Você está na página 1de 8

Modul Audit Internal

PERTEMUAN 18:
HUBUNGAN AUDITOR INTERNAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hubungan yang seharusnya
terjadi pada kegiatan pengauditan internal, diharapkan anda harus mampu:
1.1 Menjelaskan hubungan audit internal dengan audit eksternal
1.2 Mengetahui signifikansi dan manfaat hubungan dengan auditor eksternal
1.3 Mengetahui hubungan dewan komisaris dan komite audit

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Menjelaskan hubungan audit internal dengan audit eksternal

Peran audit internal bagi auditor eksternal dianggap memiliki


independensi dan obyektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan
manajemen langsung, pemahaman mendalam yang dimiliki oleh auditor
internal atas kegiatan operasional perusahaan, dan juga kesamaan profesi
yang dimiliki auditor eksternal dengan auditor internal memudahkan
komunikasi diantara keduanya.
Institute of Internal Audit (IIA) telah merumuskan standar
profesionalisme dan kode etik seorang internal auditor secara umum namun
sifatnya hanya rekomendatif. Pada Forum Leader, Subarto Zaini
menambahkan bahwa kode etik profesi memang tidak bersifat mengikat
secara formal akan tetapi apabila seseorang adalah profesional sejati maka
kode etik itu mengikatnya secara moral.
Proses audit eksternal perusahaan yang dimulai dari penunjukkan,
negosiasi antar aauditor eksternal dengan perusahaan, penentuan kontrak
kerja, pelaksanaan, hingga pelaporan yang semuanya sudah terdapat didalam
standar akuntansi keuangan di Indonesia. Dalam hal ini komite audit sangat

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
Modul Audit Internal

berkepentingan untuk turut serta didalam tahapantahapan audit eksternal


tersebut tentunya dalam kapasitas sebagai pemberi informasi audit yang
relevan bagi dewan komisaris.
Resiko yang harus dihadapi oleh perusahaan apabila terjadi kesalahan
dalam proses audit eksternal misalnya didalam kasus Telkom yang
tersandung peraturan pasar modal AS tentang kualifikasi auditor eksternal
yang digunakan. Beberapa kasus besar diluar negeri juga bisa dijadikan
pelajaran bagi perusahaan untuk lebih berhatihati didalam melakukan
kegiatan audit eksternal.

Pentingnya dan Manfaat Koordinasi


Berikut ini adalah beberapa penugasan atestasi yang diringkas oleh Pest
Maverick dimana organisasi audit internal dapat menyediakan bantuan:
a. Peramalan dan proyeksikeuangan.
b. Peranti lunak sistem informasi dan kinerja peranti keras.
c. Kontrol internal pada organisasi jasa dan fidusiari.
d. Rencana organisasi dan kepailitan.
e. Datakasusantimonopoli.
f. Akses pada catatan,pembatasanlingkup.

Penilaian Kompetensi dan Objektivitas


Kompetensi auidtor internal harus memiliki kriteria tertentu agar memenuhi
syarat objektifitas didalam pekerjaannya dan hubungannya dengan auditor
eksternal, persyaratan tersebut diatur dalam SASNo.65 :
1. Tingkat pendidikan dan pengalman profesi.
2. Sertifikasi profesi dan pendidikan yang berkelanjutan.
3. Kebijakan, program,dan prosedur audit.
4. Praktik yang berhubungan dengan penunjukan auditor internal.
5. Pengawasan dan penelaahan aktivitas audit internal.
6. Kualitas dokumentasi kertas kerja, laporan,dan dokumentasi.

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
Modul Audit Internal

7. Evaluasi kinerja auditor internal menurut persyaratan


SASNo.65.
Evolusi Posisi Ikatan Auditor Internal
Tahun 1987, IIA menerbitkan Statement on Internal Auditing Standards
SIASNo.5. Pernyataan tersebut menginterpretasikan standar sebelumnya yaitu
Standar 550, External Auditor, yang menyatakan:
Direktur audit internal (direktur audit) harus mengoordinasikan upaya-
upaya audit internal dan eksternal (didalam kurung ditambahkan)
01. Pekerjaan audit internal dan eksternal harus dikoordinasikan untuk
memastikan cakupan audit yang memadai dan untuk meminimalkan duplikasi
upaya audit.
02. Koordinasi upaya-upaya audit meliputi:
a) Pertemuan periodik untuk membahas masalah-masalah
kepentingan bersama.
b) Akses pada program audit dan kertas kerja satu sama lain.
c) Pertukaran laporanaudit dan surat manajemen.
d) Pemahaman umum tentang teknik, metode, dan istilah-istilah
audit.
Komite audit IIA pada tahun 1987 mengakui bahwa adanya kebutuhan
untuk memperluas pernyataan-pernyataan diatas karena banyak peryataan yang
dibuat darinya karena adanya kebngungan antara SIASno.5 dengan SIASno.9
AICPA. Berikut ini adalah ringkasan substansi SIASno.5.
a) Sejauh diperbolehkan oleh tanggung jawab profesi dan
orgaisasi, auditor internal harus melaksanakan pemeriksaan
dengan cara yang memungkinkan bagi kordinasi dan efisiensi
audit yang maksimum.
b) Direktur audit harus membuat evaluasi secara berkala tentang
kordinasi anatara auditor internal dengan auditor independent
dari luar.

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
Modul Audit Internal

c) Pertemuan dalam jumlah yang memadai harus dijadwalkan


untuk membahas aktivitas audit yang direncanakan baik oleh
auditor internal maupun auditor independent dari luar untuk
memastikan adanya kordinasi pekerjaan yang tepat

Tujuan Pembelajaran 1.2:


Mengetahui signifikansi dan manfaat hubungan dengan auditor eksternal

Hubungan antara auditor internal dengan eksternal harus didasarkan atas


koodinasi dan kerjasama. Auditor eksternal dapat menerima banyak bantuan dari
pekerjaan auditor internal. Namun ada beberapa hal yang menghambat koordinasi
yang sempurna.
Bahwa Pekerjaan auditor internal tidak dapat digantikan oleh pekerjaan
auditor independen. Penolakan ini membingungkan auditor internal yang berasal
dari kantor akuntan publik dan telah cukup dibekali dengan pelatihan,
pengalaman, dan pendidikan yang berkelanjutan untuk melaksanakan audit
keuangan yang dapat diterima. Melanjutkan dengan mengatakan bahwa,
mempertimbangkan sifat, waktu, dan luas prosedur audit mereka, auditor
independen harus mempertimbangkan prosedur-prosedur, jika ada, yang
dilaksanakan oleh auditor internal. Namun tetap saja larangan untuk substitusi
tidak berubah.
Filosofi SASno.65. SASNo.9 memberikan petunjuk yang sangat umum
untuk operasi audit internal, petunjuk yang rinci saatNo.65, The Auditors
Consideration of the Internal Audit Function in the Audit of Financial
Statements (Pertimbangan Auditor mengenai Fungsi Audit Internal dalam Audit
Laporan Keuangan). SAS sesuai dengan namanya, berhubungan dengan audit
laporan keuangan dan menjelaskan dengan istilah yang lebih khusus evaluasi yang
harus dibuat oleh fungsi audit internasional untuk mendefinisikan batasan
pengaruh pekerjaan audit internal terhadap prosedur auditor eksternal.

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
Modul Audit Internal

Pertimbangan mengenai ruang lingkup pekerjaan audit internal yang


akan digunakan oleh auditor eksternal :
a) Isi dari program tahunan audit internal serta sejauh mana program
tersebut diikuti.
b) Batas akses pada catatan dan pada personel
c) Jumlah kendala yang coba diatasi pada lingkup pekerjaan auditor
internal.
d) Isi dari akta auditor internal atau arahan yang serupa dan tingkat
sejauh mana hal tersebut dipatuhi.

Auditor eksternal, berdasarkan evaluasi diatas, harus menentukan


relevansi dari pekerjaan auditor internalnya yang berhubungan dengan struktur
kontrol internal dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan atau potensi salah
saji dari data keuangan. Tingkat rekevansi dapat diperoleh dari suatu penelaahan
terhadap audit tahun-tahun sebelumnya dan isi dari laporan audit internal.
Tujuan audit Internal harus dinilai berdasarkan:
a) Status organisasi seperti pelaporan dan administrasi.
b) Kebijakan yang mencegah auditor internal dari
mengauditbidang-bidang yang objektivitasnya akan
dikompromikan dengan kendala personal.

Luas Dampak pekerjaan Audit Internal. Kerja audit internal dapat


memengaruhi pekerjaan auditor eksternal sebagai berikut:
a) Pemahaman tentang struktur kontrol internal.
b) Penentuan risiko dalam bidang-bidang yang terdapat salah saji
secara material.
c) Kinerja pengujian substantif.

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
Modul Audit Internal

Tujuan Pembelajaran 1.3:


Mengetahui hubungan dewan komisaris dan komite audit

Akta Komite Audit.


Tujuan.
Untuk membantu dewan komisaris dalam memenuhi tanggung jawab
pengawasannya atas proses pelaporan keuangan, sistem kontrol internal, proses
audit, dan proses perusahaan dalam mengawasi kepatuhan terhadap undang-
undang dan peraturan serta kode perilaku.

Wewenang.
Komite audit memiliki wewenang untuk melakukan atau memberikan
wewenang untuk melakukan investigasi terhadap seluruh permasalahan yang
terdapat didalam lingkup tanggung jawabnya. Ia diberikan kekuasaan untuk:
a) Menunjuk, membayar, dan mengawasi pekerjaan dari kantor
akuntan publik yang disewa oleh organisasi.
b) Menyelesaikan perselisihan yang terjadi diantara manajemen dan
auditor sehubungan dengan pelaporan keuangan.
c) Memberikan prapersetujuan untuk seluruh jasa-jasa audit dan non-
audit.
d) Menyewa penasihat hukum, akuntan, atau para ahli yang
independen lainnya untuk memberikan saran kepada komite atau
memberikan bantuannya dalam pelaksanaan sebuah investigasi.
e) Mendapatkan informasi yang dibutuhkannya dari karyawan yang
semuanya diperintahkan untuk bekerja sama atas permintaan dari
komite-atau pihak-pihak eksternal lainnya. Jika diperluka
nmelakukan pertemuan dengan pejabat-pejabat perusahaan,
auditoreksternal, atau penasihat-penasihat diluar perusahaan.

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
Modul Audit Internal

Komposisi
a) Mempertimbangkan efektivitas sistem kontrol internal perusahaan,
termasuk keamanan dan kontrol teknologi informasi.
b) Memahami lingkup penelaahan auditor internal dan eksternal
dalam hal kontrol internal atas pelaporan keuangan, dan
memperoleh laporan mengenaitemuan-temuan dan rekomendasi
yang signifikan,berikut respons manajemen.

Audit Internal.
Bersama-sama dengan manajemen dan direktur audit melakukan
penelaahan atas akta, rencana, aktivitas, penempatan staf, dan struktur organisasi
dari fungsi audit internal.
Memastikan bahwa tidak terdapat pembatasan yang tidak berdasar, dan
menelaah serta menyetujui masalah penunjukan, penggantian, atau penghentian
direktur audit.
Menelaah efektivitas fungsi audit internal, termasuk kepatuhannya
terhadap standar IIA.
Secara rutin, melakukan pertemuan terpisah dengan direktur audit untuk
membahas hal-hal yang diyakini oleh komite atau audit internal sebagai sesuatu
yang perlu dibaha ssecara pribadi.

Audit Eksternal.
Melakukan penelaahan terhadap lingkup dan pendekatan audit yang
ditawarkan oleh auditor eksternal, termasuk koordinasi kegiatan.
Melakukan penelaahan terhadap prestasi auditor eksternal, dan melakukan
persetujuan final atas penunjukan ataupun penghentian auditor.
Melakukan penelaahan dan mengonfirmasikan kebebasan dari auditor
eksternal dengan mendapatkan pernyataan dari auditor mengenai hubungan antara
auditor dengan perusahaan, termasuk. jasa-jasa non-audit, dan membahas
hubungan tersebut dengan auditor.

S1 AkuntansiUniversitasPamulang
Modul Audit Internal

Secara rutin, melakukan pertemuan terpisah dengan auditor eksternal


untuk mendiskusikan hal-hal yang oleh komite atau auditor dianggap sebagai
sesuatu yang harus didiskusikan secara pribadi.

Kepatuhan.
Melakukan penelaahan atas efektivitas dari sistem yang mengawasi
kepatuhan terhadap hukum dan perundang-undang serta dari dari investigasi dan
tindak lanjut oleh manajemen (termasuk tindakan pendisiplinan) untuk setiap
kejadian ketidakpatuhan.
Melakukan penelaahan atas temuan-temuan dari setiap pemeriksaan oleh
badan-badan penyelenggaraan dan observasi-observasi oleh auditor lain.

DAFTAR PUSTAKA
Hamrul, Modul Audit Internal, Universitas Mercu Buana, 2014

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004); Standar Profesi Audit


Internal, Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta (SPAI)

Sawyer, Lawrence B, Dittenhofer, Mortimer A, Scheiner, James H (2006); Audit


Internal Sawyers edisi ke-lima Buku 1,2, dan 3, Salemba Empat Jakarta

S1 AkuntansiUniversitasPamulang

Você também pode gostar