Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Filariasis disebut juga kaki gajah, yang merupakan penyakit menular karena infeksi
cacing filaria yang hidup di saluran kelenjar getah bening dengan perantara nyamuk
sebagai vektoryang menyebabkan gejala akut, kronis. Penyebab filariasis ini didukung oleh
keadaan lingkungan yang semakin rusak, seperti penebangan hutan, dan hal-hal yang
memperluas tempat berkembannya nyamuk. Walaupun tidak mematikan, filariasis mampu
menyebabkan deman dan bisul-bisul (abses) dan gejala menahun berupa pembesaran/
elefantiasis yang merupakan cacat menetap akan sangat mengganggu.
- Cacing penyebab filariasis limfatik = Brugia malayi, B. Timori dan Wuchereria
bancrofti.
Sekitar 90% infeksi disebabkan oleh Wucheria Bancrofti, dan sebagian besar sisanya
disebabkan Brugia Malayi. Vektor utama Wucheria Bancrofti adalah nyamuk Culex,
Anopheles, dan Aedes. Nyamuk dari spesies Mansonia adalah vektor utama untuk
parasit Brugarian, namun di beberapa area, nyamuk Anopheles juga dapat menjadi
vektor penularan filariasis. Parasit Brugarian banyak terdapat di daerah Asia bagian
selatan dan timur terutama India, Malaysia, Indonesia,Filipina,dan China (WHO,2010).
Tiap parasit ini memiliki siklus hidup yang kompleks dan infeksi pada manusia tidak
akan berhasil kecuali jika terjadi pemaparan larva infektif untuk waktu yang lama.
Butuh waktu bertahun-tahun untuk sebelum timbulnya perubahan patologis yang nyata
pada manusia. Periodisitas dalam sirkulasi setiap mikrofilaria akan berbada, tergantng
dari spesiesnya. Vektor utamanya adalah Anopheles farauti dan Anopheles
punculatus. Perkembangan dari larva muda hingga menjadi larva infektif didalam
tubuh nyamuk berlangsung selama 1-2 pekan sedangkan dari mulai masuknya larva
dari nyamuk ke tubuh manusia hingga menjadi cacing dewasa berlangsung selama 3-
36 bulan. Meskipun terkesan gampang tertular nyamuk, namun diperlukan ratusan
gigitan nyamuk hingga mampu menyebabkan penyakit filariasis.
SIKLUS HIDUP
Penularan dapat terjadi apabiia ada 5 unsur yaitu sumber penular (manusia dan
hewan), parasit, vektor, manusia yang rentan, iingkungan (fisik,biologi dan sosial-
ekonomi-budaya). Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila
orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva
stadium III (L3). Kemudian memasuki periode laten atau prepaten. Periode laten adalah
waktu yang diperlukan antara seseorang mendapatkan infeksi sampai dtemukannya
rnikrofilaria di dalam darahnya. Waktu ini sesuai dengan pertumbuhan cacing hingga
dewasa sampai melahirkan mikrofilaria kedalam darah dan jaringan.
Cacing jantan dan betina hidup disaluran kelenjar limfe, bentuknya halus
seperti benang dan berwarna putih susu. Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria
yang bersarung. Cacing betina bersifat ovovivipar dan dapat menghasilkan puluhan
ribu mikrofilaria, yang hidup didalam darah dan terdapat dialiran darah tepi pada waktu
tertentu sehingga memiliki periodisitas.
Mikrofilaria ini hidup di dalam darah dan terdapat di aliran tepi pada waktu
tertentu saja yang mmempunyai periodisitas. Pada umumnya, Microfilatia Wucheria
bancrofti bersifat periodisitas nokturna, artinya mikrofilaria hanya terdapat didalam
darah tepi pada waktu malam antara jam 10- jam 2-4 pagi. Pada siang hari, mikrofilaria
terda[at di kapiler dalam paru, jantung , ginjal dsb. Mikrofilaria yang terhisap oleh
nyamuk, akan melepaskan sarungnya didalam lambung, menembus dinding lambung
dan bersarang diantara otot-otot toraks, kemudian berkembang menjadi larva infektif
(L3) dalam jangka waktu 6-14 hari. Gerakan larva ini sangat aktif. Larva akan
berimigrasi ke rongga abdomen, kepala kemudian probosis nyamuk. Apabila nyamuk
infektif ini menggigit manusia, maka larva tersebut secara aktif akan ikut masuk melalui
luka tusuk dan bersarang di saluran limfe. Bila nyamuk sedang aktif mencari darah
akan terbang sampai adanya rangsangan hospes yang cocok diterima oleh alat
penerima rangsanganya. Rangsangan ini akan memberi petunjuk pada nyamuk
untuk mengetahui dimana adanya hospes kemudian baru menggigit. Didalam
tubuh manusia larba L3 mengalami dua kali pergantian kulit untuk tumbuh menjadi
larva L4 atau L5 atau cacing dewasa.
EPIDEMIOLOGI
1. Wuchereria bancrofti
o daerah tropis dan subtropis.
o Vektor : Culex, Aedes, AnophelesdanMansonia.
o Hubungan antara derajat dan frekuensi infeksi terhadap perjalanan penyakit
masih belum dapat dimengerti.
o Manusia satu-satunya hospes alamiah bagi W. bancrofti
2. Brugia malayi dan Brugia timori
o Asia Tenggara
o B. Malayi dapat diketemukan mulai dari India sampai Jepang
o vektor nyamuk Mansonia danAnopheles
o B. timori lebih terbatas pada bagian timur Indonesia (NTT dan Timor Loro Sae)
o vektor Aedes danAnopheles.
o B. malayi secara alamiah dapat diketemukan pada hewan seperti monyet, kucing
dan anjing.
GEJALA KLINIS
- Demam berulang selama 3-5 hari. Demam dapat hilang bila istirahat dan timbul lagi
setelah bekerja berat.
- Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening didaerah lipatan paha, ketiak yang tampak
kemerahan, panas dan sakit.
- Terjadi radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yan enjalar
dari pangkal ke arah ujung kaki atau lengan.
- Terjadi abses filarial karena seringnya pembengkakan kelenjar getah bening, yang
dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
- Terjadi pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kanatong buah zakar yang terlihat agak
kemerahan dan terasa panas (limfedema dini).
GEJALA KRONIS FILARIASIS
Terjadi pembesaran yang menetap apda tungkai, lengan, buah dada, dan buah
zakar. Gejala klinis filariasis limfatik disebabkan oleh microfilaria dan cacing dewasa
baik yang hidup maupun yang mati. Microfilaria biasanya tidak menimbulkan kelainan
tetapi dalam keadaan tertentu dapat menyebabkan occult filariasis. Gejala yang
disebabkan oleh cacing dewasa menyebabkan limfadenitis dan limfagitis retrograd (B.
Timori) dalam stadium akut, disusul dengan abstruktif menahun. Pada filariasis
brugia, sistem limfa alat kelamin tidak pernah terkena, hal ini berbed dengan
filariasis bancrofti. Elepantiasis hanya mengenai tungkai bawah, dibawah lutut,
atau kadang lengan bawah dibagian siku.
DIAGNOSA