Você está na página 1de 8

PERCOBAAN I

DIFFERENTIAL AMPLIFIER

A. TUJUAN
1. Menggunakan rangkaian transistor sebagai differensial amplifier.
2. Mempelajari dan memahami differensial amplifier dengan sumber
tegangan asimetris dan simetris.
3. Mengamati dan menganalisa tegangan serta sinyal keluaran dari
rangkaian differensial amplifier dengan sumber tegangan asimetris dan
simetris.

B. PERALATAN
1. Electronics Training System SO4204-5H (Transistor and Amplifier
Technology).
2. Papan Sirkuit SO4203-7S (Card Diufferential Amplifier) di dalam box
S04204-5H
3. 1 Buah Personal Komputer yang telah terisnstal program LabSoft
4. Modul Traing
5. Kabel Jumper
6. DC Power Supply

C. DASAR TEORI
1. Dasar analisa amplifier simetri
Ketika kedua inputan di grounkan, tegangan emitter -0.7 v. dalam kasus
dimana transistor adalah identic, maka persamaan yang dipakai:

Karena kedua arus kolektor dan resistor colektor adalah sama (ketika
tegangan input 0), persamaanya :
Jika input 2 di groundkan dan tegangan bias positif di aplikasikan di input
1, tegangan positif pada basis t1 penambahan ic1(arus colektor 1) dan
kenailan tegangan emitor:

Tindakan ini mengurangi bias maju (VBE) t2 karena basis di tahan pada 0
V sehingga menyebabkan ic2 menurun. Hasilnya kenaikan ic1
menyebabkan penurunan vc1 dan penurunan ic2 menyebabkan
peningkatan vc2 . kebalikan akan terjadi jika kita menghubungkan input 1
ke ground dan menerapkan input bias positif ke t2
2. Cara signal beroperasi
a. Signal ended input
Satu input di groundkan dan tegangan sinyal di terapkan pada inputan
yang lain. Sinyal tanppak terbalik (dan diperkuat sesuai dengan
penguatan tegangan)pada keluaran transistor yang diaplikasikan dan
tidak terbalik pada keluaran yang lain , karena sinyal emitor menjadi
masukan pad transistor yang terakhir sebagai pemancar yang umum.
b. Differensial input
Dua sinyal berlawanan polaritas (out-of_phase) diterapkan pada input.
Setiap input mempengaruhi outpit. Operasi dapat dipahami dengan
lebih baik dengan mengaitkan salah satu masukan ke ground sekaligus
dan menumpukan kedua sinyal keluaran yang dihasilkan.
c. Mode common input
Dua voltase sinyal pada fase yang sama, frekuensi dan amplitudo diterapkan pada
kedua input. operasi dasar dapat dipahami dengan mempertimbangkan setiap sinyal
input sebagai akting saja. Bila sinyal output terpisah ditumpangkan, mereka
membatalkan, menghasilkan tegangan keluaran nol. Tindakan ini disebut common-
mode rejection. Pentingnya terletak pada situasi ketika sinyal yang tidak diinginkan
muncul pada kedua input penguat diferensial. Sinyal yang tidak diinginkan ini tidak
akan muncul pada output untuk mendistorsi sinyal yang diinginkan. Sinyal
common-mode (noise) umumnya adalah hasil dari jalur masukan yang memungut
frekuensi terpancar dari garis yang berdekatan, hz 50 Hz (60 Hz) atau sumber
lainnya.

D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Percobaan Differential Amplifier dengan sumber tegangan Asimetris.
1. Menyipkan Base Station of Electronics System dan Meletakkan modul
training Differential Amplifier (SO4203-7S) pada sliding rail.
(Memastikan semua catu daya dan sakelar dalam keadaan Off/mati).

2. Menghubungkan kabel AC dari panel modul training ke sumber


tegangan 220 Volt AC.
3. Menggunakan gambar rangkaian berikut sebagai modul percobaan.

4. Menghubungkan terminal A+ pada +15V dan terminal A- pada Ground,


menggunakan potensiometer P1 untuk menyesuaikan tegangan masuk
pada T1 (VB1 dan X21) sekitar 200 mV.

5. Melakukan pengukuran tegangan keluaran pada sisi collector VC1 dan


VC2 pada terminal X19 dan X18 untuk setiap offset (penyeimbangan)
pada table berikut :
6. Mengamati dan menganalisa hasil tegangan keluaran pada setiap hasil
pengukuran.

2. Percobaan Differential Amplifier dengan sumber tegangan Simetris.


1. Menyipkan Base Station of Electronics System dan Meletakkan modul
training Differential Amplifier (SO4203-7S) pada sliding rail.
(Memastikan semua catu daya dan sakelar dalam keadaan Off/mati).

2. Menghubungkan kabel AC dari panel modul training ke sumber


tegangan 220 Volt AC.
3. Menggunakan gambar rangkaian berikut sebagai modul percobaan.
4. Untuk memangkas tegangan offset (penyeimbangan), menggunakan
potensiometer P1 untuk mengubah tegangan basis pada transistor T1
(VB1 di X21) dan potensiometer P2 untuk mengubah tegangan basis
pada transistor T2 (VB2 di X22), dimana VB1 dan VB2 harus sama
besar atau dalam keadaan setimbang. Hal ini akan membuktikan bahwa
pembacaan voltmeter mendekati 0 Volt atau sama dengan 0 Volt.

5. Memastikan X21 dan X22 pada tegangan yang sama dengan


menghubungkan sirkuit seperti pada gambar di bawah ini, kemudian
tegngan keluaran VA antara dua keluaran transistor, yaitu antara X18
dan X19 harus diukur. Menyesuaikan potensiometer P2 hingga
tegangan keluaran mendekati 0 Volt atau sama dengan 0 Volt.

6. Setelah tegangan terpotong, kemudian menerapkan atau


menghubungkan tegangan AC pada transistor 1 T1, kemudian
mencabut kabel yang terhubung pada X21 dan X22.
7. Merangkai rangkaian yang sesuai dengan gambar di bawah ini :

8. Membuka virtual instrument function generator dengan memilih


Instrument Voltage Sources | Menu Function Generator atau dengan
mengklik gambar pada grafik dibawah ini, kemudian mengatur
Function Generator sesuai dengan petunjuk di bawah ini, dan menekan
tombol Daya pada virtual instrument.

9. Membuka virtual instrument oscilloscope melalui menu option


Instruments | Measuring Devices | Oscilloscope atau dengan cara
menekan gambar di bawah ini dan mengatur grafik keluaran dari
oscilloscope seperti yang tertera pada table.

10. Mencari nilai tegangan VE1 dan VC1 pada oscilloscope (hanya
mengubah lead B+ ke terminal X18) dan menggunakan virtual
voltmeter untuk menentukan nilai puncak. Oscilloscope dan virtual
instrument voltmeter tidak dapat digunakan secara bersamaan karena
instrument tersebut menggunakan satu saluran atau saluran yang
sama. Memilih instrument yang sesuai dengan kebutuhan. Kemudian
menyalin gambar dari oscilloscope dengan cara men-drag dan men-
drop seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

11. Mencari nilai tegangan VE2 dan VC2 pada oscilloscope (hanya
mengubah lead B+ ke terminal X18) dan menggunakan virtual
voltmeter untuk menentukan nilai puncak. Oscilloscope dan virtual
instrument voltmeter tidak dapat digunakan secara bersamaan karena
instrument tersebut menggunakan satu saluran atau saluran yang
sama. Memilih instrument yang sesuai dengan kebutuhan. Kemudian
menyalin gambar dari oscilloscope dengan cara men-drag dan men-
drop seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Você também pode gostar