Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Demam septic
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali
ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila
demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Penyebab
suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang
dicatat demam septik.
Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam
seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam
diantara dua serangan demam disebut kuartana.
Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus
menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa periode bebas
demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula. Suatu tipe
demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten
untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan segera
dengan suatu sebab yang jela seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi
kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam
praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan
suatu penyakit yang self-limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal
ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap inveksi bakterial.
B. ETIOLOGI
Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau
reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya:
perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam
diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan
pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium.serta
penunjang lain secara tepat dan holistik. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam
adala cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang
menyertai demam. Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien
mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius
dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif
dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebelum meningkat ke pemeriksaan yang lebih mutakhir yang siap untuk digunakan seperti
ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa uji coba darah, pembiakan kuman
dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap melalui biopsi pada
tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti anginografi, aortografi
atau limfangiografi.
D. TANDA DAN GEJALA
2. Banyak berkeringat
3. Pernafasan meninggil
4. Menggigil
E.PATOFISIOLOGI
Tubuh telah mengembangkan suatu sistem pertahanan yang cukup ampuh terhadap infeksi dan
peningkatan suhu tubuh memberikan suatu peluang kerja yang optimal untuk sistem pertahanan
tubuh. Demam terjadi karena pelepasan pirogen dari dalam leukosit yang sebelumnya telah
terangsang oleh pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu
hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi. Pirogen adalah suatu protein yang
identik dengan interkulin-1. di dalhipotalamus zat ini merangsang pelepasan asam arakidonat
serta mengakibatkan peningkatan sintesis prostaglandin E2 yang langsung dapat menyebabkan
suatu pireksia. Pengaruh pengaturan autonom akan mengakibatkan terjadinya vasokontriksi
perifer sehingga pengeluaran panas menurun dan pasien merasa demam. Suhu badan dapat
bertambah tinggi karena meningkatnya aktivitas metabolisme yang juga mengakibatkan
penambahan produksi panas dan karena kurang adekuat penyalurannya ke permukaan maka rasa
demam bertambah.
F.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebelum meningkat ke pemeriksaan yang lebih mutakhir yang siap untuk digunakan seperti
ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa uji coba darah, pembiakan kuman
dari cairan tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Dalam tahap melalui biopsi pada
tempat-tempat yang dicurigai. Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti anginografi, aortografi
atau limfangiografi.
G. PENATALAKSANAAN TERAPEUTIK
1. Antipiretik
H.KOMPLIKASI
1. Takikardi
2. Insufisiensi jantung
3. Insufisiensi pulmonal
4. Kejang demam
1. Data Demografi
a) Biodata
Nama :
Jenis kelamin :
Alamat :
Suku / bangsa :
Status pernikahan :
Agama / keyakinan :
Tanggal masuk :
Tanggal pengkajian :
Terapi medik :
Cairan infus NS
Antibiotik
b) Penanggung Jawab
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
2. Keluhan Utama
Orang tua klien mengatakan, klien mengalami panas tinggi, dan tidak turun turun.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Orang tua klien mengatakan klien sudah 3 hari yang lalu mengalami panas.
Panas muncul secara tiba tiba dan semakin hari panasnya semakin naik.
Setelah dilakukan tindakan baik keperawatan maupun tindakan medis selama 3 kali 24
jam panas klien turun secara berangsur angsur.
Orang tua klien mengatakan klien pernah mendapatkan program imunisasi BCG, DPT,
MMR.
Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya.
Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mendapatkan tindakan medis maupun
keperawatan sebelumnya.
Orang tua klien mengatakan klien tidak pernah mempunyai riwayat alergi sebelumnya,
baik alergi makanan, obat obatan, zat/ substansi dll.
Orang tua klien mengatakan sebelum dibawah kerumah sakit klien mendapatkan
pengobatan bebas ( parasetamol) dirumah.
: Penderita/Klien
: Tinggal Serumah
4. Riwayat Psikososial
Orang tua klien mengatakan apabila dirumah klien aktif dalam melakukan tindakan.
Orang tua klien mengatakan jika dirumah klien bermain dengan teman sejawatnya.
Orang tua klien mengatakan apabilah dirumah klien tidak rewel, akan tetapi saat dirumah
sakit klien cenderung rewel.
Orang tua klien mengatakan tidak terlalu memfikirkan beban biaya rumah sakit karena
orang tua klien memiliki asuransi kesehatan keluarga.
5. Riwayat Spiritual.
Ritual yang biasa dijalankan :
6. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaaan umum klien
Ekspresi wajah,bicara, mood : wajah klien nampak pucat, bicaranya lemah, kliean tidak
terlalu mood dalam melakukan aktivitas.
Berpakaian dan kebersihan umum : kliean mandi 2 hari sekali dan selalu mengati
pakaiannya.
Tinggi badan, BB, gaya berjalan : 100 cm, 20 Kg, Gaya berjalan normal seperti anak
anak pada umumnya.
B. Tanda tandaVital :
Nadi : 77 kali/menit
Pernafasan : 29 kali/ menit
Takanan darah :
C. Sistem Pernafasan
Hidung : Inspeksi :kesimetrisan (+), pernafasan cuping hidung (-) adanya secret atau polip
(-), passase udara (-).
Dada : Inspeksi ;bentuk dada ( normal), ukuran ( sama ), gerakan dada ( kiri dan kanan
seimbang, retraksi (-), keadaan PX ( normal)
D. Sistem Kardiovaskuler.
Palpasi :Arteri carotis (normal), Tekanan vena jugularis (normal), Ictus cordis/apex
(teraba diantara costa 4)
Auskultasi : suara jantung tambahan (-), bising aorta (-), murmur (-), gallop (-),
tricuspidalis dan mitral (-).
E. Sistem Pencernaan.
Inspeksi : seklera (-), bibir (kering), Mulut (stomatitis (-), jumlah gigi (22 buah),
kemampuan menelan (-), gerakan lidah (-).
Abdomen
Palpasi :
Kelopak mata (+), bulu mata (+), alis (+), lipatan epikantus dengan ujung atas telinga (+).
Visus (+)
2) Hidung
3) Telinga
G. Sistem Saraf.
1. Fungsi celebral
Status mental : daya ingat (+), perhatian dan perhitungan (+), bahasa (+).
Kesadaran : GCS 7
2. Fungsi cranial
3. Fungsi motorik
Massa (-)
4. Fungsi sensorik
Nyeri : (+)
6. Refleks
Superficial : (+4)
H. Sistem Muskuloskeletal
Vertebrae : Normal
Pelvis : Normal
Lutut : Normal
Kaki : Normal
Tangan : Normal
I. Sistem Integumen
Kulit : warna pucat, temperatur ( 38,5 derajat), kelembaban (-), bulu kulit (halus), tahi lalat
( di bawah bibir sebelah kiri ), ruam (-).
J. Sistem Endokrin
Suhu tubuh yang tidak seimbang (+), keringat berlebihan (+), leher kaku (-).
K. Sistem Perkemihan
Edema Palpebra (-)
Moon face (-)
L. Sistem Reproduksi
M. Sistem Imun
Alergi (-)
Kapan :
Teratur :
Konsistensi : padat
Istirahat Tidur
Jam tidur : siang 3 jam dan malam hari 9 jam (dirumah), siang 2 jam dan malam 5 jam ( di
RS )
Bila tidak dapat tidur apa yang di lakukan : orang tua klien mengendong dan mengajak
jalan jalan
Personal Hygiene
Mandi : frekuensi ( 2 kali sehari ), alat mandi : gayun, kesulitan (-), mandiri/dibantu :
dibantu, cara : seperti biasanya.
Rekreasi
8. Test Diagnostik
Laboratorium
Hemoglobin : 14, 8
Leukosit : 2.800
LED : 15 22
Normal L: 6 15 mm
P: 0 20 mm
Normal : 1-2/0-1/3-5/54-62
25 33/3-7
Hematokrit : 47,0
Normal L : 40 54 %
P : 35 47 %
Trombosit : 262.000
Eritrosit : 4.980.000
Normal L : 4,5 6,5 juta / cmm
P : 3,0 6,0 juta / cmm
Widal :
PA : Negt / ( N. Negative )
Ro foto :
CT Scan :
Antibiotik
NS
DATA FOKUS
NAMA PASIEN :
NO REKAM MEDIK :
RUANG RAWAT :
Bibir kering
Banyak berkeringat
Pernafasan meninggi
Mengigil
Kulit kering
Sering menangis
Sulit tidurOrang tua klien mengatakan klien selama 3 hari mengalami panas tinggi.
ANALISA DATA
NAMA PASIEN :
RUANG RAWAT :
DO :
Bibir kering
Mengigil
DS : Orang tua klien mengatakan klien selama 3 hari mengalami panas tinggi
DO :
Mengigil
DO :
Sulit tidurCemasHipertermi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN :
RUANG RAWAT :
RENCANA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN :
RUANG RAWAT :
DS : Orang tua klien mengatakan klien selama 3 hari mengalami panas tinggi
DO :
Bibir kering
Mengigil
28/11/20112
DS : Orang tua klien mengatakan klien selama 3 hari mengalami panas tinggi
DO :
Mengigil
Kaji membran mukosa kering, tugor kulit yang kurang baik dan rasa haus
Pantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS
28/11/20113
Sulit tidurSetelah dilakukan tindakan perawatan selama 2 x 24 jam cemas hilang dengan
kriteria:
klien dapat mengidentifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan dan menurunkan suhu
tubuh
Kaji dan identifikasi serta luruskan informasi yang dimiliki klien mengenai hipertermi
Validasi perasaan klien dan yakinkan klien bahwa kecemasam merupakan respon yang
normal
Diskusikan rencana tindakan yang dilakukan berhubungan dengan hipertermi dan keadaan
penyakit
TINDAKAN KEPERAWATAN
NAMA PASIEN :
RUANG RAWAT :
Memantau suhu klien (derajat dan pola) perhatikan menggigil/diaforsis
Memantau suhu lingkungan
Mengkaaji membran mukosa kering, tugor kulit yang kurang baik dan rasa haus
Memantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS
Mengkaji dan mengidentifikasi serta meluruskan informasi yang dimiliki orang tua klien
mengenai hipertermi
Memvalidasi perasaan klien dan meyakinkan klien bahwa kecemasam merupakan respon
yang normal
Memantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS
Mengkaji dan mengidentifikasi serta meluruskan informasi yang dimiliki orang tua klien
mengenai hipertermi
Memvalidasi perasaan klien dan meyakinkan klien bahwa kecemasam merupakan respon
yang normal
Mengkaaji membran mukosa kering, tugor kulit yang kurang baik dan rasa haus
Memantau nilai laboratorium, Ht/jumlah sel darah merah, BUN,cre, Elek,LED, GDS
Mengkaji dan mengidentifikasi serta meluruskan informasi yang dimiliki orang tua klien
mengenai hipertermi
Memvalidasi perasaan klien dan meyakinkan klien bahwa kecemasam merupakan respon
yang normal
RUANG RAWAT :
T : 38
Sedikit menggil
P : Lanjutkan Intervensi
O : Suhu badan 38
Masih berkeringat
Menggil berkurang
P : Lanjutkan Intervensi
P : Lanjutkan Intervensi
S : orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas lagi
O : bibir kering ()
Suhu 37
Tidak mengigil
Kulit normal
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
S : orang tua klien mengatakan bahwa kien sudah tidak panas lagi
O : Suhu 37
Tidak mengigil
Tidak berkeringat
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Tidurnya nyenyak
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan merupakan hal pokok dalam proses