Você está na página 1de 4

Sosiologi Pedesaan

Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.

Menurut C.S. Kansil Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk
sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai organisasi pemerntahan terendah langsung dibawah camat dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia Menurut Bintarto Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi,
sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di situ(suatu daerah) dalam
hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.

Paul H. Landis Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri
sebagai berikut : Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara
ribuan jiwa. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi
alam seperti: iklim, keadaan, alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan
agraris adalah bersifat sambilan. Sistem kehidupannya berkelompok Termasuk
kedalam masyarakat homogen dalam hal matapencaharian, agama, adat-istiadat
Homogenitas Sosial Hubungan primer Kontrol sosial yang ketat Gotong-royong
Ikatan sosial Magis religius

Dari beberapa pengertian tentang desa diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa Desa
adalah sebuah wilayah yang ditempati sejumlah penduduk yang daerahnya masih
dipenuhi oleh pepohonan dan lahan kosong, dan kekerabatan diantara penduduknya
sangat erat dimana penduduknya memiliki sistem pemerintahan sendiri.

Ciri-ciri Masyarakat desa (karakteristik) Talcot Parsons menggambarkan masyarakat


desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai
berikut : Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan
dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong,
menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa
pamrih. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu
mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan
orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman
persamaan.

Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan
keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif,
perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompoktertentu saja.
(lawannya Universalisme) Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus
yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan
suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara
pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan
bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat
Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa
pengaruh dari luar. Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal
bermacam macam gejala, diantaranya sebagai berikut : Konflik (pertengkaran).
Pertengkaran terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan
sering menjalar keluar rumah tangga.Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-
rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan, dsb. Kontroversi
(pertentangan) Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep
kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna
(black magic). Kompetisi (persiapan) Masyarakat Pedesaan adalah manusia yang
mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasa dan mempunyai saingan dengan
manifestasi sebagai sifat ini.

Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif. Kegiatan pada
Masyarakat Pedesaan. Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap
mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain, jadi jelas bahwa masyarakat
pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas. Batasan.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungan kelompoknya. Yang
mencakup hubungan di dalam dan antara kelompok-kelompok manusia. Unsur-unsur
yang terdapat dalam batasan ini adalah manusia, hubungan dan kelompok. Perkataan
socius dalam bahasa latin yang berarti teman, dan logos adalah ilmu atau pengetahuan,
teman disini mempunyai arti yang luas dari pada yang dimaksudkan sehari-hari, yaitu
pihak lain dalam suatu hubunga. Jadi bisa diartikan kawan maupun lawan. Sosiologi
pedesaan adalah sosiologi yang melukiskan dan mencakup hubungan manusia
didalamnya dan antara kelompok kelompok yang ada di lingkungan pedesaan (rural
dalam bahasa inggris). Perkataan pedesaan dalam pemakaian sehari- hari mudah saja
untuk dimengerti. Tetapi jika harus diberikan batasan yang tepat adalah sukar juga.
Jika kita ikuti Maksud untuk mempelajari sosiologi pedesaan adalah untuk
mengumpulkan keterangan mengenai masyarakat pedesaan dan hubungan-
hubungannya.yang melukiskan setelitinya tingkah laku, sikap, perasaan, motif, dan
kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan pedesaan itu. Hasil dari penelitian
sosiologi pedesaan tadi dapat di pergunakan untuk usaha-usaha perbaikan
penghidupan dan kehidupan manusia pedesaan. Misalnya usaha penyuluhan pertanian.
Bacaan perkataan desa hanya dipakai di daerah jawa, Madura, bali, perkataan dusun
dipakai di daerah sumatera selatan : di Maluku orang mengenal nama dusun dati, di
batak perkataan dusun dipakai buat nama pendukuan. Di aceh orang memakai nama
gambong dan meunasah buat daerah-hukum yang paling bawah. Di batak daerah-
hukum setingkat dengan desa diberi nama kuta, uta atau huta.daerah hukum di
minangkabau dinamakan nagari, daerah-gabungan ada yang dinamakan luha, di daerah
sumatera timur daerah-hukum yang paling bawah ialah suku. Disumatera
selatan(kerinci, Palembang, Bengkulu) daerah-hukum di lampung nama dusun atau
tiuh, di minahasa wanua, didaerah makasar ialah daerah-gaukang, dibugis adalah
daerah-matowa. Penularan masyarakat ( social contagion) hal ini adalah penyebaran
gagasan, sikap atau pola tingkah laku kepada sejumlah banyak orang, karena interaksi
sosial dengan sedikit pencerminan akal (Ratio), bentuk penularan masyarakat ini
bemacam-macam Mode, yaitu suatu yang aktif relatif singkat waktunya dan mengenai
cara menghias diri, cara berbicara dan lain-lain pola tingkah laku. Ada sedikit tekanan
untuk berlaku seragam itu, bukan kerena agama atau moral, tetapi karena banyak orang
telah berbuat demikian sehingga lain-lainnya juga tidak mau ketinggalan. Contoh jelas
adalah mode pada cara pakaian golongan wanita. Kegemaran, ini adalah pola tingkah
laku yang pendek sekali umurnya dan daya tariknya terletak pada sifat kebaru-
baruannya itu. Umpamanya cara berpakaian istimewa untuk sementara waktu, riasan
rambut, model sepatu yang istimewa, dst Kegila-gilaan, juga umumnya pendek sekali
dan daya tariknya baru dan serem. Contohnya seperti saling bermusuhan antara
kelompok- kelompok pemuda, ngebut dengan sepeda motor, pemborongan barang-
barang karena takut harganya naik, Epidemic sosiologi, hal ini mengenai penularan
sosial dalam lapisan masyarakat yang luas. Biasanya dengan penuh emosi dan adanya
kepentingan umum, kadang-kadang bersifat penyakit psychis. Contohnya seperti
upacara magis dalam masa-masa genting. Sikap bermusuhan terhadap golongan
tertentu, sikap takut dan gelisah terhadap keadaan ekonomi yang memburuk Gerakan
masa,yang terdiri dari kerusuhan, kerusuhan sebagai aksi protes yang telah
dikoordinasikan, tetapi secara spontan oleh berbagai lapisan masyarakat dimana-mana,
karena merasa tidak puas dengan kondisi yang ada dan kegelisahan sosial. Gerakan
masa berbeda dengan gerakan sosial, karane yang pertama tidak ada rencana dan
pimpinan yang tersusun rapi.
Banyak sekali ahli mengemukakan definisi sosiologi pedesaan dengan segala kelebihan
dan kelemahannya masing-masing. Ada pendapat yang selalu menekankan bahwa desa
dianggap sebagai desa pertanian, padahal pada kenyataan ada juga desa yang
nonpertanian. Definisi lain masih menggambarkan desa dengan ideal yang artinya desa
secara eksplisit berbeda dengan kota. Dengan banyaknya faktor-faktor eksternal yang
masuk dan mempengaruhi kehidupan desa maka dapat dikatakan bahwa komunitas
desa mulai berkembang ke arah komunitas kota, di mana adat-istiadat, tradisi atau pola
kebudayaan tradisional desa mengalami proses perubahan.
pengertian sosiologi pedesaan adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
masyarakat sebagai keseluruhan yakni hubungan antara manusia dengan manusia
,manusia dengan kelompok dan kelompok dengan masyarakat ,baik formal maupun
material , baik statis maupun dinamis. pedesaan berasal dari suku kata desa yang
berasal dari bahasa sansekerta yaitu desi yang berarti tempat tinggal pengertian desa
disini adalah suatu kesatuan masyarakat dalam wilayah jelas baik menurut suasana
yang formal maupun informal. dimana satuan terkecilnya terdiri dari keluarga yang
mempunyai wilayah dan otonomi sendiri dalam penyelengaraan kehidupan dan
keterikatan antara keluarga keluarga dalam kelompok masyarakat terjadi sebagai akibat
adanya unsurpenguat yang bersifat religius, tradisi dan adat istiadat.

Howard Newby mengatakan bahwa dalam mempelajari sosiologi pedesaan hendaknya


diarahkan pada studi tentang adaptasi masyarakat desa terhadap pengaruh-pengaruh
kapitalisme modern yang masuk ke desa.
Latar belakang munculnya spesialisi sosiologi pedesaan karena permasalahan sosial
yang timbul di desa di Amerika Serikat, yaitu datangnya para migran dan mengambil
tanah yang tak bertuan serta mulai berkembangnya era industrialisasi di Amerika
Serikat

Você também pode gostar