan jeli.
d. Penghisapan lendir dilakukan dengan cara menarik selang suction dengan
arah memutar.
e. Efektivitas waktu suction adalah 10-15 detik.

4. Analisa tindakan keperawatan


Alat yang digunakan untuk melakukan hisap lendir/suction dan prosedur
tindakan yang dilakukan sudah hampir sesuai dengan teori yang telah
ditetapkan. Prinsip yang digunakan adalah prinsip bersih, sarung tangan yang
digunakan adalah sarung tangan bersih. Suction dilakukan selama 10 detik.
Teknik menghisap yang dilakukan adalah dengan menarik selang suction
dengan arah memutar. Secret berhasil keluar dengan konsistensi kental dan
warna kekuningan. Komunikasi terapeutik telah dilaksanakan.

5. Risiko yang dapat terjadi


a. Risiko infeksi nosokomial jika tindakan hisap lendir/suction dilakukan
dengan prinsip bersih.
b. Risiko infeksi jika terlalu lama melakukan hisap lendir/suction.
c. Risiko cidera jika tidak melumasi selang suction dengan jeli.

6. Hasil yang didapat dan maknanya


S:-
O : RR = 20 x/menit, suara napas gurgling berkurang.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi (berikan suction ulang).

7. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi


diagnosa keperawatan di atas
a. Observasi tanda-tanda vital dan suara napas.
b. Berikan posisi yang nyaman (semi fowler).
c. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi.

8. Evaluasi diri
Tindakan hisap lendir/suction berjalan dengan lancar. Secret berhasil keluar
tetapi masih terdengar suara gurgling. Tindakan observasi dilakukan untuk
menentukan intervensi selanjutnya.

9. Kepustakaan
Brunner & Suddarth. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8.
Jakarta: EGC.
Herdman, Heather. 2010. NANDA International, Diagnosis Keperawatan:
Definisi dan Klasifikasi 2009-2011. Jakarta: EGC.

Nama dan tanda tangan mahasiswa

Sonia Desiriana Putri

Você também pode gostar