Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun oleh:
Nama:
1. Isma Nafisah
2. Pipit Utari
3. Puji Puspita Sari
4. Riski Irma Cahya Mukti
5. Khurotul Aini
Kelas:
Disusun oleh:
Nama:
1. Gusti Sekarini
2. Inayah
3. Nur Khanifah
4. Vera Arviyani
Kelas:
Jokowi menegaskan, mengikuti tax amnesty itu hak, bukan kewajiban. Kalau wajib,
maka seluruh masyarakat harus melakukan. Ini kan hak, yang gede pun sama saja kan, bisa
menggunakan, bisa tidak. Yang usaha menengah juga bisa menggunakan bisa tidak, usaha
kecil juga bisa menggunakan bisa tidak. Ini kan haknya. Ini payung hukumtax amnesty ini
diberikan untuk itu. Jadi bukan wajib, ujarnya. (Baca Juga: Tax Amnesty Resahkan
Masyarakat, Presiden Minta Menkeu Beri Penjelasan)
Orang pribadi seperti petani, nelayan, pensiunan, tenaga kerja Indonesia atau subjek pajak
warisan yang belum terbagi, yang jumlah penghasilannya pada Tahun Pajak Terakhir di
bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dapat tidak menggunakan haknya untuk
mengikuti Pengampunan Pajak, bunyi Pasal 1 ayat (2) Peraturan Dirjen Pajak itu.
Dalam Peraturan Dirjen Pajak juga disebutkan, Warga Negara Indonesia yang tidak
bertempat tinggal di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan tidak
mempunyai penghasilan dari Indoensia merupakan Subjek Pajak Luar Negeri, dan dapat tidak
menggunakan haknya untuk mengikuti Pengampunan Pajak.
Menurut Peraturan Dirjen Pajak ini, harta warisan bukan merupakan objek
Pengampunan Pajak apabila: a. Diterima ahli waris yang tidak memiliki penghasilan atau
memiliki penghasilan di bawah PTKP; atau b. Harta warisa sudah dilaporkan dalam SPT
Tahunan Pajak Penghasilan pewaris.
Bagi Wajib Pajak yang tidak menggunakan haknya untuk mengikuti Pengampunan
Pajak, menurut Peraturan Dirjen Pajak ini, dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) atau membetulkan Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan.
Sedangkan terhadap harta yang diperoleh dari penghasilan yang telah dikenakan PPh
atau harta yang diperoleh dari penghasilan yang bukan objek PPh dan belum dilaporkan
dalam SPT PPh, menurut Peraturan Dirjen Pajak, berlaku ketentuan sbb: a. dalam hal SPT
PPh telah disampaikan, Wajib Pajak dapat melakukan pembetulan SPT PPh; atau b. Dalam
hal SPT PPh belum disampaikan, Wajib Pajak dapat melaporkan harta tersebut dalam SPT
PPh.
Dalam hal Wajib Pajak tidak menggunakan haknya untuk mengikuti Pengampunan Pajak
dan Direktur Jenderal Pajak menemukan harta dan/atau i nformasi yang diperoleh sejak
tanggal 1 Januari 1985 sampai 31 Desember 2015 yang belum dilaporkan dalam SPT PPh,
ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pengampunan Pajak diterapkan, bunyi Pasal 3 ayat (3) Peraturan Dirjen Pajak itu.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, bunyi Pasal 6
Peraturan Dirjen Pajak Nomor: PER-11/PJ/2016 yang ditetapkan pada 29 Agustus 2016 itu.
Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal
mengatakan, ratusan buruh akan melakukan aksi di depan Mahkamah Konstitusi pada sidang
pertama uji materi Undang-Undang No.11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Tax
Amnesty). (Baca Juga: Ada Pengecualian Pengampunan Pajak, Anda Termasuk?)
"Bertepatan dengan sidang pertama, ratusan buruh akan melakukan aksi di depan MK mulai
pukul 10.00 WIB hingga sidang selesai. Permohonan uji materi itu dimotori KSPI dan Serikat
Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI)," kata Iqbal.
Alasan buruh menolak amnesti pajak karena kebijakan tersebut telah mencederai rasa
keadilan. Pada saat orang kaya pengemplang pajak diampuni, buruh selama ini menerima
upah murah dan tetap wajib membayar pajak. "Undang-Undang tersebut membuat pemerintah
melakukan barter hukum dengan uang haram yang didapat dari amnesti pajak," ujarnya.
"Dua peraturan yang berat sebelah itu menunjukkan pemerintah lebih mendukung pemodal
dan korporasi daripada melindungi pekerja,"