Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan penghasil pelayanan jasa paling padat karya
dan berkualitas tinggi, disertai kesadaran akan penghayatan pengabdian
kepada kepentingan masyarakat khususnya dalam pemenuhan kebutuhan
layanan kesehatan. Rendahnya kualitas kemampuan professional personel
rumah sakit akan sangat mengganggu produktifitas pelayanan jasa dan
kualitas produk yang ditawarkan, yang akhirnya juga akan berpengaruh pada
citra dan prospek penghasilan berdasarkan undang-undang No. 44 tahun
2009 tentang rumah sakit pasal 13 ayat (3) menyatakan setiap tenaga
kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus bekerja sesuai dengan standar
prosedur operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien
dan mengutamakan keselamatan pasien. Untuk melaksanakan pelayanan di
rumah sakit agar berjalan baik sesuai dengan amanat Undang-Undang
tersebut diatas, maka diawali dengan peningkatan kualitas sumber daya
aparatur melalui pendidikan dan pelatihan formal secara kontinyu.
Dengan mengacu pada perkembangan ilmu kedokteran / kesehatan
(evidence base) sehingga akan menunjang akan tuntutan masyarakat
terhadap kualitas kompetensi sumber daya manusia atau aparatur di rumah
sakit. Sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci yang sangat penting.
Untuk keberhasilan dan kemajuan organisasi untuk mewujudkan upaya
kesehatan yang didukung oleh sumber daya tenaga kesehatan yang memadai
sesuai dengan kebutuhan akan kompetensi. Salah satu upaya perkembangan
atau peningkatan kompetensi tenaga kesehatan rumah sakit melalui
pelatihan-pelatihan, bimbingan teknis, workshop, symposium, seminar, out
bound, studi banding dan sejenisnya.
V. TUJUAN
A. Tujuan Umum
1. Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan agar suatu proses
pekerjaan yang dikehendaki dapat mencapai tujuan yang telah
diatur, disusun, ditetapkan.
2. Sementara itu, manfaat yang dapat diperoleh dari
pengorganisasian ini adalah agar pelaksanaan diklat dilakukan
dengan lebih baih baik dan teratur, koordinasi pelaksanaan,
pekerjaan dapat lebih baik,
3. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan efisian dan
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai
B. Tujuan Khusus
1. Memberi tugas pekerjaan pada unit Diklat secara koordinatif
agar tujuan organisasi dapat melaksanan dengan mudah dan
efektif. Koordinasi dibutuhkan tatkala harus membagi unit kerja
yang terpisah dan tidak sejenis, tetapi berada dalam satu
organisasi .
3
2. Membantu pengawasan dengan menempatkan seorang anggota
manajer yang berkompetensi dalam setiap unit organisasi.
Dengan demikian dua unit dapat ditempatkan dalam organisasi
secara keseluruhan sedemikian rupa agar dapat mencapai sasaran
kerjanya walaupun dengan lokasi yang tidak sama. Unit unit
operasional yang identik dapat disatukan dengan system
pengawasan yang identik
3. Membantu seseorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-
pekerjaan tertentu. Spesialisasi pekerjaan dengan dasar keahlian
dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, sehingga
kemanfaatan produk dapat memberikan kepuasan dan
memperoleh kepercayaan masyarakat pengguna.
4. Melakukan perencanaan kegiatan diklat untuk semua pegawai
sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
5. Melakukan tahapan monitoring dari kegiatan diklat baik in
house training maupun diklat di luar rumah sakit sehingga sesuai
dengan kompetensi dari masing-masing pegawai.
6. Melakukan evaluasi dari kegiatan diklat yang telah dilakukan
oleh semua pegawai.
7. Melakukan upaya tindak lanjut dari hasil evaluasi sehingga ilmu
yang didapatkan benar-benar berguna untuk peningkatan
pelayanan di rumah sakit.
VI. SASARAN
Sasaran dalam pedoman pengorganisasian diklat ini adalah semua
sumber daya manusia baik sebagai jabatan fungsional dan structural di
RSIA Gunung Sawo Semarang.
BAB II
A. PENGERTIAN
4
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan
memperhatikan lingkungan yang ada.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit
kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah
dan penyampaian laporan.
Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam
rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk memberikan bantuan yang
bisanya berupa tuntutan dan nasehat untuk menyelesaikan persoalan
/ masalah yang bersifat teknis
Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan adalah kegiatan
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi
kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang
jabatan struktural
Pendidikan dan pelatihan fungsional adalah kegiatan yang
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai
dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional masing masing
Pendidikan dan pelatihan teknis adalah kegiatan yang dilaksanakan
untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan
untuk melaksanakan tugas Pegawai Negeri Sipil
B. GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Ibu dan Anak Gunung Sawo Semarang dari waktu kewaktu
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan berjalan dengan lancar dan
semakin mendapat kepercayaan dari berbagai pihak. Kondisi ini tidak terlepas dari
konsistensi RSIA Gunung Sawo Semarang terhadap upaya pengembangan Rumah
Sakit dengan berlandaskan pada visi RSIA Gunung Sawo Semarang: Mewujudkan
Rumah Sakit Ibu dan Anak yang terpercaya dalam memberikan pelayanan terbaik
untuk ibu dan anak .
RSIA Gunung Sawo Semarang adalah rumah sakit khusus tipe C terletak di
jalan Gunung Sawo Nomor 21 RT 08 RW 04, Kelurahan Petompon, Kecamatan
Gajahmungkur, Semarang dengan jumlah tempat tidur sebanyak 25 buah.
Berdasarkan letak geografis diatas maupun faktor lainnya, RSIA Gunung Sawo
5
Semarang berada dalam posisi yang strategis sehingga kepercayaan terhadap RSIA
Gunung Sawo Semarang dari masyarakat sebagai pelanggan terus meningkat.
RSIA Gunung Sawo Semarang memperoleh prestasi lulus Akreditasi 5 Standart
Pelayanan pada tanggal 29 Juni 2012 dengan Nomor Sertifikat : KARS
SERT/606/VI/2012 .
Rumah Sakit Ibu dan Anak Gunung Sawo Semarang dibangun pada tahun
1973, sebelumnya bernama Rumah Sakit Bersalin Gunung Sawo yang diresmikan
pada tanggal 29 Oktober 1975 di bawah naungan Yayasan Mardi Mulya.
Pada tanggal 29 Oktober 1980 diresmikanlah gedung baru sebagai perluasan
dari gedung lama dengan tambahan areal tanah 700 m dan tambahan bangunan
seluas 1200 m. Dengan adanya tambahan gedung baru tersebut maka semakin
banyak pula daya tampungnya serta fasilitas pemeriksaan jauh lebih lengkap dari
pada sebelumnya.
Pada tanggal 29 November 2011 Rumah Sakit Bersalin Gunung Sawo
berubah menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) dengan Surat Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang No. 445.8/9774. Dengan adanya keputusan
tersebut, Rumah Sakit Ibu dan Anak Gunung Sawo Semarang menambah sarana
dan prasarana sesuai dengan ketentuan. Penambahan fasilitas dan renovasi pada
pelayanan Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap,
kamar Operasi, Kamar Bersalin, dan High Care Unit (HCU).
Badan Hukum RSIA Gunung Sawo Semarang pada tahun 2014 berubah dari
Yayasan Mardi Mulya menjadi PT. Anugrah Sawo Lestari.
RSIA Gunung Sawo Semarang yang terletak di Jalan Gunung Sawo Nomor
21 Semarang, dengan luas lahan 2.500 m2 memiliki kondisi bangunan tiga lantai.
RSIA Gunung Sawo Semarang saat ini mempunyai kapasitas 25 tempat tidur terdiri
dari :
1. Ruang Primarosa
2. Ruang Tulip
3. Ruang Jasmine
4. Ruang Mimosa
6
5. Ruang Verbena
6. Ruang Mirabilis
7. Bangsal Anak
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, DAN TUJUAN RS
VISI
Mewujudkan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang terpercaya dalam memberikan pelayanan
terbaik untuk Ibu dan Anak.
MISI
1. Memberikan pelayanan professional bagi Ibu dan Anak.
2. Meningkatkan kualitas dari sarana dan prasarana.
3. Mengembangkan Sumber Daya Manusia secara berkelanjutan.
4. Menciptakan suasana dan lingkungan Rumah Sakit yang aman dan nyaman.
MOTTO
7
FALSAFAH
TUJUAN
BAB IV
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI DIKLAT
8
9
BAB VI
PERSYARATAN DAN URAIAN JABATAN
TUGAS POKOK
TUGAS POKOK
11
III. Penanggung Jawab Sumber Daya Manusia
1 Nama Muginah, SE
2 Unit Kerja Bagian Tata Usaha
3 Jabatan Kasubag Kepegawaian
- Minimal S1 Dengan Pengalaman Bidang
SDM Khususnya Mengenai Diklat
4 Kualifikasi
- Pelatihan Manajemen Diklat
- Pengalaman > 1 Tahun
TUGAS POKOK
12
IV. Penanggung Jawab Bidang Pendidikan Dan Pelatihan Pegawai
TUGAS POKOK
13
V. P. J Bidang Penelitian Dan Pengembangan
TUGAS POKOK
14
BAB VII
DIKLAT
TIM PATIENT SAFETY
UMUM / TEKNISI
16
11. TEKNISI
Apabila ada kerusakan terkait peralatan diklat dan juga kebutuhan akan
perlengkapan dalam pelaksanaan diklat maka akan berkoordinasi dengan
bagian teknisi
12. SECURITY
Terkait masalah keamanan saat pelaksanaan diklat serta hal-hal lain ynag
dibutuhkan bagian diklat yang ada hubungannya dengan bagian keamanan
17
BAB VIII
18
BAB IX
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan dan memecahkan suatu masalah
tertentu
B. Tujuan
1) Umum
Dapat membantu terselenggarannya pelaksanaan pendidkan dan pelatihan yang
professional di bagian diklat RSUD Ambarawa
2) Khusus
Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan diklat dan
perpustakaan
Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan diklat dan perpustakaan
C. Kegiatan rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh bagian diklat yang dipimpin oleh pelaksana diklat
itu sendiri dan dihadiri oleh unit terkait. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
Rapat terjadwal
Merupakan rapat yang diadakan oleh bagian diklat setiap akan melaksanakan
kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan . untuk jadwal kegiatan
mengikuti yang ada pada program kerja diklat.
Rapat tidak terjadwal
Merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diselenggarakan oleh bagian
diklat untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan diklat yang bersifat
insiden.
19
BAB X
PELAPORAN
A. PENGERTIAN
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk yang ada terkait dengan diklat
B. JENIS LAPORAN
Laporan dibuat oleh pelaksana diklat & perpustakaan adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan kegiatan
Laporan yang dibuat dalam bentu tertulis setiap kali selesai dalam
melaksanakan kegiatan peltihan dan diserahkan kepada kasubag SDM dan juga
direktur. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah pelaksanaan kegiatan
pelatihan tersebut dan juga evaluasinya
2. Laporan triwulan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis aetiap 3 bulan dan diserahkan
kepada kasubag SDM. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan pelatihan in house yang telah dilaksanakan
b. Laporan pelatihan dan pendidikan ekshouse (jika ada)
c. Laporan kegiatan siswa magang / praktek kerja lapangan
d. Rencana kegiatan pelatihan 3 bulan kedepan
e. Daftar inventaris barang diklat dan perpustakaan
f. Ealuasi pelaksanaan kegiatan diklat selama 3 bulan
3. Laporan tahunan
laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap akhir tahun dan diserahkan
kepada kasubag SDM juga direktur. Adapun hal-hal yang dilakukan adalah :
a. Laporan pelatihan in house yang telah dilaksanakan
b. Leporan pelatihan dan pendidikan ekshouse (jika ada)
c. Laporan kegiatan siswa magang / praktek kerja lapangan
d. Daftar inventaris barang diklat & perpustakaan
e. Evaluasi pelaksanaan kegiatan diklat selama satu tahun (berdasarkan
program kerja)
20
BAB XI
PENUTUP
21