Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH:
April, 2011
DAFTAR ISI
Pembahasan
Bilangan Bulat
Bilangan Pecahan
Himpunan
Daftar Pustaka
BILANGAN BULAT
Pada garis bilangan, 1 terletak di sebelah kanan -2, maka 1 > -2. Demikian juga -4 terletak disebelah kiri -1, maka
-4 < -1. Jadi, makin ke kiri terdapat bilangan yang semakin kecil.
2. PenjumlahanPadaBilanganBulat
Sifat-sifatPenjumlahan:
a. Sifatkomutatif (pertukarantempat)
a+b=a+b
Contoh: 15 + (-6) = -6 + 15
b. Sifatassosiatif (penggelompokan)
(a + b) + c = a + (b + c)
Contoh :(-3 + 4) + (-5) = -3 + [ 4 + (-5)]
c. Sifattertutup
Penjumlahan pada bilangan bulat pasti menghasilkan bilangan bulat juga. Sifat ini disebut sifat tertutup. Jadi,
untuk sembarang bilangan bulat a dan b, maka ( a + b ) B dengan B anggota himpunan bilangan bulat.
Contoh : -12 + 8 = -4 ; -12 dan 8 bilangan bulat; -4 ternyata bialngan bulat juga.
a+b=c
Untuk a dan b bilangan bulat, maka c juga merupakan bilangan bulat
d. Unsuridantitas
a+0=0+a=a
a + (-a) = (-a) + a = 0
-a invers dari a, untuksetiap a anggotabilanganbulat
f. SifatDistributif
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
3. PenguranganPadaBilanganBulat
a. Lawan (invers penjumlahan) dari p adalah p, lawan (invers penjumlahan) dari -p adalah p. Penjumlahan
sembarang bilangan bulat dengan lawannya selalu menghasilkan nol. Jadi, untuk sembarang bilangan bulat
p berlaku p + -p = -p + p = 0.
Contoh: 24 + (-24) = -24 + 24 = 0
b. Mengurangi dengan suatu bilangan sama dengan menambah lawan pengurangnya. Jadi, untuk sembarang
bilangan bulat p dan q selalu berlaku p q= p + (-q).
Contoh : -8 + -4 = -8 + (-4) = -12
c. Pengurangan pada bilangan bulat tidak bersifat assosiatif. Untuk sembarang bilangan p, q dan r, maka
(p q) r p (q r) dengan p q r 0.
Contoh : (-10 15) (-20) -10 [15 (- 20)]
d. Pengurangan pada bilangan bulat bersifat tertutup, karena pengurangan dua bilangan bulat pasti
menghasilkan builangan bulat juga. Jadi, untuk setiap p, q B, maka (p q) B dengan B anggota bilangan
bulat.
Contoh : -17 (-19) = -17 + 19 = 2; -17 dan -19 bilangan bulat, 2 juga bilangan bulat.
Sifat-sifat Perkalian:
Hasil perkalian dua bilangan bulat dapat ditentukan berdasarkan tanda dari bilangganya dengan cara berikut:
i. (+) x (+) = (+). Contoh : 8 x 4 = 32
ii. (+) x (-) = (-). Contoh : 8 x (- 4) = -32
iii. (-) x (+) = (-). Contoh : (- 8) x 4 = -32
iv. (-) x (-) = (+). Contoh : (-8) x (-4) = -32
axb=bxa
Contoh : 9 x (-7) = (-7) x 9
b. Sifat assosiatif (penggelompokan)
(a x b) x c = a x (b x c)
Contoh : [ (-6) x 7] x (-8) = (-6) x [ 7 x (-8)]
c. Sifattertutup
Perkalian pada bilangan bulat pasti menghasilkan bilangan bulat juga. Jadi, untuk sembarang bilangan bulat
a dan b, maka ( a x b ) B dengan B anggota himpunan bilangan bulat.
Contoh : -12 x 8 = -96; -12 dan 8 bilangan bulat; -96 ternyata bialngan bulat juga.
axb=c
Untuk a dan b bilangan bulat, maka c juga merupakan bilangan bulat
d. Unsuridantitas
ax1=1xa=a
1 merupakanunsuridentitas (elemennetral)
Contoh : (-10) x 1 = 1 x (-10) = -10
f. SifatDistributif
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
g. SifatNol
a x 0 = 0 x a = 0, artinya bilangan apapun jika dikalikan dengan nol maka hasilnya nol
Contoh : 23 x 0 = 0
5. PembagianPadaBilanganBulat
a. Hasil pembagian dua bilangan bulat dapat ditentukan berdasarkan tanda dari bilangannya dengan cara
berikut:
i. (+) : (+) = (+). Contoh : 8 : 4 = 2
ii. (+) : (-) = (-). Contoh : 8 : (- 4) = -2
iii. (-) : (+) = (-). Contoh : (- 8) : 4 = -2
iv. (-) : (-) = (+). Contoh : (-8) : (-4) =2
b. Pembagian pada bilangan bulat tidak bersifat komutatif. Untuk sembarang bilangan bulat p dan q dengan p,q
{0,1}, maka : p : q q : p. Contoh : 12 : (-6) (-6) : 12
c. Pembagian pada bilangan bulat tidak bersifat assosiatif. Untuk sembarang bilangan bulat p dan q dengan
p,q,r {0,1}, maka : (p : q) : r q : (p: r) . Contoh : 12 : (-6) (-6) : 12
d. Pembagian pada bilangan bulat tidak bersifat tertutup, karena pembagian dua bilangan bulat tidak selalu
menghasilkan bilangan bulat. Terdapat p, q B sehingga (p : q) B dengan B himpunan bilangan bulat.
Contoh: (-4) : 8 = -1/2; -4 dan 8 bilangan bulat; -1/2 bukan bilangan bulat.
1. Suhu suatu ruangan yang menggunakan AC adalah 180C. Di ruang tempat penyimpanan daging
suhunya 220C lebih rendah dari ruangan yang menggunakan AC tersebut, Berapa derajatkah suhu di
tempat penyimpanan daging tersebut?
Jawab :
Suhu di ruang penyimpanan daging = 180C - 220C
= -40C
Jawab :
n = -6 n = -3
4. Tentukan hasil dari:
a. 8 + (-21) (-10)
b. -7 (14) (-20)
Jawab :
a. 8 + (-21) (-10) = 8 + (-21) + 10
= -13 + 10
= -3
b. -7 (-14) (-20) = -7 + 14 + 20
= 27
5. Tinggi kota A adalah 275 m di atas permukaan air laut, sedangkan kota B tingginya 85 m di bawah
permukaan air laut. Hitunglah perbedaan tinggi kedua kota tersebut!
Jawab :
85 m di bawah permukaan air laut dapat ditulis -85m.
Perbedaan tinggi kota A dan B = 275 (-85)
= 275 + 85
= 360 m
6. Dalam suatu test, jawaban yang benar bernilai 2, yang salah bernilai -1, dan yang tidak menjawab
diberi nilai 0.
Jika Revi dapat menjawab soal yang bernilai benar sebanyak 38 soal, dan yang salah sebanyak 9
soal, berapa nilai yang di peroleh Revi? ( jumlah soal sebanyak 50 soal)
Jawab:
Nilai nyang diperoleh Revi = 38 x 2 9
= 76 9
= 67
b) Bilangan bulat negatif berpangkat bilangan bulat positif ganjil menghasilkan bilangan bulat negatif
Contoh :
(-2)5 = (-2) x (-2) x (-2) x (-2) x (-2)
= -32
KPK : cari bilangan pangkat terbesar dari bilangan pokok yang sama
FPB : cari bilangan pangkat terkecil dari bilangan pokok yang sama
Contoh :
Tentukan KPK dan FPB dari 64 dan 72!
Jawab :
64 72
2 32 2 36
2 16 2 18
2 8 2 9
2 4 3 3
2 2
64 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 26
72 = 2 x 2 x 2 x 3 x 3 = 23 x 32
KPK = 26 x 32
FPB = 23
1. Pak Endang dan Pak Atina bertugas sebagai piket disekolah dalam rangka menjaga kelancaran kegiatan
belajar. Pak Endang bertugas setiap 2 hari sehari dan Pak Atina setiap 3 hari sekali. Jika pada tanggal 13
Maret 2011 bertugas bersama-sama, pada tanggal berapa mereka bertugas bersama-sama lagi:
a. Untuk kedua kalinya?
b. Untuk ketiga kalinya?
c. Untuk kelima kalinya?
d. Untuk kesepuluh kalinya?
Jawab:
Maret 31 hari
April 30 hari
Mei 31 hari
Juni 30 hari
Juli 31 hari
KPK dari 2 dan 3 adalah 6
a. Yang kedua kalinya, tanggal (6 + 13) Maret = 19
b. Yang ketiga kalinya, tanggal (2 x 6 + 13) Maret = 25 Maret
c. Yang kelima kalinya, tanggal (4 x 6 + 13) Maret = 37 Maret = ( 37 31) April = 6 April
d. Yang kesepuluh kalinya, tanggal (9 x 6 + 13) Maret = 67 Maret = ( 67 31) April = 36 April = ( 36 30)
Juni = 6 Juni
2. Pak Dadang membeli 15 kg terigu dan 20 kg guka pasir. Kedua sembako tersebut dimasukkan ke dalam
kantong-kantong sehingga menjadi beberapa kantong yang masing-masing beratnya sama. Tentukan
banyaknya kantong yang diperlukan Pak Dadang jika isi tiap kantong sebanyak-banyaknya dan berapa isi
tiap kantong tersebut?
Jawab :
15 kg = 3 x 5 kg
20 kg = 4 x 5 kg
Jadi, FPB dari 15 dan 20 adalah 5.
Sehingga banyaknya kantong yang diperlukan : 3 kantong untuk tepung terigu dan 4 kantong untuk gula
pasir = 7 kantong dengan tiap isi kantong 5 kg
BILANGAN PECAHAN
= tau = dengan m dan n sembarang bilangan bukan nol.
2
Contoh : carilah pecahan yang senilai dengan 3?
2 24 8 2 8
Jawab:3 = 3 4 = 12 ; 3dan 12adalah pecahan senilai
3. Pecahan dengan b 0 dapat disederhanakan dengan cara pembilang dan penyebut dibagi
dengan factor persekutuan terbesar ( FPB ) dari a dan b.
15
Contoh : ubahlah pecahan 20 menjadi pecahan yang paling sederhana
15 155 3 15 3
Jawab : 20 = 205 = 4 ; disederhanakan menjadi 4 , 5 adalah FPB dari 15 dan 20
20
4. Jika a > b , maka > dengan c > 0.
Jika a < b , maka < dengan c > 0.
6 5 6 5
Contoh : 6 > 5, maka 7>7 atau 21>21
4 7 4 7
4 < 7, maka 15<15 atau 21<21
5. Bilangan yang terdiri dari bilangan bulat dan pecahan biasa disebut pecahan campuran atau
bilangan campuran.
3 1 5
Contoh : 14 , 47 , - 89 dan sejenisnya.
Pecahan campuran a dengan c 0dapat dinyatakan sebagai pecahan biasa, yaitu
( )+
a =
3
Contoh :ubahlahpecahan 14 menjadi pecahan biasa.
3 (1 4)+3 4+ 3 7
Jawab : 14 = = =4
4 4
B. PERBANDINGAN, BENTUK DESIMAL, DAN PERSEN
1. Perbandingan
a. Perbandinganantara a dan b dengan b 0 adalaha : b atau .
a : b dibaca a berbanding b .
b. Perbandingan a dan b harus dinyatakan dalam bentuk paling sederhana.
c. Pada perbandingan antara dua besaran, maka satuan dari besaran basaran itu harus sama
atau disamakan.
Contoh : jika pada dua persegi, panjang sisinya masing-masing x cm dan y cm, maka: (i)
perbandingan panjang sisi = x : y
(ii) perbandingan luas = 2 : 2
2. Bentuk decimal
a. Dalam system decimal, angka angka dalam suatu bilangan mempunyai arti sebagai berikut:
1 2 3 4, 5 6 7
Keterangan :
angka 4 adalahsatuan
b. Denganpengertiandiatas, maka:
(i) Bilangan decimal dapat menjadi pecahan campuran atau pecahan biasa.
45
Contoh : 72,45 = 72 100
(ii) Pecahan campuran ataupecahan biasa dapat diubah menjadi bilangan decimal.
78
Contoh : 61000 = 6,078
3. Persen
Persen artinya perseratus , dirulis dengan notasi % . jadi, pecahan dengan penyebut 100 disebut
persen.
Untuk mengubah pecahan menjadi persen dilakukan dengan cara :
= x 100% dengan b 0.
35
Contoh : ubahlah kedalam bentuk persen?
100
35
Jawab100= 35 %
C. OPERASI PADA PECAHAN
1. Penjumlahandanpenguranganpecahan
a. Penjumlahanataupenguranganduapecahanataulebihdapatdilakukanjikapecahanpecahanitume
milikipenyebut yang sama.
+
+= dengan b 0.
-= dengan b 0.
2 4
Contoh :3 + 3 =
2 4 2+ 4 6
Jawab :3 + 3 = =3
3
5 7
Contoh :6 =
8
5 7 57 35
Jawab :6 = =
8 6 8 48
b. Dalam perkalian, bila terdapat pecahan campuran, maka pecahan campuran itu harus
dinyatakan sebagai pecahan biasa.
()+
a x = x dengan c 0 dan e 0.
5 2
Contoh : 26 =
3
5 2 (2 6)+ 5 2 17 2 34 17 1
Jawab :2 6 = x3= = 18 = = 26
3 6 63 6
c. Perkalian pecahan memiliki sifat sifat berikut :
(i) Sifatkomutatifperkalian
Untuk sembarang pecahan dan dengan b 0 dan d 0, selalu berlaku :
x=x
2 4 4 2
Contoh :3 x 3 = 3 x 3
(ii) Sifatasosiatifperkalian
Untuk sembarang pecahan , ,dan dengan b 0, d 0 dan f 0. Selalu berlaku :
( ) x = x ( )
4 7 5 4 7 5
Contoh :(3 x 8) x 6 = 3 x (8 6)
(iii) Sifat distributive
Perkalianterhadappenjumlahan
Untuk sembarang pecahan , ,dan dengan b 0, d 0 dan f 0. Selalu berlaku
: x ( + ) = ( ) + ( )
5 4 7 5 4 5 7
Contoh :6 x (3 + 8) = (6 3) + (6 8)
Perkalianterhadappengurangan
Untuk sembarang pecahan , ,dan dengan b 0, d 0 dan f 0. Selalu berlaku
: x ( ) = ( ) ( )
5 4 7 5 4 5 7
Contoh :6 x (3 8) = (6 3) (6 8)
d. Membagi dengan suatu pecahan sama artinya dengan mengalikan dengan kebalikan pecahan
itu
: = x dengan b, c, d 0. adalah kebalikan (invers perkalian ) dari .
7 2
Contoh : hitunglah : =
8 3
7 2 7 3 21
Jawab : 8 : 3 = 8 x 2 = 16
e. Bila dalam pembagian pecahan terdapat pecahan campuran, maka pecahan campuran itu
harus dinyatakan sebagai pecahan biasa.
() +
: c = : = x ()+
7 2
Contoh : hitunglah : 5 =
8 3
7 2 7 (5 3)+ 2 7 3 7 3 21
Jawab : 3 : 53 = 3 : = 3 x 15+2 = 3 x 17 = 51
3
3. Pembagianbilangandalambentuk decimal
a. Pembagian dengan 10, 100, 1000, dan seterusnya dapat dilakukan dengan menggeser koma
decimal kekiri menurut banyaknya angka nol pada bilangan bilangan diatas.
Contoh : 23,4 : 10.000 = 0,00234
b. Untuk membagi suatu bilangan dengan bilangan deesimal, buatlah agar pembaginya menjadi
bilangan bulat.
Contoh : 10,3248 : 0,12 diubah menjadi 1032,48 : 12 dengan mengalikan 100 pada bilangan
pembagi dan bilangan yang dibagi.
Soal
A. MENGENAL HIMPUNAN
Himpunan adalah kumpulan objekobjek yang telah didefinisikan dengan jelas. Jika kelompok yang
definisinya tidak jelas bukan termasuk himpunan.
a. LAMBANG HIMPUNAN
Himpunan biasa dilambangkan dengan huruf kapital, seperti : A, B, C,Z, sedang untuk
menunjukkan anggota himpunan biasa digunakan huruf kecil.
A = Himpunan huruf vokal
= { a, i, u, e, o}
B = Himpunan huruf pembentuk kata PENGAJARAN
= {p, e, n, g, a,j, r}
b. MENYATAKAN HIMPUNAN
Ada beberapa cara untuk menyatakan suatu himpunan, yaitu :
A = Himpunan bilangan bulat lebih besar dari 4 dan lebih kecil sama dengan 20.
B = Himpunan nama hari yang yang mulai huruf S.
c. KEANGGOTAAN HIMPUNAN
Suatuobjek yang termasukanggotasuatuhimpunandinyatakandenganlambang( dibaca :
elemenataubagiandari ), sedangobjektidaktermasukanggotahimpunandilambangkan ( dibaca :
bukanelemenataubukanbagiandari )
1. HimpunanHingga
Himpunan yang jumlahanggotanyaterhinggaataudapatdihitung.
2. HimpunanTakHingga
Himpunan yang jumlahanggotanyatakterhinggaatautidakdapatdihitung.
D = { 1, 2, 3, }
E = { 1, 3, 5, 7, }
1. HimpunanKosong
Himpunankosongadalahhimpunan yang
tidakmempunyaiangggotasehinggabanyaknyaanggotahimpunankosonngadalah nol.
A = HimpunanbilanganasliganjilkurangdariSatu
B = Himpunannamahari yang dimulaidenganhuruf h
2. HimpunanSemesta
Himpunansemestaatauunversumadalahhimpunan yang memuatsemuaanggotahimpunan yang
sedangdibicarakan.
C. DIAGRAM VENN
Beberapahal yang perludiperhatikandalampembuatan diagram venn :
1. Himpunansemestadigambarkandenganpersegipanjangdanhuruf S sebagai symbol
himpunansemestadiletakkan di sudutkiriatas.
2. Setiaphimpunan yang dibicarakandigambardengan kurvatertutup.
3. Setiapanggotahimpunanditunjukkandengansebuahtitik (noktah)
4. Jikaanggotasuatuhimpunanbanyaksekali, makaanggotnyatakperludituliskan (diwakilidengan 3
titikataucukupkurvanyadannamahimpunananya)
Contoh :
( Bukan himpunan bagian )
S .1 A
.9 B
.3 .5
.2 .4
.7
.10 .8 .6
Gambar di atasdapatditulis :
B A ( dibaca : B himpunanbagiandari A )
A B ( dibaca : A mengandung B )
Tetapi :
A B (dibaca : A bukanhimpunanbagiandari B )
B A ( dibaca : B tidakmengandung A )
b. HimpunanLepas
HimpunanLepasadalahHubungan yang menunjukkanbahwaantarasuatuhimpunandenganhimpunan
yang lain tidakmemilikiataumemuatanggota yang sama.
S .1 .8 B
A
.6
.7 .5
.3
.2 .10
.4
.9
c. HimpunanSama
Jikaduahimpunanmemilikianggotadanjumlahanggota yang
samamakaduahimpunantersebutdisebutsama.
a. A = { a, b, c, d } b. A = { a, b, c, d }
B = { a, b, c, d } B= { a, b, c, d, e }
Maka A = B maka A B
d. HimpunanEkuivalen
Duaataulebihhimpunandinyatakanekuivalenapabilahimpunan
himpunantersebutmemilikianggotasamabanyak, sehinggaanggota
angggotanyadapatdipasangkansatu satu.
A = { a, b, c, d }
B = { 1, 2, 3, 4 }
C = { Senin, selasa, rabu, kamis }
Maka :
A B ( himpunan A ekuivalendenganhimpunan B )
B C ( himpunan B ekuivalendenganhimpunan C )
A C ( himpunan A ekuivalendenganhimpunan C )
D. OPERASI PADA HIMPUNAN
a. Irisan
Duahimpunandikatakanberirisanapabilaadaanggotahimpunan yang satumenjadianggotahimpunan
yang lain.
A B = { x x A dan x B }
b. Gabungan
Duahimpunandikatakanbergabungapabilaanggotahimpunan yang
satubergabungdengananggotahimpunan yang lain.
A B = { x x A atau x B }
c. Jumlah ( + )
JumlahdariduahimpunanAdan B adalahanggotahimpunan yang menjadianggota A
sajaditambahanggotahimpunan yang menjadianggota B saja.
A + B = { xx A atau x B dan x A + B }
d. Kurang ( - )
A kurang B adalahsemuaanggotaA yang bukanmenjadianggota B.
A B = { xx A atau x B }
S
A
B
Contoh :
Siswa kelas 1 A berjumlah 45 orang, 30 orang gemar matematika dan 25 orang gemar fisika.
Berapa siswa yang gemar kedua duanya.
15 5
45
DAFTAR PUSTAKA