Você está na página 1de 8

AKUNTABILITAS KINERJA

2.1. Pengertian

a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggung-jawaban
atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan
seseorang/pimpinan organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban

b. Kinerja
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian Sasaran ataupun
Tujuan Unit Organisasi sebagai penjabaran dari Visi, Misi, dan Strategi yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan pada setiap
Unit Organisasi.

c. Akuntabilitas Kinerja
akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku
kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan
sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi
pemerintah yang disusun secara periodik. Kinerja dalam hal ini diartikan
sebagai keluaran/hasil dari kegiatan/program yang telah atau hendak dicapai
sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas
terukur.

d. Sistem Akuntabilitas Kinerja


Sistem Akuntabilitas Kinerja adalah instrumen yang digunakan Unit
Organisasi dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi, terdiri dari berbagai komponen
yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan
kinerja, penetapan kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.
2.2. Tahapan Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja

Tahapan yang harus di lalui Unit Organisasi dalam mengimplementasikan


akuntabilitas kinerja sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan jangka menengah (rencana strategis)


Menetapkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan indikator kinerja serta target
yang ingin dicapai dalam jangka menengah.

b. Menyusun perencanaan kinerja tahunan


Menjabarkan rencana jangka menengah dengan menetapkan hasil-hasil yang
ingin dicapai serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu
tahun beserta indikator kinerja dan targetnya.

c. Membuat penetapan kinerja dengan atasan (PK)


Menandatangani komitmen dengan atasan mengenai kinerja yang akan
diwujudkan dalam satu tahun mendatang melalui penetapan target kinerja.

d. Melaksanakan rencana
Melaksanakan program/kegiatan yang telah direncanakan.

e. Mengukur pencapaian rencana


Mengukur realisasi dari target-target yang telah ditetapkan serta melakukan
evaluasi dan analisis mengenai keberhasilan dan kegagalan pencapaian target.

f. Melaporkan capaian
Membuat laporan akuntabilitas kinerja yang memberikan informasi mengenai
keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai target (LAKIP).
2.3. Dasar Hukum Akuntabilitas Kinerja

2.4. Siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja

1. Rencana Strategis

Perencanaan strategis merupakan proses sistematis dan berkelanjutan dari


pengambilan keputusan yang berisiko tentang masa depan, dengan memanfaatkan
sebanyak-banyaknya pengetahuan yang antisipatif, dan mengorganisasi secara
sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut serta mengukur hasilnya
melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematis.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas programnya, serta
agar mampu eksis dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam
lingkungan yang berubah sangat cepat seperti dewasa ini, maka instansi
pemerintah harus terus menerus melakukan perubahan kearah yang lebih baik.
Perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan
berkelanjutan, yang mengarah kepada peningkatan akuntabilitas dan kinerja yang
berorientasi kepada pencapaian hasil. Perencanaan strategis merupakan langkah
awal yang harus dilakukan oleh instansi dan merupakan suatu proses yang
berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala
yang ada atau mungkin timbul.
Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi
lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala
yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

2. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari


pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah
untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Perjanjian kinerja selain berisi mengenai perjanjian penugasan/pemberian
amanah, juga terdapat sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang
diperjanjikan untuk dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun serta memuat rencana
anggaran untuk program dan kegiatan yang mendukung pecapaian sasaran
strategis

3. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja merupakan langkah untuk membandingkan realisasi


kinerja dengan sasaran (target) kinerja yang dicantumkan dalam lembar/dokumen
perjanjian kinerja dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD tahun berjalan.
Pengukuran kinerja dilakukan oleh penerima tugas atau penerima amanah pada
seluruh instansi pemerintah

4. Pengelolaan Kinerja

Pengelolaan kinerja merupakan proses pencatatan/registrasi,


penatausahaan dan penyimpanan data kinerja serta melaporkan data kinerja.
Pengelolaan data kinerja mempertimbangkan kebutuhan instansi pemerintah
sebagai kebutuhan manajerial, data/laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem
akuntansi dan statistik pemerintah

5. Pelaporan Kinerja
Pelaporan kinerja adalah proses menyusun dan menyajikan laporan kinerja
atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah
dialokasikan. Laporan kinerja tersebut terdiri dari Laporan Kinerja Interim dan
Laporan Kinerja Tahunan. Laporan Kinerja Tahunan paling tidak memuat
perencanaan strategis, pencapaian sasaran strategis instansi pemerintah, realisasi
pencapaian sasaran strategis dan penjelasan yang memadai atas pencapaian
kinerja

Prinsip-Prinsip Pelaporan
Penyusunan laporan kinerja harus mengikuti prinsip-prinsip kejujuran, obyektif,
akurat dan transparan. Selain hal tersebut di atas, perlu pula diperhatikan:

1. Prinsip lingkup pertanggungjawaban.


Hal-hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan
tanggung jawab masing-masing dan memuat baik mengenai kegagalan maupun
keberhasilan.

2. Prinsip prioritas.
Kinerja Yang dilaporkan adalah hal-hal yang penting dan relevan bagi
pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban instansi yang diperlukan untuk
upaya-upaya tindak lanjutnya.

3. Prinsip manfaat.
Manfaat laporan harus lebih besar dari pada biaya penyusunannya, dan laporan
harus mempunyai manfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.
Dalam hubungan itu, perlu pula diperhatikan beberapa ciri laporan yang baik
seperti relevan, tepat waktu, dapat dipercaya/diandalkan, mudah dimengerti (jelas
dan cermat), dalam bentuk yang menarik (tegas dan konsisten, tidak kontradiktif
antar bagian), berdaya banding tinggi (reliable), berdaya uji (verifiable), lengkap,
netral, padat, dan mengikuti standar laporan yang ditetapkan.

Manfaat Pelaporan Kinerja :

Laporan Akuntabilitas Kinerja bermanfaat untuk:


1. Meningkatkan kredibilitas instansi dimata instansi yang lebih tinggi.

2. Umpan balik untuk peningkatan kinerja, antara lain melalui perbaikan


penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar, mulai dari perencanaan
kinerja hingga kepada evaluasi kinerja, serta pengembangan nilai-nilai
akuntabilitas.

3. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan


tugas dan tanggung jawab Unit Organisasi.

4. Mendorong Unit Organisasi untuk menyelenggarakan tugas umum


pemerintahan dan pembangunan secara baik, sesuai ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.

5. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi


secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan
lingkungannya

6. Reviu dan Evaluasi Kinerja

Reviu merupakan langkah dalam rangka untuk meyakinkan keandalan


informasi yang disajikan sebelum disampaikan kepada pimpinan. Reviu tersebut
dilaksanakan oleh Aparat pengawasan intern pemerintah dan hasil reviu berupa
surat pernyataan telah direviu yang ditandatangani oleh Aparat pengawasan intern
pemerintah. Sedangkan evalusi kinerja merupakan evaluasi dalam rangka
implementasi SAKIP di instansi pemerintah

2.5. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur


yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data,
pengklarifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah
dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Tujuan SAKIP adalah mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi


pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik
dan terpercaya. Produk akhir dari SAKIP adalah LAKIP yaitu dokumen yang
berisi gambaran perwujudan akuntabilitas kinerja, pertanggungjawaban kinerja
suatu instansi pemerintah dalam mencapai tujuan/sasaran strategis yang telah
ditetapkan berdasarkan penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja secara
sistematik. LAKIP ini yang kemudian menggambarkan kinerja yang dicapai oleh
suatu instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai
APBN/APBD. Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus anggaran yang berjalan 1
(satu) tahun. Dalam pembuatan LAKIP suatu instansi pemerintah harus dapat
menentukan besaran kinerja yang dihasilkan secara kuantitatif yaitu besaran
dalam satuan jumlah atau persentase. LAKIP disampaikan selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir dan disampaikan bersamaan dengan
perjanjian kinerja tahun berikutnya.

2.6. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAKIP merupakan instrument pertanggungjawaban yang akurat dan


strategis sebagai langkah awal untuk melakukan pengukuran Kinerja Instansi
Pemerintah. LAKIP merupakan hasil integrasi dan sinergi antara keahlian SDM
dan Sumber daya lain di dalam suatu Instansi Pemerintah, agar mampu menjawab
tuntutan perkembangan di lingkungan masyarakat yang dinamis, baik di tingkat
nasional maupun global.

LAKIP yang selama ini diasusun dan disajikan secara terpisah dengan
laporan keuangan, harus disusun dan disajikan secara terintegrasi dengan laporan
keuangan, sehingga memberi informasi yang komprehensif berkaitan dengan
keuangan dan kinerja. Pentingnya LAKIP bermanfaat bagi dilaksanakannya
Evaluasi Kinerja. Fungsi LAKIP :

1. Media hubungan kerja organisasi


2. Media Akuntabilitas
3. Media informasi umpan balik perbaikan kinerja
4. Instrumen peningkatan kinerja berkesinambungan
Action, artinya LAKIP sebagai bahan untuk perbaikan
kelembagaan, ketatalaksanaan, peningkatan SDM, akuntabilitas
dan pelayanan public.
Plan, artinya LAKIP sebagai bahan dalam menyusun Renstra,
Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja untuk tahun yang
akan dating
Check, artinya LAKIP dapat digunakan untuk mengevaluasi
keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi
Do, artinya LAKIP sebagai alat dalam melaksanakan,
memantau, mengukur kinerja kegiatan suatu instansi.

.
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Presiden RI No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja


Pemerintah.

Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia


Nomor PM.07/UM.001/MPEK/2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Di Lingkungan Kementerian Pariwisata
Dan Ekonomi Kreatif

Rasidi, Didi. 2011. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam


perencanaan.ipdn.ac.id/kajian-perencanaan/kajian-
perencanaan/akuntabilitaskinerjainstansipemerintah diakses pada 13
September 2017 pukul 19.32 WIB

Riyanto, Adam. 2016. Memahami Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah: Sebuah Pengantar dalam http://kpu-
surabayakota.go.id/memahami-sistem-akuntabilitas-kinerja-instansi-
pemerintah-sebuah-pengantar/ diakses pada 13 September 2017 pukul
18.55 WIB

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam pemerintah.net/sistem-


akuntabilitas-kinerja-instansi-pemerintah/ diakses pada 13 September
2017 pukul 19.20 WIB

Você também pode gostar