Você está na página 1de 5

0

A. Zat Stimulan

Stimulan adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat proses
proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan
darah. Stimulan dapat membuat orang lebih siaga dan menyembunyikan kelelahan.

Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat (CNS) atau
keduanya sekaligus. Beberapa stimulan meghasilkan sensasi kegirangan yang
berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberi pengaruh pada CNS. Stimulan
digunakan dalam terapi untuk menaikkan atau memelihara kewaspadaan, menjadi
penawar rasa lelah juga memperbaiki kemampuan berkonsentrasi bagi orang- orang
yang didiagnosus sulit memusatkan perhatian (terutama ADHD).

Berdasarkan efek yang terjadi pada tubuh orang yang mengkonsumsi stimulan, ada 2
jenis yaitu:

a) Obat yang bersifat stimulansia sedang :

Kafein dalam Kopi


Nikotin dalam tembakau
Ephedrin yang digunakan untuk mengobati asma dan bronkitis

b) Obat yang bersifat stimulansia kuat :

Kokain
Amfetamin
Ektasi
Tablet diet seperti Duromine

Obat-obat tersebut yang termasuk dalam kelompok ini digolongankan ke dalam jenis
obat terlarang karena mengakibatkan pengguna menjadi orang yang bersifat dan
berkelakuan melawan hukum dan ketagihan

Saat mengkonsumsi stimulan, Stimulan akan diserap dalam tubuh (darah),


diiringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin.
Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon Fight or Flight. Efek dari kerja
adrenalin, detak jantung yang sangat cepat, meningkatnya tekanan darah,
tarikan nafas yang berat dan cepat.

Saat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam
darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan
glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya
kadar gula dalam darah. Inilah alasan kenapa saat mengkonsumsi, seseorang tidak
merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak
dijumpai pengguna yang berbadan kurus dibandingkan pengguna yang kelebihan berat
badan.
Dalam jangka panjang, Stimulan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah,
mengakibatkan si pengguna, walaupun sudah lama berhenti mengkonsumsi, sangat
rentan terhadap serangan jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari rusaknya
pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke
seluruh tubuh.

Di dalam otak, sebagai respon terhadap Stimulan, otak akan memerintahkan tubuh
untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah senyawa protein
yang lebih tepat disebut sebagai bodys natural pain killer. Struktur kimia Endorphin
tidaklah jauh berbeda dengan painkiller kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat
membuat seseorang merasa relaks dan euphoria.

Ketergantungan
Insomnia
Kehilangan nafsu makan
Tekanan darah tinggi
Sakit perut
Kematian
Rasa lelah
Perasaan terganggu
Sakit kepala

Stimulan adalah zat yang dapat meningkatkan kerja organ-organ tubuh manusia
namun juga dapat menimbulkan efek negatif jika digunakan secara
berlebihan.Misalnya penurunan berat badan, kerusakan syaraf hingga kematian.

Pemakaian zat ini (Kokain dan Amfetamin) biasanya karena mengharapkan efek
euphoria, menimbulkan rasa percaya diri, memperbaiki penampilan misalnya pada
artis yang naik pentas, mengurangi rasa lelah, mengurangi rasa ngantuk dan rasa
lapar.

1. 1. KAFEIN

Kafein adalah zat psikoaktif yang terdapat dalam


tanaman kopi, daun teh dan coklat. Zat kafein terbanyak terdapat pada kopi. Biji
kering kopi robusta misalnya mengandung 2% -2,5% kafein. Kafein juga
terdapat dalam minuman ringan dan berbagai obat tertentu. Kafein dapat
meningkatkan gairah dan kesiagaan, tetapi juga dapat menimbulkan kecemasan
(anxietas).

1. 2. ROKOK
Tembakau mengandung suatu senyawa
proaktif yang disebut nikotin.Nikotin berasal dari nama Jean Nicot, orang yang
memperkenalkan manfaat nikotin dalam bidang medis.

Efek negatif dari beberapa bahan kimia yang berasal dari rokok adalah sebagai berikut
:

a) Karbon monoksida (CO) .

Zat ini merupakan gas yang sangat beracun.


Gas karbon monoksida mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi
kemampuan darah mengikat oksigen dan membuat jantung akan bekerja lebih
keras.
Keracunan gas CO dapat menyebabkan kematian.

b) PAH, dapat menyebabkan kanker.

c) Tar dan resin

Suatu cairan berwarna kuning kecoklatan.Keduanya dapat menumpuk dan


mengganggu kerja paru-paru.
Sekitar 30 jenis senyawa yang terdapat dalam tar dapat menyebabkan kanker.
Tar dan resin juga dapat membuat sistim pernapasan teriritasi, sehingga sesak
napas.

d) Nikotin

Bersifat racun. Zat inilah yang menyebabkan adiksi dalam rokok.


Nikotin dapat menstimulan susunan saraf pusat.
Kadar nikotin dalam sebatang rokok berkisar antara 1% sampai 4%.Sedangkan
kadar nikotin yang masuk ke paru-parau sekitar 0,25 mg dari setiap batang
rokok yang di hisap.
Dosis fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg.

1. 3. KOKAIN
Kokain berasal dari tanaman koka ( Erythroxylum
coca) yang tumbuh di Bolivia dan Peru pada lereng-lereng pegunungan Andes, di
Amerika Selatan.Dalam bidang kedokteran, dulu kokain digunakan sebagai obat bius
(anestesi) local, tetapi sekarang tidak digunakan lagi.

Zat kokain pada tanaman koka dipisahkan dari daunnya, sehingga didapat suatu
kristal berwarna putih.Penyalah gunaan pemakaiannya dapat dengan cara ditelan,
disedot melalui hidung, disuntik atau dihisap melalui rokok. Kokain tergolong
stimulan susunan saraf pusat. Pada dosis rendah, dapat melambatkan denyut jantung,
tetapi pada dosis tinggi dapat meningkatkan denyut jantung sehingga tekanan darah
naik.

Penyalahgunaan pemakaian kokain, dapat menimbulkan :

Eksitasi ( perasaan senang sekali).


Kesadaran yang berkabut.
Pernapasan tidak teratur, kejang dan tremor.
Pupil melebar, denyut nadi bertambah cepat, tekana darah naik ,rasa cemas dan
ketakutan
Kokain dimetabolisasi secara cepat oleh hati , sehingga toletansi cepat terjadi.

1. 4. AMFETAMIN

Akhir abad ke 19, para ahli farmasi berhasil menemukan struktur kimia
epinefrin (adrenalin), yaitu suatu zat yang secara alami sudah ada dalam tubuh untuk
menghadapi stress dalam hidup.Setelah penemuan tersebut, ratusan zat yang
berkhasiat mirip diantaranya amfetamin, berhasil disintesa.Beberapa diantaranya
dimanfaatkan dalam bidang kedokteran,tetapi lebih banyak yang disalahgunakan

Amfetamin juga dikenal dengan nama speed, uppers, whiz atau sulfat.Contoh
obat-obat penenang yang mengandung amfetamin adalah Ecstacy dan shabu-shabu
(SS).

Penggunaan amfetamin dalam bidang kesehatan adalah :


Untuk pengobatan terapi depresi ringan.
Parkinsonisme (penyakit akibat benturan dikepala terus menerus)
Skizofrenia (gila)
Hipotensi (tekanan darah tinggi)

Penyalah gunaan amfetamin yang tidak berdasarkan petunjuk kesehatan :

Sebagai dopping, yaitu meningkatkan prestasi dalam pertandingan olah raga


secara tidak sah.
Untuk mengurangi berat badan karena dapat menghilangkan rasa lapar.
Untuk meningkatkan ketahanan fisik dalam bekerja.
Untuk menghilangkan rasa kantuk sehingga sering digunakan oleh pengemudi
jarak jauh

Bila dipakai terus-menerus, amfetamin dapat menimbulkan ketergantungan


fisik dengan gejala rasa lelah, apatis (sikap tak peduli), depresi, rasa nyeri pada seluruh
tubuh, gerakan motorik lamban, hipersomnia (tidur terus) dan banyak mimpi.

Intervensi utama utama dalam menangani para nyalahguna obat-obatan adalah


detoksifikasi atau menghentikan penggunaan obat tersebut. Seseorang yang mabuk
karena amfetamin dapat disadarkan dengan pemberian sejenis fenotiazin dalam dosis
yang tepat. Fenotiazin adalah jenis obat-obatan yang biasa digunakan untuk
menangani skizofrenia. Detoksifikasi ini merupakan cara pertama dan termudah dalam
menangani pecandu atau penyalahguna obat-obatan. Terdapat dua pendekatan dalam
menangani penyalahguna obat, yaitu biologis dan psikologis.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi simtom-simtom putus


zat dan mungkin juga menyerang basis fisik kecanduan kokain, misalnya dua
eksperimen double blind, meskipun belum menemukan hasil yang memuaskan. Selain
itu ditemukan bahwa imipramin (tofranil) dapat membantu mengurangi depresi pada
para penyalahguna kokain, namun hal itu tidak dapat membantu pasien berhenti
menggunakan kokain. Sementara itu desipramin memberikan hasil yang lebih baik.
Obat lain, klonidin, suatu obat anti hipertensi, dapat mengurangi gejala putus berbagai
macam obat yang menimbulkan kecanduan, termasuk kokain (Baumgartner & Rowen,
1987 dalan Davison dkk, 2006). Selain itu, bromokriptin dapat mengurangi ketagihan
dengan menghentikan penurunan kadar dopamin.

Pada penanganan psikologis, digunakan beberapa terapi untuk menangani penyalah


guna obat dan seringkali dikombinasikan dengan penanganan biologis. Penggunaan
desipramin baik dilakukan untuk pasien dengan tingkat ketergantungan rendah,
sementara itu penanganan cognitif-behavior cukup efektif dilakukan pada tingkat
ketergantungan berat sehingga menunjukkan bahwa aspek-aspek psikologis juga
penting untuk dilakukan terhadap pengguna obat-obatan. Para pengguna kokain juga
dapat diajari berbagai strategi coping terhadap ketagihan atau pelatihan pencegahan
kekambuhan. Selain menggunakan terapi cognitif-behavior, cara lain yang digunakan
adalah menggunakan token ekonomi. Sebuah hadiah diberikan untuk pasien bila tidak
menggunakan kokain

Você também pode gostar